UPLOAD6
UPLOAD6
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1. LATAR BELAKANG 1
2. RUMUSAN MASALAH 2
3. TUJUAN MASALAH 2
BAB II3
PEMBAHASAN 3
KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 19
i
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Masa Orde Lama (1951-1966), keadaan ekonomi dan keuangan
pada masa orde lama amat buruk, yang disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi dikarenakan beredarnya lebih dari satu
mata uang secara tidak terkendali. Di tahun 1958 diberlakukannya UU No.
78/1958 tentang investasi asing, jadi memperburuk perekonomian, ditahun
1965 mendirikan Bank Berjuang, perbankan berfungsi sebagai pemasok
dana proyek pemerintah. Penurunan angkatan kerja (pengangguran)
sebanyak 1,8 juta dari 34,5 juta. Disektor pertanian 72%, sektor jasa 9,5%,
perdagangan dan keuangan 6,7%, industri 5,7%. Tahun 1953 di jakarta
pekerja menerima upah Rp 5-6 per hari. Dan di anggaran pemerintah pada
tahun 1955-1965 mengalami defisit sebesar 137% dari pendapatan
sehingga negara melakukan pinjaman luar negeri.
Kebijakan Perekonomian Indonesia Era Orde Baru Salah satu
tindakan pertama Soeharto setelah mengambil alih pimpinan negara adalah
menugaskan tim penasihat ekonominya, yang terdiri atas kelima dosen
FEUI, yaitu Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Mohammad Sadli,
Soebroto, dan Emil Salim untuk menyusun suatu program stabilisasi dan
rehabilitasi. Tujuan utama dari program ini adalah memulihkan stabilitas
makro ekonmi dengan menghentikan hiperinflasi setinggi 600% yang telah
berkecamuk pada akhir masa pemerintahan Soekarno. Alat kebijakan
utama untuk menurunkan laju inflasi adalah anggaran berimbang (balance
budget), artinya pengeluaran pemerintah dibatasi oleh penerimaan
pemerintah.
Perjalanan Reformasi Ekonomi Indonesia 1997-2016. Reformasi
ekonomi menjadi hal yang sangat penting dilakukan untuk memangkas
hambatan yang menciptakan inefisiensi perekonomian, serta mendorong
kinerja perekonomian untuk mencapai potensi maksimal. Dalam
praktiknya, pelaksanaan reformasi ekonomi di sebuah negara biasanya
1
sangat kompleks, karena melibatkan berbagai pihak dan kepentingan, serta
dipengaruhi sejumlah faktor seperti ekonomi maupun politik.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perekonomian pada masa orde Lama?
b. Bagaimana perekonomian pada masa orde baru?
c. Bagaimana perekonomian pada masa Reformasi?
d. Bagaimana kebijakan ekonomi masa pemerintahan Susilo Bambang
yudhoyono?
e. Bagaimana kebijakan Ekonomi masa pemerintahan jokowi?
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui perekonomian pada masa orde lama
b. Untuk mengetahui perekonomian pada masa orde baru
c. Mengetahui perekonomian Indonesia pada masa Reformasi
d. Mengetahui Kenbijakan ekomomi masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono
e. Mengetahui kebijakan ekonomi pada pemerintahan jokowi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Perekonomian Pada Masa Orde Baru
A. Keadaan Perekonomian Awal Orde Baru
Sejak awal, pemerintah Orde Baru menyadari bahwa kebijakan anti
Barat yang merupakan suatu ciri mencolok dari pemerintah Soekarno
juga telah menimbulkan kesulitan bagi Indonesia. Oleh karena itu,
pemerintah Orde Baru memutuskan untuk meninggalkan kebijakan
“memandang ke dalam” (inward-looking policies) yang hanya membawa
kebangkrutan bagi Indonesia dan menggantikannya dengan kebijakan
“memandang ke luar” (out-ward policies). Kebijakan ini dicirikan oleh
kebijakan perdagangan luar negeri dan kebijakan investasi asing yang
bersifat lebih liberal itu artinya, pemerintah Indonesia mulai menerapkan
kebijakan yang dapat menghapus atau mengurangi berbagai rintangan
atas perdagangan luar negeri dan investasi asing (Abdul Syukur, dkk,
2010 : 153).
4
2. Periode 1983-1996: Era Pasca “Boom” Minyak Bumi, Deregulasi, dan
Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat.
5
A. Periode Megawati (2001-20040
6
inflasi, dan menjaga persediaan cadangan devisa untuk kebutuhan
jangka menengah.
Restrukturisasi dan reformasi pada sektor keuangan Mengingat
pentingnya peran sektor keuangan dalam stabilisasi ekonomi serta
mendukung pemulihan krisis, kebijakan dalam aspek ini
difokuskan pada: (a) mendirikan Jaring Pengaman Sistem
Keuangan (financial safety net) melalui pendirian Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS).
Meningkatkan investasi, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja
Pemerintah menyadari peran penting sektor swasta pada aspek ini
dan bahwa tugas utama pemerintah dalam hal ini adalah untuk
menciptakan iklim yang kondusif bagi aktivitas sektor swasta
melalui kebijakan yang baik serta lembaga pemerintah yang
berfungsi efektif.
7
yang reformis dan menjalankan program kerja yang konkrit menyelesaikan
masalah di lapangan, seperti yang terlihat dari pengalamannya menjadi
walikota Solo dan gubernur DKI Jakarta. Jokowi lebih merupakan tipe
pemimpin yang taktis yang menekankan langkah/kerja konkrit dan cepat di
lapangan, ketimbang tipe pemimpin strategis yang berfokus kepada
visi/gambaran besar. Pemerintahan baru Jokowi, yang dijalankan oleh
Kabinet Kerja, sangat diharapkan oleh publik untuk dapat melaksanakan
beberapa agenda kebijakan reformasi ekonomi, terutama pada percepatan
proyek infrastruktur, pengembangan sektor maritim, dan program jaminan
sosial.
Jokowi menghadapi sejumlah tantangan eksternal maupun internal
dalam mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia terus melambat dalam empat tahun terakhir, dari 6,8%
pada tahun 2010 menjadi 5,0%, yang menandakan daya beli masyarakat
yang melemah.
8
mulai dikurangi, dan parlemen memiliki kekuasaan dan pengaruh yang lebih
besar dalam menentukan arah kebijakan atau reformasi ekonomi tertentu. Hal
ini terutama ditunjukkan oleh SBY yang tampak kurang berani dalam
melakukan reformasi ekonomi yang diperlukan namun tidak populer, karena
takut mengalami nasib yang sama dengan dua presiden terdahulu yang
dimakzulkan DPR. Kedua, menteri kunci yang terkait ekonomi kini menjadi
jabatan politik, dan lebih banyak diambil dari berbagai partai politik (dikenal
dengan Kabinet Pelangi pada pemerintahan SBY periode pertama). Hal ini
dilakukan sebagai upaya mendapatkan dukungan politik dari parlemen.
Ketiga, desentralisasi serta otonomi daerah, yang telah menyerahkan banyak
tanggung jawab pengelolaan politik maupun ekonomi kepada pemerintah
daerah.
1) Pemerintahan Indonesia bersatu jilid l era Susilo Bambang yudhoyono
dan Yusuf Kalla
Kabinet Indonesia Bersatu I dibentuk semasa kepresidenan SBY
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah memenangkan pemilu 2004.
Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya
berakhir pada 20 Oktober 2009, sebelum kembali dilanjutkan.
Susunan :
1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan:
Widodo
H. Moh. Ma’ruf
9
H. Mardiyanto
Hamid Awaluddin
Andi Mattalatta
9. Menteri Keuangan:
Jusuf Anwar
Sri Mulyani Indrawati
11. DLL
10
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik
11. DLL
11
Bakar Minyak (BBM), peringanan tarif listrik industri, serta perluasan
Kredit Usaha Rayat (KUR).
Sementara Paket Kebijakan Ekonomi keempat ada tiga hal pokok
yang menjadi fokus pemerintah, yaitu perbaikan sistem pengupahan,
tindak lanjut Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Usaha Kecil
Menengah (UKM) untuk ekspor serta mencegah pemutusan hubungan
kerja (PHK). “Paket keempat adalah keinginan untuk membuka lapangan
kerja seluas-luasnya agar dunia usaha dan investor diberikan kemudahan,”
kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta beberapa waktu lalu
semakin nyata karena dengan gelontoran paket-paket kebijakan ekonomi
ini, nilai tukar Rupiah terus mengalami penguatan terhadap Dolar
Amerika.
Di sektor tenaga kerja, setahun masa pemerintahan Jokowi – JK
terjadi peningkatan dari sisi penyerapan. Tengok pada semester pertama
tahun 2014, ada 611 ribu tenaga kerja terserap di beberapa lapangan
pekerjaan, naik 12,31% pada periode yang sama tahun 2015 menjadi 685
ribu. Begitu pula investasi yang juga mengalami kenaikan 16,56% dari
semester I 2014 sebesar 22,8 triliun, menjadi Rp259,7 triliun pada periode
yang sama tahun 2015.
Realisasi investasi di luar pulau Jawa pun naik 25% jika dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya. “Semua ini untuk memberi sinyal
positif kepada masyarakat dan investor bahwa Indonesia bersahabat
dengan siapapun yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia," kata
Sekretaris Kabinet Pramono.
12
Lembaga Pembiayaan Ekspor Nasional, deregulasinya penerbitan
Keputusan Menteri Keuangan mengenai Pembentukan Komite
Penugasan Khusus Ekspor.
13
2. Pengurusan Tax Allowance dan Tax Holiday Lebih Cepat Setelah
dalam 25 hari syarat dan aplikasi dipenuhi, pemerintah mengantongi
keputusan bahwa investasi tersebut dapat menerima tax allowance
atau tidak.
14
pro-aktif menawarkan sehingga akan meningkatkan peserta KUR
sekaligus mendorong tumbuhnya wirausaha.
15
terdapat tiga kebijakan deregulasi yang dikeluarkan dalam paket
kebijakan ini.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keadaan ekonomi dan keuangan pada masa orde lama amat buruk, yang
disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi dikarenakan beredarnya lebih dari satu mata
uang secara tidak terkendali. Di tahun 1958 diberlakukannya UU No. 78/1958
tentang investasi asing, jadi memperburuk perekonomian, ditahun 1965
mendirikan Bank Berjuang, perbankan berfungsi sebagai pemasok dana
proyek pemerintah. Penurunan angkatan kerja (pengangguran) sebanyak 1,8
juta dari 34,5 juta. Disektor pertanian 72%, sektor jasa 9,5%, perdagangan
dan keuangan 6,7%, industri 5,7%. Tahun 1953 di jakarta pekerja menerima
upah Rp 5-6 per hari. Dan di anggaran pemerintah pada tahun 1955-1965
mengalami defisit sebesar 137% dari pendapatan sehingga negara melakukan
pinjaman luar negeri.
17
Reformasi ekonomi menjadi hal yang sangat penting dilakukan untuk
memangkas hambatan yang menciptakan inefisiensi perekonomian, serta
mendorong kinerja perekonomian untuk mencapai potensi maksimal. Dalam
praktiknya, pelaksanaan reformasi ekonomi di sebuah negara biasanya sangat
kompleks, karena melibatkan berbagai pihak dan kepentingan, serta
dipengaruhi sejumlah faktor seperti ekonomi maupun politik.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/uswatunkhasanah3190/5fa4fd574b9a4734580265f2
/perekonomian-indonesia-di-era-orde-lama-orde-baru-dan-reformasi
https://www.academia.edu/11404895/PEREKONOMIAN_INDONESIA_PADA_
MASA_PEMERINTAHAN_ORDE_LAMA
https://www.csis.or.id
https://www.repository.upy.ac.id
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/23/124857379/kabinet-indonesia-
bersatu-i-dan-ii?page=2
https://setkab.go.id/inilah-pokok-pokok-paket-kebijakan-ekonomi-tahap-i-
september-2015/
https://www.beritasatu.com/ekonomi/314584/paket-kebijakan-ekonomi-tahap-iv-
dunia-usaha-diberi-kemudahan
https://bisnis.tempo.co/read/705027/ini-isi-lengkap-paket-kebijakan-ekonomi-
jokowi-tahap-dua
https://investor.id/archive/ini-dia-tiga-kebijakan-dalam-paket-ekonomi-tahap-v
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-luncurkan-paket-
kebijakan-ekonomi-tahap-vi/
19