Askep Keluarga
Askep Keluarga
SdenganPrioritas
MasalahKebutuhanDasar GangguanRasa Nyaman:
NyeriPadakeluargaTn.SdiLingkunganI
Kelurahan Sari RejoKecamatan
Medan Polonia
KaryaTulislmiah (KTI)
DisusundalamrangkaMenyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
(Maria GorettaTogatorop)
(142500043)
FakultasKeperawatan
2017
1. Bapak setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku wakil dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S. Kep ,Ns. M. Kep ,Sp. KMB, selaku wakil dekan II
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kp , Sp. Mat, selaku wakil dekan III Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution , S. Kep , Ns, M. Kep, selaku ketua program studi
DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan
sebagai dosen penguji yang meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan
saran-saran kepada saya.
6. Ibu Wardiyah Daulay, S. Kep , Ns, M. Kep, selaku sekretaris program studi
DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
7. Ibu Siti Zahara Nasution, S. Kp , MNS selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Segenap Dosen dan Pegawai Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
9. Kepada saudara saya yang mendukung, mendoakan saya dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini
10. Seluruh teman-teman sayadi program studi DIII Keperawatan fakultas
Keperwatan Universitas Sumatera Utara, dan teman yang membantu,
mendoakan dan memberikan dukungan pada saya dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
4. Pengkajian..........................................................................21
5. Analisa Data…..................................................................22
6. Rumusan Masalah............................................................23
7. Perencanaan.....................................................................24
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian pasien..............................................................25
2. Analisa Data......................................................................31
3. Skoring Masalah….............................................................33
4. Daftar Prioritas Diagnosa..................................................36
5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga..........................36
6. Implementasi dan Evaluasi Asuahan Keperawatan
Keluarga............................................................................38
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan.............................................................................41
B. Saran........................................................................................42
Dartar Pustaka…................................................................................................43
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu memberikan Asuhan Keperaawatan pada pasien dengan
prioritas utama gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ny.S
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulis karya ilmiah adalah:
a. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny.S
dengan gangguan rasa nyaman; nyeri
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. S dengan
gangguan rasa nyaman : nyeri
c. Mampu menyusun intervensi keperawatan pada Ny.S dengan
gangguan rasa nyaman: nyeri
d. Mampu melakukan Asuhan keperawatan keperawatan pada Ny.S
dengan gangguan rasa nyaman: nyeri
e. Mampu melekukan evaluiasi Ny.S dengan gangguan rasa nyaman :
nyeri
f. Mampu melakukan Pendidikan Kesehatan pada Ny. S dengan
gangguan rasa nyaman: nyeri.
C. MANFAAT
A. PENGELOLAAN KASUS
1. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
2.1.1 Defenisi
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan dalam
kebersamaan dan kedekatan emosional serta mengidentifikasi dirinya
sebagai bangian dari keluarga (Friedman, 2010).Sedangkan menurut
pakar konseling keluarga, sayekti,(Hernilawati, 2013) menulis bahwa
keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan
anatara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988), keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdidri daari kepala keluarga dan beberapa
oraang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaaan saling ketergantungan (Hernilawati,2013)
2.1.2 Tipe Keluarga
Menurut friedman, 2010 pembagian tipe tergantung pada konteks
keilmuan dan orang yang meneglompokkan. Secara tradisional keluarga
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Keluarga inti (nuclear family) adalaah keluarga yang hanya
terdiri dari ayah, ibu anak yang diperoleh dari keturunaannya
atau keduanya
b. Keluarga besar (axtended family) adalah keluarga inti yang
ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah (kakek, nenek, bibi, paman)
c. Keluarga Adopsi sebuah cara lain untuk membentuk keluarga
dengan menyerahkan secara sah tanggung jawab sebagai
orangtua seterusnya dari orangtua kandung ke orangtua adopsi
dengan menimbulkan suatu keadaan saling menguntungkan
baik bagi orang tua maupun anak.
d. Keluarga Asuh sebuahlayanan kesejahteraan anak yaitu anak
ditempatkan dirumah terpisah dari salah satu orang tua atau
kedua orang tua kandung untuk menjaminkeamanan dan
kkesejahteraan fisik serta emosional mereka
e. Keluarga orangtua Tunggal keluarga dengan ibu atau ayah
sebagai kepala rumah
f. Dewasa Lajang yang tinggal sendiri
g. Keluarga dengan Orang Tua Tiri keluarga yang menikah lagi
yang dapat terbentuk atau tanpa anak dan keluarga yang
terbentuk kembali
h. Keluarga binuklir keluarga yang terbentuk setelah perceraian
yaitu anak merupakan anggota dari sebuah sistem keluarga
yang terdiri atas dua rumah inti maternal dan paternal, dengan
keragaman dalam hal tingkat kerjasama dan waktu yang
dihabiskan dalam setiap rumah tangga.
i. Cohabiting Family pasangan kumpul kebo
j. Keluarga Homo Seksual dua atau lebih individu yang berbagai
orientasi seksual yang sama atau minimal ada satu orang
homoseksual yang memelihara anak
1. Peran sebagai ayah. Ayah sebagai suami dari isteri dan ayah
dari anak-anaknya berperan sebagai pencari nafkah,
pendidikan, pelindung, dan pemberi rasa aman. Juga sebagai
kepala keluarga, anggota kelompok sosial, serta anggota
masyarakat dan lingkungan
2. Peran sebagai ibu, ibu sebagai istri dari suami dan ibu dari
anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah tangga sebagia
pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan salah
satu anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota kelompok
masyarakat dan lingkungan disamping dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan keluarga.
3. Peran sebagai anak. Anak melaksankan peran psikososial
sesuai tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
yang sedarah dalam keluarga beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun dari jalur garis keturunan ayah.
b. Matrilineal
Adalaah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara yang sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun dari jalur garis keturunan ibu.
c. Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan
keluarga sedarah isteri.
d. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan
keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bangian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami isteri.
2.2.1 Defenisi
2.3.1 Defenisi
Gout atau sering disebut asam urat seringkali merupakan ciri khas
yang menyebabkan nyeri hebat yang akut,seringkali mengenai ibu jari kaki
sehingga mengalami kesulitan berjalan, pada pemeriksaan ini sendi
mengalam nyeri tekan sehinnga di atas sendi terlihat tegang dan terasa
panas.(Welsby, 2009)
Gout merupakan peradangan pada sendi akibat adanya edapan
kristal asam urat pada sendi.gout dianggap sebagai penyakit kalangan
sosial elite yang disebabkan terlalu banyak makan, minum anggur,dan
aktivitas seksual( Asikin, 2016)
2.3.2 Etiologi dan Patofisiologi
Artritis gout (asam urat) berkaitan langsung dengan hipererusemia
(asam urat serum tinggi). Endapan kristal yang terdapat dalam sendi atau
saluran kemih diakibatkan oleh asam urat yang memiliki daya larut rendah
dan akibat dari garam-garamnya. Asam urat yang berlebihan dan garam
tersebut keluar dari serum serta urin.Kemudian masing-masing
menegendap dalam sendi dan saluran kemih. Gout dibagi menjadi gout
primer dan gout sekunder yaitu:
Gout primer tanpa adanya penyebab yang jelas dan dapat
disebabkan oleh pembentuk asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat
penurunan eksresi asam urat dan Gout sekunder hiporesemia lama yang
disebabkan kelainan tertentu atau pemakaian obat tertentu.
1. Terapi farmakologi
a) Kolkisin
Biasanya digunakan untuk mengobati serangan gout akut
dan mencegah gout akut dikemudian hari
b) Fenilbuzaton
Suatu agen anti radang dan juga dapat digunakan untuk
mengobati artritis gout akut. Akan tetapi, karena
fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin
diguanaakan sebaagaai terapi pencegah
c) Allopurinol
Dapat mengurangi pembentukan asam urat
d) Probenesid dan sulfinpirazon
Merupakan agen urikosuria yang dapat menghambat proses
reabsorbsi urat oleh tubulus ginjal sehingga meningkatkan
ekskresi asam urat.
2. Nonfarmakologi
Dianjukan untuk menghindari makanan yang mengandung
kadar purin yang tinggi, diantaranya jeroan, hati, ginjal, otak,
dan roti manis. Sarden dan anchovy (ikan kecil semacam
haring)
4. Pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus- menerus terhadap
anggota keluarga yang terus dibinanya. Secara garis besar
data dasar yang dipergunakan mengkaji status keluarga
adalah:
1) Data umum :
a. Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan
status imunisasi masing-masing keluarga serta
genogram
b. Type keluarga
c. Suku bangsa
d. Agama
e. Status sosial ekonomi keluarga
f. Aktivitas rekreasi keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan tahap ini
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
3) Pengkajian lingkungan
a. Karateristik rumah
b. Karateristik tetangga
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengaan
masyaraakat
e. Sistem pendukung keluarga
4) Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran
d. Nilai atau norma keluarga
5) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan kesehatan
6) Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka panjang
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
atau stresor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaaptasi disfungsional
e. Harapan keluarga
7) Pemeriksaan fisik (Mubarak, 2011)
5. Analisa data
Pengumpulan informasi merupakan tahap awaal dalaam
proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul,
didapaatkan daata dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi oleh klien. Selanjutnya dataa dasar itu digunakan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan
asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan utntuk
mengatasi masalah-masalah klien. (Mubarak,2011)
6. Rumusan Masalah
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil
pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur
keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga baik
yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana
perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk
melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan
keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya
keluarga. Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian.
Komponen diagnosis keperawatan meliputu:
1) Problem atau masalah (P)
2) Etiologi atau penyebab (E)
3) Sign atau tanda (S)
FAKULTAS KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN PASIEN
1. Data umum
1. Luas rumah : 8 x 15 m
2. Tipe rumah : Semipermanen
3. Kepemilikan rumah : Milik pribadi
4. Jumlah kamar : 1 kamar mandi, 2
kamar tidur
5. Ventilasi jendela : cukup dengan
didapatkannya
6. Pemanfaatan ruangan : baik, dengan
kondisi penerangan
7. Septi tank rumah : terdapat di belakang
8. Sumber air : menggunakan
sumber bor
9. Kamar mandi/wc menyatu : terdapat 1 dengan
wc
10. Sampah : pembuangan sampah
didepan.
c) Krisis
-
9. Analisa Data
relaksasi teratasi
O: keluarga
paham
bagaimana
cara
mengkaji
nyeri
Kadar asam
urat
berturun: 7,5
A: Masalah
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
1 dan 2 19 juni Memberikan S: Klien dan
2017 penjelasan keluarga
kepada pasien mengatakan
tentang apa yang
pergerakan sendi dijelaskan
Kadar asam
urat
berkurang: 6
TD: 130/70
HR: 78
RR: 20
A: Masalah
teratasi
P: Intervensi
selesai
BAB III
A.KESIMPULAN
Setelah penulis mempelajari kasus keluarga dengan masalah asam urat (GOUT)
baik tinjaun secara teori maupun pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga
Tn.S khususnya bagi Ny.S maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam pengkajian Ny.S mengalami asam urat gout, pada saat pengkajian
Ny. S sering sakit pada pergelangan kaki dan jika kambuh tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari. Keluarga belum mengetahui bagaimana
cara perawatan asam urat yang benar.
2. Sesuai dengan data yang didapatkan 2 diagnosa keperawatan keluarga
yaitu: 1) Nyeri akut pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit ditandai
dengan Ny.S sering sakit pada pergelangan kaki, nyeri seperti tertusuk
dan sering kambuh. 2) Intoleransi aktifitas pada keluarga Tn.S khususnya
pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.S tidak dapat melakukan
aktifitas dengan mandiri jika kambuh karena nyeri dan keluarga membantu
untuk memenuhi kebutuhan Ny.S
3. Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas masalahnya yang dihadapi
sekaligus memperhatikan kondisi Ny.S serta kesanggupan keluarga dalam
kerja sama.
B. Saran
I. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan
dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apaabila persendian terkena
asam urat maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-kelamaan bila dibiarkan
akan menjadi tofi dimana penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga
kalau dilihat dari luar seperti dagingyang menonjol terutama pada daerah
persendian.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan
yang banyak mengandung purin atau proses pengeluaran purin lewat urin
berkurang. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny.S didapatkan keterangan
bahwa Ny. S menderita asam urat dan kadang-kaadang mengeluh linu-linu pada
kaki.
II. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan klien mampu dan mengerti mengenai
asam urat.
III. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
dapat:
a. Menyebutkan pengertian asam urat
b. Menyebutkan penyebab asam urat
c. Menyebutkan pencegahan asam urat
d. Menyebutkan cara perawatan asam urat secara mandiri
e. Menyebutkan makanan yang dianjurkan untuk penderita asam urat
f. Menyebutkan makan yang harus dihindari asam urat.
IV. Metode :
a. Diskusi
b. Tanya jawab
V. Media :
Leafleat
VI. Evaluasi pembelajaran:
Dapat menjelaskan secara ringkas yang dijelaskan Kegiatan penyuluhan
MATERI
A. PENGERTIAN