Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PAPER

“MEMBACA KRITIS”

PERKULIAHAN DARING BERBASIS ICT

SASMITA DIEN FRATIWI SYAMSU,S.Pd


NIM.105061103920
KELAS A

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1. Pengertian
Kegiatan membaca kritis adalah memahami secara mendalam dan melakukan
upaya-upaya analisis evaluatif bacaan sebagai kebutuhan untuk menguji, apakah
informasi tersebut otentik atau tidak [CITATION Sar16 \l 1057 ]. Membaca kritis
merupakan tahapan lebih jauh daripada membaca intensif Hal ini karena ide-ide
buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu direspons (ditanggapi),
bahkan dianalisi (Saddhono & Slamet, 2014).
Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca untuk mengolah
bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan
bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersirat.  Membaca kritis
adalah hati-hati, teliti, berpikir, dan membaca aktif. Membaca
kritis tingkatannya lebih tinggi daripada membaca literal. Membaca
kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan
secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik
makna tersurat maupun makna tersiratnya melalui tahap mengenal,
memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai.
2. Tujuan
Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih
lagi oleh para pembaca, siswa atau mahasiswa, guru, dan lainnya yang dalam
kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku-buku. Tujuan membaca kritis
adalah untuk membuat penilaian tentang bagaimana suatu teks bekerja. Tujuan
membaca kritis ada lima.Yang Pertama memahami tujuan penulis atau
pengarang. Adapun tujuan penulis menulis buku itu antara lain : (1)
member informasi kepada pembaca, (2) menghibur pembaca, (3)
meyakinkan pembaca, (4) mengajak pembaca. Yang kedua memanfaatkan
kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berfikir kritis.
Ketiga, memahami organisasi tulisan atau bacaan, yaitu (1) pendahuluan,
(2) isi, (3) penutup. Keempat, memberikan penilaian pada penyajian
penulis atau pengarang. Adapun sei-segi yang dinilai adalah: (1)
informasi, (2) logika, (3) bahasa, (4) kualifikasi, dan (5) sumber informasi.
Kelima, menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan.Ciri-ciri membaca
kritis antara lain: (1) membaca kritis selalu melibatkan tingkat berfikir
kritis; (2) pembaca tidak langsun menyetujui atau menerima pendapat
pengarang; (3) ingin selalu mencari kebenaran; (4) selalu terlibat dengan
permasalahan-permasalahan gagasan utama dalam sebuah wacana atau
bacaan; (5) keterampilan untuk menyimpulkan bacaan yang telah
dibacanya; (6) menemukan maksud dan tujuan penulis melalui tulisan; (7)
melakukan prediksi terhadap bacaan yang telah dibacanya; (8)
membedakan antara fakta dan opini dalam sebuah wacana; (9)
keterampilan menemukan dan membedakan antara realitas dan fantasi
dalam bacaan.
3. Manfaat
Manfaat membaca kritis, yaitu kemampuan mengingat yang lebih kuat
sebagai hasil dari pemahaman isi bacaan, hubungan antara bacaan satu
dengan yang lain, atau dengan pengalaman membaca sebelumnya, dan
kepercayaaan terhadap diri sendiri terhadap pendapat kita tentang isi
bacaan
4. Cara mengembangkan Keterampilan Membaca Kritis
Dalam keterampilan membaca kritis, perlu adanya teknik-teknik yang harus
diterapkan. Apabila belum menerapkan teknik-teknik membaca kritis, maka
kegiatan membaca kritis kita belum sepenuhnya benar. Teknik-teknik yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis, yaitu kemampuan
mengingat dan mengenali bahan bacaan, kemampuan menginterpretasi makna
tersirat, kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan, kemampuan
menganalisis isi bacaan, kemampuan menilai isi bacaan, dan kemampuan
mencipta bacaan [ CITATION Nur05 \l 1057 ]. Keenam sikap kritis tersebut
sejalan dengan ranah kognitif dalam taksonomi bloom yang sudah direvisi oleh
Anderson dan Krathwohl [CITATION And01 \l 1057 ].
Metode dalam Membaca Kritis Terdapat 5 metode dalam membaca kritis, antara
lain survey, question, read, recite, dan review [ CITATION Mel16 \l 1057 ].

Anda mungkin juga menyukai