Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENENTUAN HARGA POKOK METODE

PESANAN DAN PROSES

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu : Edward Fazri, M.Ak

Disusun Oleh :

Nama : Nur Kholisoh

NIM : 20623021015

AKUNTANSI PERPAJAKAN

1
POLITEKNIK PIKSI INPUT SERANG

2021

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan Nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji dan
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
ni’mat sehat dan panjang umur, sehingga kami bisa beraktivitas seperti biasa.
Shalawat beriring salam senantiasa kami limpahkan kepada Baginda Rasulullah
SAW. Semoga kita termasuk kedalam golongan yang mendapat syafaat di hari
akhir kelak.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam


penulisan makalah ini, sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dan
kritikan yang membangun dari pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam proses pengerjaan makalah ini, penulis berharap ada ilmu dan
pelajaran yang dapat diambil khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Penulis.

Tangerang, 10 Desember 2021

2
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................


4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Harga Pokok Metode Pesanan ....................................................................


6
1. Pengertian ....................................................................................... 6
2. Tujuan .............................................................................................
6
3. Karakteristik ................................................................................... 6
4. Syarat Penentuan ............................................................................
7
5. Manfaat Informasi ...........................................................................
7
6. Kartu Harga Pokok ..........................................................................
9

3
7. Pengumpulan Biaya Produksi .........................................................
9
B. Harga Pokok Metode Proses .....................................................................
11
1. Konsep .......................................................................................... 11
2. Karakteristik ................................................................................. 12
3. Perbedaan ......................................................................................
12
4. Manfaat .........................................................................................
14

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .........................................................................................
16
B. Daftar Pustaka ...........................................................................................
17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi Biaya sebagai salah satu strategi yang dilakukan oleh
perusahaan industri manufaktur untuk melaporkan seluruh kegiatan
usahanya dalam bentuk laporan biaya produksi, laporan harga pokok
produksi, laporan harga pokok penjualan, dan laporan laba/rugi. Setiap
bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut. Umumnya tujuan suatu perusahaan yaitu
mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap proses produksi
membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk

4
memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu
setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya Overhead Pabrik. Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya Overhead Pabrik sangat penting karena merupakan salah
satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam pembebanan
oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk
menentukan tindakan bagi kegiatan produksi di masa akan mendatang.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian Metode Pesanan?
 Apa tujuan dari Metode Pesanan?
 Bagaimana Karakteristik Metode Pesanan?
 Apa saja Syarat Penentuan nya?
 Apa manfaat Informasi Metode Pesanan?
 Apa itu Kartu Harga Pokok?
 Bagaimana Pengumpulan Metode Pesanan?
 Bagaimana Konsep dari Metode Proses?
 Apa Karakteristik nya?
 Apa Perbedaan metode Pesanan dan Proses?
 Bagaimana Manfaat Informasi Metode Harga Proses?

C. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui Apa pengertian Metode Pesanan
 Untuk mengetahui Apa tujuan Metode Pesanan
 Untuk mengetahui Karakteristik Metode Pesanan
 Untuk mengetahui Syarat Penentuannya

5
 Untuk mengetahui Manfaat Informasi Metode Pesanan
 Untuk mengetahui Kartu Harga Pokok
 Untuk mengetahui Pengumpulan Metode Pesanan
 Untuk mengetahui bagaimana Konsep dari Metode
Proses
 Untuk mengetahui apa Karakteristik Metode Proses
 Untuk mengetahui Perbedaan dari Metode Pesanan dan
Proses
 Untuk mengetahui Manfaat Informasi Metode Proses

BAB II

PEMBAHASAN

A. Harga Pokok Metode Pesanan


1. Pengertian

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan


biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan
yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.

2. Tujuan

6
Tujuan metode ini adalah menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.

Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk


pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan
harga pokok pesanan, di mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap
pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan
identitasnya.

3. Karakteristik
a. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang
diterima.
b. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan,
yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.
d. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
e. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi
dengan total unit yang dipesan.
f. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.

g. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

4. Syarat Penentuan

Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa


syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:

a. Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan


jelas dan harus dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara
individu.
b. Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi
langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta

7
biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya produksi
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan
langsung pada pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung
dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan di
muka.
d. Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
e. Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan terkait.

5. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan


Adapun manfaat informasi harga pokok pesanan adalah sebagai:

1. Penentu harga jual pesanan


Perusahaan manufaktur yang aktivitas produksinya berdasarkan
pesanan akan memproduksi barang yang sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya produksi
untuk setiap pesanan akan berbeda, tergantung dari spesifikasi
yang diminta pemesan. Hal ini akan menyebabkan harga jual yang
dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya setiap biaya
produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi item pesanan
tersebut.

2. Pertimbangan untuk menerima atau menolak pesanan


Tidak menutup kemugkinan produk yang dipesan oleh customer
harga jualnya sudah terbentuk di pasaran. Manajemen dapat
memutuskan untuk menerima atau menolak pesanan tersebut.
Sebagai pertimbangan untuk menerima atau menolak, manajemen
membutuhkan informasi total harga pokok dari produk yang

8
dipesan. Informasi total harga pokok pesanan merupakan dasar
bagi manajemen untuk menghindarkan perusahaan dari kerugian
saat menerima pesanan. Jika informasi total harga pokok pesanan
tidak tersedia, maka manajemen tidak dapat mengetahui apakah
harga yang diminta pemesan akan menguntungkan perusahaan atau
tidak.

3. Alat untuk memantau realisasi biaya produksi


Saat perusahaan menerima pesanan dari pemesan, manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang dikeluarkan untuk
mengerjakan pesanan tersebut. Dengan demikian manajemen dapat
dapat memantau jika proses produksi untuk suatu pesanan akan
menghasilkan total piaya produksi pesanan yang sesuai dengan
perhitungan sebelumnya.

4. Menghitung laba-rugi setiap pesanan


Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan
suatu produk akan membantu manajemen mengetahui apakah suatu
pesanan akan menghasilkan laba atau justru rugi.

5. Harga pokok persediaan produk yang tercantum dalam neraca.


Salah satu laporan keuangan yang penting bagi perusahaan
manufaktur adalah neraca. Manajemen harus memasukkan harga
pokok persediaan produk, baik produk jadi atau yang masih dalam
proses. Dengan demikian maka manajemen dapat menentukan
biaya produksi yang melekat pada pesanan yang selesai diproduksi,
namun sampai dengan tanggal neraca masih belum diserahkan
kepada pemesan.

6. Kartu Harga Pokok ( Job Order Cost Sheet )

9
Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode
harga pokok pesanan. Kartu ini berfungsi sebagai rekening
pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi
tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan
tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan.

7. Pengumpulan Biaya Produksi dengan Metode Harga Pokok


Pesanan
a. Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua
prosedur
Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, dengan
jurnal.
Persediaan bahan baku xxxx
Utang dagang kas xxxx

Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku dengan


menggunakan metode mutasi persediaan. Pada setiap
pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana
yang menggunakannya, dengan jurnal.
Barang dalam proses – biaya bahan baku xxxx
Persediaan bahan baku xxxx

b. Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung


Metode harga pokok pesanan selanjutnya adalah dengan
mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung.

10
Ada dua macam jam kerja yang perlu dikumpulkan yaitu
jam kerja total selama periode kerja tertentu, dan jam
kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Untuk mengumpulkan informasi jam kerja yang nantinya
akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan daftar
upah, maka perusahaan harus membuat kartu hadir untuk
masing-masing karyawan untuk mencatat jam kerja
karyawan dalam menyelesaikan pesanan Jurnal untuk
pembagian upah adalah.

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja tidak langsung


xxxx
Gaji dan upah xxxx

c. Mencatat Biaya Overhead Pabrik


Dalam metode harga pokok pesanan ini, BOP atau Biaya
Overhead Pabrik harus dikenakan pada tiap pemesanan
menurut tarif yang ditentukan di muka.
BOP yang terjadi selama periode satu tahun dikumpulkan
kemudian di akhir tahun dibandingkan dengan yang
dibebankan pada produk atas dasar tarif pencatatan BOP
yang dibebankan kepada produk.
Jurnal penutupan rekening BOP yang dibebankan adalah:
Biaya overhead pabrik dibebankan xxxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

Pencatatan BOP yang sesungguhnya adalah:


1. Pemakaian bahan penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx

11
2. Pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung
Pabrik sesungguhnya xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx

3. Pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung


Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Gaji dan upah xxxx

4. Pencatatan produk selesai


Biaya produksi yang terdapat dalam kartu harga pokok
dijumlahkan dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam
Proses dengan jurnal:
Persediaan produk jadi xxxx
Barang dalam proses- biaya bahan baku xxxx
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung
xxxx
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik
xxxx

Di atas adalah contoh penulisan sederhana dalam


penentuan harga pesanan. Kenyataannya dalam sebuah
usaha yang besar dan kompleks, akan banyak item
transaksi yang harus dicatatkan sebelum sampai pada
tahapan jurnal pencatatan produk selesai.

B. Harga Pokok Metode Proses (Process Costing)


1. Konsep Harga Pokok Proses

12
Menurut Mulyadi (2007), Di dalam metode ini, biaya produksi
dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu,
dan biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu,
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut
selama jangka waktu yang bersangkutan.

2. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses


Menurut Mulyadi (2007), Metode pengumpulan biaya produksi
ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan. Dalam
perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya
adalah sebagai berikut:
a) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah
sama.
c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya
perintah produksi yang berisi rencana produksi produk
standar untuk jangka waktu tertentu.

3. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga


Pokok Pesanan
a) Pengumpulan biaya produksi.
Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi
menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses
mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode
akuntansi.
b) Perhitungan harga pokok produksi per satuan.
Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi
persatuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada

13
saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga pokok proses
menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi
total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang
bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir Periode
akuntansi .

c) Penggolongan biaya produksi.


Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus
dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk
berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya
produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan
tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok
proses, pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan
hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen,
pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok per satuan produk
dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya overhead pabrik
dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya
terjadi.

d) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.


Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya
produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas
dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses,
Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku
dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun
yang tidak langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan

14
kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode
akuntansi tertentu

4. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi


Menurut Mulyadi (2007), Dalam perusahaan yang berproduksi
massa informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka
waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
a) Menentukan harga jual produk.
b) Memantau realisasi biaya produksi.
c) Menghitung laba atau rugi periodik.
Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.

Menurut Mulyadi (2007), dalam suatu departemen produksi, produk yang


belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk
dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal
periode ini membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari
periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga
pokok produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi
yang bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan demikian jika dalam
periode sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau
ke departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan
produk dalam proses awal akan menimbulkan masalah dalam penentuan
harga pokok produk selesai tersebut. Metode penentuan harga pokok
produk dalam metode harga pokok proses:

a) Metode harga pokok rata-rata tertimbang (Average Cost Method)


Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal
ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian

15
dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapat-kan harga pokok
rata-rata tertimbang.

b) Metode masuk pertama, keluar pertama (First In, First Out)


Dalam metode masuk pertama, keluar pertama (MPKP) menganggap
bahwa biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk
menyelesaikan produk yang ada pada awal periode masih dalam
proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk
yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang.
Menurut Maher (1996), lima langkah dalam membebankan biaya
adalah sebagai berikut :
1. Mengikhtisarkan arus unit secara fisik.
2. Menghitung unit ekuivalen yang diproduksi.
Unit-unit ekuivalen (E.U.) yang diproduksi = E.U. untuk
menyelesaikan
persediaan awal + Unit-unit yang dimulai dan diselesaikan dalam suatu
periode + E.U. dalam persediaan akhir.
3. Mengikhtisarkan total biaya yang harus dipertanggungjawabkan.
Total biaya yang harus dipertanggungjawabkan = biaya dalam
persediaan awal + biaya yang terjadi dalam periode ini.
4. Menghitung biaya per unit ekuivalen.
Biaya per unit dari pekerjaan periode berjalan = biaya periode
berjalan / E.U. pekerjaan yang dilaksanakan sekarang.
5. Membebankan biaya ke barang yang ditransfer keluar dan ke
persediaan akhir dengan menggunakan FIFO, biaya barang yang
ditransfer keluar sama dengan jumlah tiga unsur berikut:
 Biaya yang sudah ada dalam persediaan awal pada awal
periode.
 Biaya periode berjalan untuk menyelesaikan persediaan
awal, yang sama dengan unit ekuivalen untuk
menyelesaikan persediaan awal dari langkah 2 dikalikan

16
biaya per unit periode berjalan yang dihitung untuk FIFO
dalam langkah 4. Biaya untuk memulai dan menyelesaikan
unit-unit, yang dihitung dengan mengalikan jumlah unit
yang dimulai dan diselesaikan dari langkah 2 dengan biaya
per unit ekuivalen yang dihitung untuk FIFO pada langkah
4.

BAB III

PENUTUP

A . KESIMPULAN

Penentuan harga Pokok Metode Pesanan dan Proses memiliki


karakteristik yang berbeda, namun setiap perusahaan memiliki
caranya masing-masing untuk menggunakan salah satunya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Metode Pesanan
hanya akan membuat barang ketika ada yang memesan saja,
dengan spesifikasi yang ditentukan pula oleh pemesan, Hal ini
akan menyebabkan harga jual yang dibebankan kepada pemesan
ditentukan oleh besarnya setiap biaya produksi yang dikeluarkan dalam
memproduksi item pesanan tersebut.
Sedangkan dengan metode Proses ialah biaya produksi dikumpulkan untuk
setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi persatuan
dihitung dengan cara membagi total biaya.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://zahiraccounting.com/id/blog/manfaat-informasi-menggunakan-metode-
harga-pokok-pesanan/#:~:text=Informasi%20total%20harga%20pokok
%20pesanan,akan%20menguntungkan%20perusahaan%20atau%20tidak

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-metode-penetapan-harga-pokok-pesanan-
pencatatan-akuntansinya/

18

Anda mungkin juga menyukai