Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R
DENGAN GANGUAN SISTEM PERNAPASAN : ASMA
DI RUANG ASOKA RSUD KOTA DEPOK

Nama : Syifa
Wulandari NPM
18210100005

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN GANGUAN
SISTEM PERNAPASAN : ASMA DI RUANG ASOKARSUD KOTA
DEPOK

Telah Disahkan Pada tanggal:

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(…………………...……..) (………………………………)

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN GANGUAN SISTEM
PERNAPASAN : ASMA DI RUANG ASOKA RSUD KOTA DEPOK

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. R
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Pasir putih
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Tanggal masuk RS : 21/11/2021

Tanggal pengkajian : 22/11/2021

No rekam medik 361026

DX Medis : Asma
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. R
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat :pasir putih
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah
tangga Hubungan dengan pasien: istri
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Sesak napas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke IGD RSUD kota depok diantar oleh istrinya pada tanggal 22
november 2021, datang dengan keluhan sesak napas disertai batuk berdahak,
demam, dan flu. Klien mengatakan sesak napas disertai batuk sejak 3hari sebelum
masuk RS, Sesak dirasakan terus menerus. Klien dirujuk ke rawat inap lantai 7
asoka, pada saat pengkajian klien terlihat sesak napas disertai batuk, mual, dan
tampak cemas terhadap penyaitnya, klien terpasang oksigen nasal canule 4liter
dan hanya berbaring di tempat tidur, TD : 115/70, N: 89x/menit, RR, 30x/menit,
suhu 37,7c, SPO2 92%. Terapi yang diberikan infus RL 500cc/12 jam, O2 nasal
canule 4ltr, nebu combivent/12 jam, Ceftriaxone 10cc/24jam, azitromisin
5cc/24jam, omz 40mg/24jam, pct 500mg/8jam, Nac 200mg/8jam, retaphyl sr 2x1.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mempunyai riwayat penyakit TB pada tahun 2019 pengobatan tuntas, dan
tidak mempunya riwayat penyakit seperti DM, penyakit menular seperti HIV,
TBC, Hepatitis.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama yaitu ibu
dan anak ke-4 nya.

5. Riwayat Alergi

Klien tidak ada riwayat alergi makanan/minuman dan alergi obat


6. Genogram

1 2

Keterangan :

= laki-laki

= pasien

= pasien

= perempuan

= cerai

7. Pemeriksaan Tanda-tanda vital


a. Kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E4,V5,M6)
b. TD : 115/70
c. RR : 30x/menit
d. Nadi : 89x/menit
e. Suhu : 38,7
f. SP02 : 93%
8. Pemeriksaan Fisik (Per Sistim)
a. Sistem pernapasan
1) Inspeksi
Pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tidak ada masalah, bentuk
dada simetris, retraksi dada tidak ada, lubang hidung bersih, terpasang
nasal kanul dengan oksigen 4ltr, tidak ada pernapasan cuping hidung, ada
pernapasan otot dada, frekunesi napa 30x/menit
2) Palpasi
Daerah dada dan hidung tidak ada benjolan dan nyeri tekan,
pergerakan paru-paru kanan dan kiri teratur, focal fremitus teraba
(gerakan yang dirasakan seimbang pada kedua sisi paru)
3) Perkusi : Dada bunyi dullness
4) Auskultasi : terdengar suara tambahan weezing

b. Sistem kardiovaskuler
1) Inspeksi
Sianosis tidak ada, tidak ada pembesaran jugularis
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba, nadi 89x/menit
3) Perkusi
Terdengar suara pekak
4) Auskultasi
Terdengar suara jantung “lup-dup”, tidak terdapat bunyi tambahan, irama
jantung normal

c. Sistem persarafan
1) Inspeksi
 N I (Olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
 N II (Optikus) : ketajaman penglihatan baik
 N III (Okulomotorius), N IV (Troklearis), N VI (Abdusen) : pupil
bereaksi terhadap cahaya, isokor kanan dan kiri, bola mata bisa
mengikuti objek, reflek kornea mata ada
 N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak ada gangguan, sensasi wajah
klien dapat merasakan saat disentuh dengan tangan dapat mengggit dan
menggerakan rahang
 N VII (Fasialis) : dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka
mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat
mengangkat alis dan membedakan rasa
 N VIII (Akustikus) : bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengaran
baik
 N IX ( Glosoparingeal), N X (Vagus) : suara tidak parau, dapat
menelan
 N XII ( Hipoglosus) : klien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut,
lidah tidak lumpuh sensibilitas : rasa raba dan rasa nyeri
Kesadaran composmentis E4,M6,V5 (GCS 15)

d. Sistem perkemihan
1) Inspeksi
Urine klien per 24jam 2200cc, warna kuning dan bau khas
2) Palpasi
Tidak ada benjolan ataupun nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kandung kemih
e. Sistem pencernaan
1) Inspeksi
Tidak ada joudince, warna kulit sama dengan warna sekitar, perut tidak
membesar, tidak ada pembesaran vena
2) Palpasi
Tidak ada benjolan ataupun nyeri tekan
3) Perkusi
Suara timpani
4) Auskultasi
Peristaltik usus terdengar 12x/menit
f. Sistem muskuloskeletal
1) Inspeksi
Postur tubuh normal, tidak ada edema di ekstremitas bawah
 Rentang Kekuatan Otot
5 5 Keterangan :
5 5 0 : paralis sempurna
1 : tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau
dilihat
2 : gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan
tompangan
3 : gerakan yang normal melawan gravitasi
4 : gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan minimal
5 : kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan penuh

2) Palpasi
Tidak ada benjolan atau nyeri tekan
3) Perkusi
Reflek baik

g. Sistem endokrin
1) Inspeksi
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan kelenjar limfa
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan benjolan

h. Sistem sensori persepsi/penginderaan


 Kepala
Rambut warna hitam, bersih, tidak teraba massa yang abnormal
 Mata
Simetris, tidak ada oedema, konjungtiva anemis
 Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan
 Telinga
Posisi telinga simetris, tidak ada serumen dalam telinga, tidak memakai alat
bantu pendengaran
 Mulut dan gigi
Gigi bersih, tidak memakai gigi palsu, tidak ada caries, lidah bersih, bibir
pucat

i. Sistem integumen
1) Inspeksi
Kulit sawo matang, tidak terdapat luka, kulit tampak lembab
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan ataupun benjolan, turgor kulit kering

j. Sistem imun dan hematologi


1) Inspeksi
Tidak ada riwayat alergi
k. Sistem reproduksi
1) Inspeksi
Tidak ada keluhan

9. Pola Fungsional Kesehatan


a. Oksigenasi
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit tidak ada gangguan pada pernapasan
 Saat Sakit
Selama sakit klien terpasang oksigen nasal canule 4ltr
b. Cairan dan elektrolit
 Sebelum Sakit
 Intake
Minum 7-9gelas/hari 1800cc, minum air putih, kopi dan kadang minur
air teh
 Output
BAK 5-7x/hari, warna kekuningan, mampu ke toilet sendiri dan tidak
ada diare
 Saat Sakit
 Intake
o Minum : 1800cc
o Infus : 1000cc
o Obat
: 37cc
+
2.837cc
Intravena Makro
Tetes/menit = Jumlah cairan x faktor tetes =
Lama pemberian x 60
= 1000x 20 tetes
24 Jam x 60
= 20.000
1.440
= 14 tpm
 Output
o Urine : 2200cc
IWL

IWL = ((10-15) x BB)


24 Jam
= (15 x 57 )
24
= 855
24
= 35,62
IWL Kenaikan Suhu

IWL = ((10% x cairan masuk) x kenaikan suhu) + IWL Normal


24 jam
= (10% x 2.837 ) x 38,7 + 35,62
24 jam
= 0,45+35,62
= 36,07
c. Nutrisi
Balance Cairan

2.837 – 2200– 35,62 = 601


 Sebelum Sakit
Sebelum sakit frekuensi makan 3xsehari, jenis makanan yaitu makanan
berat dan makanan ringan, makanan yang disukai yaitu semua makanan
disukai, tidak ada gangguan pada nafsu makan ,BB/TB : 58/168, IMT :
19,85 Normal
 Saat Sakit
Selama sakit frekuensi makan 3x/hari dan ditambah uah, semua makanan
dirumah sakit dimakan walau hanya ½ porsi, ada gangguan pada nafsu
makan karna mual, BB/TB : 57/168, IMT : 20,2 Normal
d. Aman dan
nyaman
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit klien merasa aman dan nyaman, karena ia bisa beraktivitas
 Saat Sakit
Selama sakit klien mengatakan kurang nyaman karna tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya, dan hanya berbaring di tempat tidur
e. Eliminasi
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit BAK klien lancar bau khas urine berwarna kuning frekuensi
BAK sebanyak 6-7 x/hari. BAB teratur setiap pagi atau pada malam hari,
feses lembek-keras berwarna kuning kecoklatan, frekuensi BAB 1-2kali
dalam sehari.
 Saat Sakit
Belum BAB semenjak masuk RS, urine berwarna kuning 2200cc
IWL
IWL = ((10-15) x BB)
24 Jam
= (15x 57)
24
= 855
24
= 35,62
Balance Cairan
Cairan masuk – Cairan Keluar – IWL
2.837-2200-35,62 =601
f. Aktivitas dan istirahat
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit klien mengatakan tidur 5-6jam/hari
 Saat Sakit
Selama sakit klien mengatakan tidurnya kurang nyenyak dan aktivitasnya
terbatas karena terpasang infus dan oksigen nasal canule
g. Psikososial
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit klien merasa baik-baik saja dan merasa senang ketika ia
berada di rumah bersama keluarganya
 Saat Sakit
Klien terlihat cemas, dan pasien kooperatif, ramah dan sering berinteraksi
dengan keluarga yang menunggunya di RS
h. Komunikasi
 Sebelum Sakit
Saat berada dirumah klien berkomunikasi baik dengan keluarga, tetangga
dan kerabat dekatnya
 Saat Sakit
Selama sakit klien hanya berinteraksi dengan keluarga yang menunggunya
di ruangan
10. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMATOLOGI
Paket Darah Rutin (Hb, Ht, Leuko, Trombo,
Eri)
Hemoglobin 15.2 13.2-17.3
Hematokrit 44.2 40-52
Lekosit 14.4 3.8-10.6
Trombosit 331 150-440
MCV 89 80-100
MCH 31 26-34
MCHC 34 32-36
Eritrosit 4.96 4.4-5.9
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1
Eosinofil 2 2-4
Neutrofil Batang 0 3-5
Neutrofil Segmen 76 50-70
Limfosit 14 25-40
Monosit 8 2-8
Neutrofil Limfosit Ratio (NLR) 5.43 < 3.13
Absolute Limfosite Count (ALC) 2016 > 1500
KIMIA KLINIK
SGOT 18 0-50
SGPT 17 0-50
Glukosa Darah Sewaktu 88 74-106
Ureum 15 15-40
Kreatinin 0.8 0.61-1.10
Elektrolit Serum (Na-K-Cl)
Natrium (Na) 138 135-155
Kalium (K) 4.0 3.5-5.5
Clorida (Cl) 97 95-108

b.Pemeriksaan Diagnostik

1. EKG : Sinus rhytm


11. Program terapi
- Inpus RL 500cc/12jam
- Inj. Ceftriaxone 10cc/24jam
- Azitromisine 5cc/24jam
- Omeprazole 40mg/24 jam
- Pct 500mg/8jam
- Asetilsistein 200mg/8jam
- Retaphyl sr 2x1
- Nebu combivent /12jam
D. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Sekresi yang Bersihan jalan napas
- Pasien mengatakan tertahan tidak efektif
napasnya sesak
- Pasien mengatakan
napasnya terengah-engah
DO :
- Klien tampak gelisah
- Terdengar suara ronkhi,
weezing
- RR : 30x/menit
- Terpasang O2 nasal canule
4ltr
- Klien tampak tidak
mampu batuk

2 DS : klien mengeluh lelah Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


dan sesak meskipun hanya antara suplai dan
berjalan sedikit kebutuhan oksigen
DO :
- Frekuensi nadi 89x/menit
- Dyspnea setelah aktivitas
- Perasaan lemah
- frekuensi napas 30x/menit
3 DS : klien mengeluh cemas Kurang terpapar Ansietas
dan takut dengan informasi
penyakitnya
DO :
-Klien terlihat khawatir
akibat kondisi yang
dihadapi
-Perilaku tegang
-Frekuensi napas 30x/menit
-Frekuensi nadi 89x/menit
-Pola tidur klien terganggu

E. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi
F. Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. R Umur : 40 tahun No.Dokumen RM : 361026
Ruang : Asoka Kelas :3 Tanggal : 22/11/21
Hari/ tgl/ No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (SIKI) Rasional Ttd
jam Diagnosa (SLKI)
(SDKI)
1 Setelah dilakukan Observasi : 1. Untuk mengetahui pola napas klien Syifa
tindakan keperawatan 1. Monitor pola napas 2.Untuk mengetahui bunyi napas
selama 3x24jam bersihan 2. Monitor bunyi napas tambahan
jalan napas dapat teratasi tambahan
3.Untuk mengetahui jumlah, warna
dengan kriteria hasil : 3. Monitor sputu
Indikator SI T Terapeutik : sputum klien
Batuk 2 5 4. Posisikan 4. Untuk menurunkan sesak napas klien
efektif semi 5.Untuk membantu memperlancar
22/11/21 Weezing 2 5 fowler/fowler pernapasan, sehingga dapat mendorong
13:00 Gelisah 2 5 5. Berikan mengeluarkan lendir
Produksi 3 5 minum hangat 6.Untuk membantu mengeluarkan
sputum 6. Lakukan
secret/lendir klien
Pola 3 5 fisioterapi
dada 7. untuk membantu mengencerkan lendir
napas
7. Lakukan klien
Frekuensi 2 5
napas penghisapan 8. untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi
lendir kurang klien
dari 15detik
8. Lakukan uap
9. Berikan
oksigen
Edukasi :
10. Ajarkan teknik batuk
efektif
2 Setelah dilakukan Observasi Syifa
tindakan keperawatan 1. Monitor kelelahan fisik 1. Untuk memonitoring kelelahan
selama 3x24jam dan emosional fisik dan emosional klien
intoleransi aktivitas dapat 2. Monitor pola dan jam 2. Untuk melihat pola dan jam tidur
berkurang dengan kriteria tidur klien
hasil : Edukasi : 3. Untuk memberikan ketenangan
Toleransi aktivitas 3. Anjurkan tirah baring pada klien
Indikator SI T 4. Anjurkan melakukan 4. Untuk membiasakan diri klien
Frekuensi 4 5 aktivitas secara bertahap dalam beraktivitas
nadi Kolaborasi : 5. Untuk memberikan asupan nutrisi
Keluhan 2 5 5. Kolaborasi dengan ahli dan energi
22/11/21 lelah gizi tentang cara
13:00 Perasaan 3 5 meningkatkan asupan
lemah makanan
Frekuensi 3 5
napas

3 Setelah dilakukan Observasi: Syifa


tindakan keperawatan 1. Identifikasi saat ansietas 1. Untuk menetahui tingkatkan dari
selama 3x24jam ansietas berubah ansietas yang dialami oleh klien
dapat berkurang dengan 2. Monitor tanda-tanda 2. Untuk mengetahui tanda-tanda
kriteria hasil : ansietas ansietas yang mungkin akan
Tingkat ansietas Terapeutik : muncul
Indikator SI T 1. Ciptakan suasana 3. Untuk memberikan rasa percaya
22/11/21 Verbalisasi 2 5 terapeutik untuk klien terhadap perawat agar
13:00 khawatir menumbuhkan informasi yang akan diberikan
akibat kepercayaan lebih efektif
kondisi 2. Pahami situasi yang 4. Untuk membuat klien lebih
yang membuat ansietas percaya
dihadapi 3. Dengarkan dengan 5. Untuk membuat diskusi menjadi
Perilaku 3 5 penuh perhatian lebih efektif
tegang 4. Gunakan pendekatan 6. Untuk mengdedukasi klien dan
Frekuensi 3 5 yang tenang dan keluarga klien terhadap realita
pernapasan meyakinkan untuk mengubah pola hidup
Frekuensi 2 5 5. Diskusikan perencanaan menjadi lebih sehat
nadi realistis tentang 7. Untuk memberikan pemahaman
Frekuensi 3 5 peristiwa yang akan terhadap klien dan keluarga klien
napas datang 8. Untuk menyamakan persepsi dan
Pola tidur 3 5 Edukasi : mencari solusi
6. Jelaskan prosedur 9. Untuk membuat klien lebih
termasuk senasi yang tenang
mungkin dialami 10. Untuk membuat klien lebih rileks
7. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosa, pengobatan
dan prognosis
8. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama klien
9. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
10. Latih relaksasi napas
dalam
G. Implementasi Keperawatan
Nama : Tn. R Umur : 40 Tahun No.Dokumen RM : 361026
Ruang : Asoka Kelas :3 Tanggal : 22/11/21
Hari/tgl/jam No DP Implementasi Respon pasien Ttd
22/11/21 1 - Monitor pola napas - Klien mengatakan napasnya sesak Syifa
15:00 - Monitor bunyi napas tambahan - Terdengar suara weezing
- Monitor sputum - klien mengatakan sputum berwarna
- Posisikan semi fowler/fowler kuning kental
- Berikan minum hangat - klien mengatakan lebih nyaman saat
- Lakukan fisioterapi dada posisi semi fowler
-Lakukan penghisapan lendir kurang - klien mau, dan klien minum sekitar 5
dari 15detik sendok
- Lakukan uap - klien mau dan mempraktekannya
- Berikan oksigen - klien kooperatif saat dilakukan
- Ajarkan teknik batuk efektif penghisapan
- klien mengatakan merasa lebih
nyaman saat dipasang oksigen nasal
canule 4ltr
- klien koopetarif

22/11/21 2
15:00 1. Monitor kelelahan fisik dan emosional 1. Klien mengatakan merasa mudah lelah
2. Monitor pola dan jam tidur dan sesak ketika beraktivitas
3. Anjurkan tirah baring 2. Klien mengatakan pola
4. Anjurkan melakukan aktivitas secara tidurnya berantakan
bertahap 3. Klien mengatakan sudah lebih rileks
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang 4. Klien mengatakan makanan yang
cara meningkatkan asupan makanan disediakan oleh RS kurang cocok di
lidahnya
22/11/21 3
15:00 1. Identifikasi saat ansietas berubah 1. Klien mengatakan merasa mecas
2. Monitor tanda-tanda ansietas 2. Saat klien cemas terlihat gelisah
3. Ciptakan suasana terapeutik untuk 3. Klien mengatakan tidak ragu saat
menumbuhkan kepercayaan mengobrol
4. Pahami situasi yang membuat 4. Klien mengatakan khawatir dengan
ansietas kondisi penyakitnya
5. Dengarkan dengan penuh perhatian 5. Klien terlihat terbuka dengan bahan
6. Gunakan pendekatan yang tenang dan perbincangan
meyakinkan 6. Klien terlihat tidak ragu dan
7. Diskusikan perencanaan realistis mengeluarkan semua unek-unek yang
tentang peristiwa yang akan datang ada
8. Jelaskan prosedur termasuk senasi 7. Klien mengatakan sudah lebih tenang
yang mungkin dialami karena sudah tau apa yang akan
9. Anjurkan keluarga untuk tetap dilakukan
bersama klien 8. Klien mengatakan takut dan
10. Anjurkan mengungkapkan perasaan menganggap bahwa penyakitnya tidak
dan persepsi bisa sembuh
11. Latih relaksasi napas dalam
23/11/21 1 - Monitor pola napas - Klien mengatakan sesaknya
15:00 - Monitor bunyi napas tambahan mulai berkurang
- Monitor sputum - Terdengar suara weezing berkurang
- Posisikan semi fowler/fowler - klien mengatakan sputum berwarna
- Berikan minum hangat kuning kental
- Lakukan fisioterapi dada - klien mengatakan lebih nyaman saat
-Lakukan penghisapan lendir kurang posisi semi fowler
dari 15detik - klien mau, dan klien minum sekitar 5
- Lakukan uap sendok
- Berikan oksigen - klien mau dan mempraktekannya
- Ajarkan teknik batuk efektif - klien kooperatif saat dilakukan
penghisapan
- klien mengatakan merasa lebih
nyaman saat dipasang oksigen nasal
canule 2ltr
- klien koopetarif

23/11/21 2 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. Klien mengatakan lelah mulai berkurang
15:00 emosional dan sesak terlalu ketika beraktivitas
2. Monitor pola dan jam tidur 2. Klien mengatakan pola tidurnya mulai
3. Anjurkan tirah baring membaik
4. Anjurkan melakukan aktivitas 3. Klien mengatakan sudah lebih rileks
secara bertahap 4. Klien mengatakan makanan yang
5. Kolaborasi dengan ahli gizi disediakan oleh RS mulai cocok di
tentang cara meningkatkan lidahnya
asupan makanan

23/11/21 3 1. Identifikasi saat ansietas berubah 1. Klien mengatakan cemas mulai


15:00 2. Monitor tanda-tanda ansietas berkurang
3. Ciptakan suasana terapeutik 2. Saat klien cemas terlihat gelisah
untuk menumbuhkan kepercayaan berkurang
4. Pahami situasi yang membuat 3. Klien mengatakan tidak ragu saat
ansietas mengobrol
5. Dengarkan dengan penuh 4. Klien mengatakan khawatir dengan
perhatian kondisi penyakitnya sudah berkurang
6. Gunakan pendekatan yang tenang 5. Klien terlihat terbuka dengan bahan
dan meyakinkan perbincangan
7. Diskusikan perencanaan realistis 6. Klien terlihat tidak ragu dan
tentang peristiwa yang akan mengeluarkan semua unek-unek yang
datang ada
8. Anjurkan keluarga untuk tetap 7. Klien mengatakan sudah lebih tenang
bersama klien karena sudah tau apa yang akan
9. Anjurkan mengungkapkan dilakukan
perasaan dan persepsi
10. Latih relaksasi napas dalam
24/11/21 1 - Monitor pola napas - Klien mengatakan sesaknya
15:00 - Monitor bunyi napas tambahan semakin berkurang
- Monitor sputum - Tidak ada suara napas tambahan
- Posisikan semi fowler/fowler - Sputum semakin berkurang
- Berikan minum hangat - klien mengatakan lebih nyaman saat
- Lakukan fisioterapi dada posisi semi fowler
- Lakukan penghisapan lendir kurang - klien mau, dan klien minum sekitar 5
dari 15detik sendok
- Lakukan uap - klien mau dan mempraktekannya
- Berikan oksigen - klien kooperatif saat dilakukan
- Ajarkan teknik batuk efektif penghisapan
- klien mengatakan merasa mau
mencoba tidak pakai oksigen
- klien koopetarif

24/11/21 2 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. Klien mengatakan lelah mulai berkurang
15:00 emosional dan sesak terlalu ketika beraktivitas
2. Monitor pola dan jam tidur 2. Klien mengatakan pola tidurnya mulai
3. Anjurkan tirah baring membaik
4. Anjurkan melakukan aktivitas 3. Klien mengatakan sudah lebih rileks
secara bertahap 4. Klien mengatakan makanan yang
5. Kolaborasi dengan ahli gizi disediakan oleh RS mulai cocok di
tentang cara meningkatkan lidahnya
asupan makanan

24/11/21 3 1. Identifikasi saat ansietas berubah 1. Klien mengatakan cemas semakin


15:00 2. Monitor tanda-tanda ansietas berkurang
3. Ciptakan suasana terapeutik 2. Saat klien cemas terlihat gelisah
untuk menumbuhkan kepercayaan semakin berkurang
4. Pahami situasi yang membuat 3. Klien mengatakan tidak ragu saat
ansietas mengobrol
5. Dengarkan dengan penuh 4. Klien mengatakan khawatir dengan
perhatian kondisi penyakitnya semakin
6. Gunakan pendekatan yang tenang berkurang
dan meyakinkan 5. Klien terlihat terbuka dengan bahan
7. Diskusikan perencanaan realistis perbincangan
tentang peristiwa yang akan 6. Klien terlihat tidak ragu dan
datang mengeluarkan semua unek-unek yang
8. Anjurkan keluarga untuk tetap ada
bersama klien 7. Klien mengatakan sudah lebih tenang
9. Anjurkan mengungkapkan karena sudah tau apa yang akan
perasaan dan persepsi dilakukan
10. Latih relaksasi napas dalam
H. Evaluasi
Nama : Tn. R Umur : 40tahun No.Dokumen RM : 361026
Ruang : Asoka Kelas : 3 Tanggal : 22/11/21
Hari/tgl/j No DP SOAP Ttd
am
22/11/21 1 S : klien mengatakan masih sesak Syifa
18:00 O:
-Klien tampak gelisah
-Irama napas cepat
-RR 26x/menit
- Klien tampak mulai batuk
-Klien terpasang oksigen nasal canule 3ltr
A : masalah belum teratasi
Outcome Skala Targ Saat
dikaji et ini
Batuk 2 5 3
efektif
Weezing 2 5 3
Gelisah 2 5 2
Produksi 3 5 3
sputum
Pola 3 5 3
napas
Frekuensi 2 5 3
napas

P : intervensi dilanjutkan

2 S : klien mengatakan merasa lelah dan sesak


ketika beraktivitas
O:
- Frekuensi nadi 89x/menit
- Dyspnea setelah aktivitas
- Perasaan lemah
- frekuensi napas 26x/menit
A : masalah belum teratasi
Outcome Skala Skala Target
dikaji saat ini
Frekuensi 4 4 5
nadi
Keluhan 2 2 5
lelah
Perasaan 3 3 5
lemah
Frekuensi 3 3 5
napas
P : intervensi dilanjutkan
3 S : klien mengatakan cemas dan khawatir
terhadap penyakitnya
O:
-Klien terlihat khawatir akibat kondisi yang
dihadapi
-Perilaku tegang
-Frekuensi napas 26x/menit
-Frekuensi nadi 89x/menit
-Pola tidur klien terganggu
A : masalah belum teratasi
Outcome Skala Skala Target
dikaji saat ini
Verbalisasi 3 3 5
khawatir
akibat
kondisi
yang
dihadapi
Perilaku 3 4 5
tegang
Frekuensi 3 4 5
pernapasan
Frekuensi 3 3 5
nadi
Frekuensi 3 4 5
napas
Pola tidur 3 4 5

P : intervensi dilanjutkan
23/11/21 1 S : klien mengatakan sesaknya mulai berkurang Syifa
20:00 O:
-Gelisah bekurang
-Irama napas cepat berkurang
-RR 24x/menit
- Klien tampak mulai batuk dan mengeluarkan
lendir
-Klien terpasang oksigen nasal canule 2ltr
A : masalah belum teratasi
Outcome Skala Targ Saat
dikaji et ini
Batuk 2 5 4
efektif
Weezing 2 5 4
Gelisah 2 5 4
Produksi 3 5 4
sputum
Pola 3 5 4
napas
Frekuensi 2 5 4
napas
P : intervensi dilanjutkan

2 S : klien mengatakan lelah dan sesak ketika


beraktivitas mulai berkurang
O:
- Frekuensi nadi 94x/menit
- Perasaan lemah berkurang
- frekuensi napas 24x/menit
A : masalah belum teratasi
Outcome Skala Skala Target
dikaji saat ini
Frekuensi 4 4 5
nadi
Keluhan 2 4 5
lelah
Perasaan 3 4 5
lemah
Frekuensi 3 4 5
napas

P : intervensi dilanjurkan

3 S : klien mengatakan sudah tidak cemas dan


khawatir terhadap penyakitnya
O:
-Klien terlihat sudah tidak khawatir akibat
kondisi yang dihadapi
-Frekuensi napas 22x/menit
-Frekuensi nadi 98x/menit
-Pola tidur klien sudah normal
A : masalah teratasi
Outcome Skala Skala Target
dikaji saat ini
Verbalisasi 3 5 5
khawatir
akibat
kondisi
yang
dihadapi
Perilaku 3 5 5
tegang
Frekuensi 3 5 5
pernapasan
Frekuensi 3 5 5
nadi
Frekuensi 3 5 5
napas
Pola tidur 3 5 5
P : intervensi dihentikan
24/11/21 1 S : klien mengatakan sesaknya semakin Syifa
09:00 berkurang dan ingin mencoba tidak memakai
oksigen
O:
-Klien sudah tidak gelisah
-Irama napas normal
-RR 22x/menit
- Klien tampak mulai batuk dan mengeluarkan
lendir
-Klien sudah tidak memakai oksigen
A : masalah teratasi
Outcome Skala Targ Saat
dikaji et ini
Batuk 2 5 5
efektif
Weezing 2 5 5
Gelisah 2 5 5
Produksi 3 5 5
sputum
Pola 3 5 5
napas
Frekuensi 2 5 5
napas
P : intervensi dihentikan
2 S :klien mengatakan lelah dan sesak ketika
beraktivitas semakin berkurang
O:
- Frekuensi nadi 98x/menit
- Perasaan lemah semakin berkurang
- frekuensi napas 22x/menit
A : masalah teratasi
Outcome Skala Skala Target
dikaji saat ini
Frekuensi 4 5 5
nadi
Keluhan 2 5 5
lelah
Perasaan 3 5 5
lemah
Frekuensi 3 5 5
napas

P : interevnsi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai