Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhamad Rafi Abdillah

Prodi : PGMI 5
NIM : 1951002
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen : Drs. Wawan, MSI.

TUGAS UAS

PROPOSAL PENELITIAN

Judul : “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Siswa di MIS.


Al-Khoeriyah Muhara”

A. Latar Belakang Masalah


Sekolah merupakan wahana yang menyediakan tempat terbaik bagi generasi
muda penerus bangsa untuk menjadi lebih baik dalam berbagai aspek yang dapat
memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter
bangsa. Nilai-nilai karakter yang dikpembangkan di sekolah yaitu: 1) Religius; 2)
Jujur; 3) Bertanggung jawab; 4) Bergaya hidup sehat; 5) Disiplin; 6) Kerja keras; 7)
Percaya diri; 8) Berjiwa wirausaha; 9) Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; 10)
Mandiri; 11) Ingin tahu; 12) Cinta ilmu; 13) Sadar hak dan kewajiban diri dan orang
lain 14) Patuh pada aturan nasional; 15) Menghargai karya dan prestasi orang lain;
16) Santun; 17) Demokratis; 18) Nasionalis; 19) Menghargai keberagaman
(Gunawan, 2014: 33).
Salah satu program sekolah yang dapat menumbuh kembangkan keterampilan
dan kedisiplinan siswa menurut peneliti adalah melalui ekstrakurikuler kepramukaan.
Menurut Aqib (2015: 59) “Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mendukung dan
mengembangkan kompetensi akademik, bakat, minat, dan kepribadian maupun
karakter. Ekstrakurikuler kepramukaan merupakan ekstrakurikuler yang wajib diikuti
oleh para siswa. Pada hakikatnya pramuka dikelola oleh Gerakan Pramuka seperti
tertuang dalam Pasal 5 Keppres No. 24 Tahun 2009 menyatakan “Gerakan Pramuka
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna
menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik,
bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta
membangun dunia lebih baik”.
Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis, dilakukan di alam terbuka dengan sasaran akhirnya
adalah pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (Gunawan, 2014: 265).
Berdasarkan pernyataan tersebut, ektrakurikuler kepramukaan merupakan
salah satu program sekolah yang tepat menurut peneliti untuk penanaman karakter
kepada siswa yang salah satunya adalah karakter disiplin. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 4, menyatakan bahwa
“Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilainilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup
untuk menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup”.
Melalui organisasi gerakan pramuka siswa dapat belajar untuk bersikap
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, dan terampil dalam kegiatan kepramukaan. Hal
ini tertera di dalam isi Dasadarma Pramuka. Dasadarma Pramuka merupakan sepuluh
tuntunan tingkah laku bagi Pramuka Indonesia yang berisi ketentuan moral atau watak
pramuka serta penjabaran Pancasila, supaya anggota dapat mengerti, menghayati, dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Isi dari Dasadarma Pramuka menurut
Tim pada buku “Panduan Lengkap Gerakan Pramuka”, yaitu: 1) Taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa; 2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia; 3) Patriot yang
sopan dan kesatria; 4) Patuh dan suka bermusyawarah; 5) Rela menolong dan tabah;
6) Rajin, terampil, dan gembira; 7) Hemat, cermat, dan bersahaja; 8) Disiplin, berani,
dan setia; 9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya; 10) Suci dalam pikiran,
perkataan, dan perbuatan. Dengan mengamalkan kandungan Dasadarma pramuka
tersebut diharapkan siswa mampu menanamkan karakter yang terdapat di dalamnya
pada kehidupan sehari-hari.
Fakta di lapangan membuktikan, Terkadang siswa sering berkata kasar atau
kurang sopan pada teman maupun guru. Tidak mengakui bila melakukan kesalahan.
Terdapat pula siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas karena tidak
mengerjakannya, sehingga meminta tambahan waktu untuk menyelesaikan kembali
tugas tersebut, serta pemberian hukuman atau sanksi yang kurang tegas oleh guru
kepada siswa yang melakukan kesalahan. Berbagai permasalahan yang terdapat dalam
diri siswa masih dapat diperbaiki, karakter disiplin akan muncul apabila dilakukan
secara terarah dan terstruktur melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Oleh
karena itu, diperlukan penanaman sikap disiplin pada diri siswa mengingat pentingnya
hal tersebut. Asmani (2013: 37), menjelaskan bahwa disiplin merupakan tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kedisiplinan merupakan perwujudan dari sikap dan tindakan patuh pada hukum dan
menghargai waktu, karena terdorong oleh semangat berani berbuat benar dan bukan
faktor takut pada pimpinan atau terhadap sanksi (Gunawan, 2014: 241). Disiplin dapat
menumbuhkan perilaku tertentu seperti mengerjakan tugas tepat waktu, belajar
dengan rutin, dan mematuhi aturan sekolah tanpa paksaan.
Dalam pelaksanaannya di sekolah penanaman nilai-nilai karakter dapat
dilaksanakan secara terpadu melalui pembelajaran di kelas, maupun melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Ada beberapa ekstrakurikuler yang diadakan di
MIS. Al-Khoeriyah Muhara, meliputi ekstrakurikuler kepramukaan, Marawis, dan
Pencak Silat.
Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah Muhara berlokasi di Kampung Muhara,
Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, letaknya sangat strategis. Data siswa di
MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis untuk kelas IV berjumalah 28 siswa, kelas V
berjumlah 16 siswa dan kelas VI berjumalah 12 siswa.
MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis memiliki kegiatan rutin yang dilakukan
para siswa setelah jam istirahat dimuali yaitu melaksanakan sholat dhuha bersama
kegiatan ini memang diadakan oleh sekolah untuk menambah religiusitas dari para
siswa. MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis ini untuk kegiatan ekstrakurikuler
pramuka khusus nya di wajibkan bagi seluruh siswa-siswi kelas IV, V, dan VI. MIS.
Al-Khoeriyah Muhara Jamanis bahwa ekstrakurikuler pramuka ini sangat penting
bagi para siswa. Kepala sekolah dan guru perlu melakukan usaha dan mendorong
siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler pramuka untuk mewujudkan kegiatan
ekstrakurikuler secara kontinyu dan berdaya guna maka perlu melakukan kegiatan
pengendalian dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Kegiatan ekstrakurikuler di MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis sebagian
besar dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar, namun ada pula yang
dilaksanakan hari sabtu untuk kegiatan kstrakurikuler pramuka ini dilaksanakan
setiap hari jumat selesai kegiatan belajar mengajar. Ekstrakurikuler pramuka di MIS.
Al-Khoeriyah Muhara pernah mendapatkan prestasi yaitu Juara 2 sangga putra dan
juara 1 scout challenge sangga putra putri. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
memang disesuaikan dengan kegiatan setiap ekstrakurikuler yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan terdapat perbedaan antara
siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka, terutama dalam hal kedisiplinan diantaranya disiplin dalam
berpakaian, disiplin dalam waktu serta disiplin dalam melaksanakan tugas sekolah tak
hanya itu pihak sekolah juga sering melibatkan anggota Pramuka dalam berbagai
kegiatan guna mendisiplinkan siswanya, seperti ikut berpartisipasi kegiatan upacara
Hari Besar Nasional, dan sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
ekstrakurikuler lainnya. Masih ada yang belum menaati peraturan dan tata tertib
disekolah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dilakukan oleh MIS. Al-Khoeriyah
Muhara Jamanis. Peneliti mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Siswa di MIS. Al-Khoeriyah Muhara
Jamanis”.
B. Identifikasi Masalah
a) Kurangnya Disiplin siswa terutama dalam berpakaian, disiplin dalam waktu serta
disiplin dalam melaksanakan tugas sekolah.
b) Terkadang siswa sering berkata kasar atau kurang sopan pada teman maupun
guru. Tidak mengakui bila melakukan kesalahan.
c) Terdapat pula siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas karena
tidak mengerjakannya, sehingga meminta tambahan waktu untuk menyelesaikan
kembali tugas tersebut,
d) Masih ada yang belum menaati peraturan dan tata tertib disekolah
C. Rumusan Masalah
a) Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MIS. Al-
Khoeriyah Muhara ?
b) Bagaimana Kedisiplinan siswa di MIS. Al-Khoeriyah Muhara ?
c) Bagaimana Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan
siswa di MIS. Al-Khoeriyah Muhara ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dalam
bahasan selanjutnya perlu diketahui tujuan dari penelitian dengan demikian dapat
diperoleh tujuan penelitian yang lebih jelas dari rumusan masalah yang telah
dipaparkan di atas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui ekstrakurikuler pramuka di MIS. Al-Khoeriyah Muhara
b. Untuk mengetahui kedisiplinan siswa di MIS. Al-Khoeriyah Muhara
c. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap
kedisiplinan siswa di MIS. Al-Khoeriyah Muhara
E. Manfaat Penelitian
Selain tujuan diatas, Peneliti juga mengharapkan penelitian ini memiliki kegunaan,
diantaranya:
a) Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman
bagi kalangan akademisi mengenai kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap
kedisiplinan siswa.
b) Secara Praktis
Dari segi praktis, diharapkan penelitian ini menjadi tambahan informasi bagi
pihak-pihak yang membutuhkan data mengenai kegiatan ekstrakurikuler pramuka
terhadap kedisiplinan siswa.
c) Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai proses kedisiplinan siswa
melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
d) Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini dapat memberi masukan dan pertimbangan bagi
sekolah dalam upaya untuk kedisiplinan siswa.
F. Landasan Teoritis
a) Kegiatan Ekstrakurikuler
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81
A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum pedoman Kegiatan
Ekstrakurikuler menjelaskan bahwa “Ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikann yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum
standar sebagai dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian.”
Menurut Mulyono (2010; 186), pengertian kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan mengembangkann aspek yang sesuai dengan kurikulum yang sedang
dijalankan dan penerpannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup peserta
didik meupun lingkungan sekitarnya.
Wiyani (2013: 111) menjelaskan tujuan kegiatan ekstrakurikuler yaitu
sebagai berikut:
 Meningkatkan kompetensi siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
 Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
 Memacu kemampuan mandiri, percaya diri, dan kreativitas siswa.
 Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa.
 Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
 Membina budi pekerti yang luhur.
b) Pramuka
Menurut Mas’ut (2014: Vol. 2, No. 1) “Pramuka merupakan suatu pendidikan
khususnya dalam pembinaan watak, kepemimpinan, keorganisasianh, mental, fisik,
jiwa kebersamaan (Survival), dan pemecahan masalah atau analisis SWOT.
Sedangkan menurut Natal Kristiono (2018: 1), mengatakan bahwa pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya yaitu masyarakat yang
penuh kreasi. Mudahnya, pramuka adalah “orangnya”.
c) Kedisiplinan Siswa
Secara etimologi disiplinn berasal dari bahasa Latin yaitu discre yang berarti
belajar. Kemudian timbul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.
Sedangkan disiplin dalam bahasa Inggris disebut disciple yang berarti seseorang yang
belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin seperti pengikut atau
murid. (Elizabeth Hurlock : 2009 : 51)
“Dalam arti yang luas, disiplinn mencakup setiap macam pengaruh yang
ditujukan untuk membantu siswa agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan siswa terhadap lingkungannya.
Dengan disiplin, siswa diharapkan bersedia tunduk dan mengikuti peraturan tertentu
dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam ini harus dipelajari dan harus
secara sabar diterima dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau
memelihara kelancaran tugas di sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
(Sri Minarti : 2011, hal. 192-193)
Asmani (2013 : 35) Nilai-nilai karakter yang dikembangkan disekolah, yaitu: 1)
Religius; 2) Jujur; 3) Bertanggung jawab; 4) Bergaya hidup sehat; 5) Disiplin; 6)
Kerja keras; 7) Percaya diri; 8) Berjiwa wirausaha; 9) Berfikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif; 10) Mandiri; 11) Ingin tahu; 12) Cinta ilmu; 13) Sadar hak dan
kewajiban diri dan orang lain; 14) Patuh pada aturan nasional; 15) Menghargai karya
dan prestasi orang lain; 16) Santun; 17) Demokratis; 18) Nasionalis; 19) Menghargai
keberagaman(Gunawan, 2014: 33). Salah satu karakter yang ditanamkan melalui
ekstrakurikuler pramuka yaitu disiplin.
G. Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan ektrakurikuler pramuka di Sekolah Dasar kurang memberikan
pengaruh pada pembentukan karakter siswa kelas V. Hal ini terlihat saat latihan
rutin ekstrakurikuler kepramukaan ada 14 siswa yang jarang berangkat dan 10
siswa datang terlambat karena alasan yang kurang jelas, 12 siswa yang membuat
gaduh saat kegiatan kepramukaan berlangsung seperti saat upacara pembukaan
latihan rutin. Di antara siswa-siswi kelas V tersebut ada 17 belum patuh dalam
menggunakan pakaian pramuka dengan tidak membawa topi atau tidak memakai
kaos kaki berwarna hitam, maupun tidak membawa setangan leher. Selain itu, ada
7 siswa yang kurang peduli terhadap lingkungan dengan seringnya siswa
mencoret-coret tembok, dan Terkadang berkata kasar atau kurang sopan pada
teman maupun pembina pramuka.Hal ini dikarenakan masih mencari jati diri, dan
beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki peraturan yang berlaku dan harus
ditaati.
Pembentukan karakter yang salah satunya adalah disiplin dapat ditanamkan di
luar jam pelajaran di sekolah, yaitu melalui ekstrakurikuler pramuka. Melalui latihan
rutin pramuka, nilai-nilai karakter ditanamkan pada diri siswa. Dalam penelitian ini
dibahas mengenai pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa.
Kerangka berfikirnya digambarkan sebagai berikut.

Ektrakurikuler Pramuka (X) Kedisiplinan Siswa (Y)

Keadaan di lapangan: Keadaan di lapangan:


Setiap latihan rutin pramuka masih Setiap latihan rutin pramuka masih
ada siswa kelas V yang membolos ada siswa kelas V yang datang
tanpa alasan yang jelas, membuat terlambat, berbicara kurang sopan
gaduh saat pelaksanaan upacara pada teman maupun pembina
pembukaan latihan rutin, dan pramuka, tidak memakai atribut
pemberian hukuman kurang tegas. pakaian secara lengkap.
Indikator:
1. Turut serta dalam ekstrakurikuler Indikator:
pramuka.  Membiasakan hadir tepat waktu.
2. Menunjukkan tanda keimanan  Membiasakan mematuhi aturan.
dan ketaqwaan terhadap Tuhan  Menggunakan pakaian praktik
Yang Maha Esa. sesuai dengan program studi
3. Menanamkan jiwa Pancasila. keahliannya.
4. Meningkatkan kedisiplinan dan  Penyimpanan dan pengeluaran
kepedulian. alat dan bahan belajar.
5. Mengamalkan nilai Pancasila

Ada pengaruh antara ekstrakurikuler


pramuka dengan kedisiplinan siswa.

H. Hipotesis (2 Variabel)

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan


penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2013: 110).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ha : “Terdapat pengaruh ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa


MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis”.

Ho : “Tidak terdapat pengaruh ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan


siswa MIS. Al-Khoeriyah Muhara Jamanis

I. Metodologi Penelitian
1) Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan jenis penelitian korelasi hubungan kausal. Menurut
Sugiyono (2015: 59) hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Korelasi hubungan kausal merupakan korelasi antara dua variabel,
variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Terdapat variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel
yang dipengaruhi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa
2) Lokasi Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah MIS. Al-Khoeriyah
Muhara Jamanis
3) Populasi, Sample, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, VI, VI di MIS. Al-
Khoeriyah Muhara Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya :

No Kelas Siswa Laki-Laki Siswa Perempuan Total


1 Kelas IV (Empat) 8 8 16
2 Kelas V (Lima) 12 16 28
3 Kelas VI (Enam) 6 6 12
Jumlah Populasi 56

Pengambilan Jumlah Sampel pada penelitian ini adalah paling sedikit 20 %

20
Sampel = .56=11
100
Pengambilan sampel di setiap sekolah menggunakan rumusmenurut Riduwan
(2015: 29) yaitu:
¿
ni = N . n

Keterangan :
ni = Jumlah Sampel setiap kelas
Ni = Jumlah Sampel seluruhnya
n = Jumlah Populasi

Berdasarkan rumus tersebut, maka dari jumlah siswa yang ada di setiap kelas
dapat diambil sampel penelitian sebagai berikut :
No Kelas Jumlah Sampel
Siswa
1 Kelas IV (Empat) 16 16/56.11 = 3.14 = 3
2 Kelas V (Lima) 28 28/56.11 = 5.5 = 6
3 Kelas VI (Enam) 12 12/56.11 = 2.3 = 2
Jumlah Sampel 56 11
4) Definisi Operasional
 Ekstrakurikuler Pramuka
Ekstrakurikuler kepramukaanmerupakan kegiatan sekolah yang
dilakukan di luar jam pelajaran guna untuk penanaman kepribadian
agar siswa mempunyai karakter yang lebih baik. Dalam penelitian ini
diteliti mengenai ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah pada
hari sabtu.
 Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa merupakan perwujudan sikap atau tindakan untuk
mematuhi tata tertib sekolah agar lebih menghargai waktu dan berani
berbuat benar. Dalam penelitian ini diteliti mengenai kedisiplinan
siswa saat mengikuti ekstrakurikuler pramuka.
5) Teknik Peneliitian
Pada penelitian ini Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni
angket atau kuesioner, angket yang digunakan berbentuk skala Likert dengan
pernyataan bersifat tertutup yaitu jawaban atas pernyataan yang diajukan
sudah disediakan. Angket diberikan kepada responden dan diisi secara
langsung dengan memilih salah satu jawaban yang telah tersedia sesuai
dengan dirinya. Penelitian ini menggunakan 4 alternatif jawaban instrument
yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor untuk setiap butir
pernyataan adalah sebagai berikut:

JAWABAN SKOR PERNYATAAN SKOR PERNYATAAN


POSITIF NEGATIF
Selalu
4 1
Sering 3 2
Kadang-Kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4

6) Instrumen Penelitian
7) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistika
deskriptif, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir (pengujian hipotesis). Data
yang
dianalisis adalah data kuantitatif berupa skor dari pengukuran angket.

J. Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah Membangun Karakter dan


Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya

Asmani, Jamal Ma’mur. 2013. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter


di Sekolah (Cetakan VI). Jogjakarta: Diva Press

Anitah W., Sri, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Azwar, Azrul. 2012. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta: Erlangga

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak(Edisi Keenam). Diterjemahkan


oleh Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009.

Kartika Dewi, Noorwindhi. 2014. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler


Kepramukaan Terhadap Perilaku Prososial Remaja di SMP Santa Ursula
Jakarta.Volume 3, Nomor 3, Halaman 253-268.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.2011. Kursus Mahir untuk Pembina


Pramuka. Semarang: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Cabang
Cakrabaswara.

Mas’ut. 2014. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap


Kedisiplinan Belajar IPS Siswa. Volume 2, Nomor 1, Halaman 1-12.

Anda mungkin juga menyukai