Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Rosi Rahmadhani (2006018)


2. Tiara Dwi Antonia (2006023)
3. Adella Sukma (2006001)
4. Juwita Dwi Lestari (2006008)
5. Rahmi Septiana (2006012)

Dosen Pembimbing :

Ropendi Pardede, S.K.M, M.B.A

PROGRAM STUDI S.Tr MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Shalawat
serta salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang insya allah setia
sampai akhirjaman. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Konsep Dasar
Rekam Medis Manajemen Informasi Kesehatan. Dalam penyusunan karangan
ilmiah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, Kami telah
berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin
dan sesuai dengan harapan, Walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi
berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
kami miliki.

Dengan, diberikannya kesempatan ini kami mengucapkan banyak


berterima kasih kepada Bapak Ropendi Pardede, S.K.M, M.B.A selaku dosen
Konsep Dasar Rekam Medis. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini
tidaklah sempurna maka dari itu kami meminta kepada ibu untuk memberikan
kritik dan saran kepada kami untuk dapat memperbaiki makalah ini di pertemuan
selanjutnya. Dan semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua.

Padang, 22 Maret 2021

Penyusun
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. Pelayanan Medik di Rumah Sakit.................................................................3
2. Pelayanan Medik Sebagai Suatu Sistem.......................................................3
3. Komponen Proses.........................................................................................5
4. Output............................................................................................................6
5. Faktor Yang Mempengaruhi.........................................................................6
6. Upaya Pemecahan Masalah..........................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
1. Kesimpulan...................................................................................................9
2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rumah sakit merupakan organisasi yang bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan pelayanan administrasi. Kegiatan pelayanan rumah sakit yang
diberikan kepada masyarakat dan pelayanan administrasi, antara lain kegiatan
promotif, kuratif, preventif, dan rehabilitatif (Shofari, 2002), dimana setiap
rumah sakit selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
kepada pasien. Untuk mencapai hal tersebut, maka pengambilan keputusan
dalam organisasi rumah sakit memerlukan informasi yang akurat, tepat
waktu, dapat dipercaya, masuk akal dan mudah dimengerti dalam berbagai
keperluan pengelolaan rumah sakit, dalam menghadapi era globalisasi yang
akan memasuki semua bidang termasuk bidang kesehatan, maka rumah sakit
perlu mempersiapkan pelayanan agar mampu bersaing dengan peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit, khususnya pada mutu pelayanan rekam medis.

Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya


sekedar kegiatan pencatatan akan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu
sistem penyelenggaraan suatu instalasi/unit kegiatan. Sedangkan kegiatan
pencatatannya sendiri merupakan salah satu bentuk yang tercantum di dalam
uraian tugas (job discription) pada unit instalansi rekam medis (Depkes RI, 2
2006). Rekam medis diselenggarakan di berbagai unit diantaranya unit rawat
jalan maupun unit rawat inap. Adapun tempat penghasil dan pengolah data
rekam medis terdiri dari Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPP RJ),
Unit Rawat Jalan (URJ), Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI),
Unit Rawat Inap (URI), Unit Gawat Darurat (UGD), Instalansi Pemeriksaan
Penunjang (IPP), Assembling, Filling dan Indeksing serta Analising dan
Reporting (Budi, 2011)

Sistem Informasi manajemen di rumah sakit bervariasi dari pencatatan dan


pelaporan secara manual sampai penggunaan jaringan komputer terpadu.

1
Rancangan sistem informasi manajemen rumah sakit berpangkal dari dua
kegiatan pokok pelayanan pasien, yakni pelayanan rawat jalan dan pelayanan
rawat inap. Informasi yang dihasilkan akan membantu dalam pengambilan
keputusan untuk menekan dan meningkatkan efektivitas atau kualitas
pelayanan, maka dari itu diperlukan perancangan sistem yang sesuai
kebutuhan rumah sakit untuk memperoleh informasi yang diharapkan yang
sesuai dengan kebutuhan serta ketentuan yang ada.

B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang ingin
dipecahkan oleh penulis ialah:

1. Apa yang dimaksud pelayanan medik di rumah sakit?


2. Bagaimana Komponen Proses Rekam Medis di Rumah Sakit?
3. Output apa yang diharapkan oleh Pelayanan medik di rumah Sakit?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi pelayanan medik?
5. Masalah-masalah apa yang Timbul Dalam Manajemen Rekam Medis di
rumah sakit?
6. Bagaimana Upaya Pemecahan masalah pada pelayanan medik di rumah
sakit?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen Konsep Dasar Rekam Medis, sehingga penulis dan
pembaca dapat mengetahui segala hal mengenai rekam medis dan
pemanfaatan dalam pembuatan rekam medis, baik di rumah sakit ataupun di
tempat praktik dokter pribadi.

2
BAB II PEMBAHASAN

1. Pelayanan Medik di Rumah Sakit

Pelayanan medik di Rumah Sakit adalah salah satu jenis pelayanan


Rumah Sakit yang diberikan oleh tenaga medik. Manajemen Pelayanan
Medik di Rumah Sakit secara sederhana adalah suatu pengelolaan yang
meliputi perencanaan berbagai sumber daya medik dengan
mengorganisir serta menggerakkan sumber daya tersebut diikuti dengan
evaluasi dan control yang baik, sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik
yang merupakan bagian dari sistem pelayanan di Rumah Sakit.

2. Pelayanan Medik Sebagai Suatu Sistem

Dengan pendekatan sistem pelayanan medik terdiri dari beberapa


komponen yaitu :
A. Komponen INPUT yang terdiri dari :
1. Tenaga medik yaitu dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis. Perhitungan kebutuhan tenaga medik Rumah Sakit dapat
melalui berbagai cara antara lain: Peraturan Menkes 262/1979,
Indikator Staff Needs (ISN) dan standar minimal.
2. Organisasi dan Tata Laksana
- Staf Medik Fungsional yang dikoordinasi oleh kepala SMF
yang dipilih dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
- Komite Medik yang bertugas membantu memonitor
dan mengembangkan SMF ditinjau dari aspek teknis medis
termasuk hukum dan etika profesi maupun etika Rumah Sakit.
Untuk lebih jelasnya tentang komite medik ini menurut
Departemen Kesehatan sesuai dengan surat keputusan Dirjen
Pelayanan Medik No. HK 00.06.2.3.730 Juli 1995 (terlampir).
- Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan (Rumah Sakit Kelas B),
Seksi pelayanan (Kelas C & D) yang mengelola sistem pelayanan

3
medik sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik yang
bermutu sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.

Sesuai dengan Pasal 29 Permenkes 983/1992. Tugas Wadir pelayanan


sekurang-kurangnya meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat
darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, gizi,
rehabilitasi medis, patologi klinis, patologi anatomi, pemulasaraan.

3. Sarana dan Prasarana Pelayanan Medik


Yang meliputi :
 Gedung rawat jalan, rawat inap, ruang bedah, UGD,
penunjang medik radiologi, laboratorium, gizi dan lain-lain
yang harus memenuhi syarat sesuai dengan arsitektur
Rumah Sakit yang berlaku.
 Sarana dan prasarana alat kesehatan sederhana maupun
canggih untuk terlaksananya pelayanan medik yang bermutu.
4. Dana
Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan
untuk terselenggaranya pelayanan medik, antara lain :
- Pendapatan Asli Rumah Sakit
- APBN (Depkes)
- APBN (Depdagri)
- APBD Tingkat I
- APBD Tingkat II
- Banpres
- Asuransi
- Kontraktor
- Subsidi
Dana tersebut digunakan untuk :
1. Investasi peralatan medik yang diperlukan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diberikan.

4
2. Operasional yang terdiri dari :
- Jasa pelayanan medis yaitu jasa yang diberikan kepada
petugas kesehatan (medis, paramedis maupun
nonmedis) atas pelayanan yang diberikan.Jasa Rumah
Sakit yaitu jasa yang digunakan untuk operasional dan
pemeliharaan Rumah Sakit sehingga dapat memberikan
pelayanan.
- Bahan habis pakai yaitu bahan-bahan yang digunakan
untuk terselenggaranya suatu kegiatan pelayanan
kepada pasien.

3. Komponen Proses

Menggambarkan manajemen rekam medis. Secara sederhana terdiri


dari :

a. Perencanaan
- Tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pelayanan
yang diberikan, beban kerja yang ada dengan
memperhitungkan kecenderungan (TREND) pada masa yang akan
datang.
- Sumber daya lain yang dibutuhkan untuk terselenggaranya
suatu pelayanan medis.
- Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang
diharapkan dengan memperhitungkan sumber daya potensial
yang ada maupun kendala yang mungkin terjadi. Berdasarkan
"waktu" maka perencanaan kegiatan dapat harian,
mingguan, bulanan, tahunan dan jangka panjang sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit Dalam perencanaan
kegiatan alangkah baiknya apabila Rumah Sakit mempunyai
skala prioritas dan mempunyai projek unggulan.

5
b. Pengawasan dan Pengendalian
Ada dua macam yaitu :
- Pengawasan pelaksanaan pelayanan termasuk medikolegal oleh
wadir/ seksi pelayanan.
- Pengawasan teknis medis oleh komite medis Keduanya
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
Pengawasan ini harus secara periodik dan kontinyu dilakukan baik
dengan audit medis/audit manajemen maupun dengan upaya-upaya
peningkatan mutu yang lain, namun tetap dengan prinsip :
"penelaahan bersama tentang suatu kejadian/kegiatan pelayanan
medis dan bukan mencari siapa yang salah, kemudian mencari
solusi tindak lanjut sehingga kejadian yang sama tidak
terulang lagi.

4. Output
Tentu saja output yang diharapkan adalah pelayanan medis yang
bermutu, terjangkau oleh masyarakat luas dengan berdasarkan etika
profesi dan etika Rumah Sakit. Dengan demikian beberapa tolok ukur
keberhasilan pelayanan di Rumah Sakit seperti angka kematian di
Rumah Sakit, kejadian infeksi nosokomial, kepuasan pasien, waktu tunggu
dan lain-lain akan berubah yaitu angka kematian rendah, kejadian
infeksi nosokomial rendah, kepuasan pasien meningkat, waktu tunggu
pendek. Keadaan ini akan meningkatkan CITRA Rumah Sakit yang
merupakan pemasaran Rumah Sakit.

5. Faktor Yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi :

6
a. Pemilik Rumah Sakit (Pemerintah Pusat, PEMDA, Yayasan, PT, PMA
dll) Misi dan dukungan pemilik sangat menentukan keberhasilan
pelayanan medik.
b. Depkes
Peraturan dan kebijakan dengan sanksi yang tegas akanmeningkatkan
sistem pelayanan medis di Rumah Sakit.
c. IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan IPTEK harus diikuti sesuai falsafah Rumah Sakit yaitu
memberikan pelayanan sesuai IPTEK kedokteran yang
mutakhir. Tercantum dalam GBHN 1993 dan PELITA VI
kesehatan bahwa tujuan pembangunan adalah meningkatkan
SDM (Sumber Daya Manusia), sehingga IPTEK menjadi sangat
penting apalagi bila kita tidak ingin ketinggalan dalam
menghadapi era globalisasi tahun 2003 nanti.

 Masalah Masalah yang Timbul dalam Manajemen Pelayanan Medik di


Rumah Sakit

Masalah-masalah yang timbul antara lain :

1. Tenaga, khususnya tenaga medis spesialis masih kurang dan tidak


merata (di Pulau Jawa lebih banyak dibanding daerah lain).
2. Belum semua Rumah Sakit menerapkan/mengacu kepada
struktur organisasi 983/1992 karena keterbatasan kualifikasi tenaga
yang ada.
3. Fasilitas yang belum sesuai dengan standar.
4. Kecenderungan untuk memiliki alat canggih tanpa
memperhitungkan efisiensi dan efektivitas.
5. Sikap dan perilaku tenaga medi s yang kurang mendukung sistem
pelayanan medis maupun Rumah Sakit sebagai suatu sistem.

7
6. Sikap dan perilaku pimpinan Rumah Sakit yang kurang
tegas dalam pelaksanaan pelayanan medis.

6. Upaya Pemecahan Masalah


1. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi daerah-daerah
yang sangat memerlukan dan tidak ada Fakultas Kedokteran.
2. Rumah Sakit Swasta sebaiknya merekrut dokter pasca PTT dan
menyekolahkannya sehingga menuju kemandirian swasta dalam aspek
tenaga.
3. Adanya program kerjasama antar Rumah Sakit namun tanpa
melanggar Keputusan Menkes 415a/1984 baik bagi "provider"
maupun Rumah Sakit sendiri.
4. Perencanaan peralatan secara bertahap perlu ditingkatkan
dengan memperhitungkan skala prioritas dan projek unggulan, tidak
perlu seluruhnya membeli tetapi dengan sistem kerja sama ataupun sewa.
5. Komunikasi, koordinasi, integrasi dengan unit lain di Rumah
Sakit ditingkatkan. Unit lain sebagai "MITRA". Sehingga pelayanan
medik dan Rumah Sakit sebagai suatu sistemdapat berlangsung dengan
optimal.
6. Menempatkan tenaga medis sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya.
7. Pimpinan Rumah Sakit harus mempunyai sikap yang tegas
dalam mengayomi, mengawasi dan mengendalikan pelayanan medis
Rumah Sakit.

8
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelayanan medis khususnya medis spesialis merupakan salah satu inti dan
cirri khas pelayanan Rumah Sakit. Di dalam pelaksanaannya masih
ditemukan berbagai kendala sehingga perlu dilakukan berbagai upaya
pemecahan masalah dengan mengikutsertakan semua pihak yang terkait
dan sikap tegas seorang pimpinan Rumah Sakit.

2. Saran

- Rumah Sakit harus mempunyai visi untuk kemandirian Rumah


Sakit dalam aspek ketenagaan khususnya tenaga medis spesialis.
- Pelaksanaan Rumah Sakit sebagai suatu sistem dan keinginan yang
transparan dari berbagai pihak Rumah Sakit agaknya merupakan
salah satu cara yang tepat untuk penyelesaian masalah yang ada.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/63304242-manajemen-rekam-medis-di-rumah-sakit.html
https://vicafd.wordpress.com/pengertian-rekam-medis/

http://www.ilunifk83.com/t257-rekam-medis.

http://henrydunan.blogspot.com/2011/04/pengguna-rekam-medis-kesehatan.html

http://astaqauliyah.com/2007/10/rekam-medis-defenisi-dan-kegunaannya

11
12

Anda mungkin juga menyukai