NIM : 17320277
Tugas Individu
1. Bandingkan kode etik profesi yang ada di Indonesia dan negara lain!
2. Lampirkan juga kode etik yang dimaksud!
Jawaban :
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA menjelaskan tentang pelayanan Psikologi sesuai
dengan etika
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA menjelaskan tentang hubungan antar manusia
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA menjelaskan tentang Hubungan secara meluas
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA bagaimana peningkatan Kompetensi
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA membahas bagaimana pemberian asesmen
- Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA menjelaskan tentang kerahasiaan data.
https://drive.google.com/file/d/0B2pajZdopHzrZzlCOWZlVExEZTQ/edit
- Prinsip Kode Etik Psikologi menurut APA (American Psychological Association)
Standar kompetensi professional yang tinggi merupakan tanggung jawab yang disumbangkan
semua psikolog. Psikologi memahami lingkup kompetensi dan keterbatasan teknik-tekniknya
dan hanya menyediakan pelayanan menggunakan teknik atau pendapat secara professional
yang menghargai standar-standarmya. Psikologi menjaga pengetahuan informasi imiah dan
professional mutakhir berhubungan dengan pelayanan yang diberikannya.
Dalam hal perilaku yang menyangkut moral dan etik, serta legal psikolog mengakuinya
sebagai masalah pribadi yang sama dengan warga lainnya.
Perlindungan atas informasi mengenai seseorang yang telah didapat psikolog dari proses
mengajar, praktik, atau investigasi merupakan kewajiban utama psikolog. Informasi semacam
itu tidak dikomunikasikan kepada orang lain, jika memang tidak penting.
Psikolog bertindak dengan angapan yang jelas mengenai kebutuhan kompetensi khusus, dan
kewajiban kolega-koleganya dalam psikologi dan profesi lain. Psikolog menghormati
prerogative, kewajiban institusi dan organisasi tempat mereka bergabung.
Keputusan untuk melakukan riset harus didasarkan pertimbangan psikolog secara individual
tentang sumbangannya pada ilmu psikologi dan kesejarteraan manusia. Para psikolog
melaksanakan investigasi dengan menghargai orang-orang yang terlibat dan dengan
kepedulian atas harga diri dan kesejahteraannya.
- APS
Sebagaimana Kode Etik Psikologi Indonesia yang dilengkapi dengan Pedoman Pelaksanaan
Kode Etik (Himpsi, 2000), kode etik mereka juga dilengkapi panduan untuk membantu
anggota dalam menginterpretasikan dan menerapkan kode etik dalam praktek profesional
mereka. Panduan tersebut dinamakan Ethical Guidelines. Bedanya, jika pedoman kita
merupakan penjelasan dari pasal-pasal Kode Etik seperti halnya Penjelasan UUD 45
menjelaskan Batang Tubuh, Ethical Guidelines tidak menjelaskan pasal-pasal kode etik
melainkan menjabarkan secara detil aturan-aturan mengenai hal-hal khusus yang
berhubungan dengan praktek psikologi. Guidelines terbaru (APS, 2002b) berisikan 14
panduan khusus, sebagai contoh adalah panduan mengenai kerahasiaan, penggunaan tes-tes
psikologis, praktek terhadap klien-klien homoseksual dan biseksual, penggunaan prosedur
aversif, dan penanganan klien dengan kecenderungan bunuh diri.