Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FILSAFAT ILMU

DOSEN : DR.Hj.Muhammad Basri.M.Si


Nama Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

Nama Mahasiswa : SASMITA DIEN FRATIWI SYAMSU,S.Pd


NIM : 105061103920
Kelas :A
No. Urut : 19
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2020
1. Pengertian filsafat ilmu Pendidikan !
Jawab : Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang kebenaran yang bersifat realistis
dan Pendidikan merupakan proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan-
latihan. Jadi pengertian Filsafat Pendidikan itu sendiri yaitu ilmu yang mempelajari tentang
kebenaran yang bersifat realistis sehingga dapat mengubah sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan-
latihan yang bersifat mendidik.

2. Kegunaan filsafat ilmu Pendidikan dalam kehidupan rumah tangga,pekerjaan,anggota


masyarakat
Jawab :
a. Dalam kehidupan rumah tangga
 Mengajar dan melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan kita dari
sifat Akuisme dan Aku sentrimisme.
 Agar menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
Dengan latihan akal yang di berikan dalam filsafat kita harus menjadi orang yang
sungguh-sungguh “berdiri sendiri” / mandiri terutama dalam lapangan kerohanian,
mempunyai pendapat sendiri. Jika perlu dapat dipertahankan pula
menyempurnakan ara kita berpikir, hingga dapat bersikap kritis
b. Dalam pekerjaan
 Melatih seseorang untuk jujur dalam pekerjaannya
 Lebih giat bekerja keras
 Menjadikan pekerjaan sebagai ibadah
 Etos kerja meningkat
c. Anggota masyarakat
 Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtut serta Menyusun hasil pemikiran tersebut
secara sistematis
 Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir sempit dan
tertutup
 Melatih diri melakukan penelitian pengkajian dan memutuskan atau mengambil
kesimpulan mengenai sesuatu hal secara mendalam dan komprehensif
 Menjadikan diri bersikap dinamis dan terbuka menghadapi berbagai problem
 Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleransi dan tenggang rasa
 Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun
dalam hubungan dengan orang lain
 Menyadari kedudukan manusia sebagai makhluk pribadi dalam hubungannya
dengan orang lain,alam sekitar dan tuhan yang maha esa

3. Antara filsafat vs ilmu pendidikan tuan rumah vs tamu mengarahkan dan


diarahkan
Jawab : Manusia pada waktu dilahirkan ke bumi tidak tahu dan tidak mengenal apa-apa
yang ada disekitarnya, bahkan dengan dirinya sendiri. Ketika manusia mulai mengenal dirinya,
kemudian mengenal alam sekitarnya, karena manusia adalah sesuatu yang berpikir, maka seketika
itu ia mulai memikirkan dari mana asal sesuatu, bagaimana sesuatu, untuk apa sesuatu, kemudian
apa manfaat sesuatu tersebut. Sebenarnya pada ketika manusia telah mulai tahu dari mana
asalnya,bagaimana proses terjadinya, siapa dia, untuk apa dia, pada ketika itu ia telah berfilsafat.
Karena filsafat itu pada intinya adalah berusaha mencari kebenaran tentang segala sesuatu, baik
yang ada maupun yang mungkin ada, dari mulai mana asal sesuatu, bagaimana sesuatu itu
muncul dan untuk apa sesuatu itu ada, dari pemikiran seperti itu maka akan muncul
beraneka macam pandangan, pendapat dan pemikiran serta tanggapan yang akhirnya menjadi
suatu kesepakatan untuk diketahui secara bersama-sama dan berlaku dilingkunganya. Kesepakatan
tentang sesuatuitu dan berlaku untuk umum serta menjadi kebiasaan pada komunitasnya secara
turun temurun hal itulah yang dinamakan tradisi, dari tradisi itulah berkembang menjadi suatu
ilmu. Seperti kalau mau menanam padi di sawah harus ada air, kemudian harus
dipikirkan dari mana mengambil air, bagaimana menyuplaikan air ke sawah, akhirnya
memunculkan ide untuk2
membuat kincir air atau membuat saluran air ke sawah (irigasi), hal-hal yang seperti itulah
yangakhirnya menjadi suatu ilmu.[ CITATION Pir10 \l 1033 ]
Hubungan Ilmu dengan Filsafat pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan
ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat. Dan filsafat merupakan induk dari segala ilmu
karena berbicara tentang abstraksi/sebuah yang ideal.

Filsafat tidak terbatas, sedangkan ilmu terbatas sehingga ilmu menarik bagian filsafat agar bisa
dimengerti oleh manusia.

Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu
pandangan hidup dan pandangan dunia yang terstu padukan, komprehensip (tidak ada sesuatu
bidang yang berada di luar bidang filsafat) dan konsisten 9uraian kefilsafatan tidak menyusun
pendapat-pendapat yang saling berkontardiksi).
Pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain, keduanya tumbuh dari sikap
refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada kebenaran. Filsafat dengan metodenya mampu
mempertanyakan keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mampu mempertanyakan
asumsi, kebenaran, metode, dan keabsahannya sendiri.

*Kesimpulan : Berdasarkan penjelasan di atas maka saya menyimpulkan bahwa Filsafat


adalah tuan rumah dan ilmu pengetahuan adalah tamu.
Filsafat mengarahkan sedangkan Ilmu Pendidikan diarahkan.

4. Faktor-faktor Pendidikan itu….


Jawab:
a. Faktor Pendidik
Faktor pendidik Merupakan sebuah faktor dalam pendidikan yang memiliki fungsi sebagai
pengajar atau pendidik yang akan menuntun atau membimbing suatu murid atau siswa
yang di ajar bisa mencapai tujuannya. Pendidik berarti juga orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta didiknyadalam perkembangan
jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan
mmemenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT. Dan mampu melakukan
tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri (Mujid, 2006:
88) Di Indonesia pendidik disebut juga guru, yaitu “orang yang ditiru”. Menurut Hadari
Nawawi, guru adalah orang-orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran
disekolah atau di kelas. Lebih khususnya diartikan orang yang bekerja dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang ikut bertanggung jawab dalam membentuk anak-anak
mencapai kedewasaan masing-masing (Aljamali: 74). Pendidik yang dalam hal ini guru,
instruktur, ustadz, atau dosen memegang peranan penting dalam keberlangsungan kegiatan
pengajaran dan pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Kholik, 1999: 16).
Kesuksesan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pendidik formal saja, seperti
guru, dosen maupun unsur pengajar lainnya yang bertugas di institusi pendidikan formal,
tapi faktor pendidik non formal diluar sekolah seperti keluarga juga sangat berpengaruh
penting dalam menuntun murid.
b. faktor peserta didik
Ibnu Khaldun memandang peserta didik sebagai yang belajar (muta’allim) dan seorang
anak yang perlu bimbingan (wildan). Peserta didik dipandang sebagai subjek didik, bukan
objek didik, yang memiliki potensiyang dapat dikembangkan melalui proses pendidikan.
Peserta didik adalah subjeki didik yang dituntut kreatifitasnya agar dapat mengembangkan
diri dan potensinya. Adapun sebagai wildan, peserta didik sebagaianak manusia yang
memerlukan bantuan orang lain agarterbimbing kea lam kedewasaan (Suharno, 2011: 243-
244).
c. faktor lingkungan
Lingkungan juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah
tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar
dengan positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang
diberikan dapat terserap dan diterima dengan baik. Ibn Miskawaih berpendapat bahwa
usaha mencapai kebahagiaan(as-sa’adah) tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus
bersama atas dasar saling menolong dan saling melengkapi. Kondisi demikian akan tercipta
apabila sesama manusia saling mencintai. Setiap pribadi merasa bahwa kesempurnaan
dirinya akan terwujud karena kesempurnaan yang lainnya. Jika tidak demikian, maka
kebahagiaan tidak dapat dicapai dengan sempurna. Atas dasar itu, maka setiap individu
mendapati posisi sebagai salah satu anggota dari seluruh anggota badan. Manusi menjadi
kuat dikarenakan kesempurnaan anggota-anggota badannya.
5. faktor mana saja yang lebih dominan sebagai objek kajian filsafat Pendidikan
Jawab :
Factor mana yang lebih dominan sebagai objek kajian filsafat adalah
 Belajar,pengajaran,dan pelatihan
 Metode belajar,pengajaran dan pelatihan
 Perilaku guru dan siswa
 Media pengajaran dan belajar
6. Di tinjau dari filsafat ilmu Pendidikan peserta didik,alat pendidik vs tujuan Pendidikan
Jawab:
 Peserta didik
peserta didik sebagai yang belajar (muta’allim) dan seorang anak yang perlu bimbingan
(wildan). Peserta didik dipandang sebagai subjek didik, bukan objek didik, yang memiliki
potensiyang dapat dikembangkan melalui proses pendidikan. Peserta didik adalah subjeki
didik yang dituntut kreatifitasnya agar dapat mengembangkan diri dan potensinya. Adapun
sebagai wildan, peserta didik sebagaianak manusia yang memerlukan bantuan orang lain
agarterbimbing kea lam kedewasaan
 Alat pendidik
Adapun ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
1. Benda-benda sebagai alat bantu pendidikan ( hardware).
Banyak sekali macamnya yang termasuk kedalam benda-benda yang dianggap
sebagai alat bantu pendidikan, diantaranya mencakup meja, kursi, papan tulis,
penghapus, kapur tulis, buku, peta, dan sebagainya.
2. Perbuatan pendidik ( software)

Anda mungkin juga menyukai