PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1. Pengertian Kegiatan membaca kritis adalah memahami secara mendalam dan melakukan upaya-upaya analisis evaluatif bacaan sebagai kebutuhan untuk menguji, apakah informasi tersebut otentik atau tidak [CITATION Sar16 \l 1057 ]. Membaca kritis merupakan tahapan lebih jauh daripada membaca intensif Hal ini karena ide-ide buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu direspons (ditanggapi), bahkan dianalisi (Saddhono & Slamet, 2014). Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca untuk mengolah bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersirat. Membaca kritis adalah hati-hati, teliti, berpikir, dan membaca aktif. Membaca kritis tingkatannya lebih tinggi daripada membaca literal. Membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. 2. Tujuan Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi oleh para pembaca, siswa atau mahasiswa, guru, dan lainnya yang dalam kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku-buku. Tujuan membaca kritis adalah untuk membuat penilaian tentang bagaimana suatu teks bekerja. Tujuan membaca kritis ada lima.Yang Pertama memahami tujuan penulis atau pengarang. Adapun tujuan penulis menulis buku itu antara lain : (1) member informasi kepada pembaca, (2) menghibur pembaca, (3) meyakinkan pembaca, (4) mengajak pembaca. Yang kedua memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berfikir kritis. Ketiga, memahami organisasi tulisan atau bacaan, yaitu (1) pendahuluan, (2) isi, (3) penutup. Keempat, memberikan penilaian pada penyajian penulis atau pengarang. Adapun sei-segi yang dinilai adalah: (1) informasi, (2) logika, (3) bahasa, (4) kualifikasi, dan (5) sumber informasi. Kelima, menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan.Ciri-ciri membaca kritis antara lain: (1) membaca kritis selalu melibatkan tingkat berfikir kritis; (2) pembaca tidak langsun menyetujui atau menerima pendapat pengarang; (3) ingin selalu mencari kebenaran; (4) selalu terlibat dengan permasalahan-permasalahan gagasan utama dalam sebuah wacana atau bacaan; (5) keterampilan untuk menyimpulkan bacaan yang telah dibacanya; (6) menemukan maksud dan tujuan penulis melalui tulisan; (7) melakukan prediksi terhadap bacaan yang telah dibacanya; (8) membedakan antara fakta dan opini dalam sebuah wacana; (9) keterampilan menemukan dan membedakan antara realitas dan fantasi dalam bacaan. 3. Manfaat Manfaat membaca kritis, yaitu kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil dari pemahaman isi bacaan, hubungan antara bacaan satu dengan yang lain, atau dengan pengalaman membaca sebelumnya, dan kepercayaaan terhadap diri sendiri terhadap pendapat kita tentang isi bacaan 4. Cara mengembangkan Keterampilan Membaca Kritis Dalam keterampilan membaca kritis, perlu adanya teknik-teknik yang harus diterapkan. Apabila belum menerapkan teknik-teknik membaca kritis, maka kegiatan membaca kritis kita belum sepenuhnya benar. Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis, yaitu kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan, kemampuan menginterpretasi makna tersirat, kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan, kemampuan menganalisis isi bacaan, kemampuan menilai isi bacaan, dan kemampuan mencipta bacaan [ CITATION Nur05 \l 1057 ]. Keenam sikap kritis tersebut sejalan dengan ranah kognitif dalam taksonomi bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl [CITATION And01 \l 1057 ]. Metode dalam Membaca Kritis Terdapat 5 metode dalam membaca kritis, antara lain survey, question, read, recite, dan review [ CITATION Mel16 \l 1057 ].