KIMIA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan berkahNya sehingga modul Praktikum Kimia untuk Program Studi Budidaya Perkebunan
ini dapat diselesaikan. Modul Praktikum Kimia ini menjadi acuan bagi mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum berdasarkan mata kuliah yang telah ditempuh.
Penyusunan modul praktikum disesuaikan dengan silabus perkuliahan Kimia.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna sehingga segala bentuk
masukan yang kontruktif sangat diharapkan dalam pengembangan dan perbaikan modul
praktikum kimia ini di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
ii
TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM
iii
KETENTUAN PENILAIAN PRAKTIKUM
Dasar evaluasi dan penilaian pada Praktikum Kimia adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran 10%
2. Responsi 40%
3. Laporan praktikum 30%
4. Video 20%
iv
FORMAT PENULISAN LAPORAN
I. COVER
II. PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
2.2 Tujuan
III. TINJAUAN PUSTAKA
IV. BAHAN DAN METODE
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. KESIMPUAN
DAFTAR PUSTKA
COVER
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH
NAMA :
NIM :
KELAS :
KELOMPOK :
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
I. PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM
Dalam melakukan percobaan/ praktikum di laboratorium kimia, maka sebaiknya kita tahu dan
mengenal
: alat – alat laboratorium, bahan – bahan kimia dan beberapa percobaan di laboratorium.
1
3. Batang Pengaduk Untuk membantu
menghomogenkan larutan
/bahan kimia
2
7. Botol Timbangan Menentukan kadar air suatu
zat tertentu
3
11. Labu Tkar Untuk menyiapkan larutan
dalam kimia analitik yang
konsentrasi dan jumlahnya
diketahui dengan pasti
4
14. Cawan Porselin 1. Untuk mereaksikan zat
dalam suhu tinggi
2. Mengabukan kertas saring
3. Menguraikan endapan
dalam gravimetric
sehingga bentuknya stabi
5
17. Desicator Untuk menyimpan bahan
sebelum dilakukannya
penimbangan
6
II. REAKSI YANG MENGHASILKAN GAS
1. Dasar Teori :
Logam – logam tetentu apabila bereaksi dengan asam dapat menghasilkan gas
hidrogen, sedangkan garam – garam karbonat bereaksi dengan asam akan
menghasilkan gas karbondioksida. Logam alkali dan alkali tanah dengan air dapat
menghasilkan gas hidrogen.
7
3. Cara Kerja
1. Gas Hidrogen
1. Masukkan sepotong logam magnesium ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 ml asam klorida ke dalam tabung di atas.
3. Perhatikan perubahan yang terjadi.
4. Ulangi cara kerja di atas dengan menggunakan:
a) Batu pualam atau CaCO.
b) Natrium karbonat (Na2CO3).
c) Paku besi atau serbuk besi.
2. Gas Amoniak
Cara kerja :
1. Masukan seujung sendok kecil amonium sulfat (NH4)2SO4 kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan/teteskan sedikit air suling kedalam tabung reaksi di atas.
3. Tambahkan natrium hidroksida (NaOH) pekat.
4. Panaskan pada nyala api lampu spirtus.
5. Perhatikan adanya bau khas yang terjadi.
Tugas ;
1. Tulislah reaksi yang terjadi dari setiap pekerjaan diatas!
2. Tulislah fase dari setiap zat dalam reaksi tersebut!
8
III. REAKSI PEMBENTUKAN ENDAPAN
1. Dasar Teori:
Suatu reaksi kimia dapat berlangsung/terjadi bila pada pencampuran dua macam
larutan dihasilkan suatu zatyang sukar larut atau sukar larut.
3. Cara Kerja :
1. Masukan ke dalam tabung reaksi 10 tetes larutan Barium klorida.
2. Tambahkan 5 tetes larutan kalium kromat ke dalam tabung reaksi di atas, lihat
perubahanyang terjadi.
3. Ulangi pekerjaan di atas dengan menggunakan :
9
a. Larutan kalium kromat + larutan perak nitrat.
4. Tugas :
1. Tuliskan semua reaksi dari semua pekerjaan saudara!
2. Zat – zat mana yang sukar larut dari hasil kerja saudara dan tulislah warna yang
terjadi daripekerjaan saudara sendiri?
10
IV. PROTEIN
Dasar teori :
Protein juga dapat berkoagulasi bila diberi elekrolit misalnya asam cuka.
5. Pipet berukuran
Cara kerja 1 :
1. Sediakan 5 tabung reaksi, masukkan 3 ml larutan putih telur pada masing-
11
masing tabung reaksi.
Cara kerja 2 :
1. Masukkan 5-7 ml larutan putih telur kedalam sebuah tabung reaksi.
4. Perhatikan keadaan larutan pada bagian bawah tabung reaksi dengan larutan yang
terdapat pada bagian atas tabung reaksi.
12
V. TEKNIK MENGERINGKAN BAHAN
Dasar teori :
Air dalam suatu bahan olahan ada dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena
proses alami suatu perubahan dan akibat perlakuan di pabrik pada waktu penimbunan.
Pengeringan adalah suatu unit operasi pemisahan kandungan air (moisture content) dari
suatu sampel dengan menggunakan panas.
Cara kerja :
1. Timbang botol timbang kosong yang kering dan bersih.
2. Contoh bahan digiling halus, sampai terbentuk partikel-partikel yang lebar
diameternya tidak lebih dari 5 mm, dan timbanglah bahan tersebut sebanyak
±20 (C) gram ke dalam botol timbang (A).
3. Masukkan botol timbang dan isinya ke dalam oven selama 3 jam pada suhu
1050C.
4. Ambil contoh bahan tersebut dari dalam oven dan diinginkan di dalam
desikator selama 30-40 menit.
5. Timbang dengan teliti (B)
13
Perhitungan :
𝐴−𝐵
Kadar air contoh bahan = x 100%
𝐶
Dimana :
A = Berat contoh dan botol timbang sebelum di oven (gram)
B = Berat contoh dan botol timbang sesudah di oven (gram)
14
VI. PEMBUATAN dan PEMBAKUAN LARUTAN
Cara Kerja :
1. Buatlah larutan asam klorida (HCL) 0,1 N sejumlah 250 ml. Bila tersedia
HCL pekat (BJ=1,19 dan persentase 37,23).
Berat 1 liter HCL pekat (37,23/100)(1,19)(1000)=443,037 gram.
Berat 250 ml HCL 0,1 N = (0,1)(250/1000)(336,47)= 0,91175 gram.
Untuk membuat 250ml HCL 0,1 N diperlukan HCL pekat = 0,91175 x 1.000
= 2,06 ml
443,037
1. Ambil HCL pekat sejumlah 2,06 ml dengan pipet ukur/gelas ukur. Masukkan kedalam
labu takar 250 ml yang telah diisi air suling kira kira setengah, cara penuangan HCL
pekat dilewatkan di dinding labu takar, sambil digoyang – goyang agar tercampur
sempurna.
2. Strip dengan air suling sampai garis tanda 250 ml lalu digojong.
a. 100 ml air suling dlm Erlenmeyer 300 ml, ditambah 3 tetes indikator MO.
b. 100 ml air suling dlm Erlenmeyer 300 ml, ditambah 3 tetes indikator MO.
Dan 2 – 3 tetes larutan HCL 0,1 N dari buret, lalu amati perbedaan warna dari kedua larutan
tersebut, dan dipakai sebagai larutan pembanding pada pelaksanaan titrasi (titik akhir
titrasi).
5. Timbang ±0,25 gr Kristal Na2CO3
6. Pindahkan Na2CO3 kedalam labu Erlenmeyer 250 – 300 ml, tambahkan dan larutkan
dengan 100 ml air suling.
7. Tambahkan 3 tetes indikator Methyl Orange (MO).
8. Larutkan titrasi dengan HCL yang telah disiapkan dari buret, sehingga diperoleh
perubahan warna jingga ( dari warna kuning menjadi jingga) pada titik akhir titrasi.
9. Lakukan titrasi sebanyak 3 kali.
10. Pada titrasi ulangan dapat dilakukan dengan penambahan langsung ±2 𝑚𝑙, kurang dari
titrasi pertama sambil digoyang – goyang dengan baik dan konstan tetes demi tetes,
hingga titik akhir titrasi dapat dicapai.
16
Hasil Reaksi :
Akhir 49,98
Awal 0,12
(0,25)(2)(1000) 500
N = = = 0,09446Hitung : N1, N2 dan N3
(106)(49,86) 52,85
𝑁1+𝑁2+𝑁3
Normalitas Rata – rata = 3
17
LEMBAR DATA
LABORATORIUM KIMIA
MODUL PRAKTIKUM :
GRUP/KELOMPOK :
HARI/ TGL PRAKTIKUM :
ANGGOTA KELOMPOK :
Medan, …-…………..-…………
ASISTEN
(…………………………………..)