Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 7, No. 1, Ed. April 2019, Hal.

49-56

IDENTIFIKASI Lactobacillus sp PADA ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) LIAR


MENGGUNAKAN KIT API 50 CHL DI STASIUN PENELITIAN SUAQ BELIMBING
ACEH SELATAN

1
Wardinal, 2Safika dan 3Yulia Sari Ismail
1
Program Studi Magister Biologi FMIPAUniversitas Syiah Kuala; 2Departemen Ilmu Penyakit Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Vateriner, Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor Indonesia;
3
Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Syiah Kuala
Email: wardinalbiologi@gmail.com

ABSTRAK

Bakteri Asam Laktat (BAL) selama ini sudah banyak digunakan sebagai probiotik dan manfaat
lainnya yang baik bagi kesehatan manusia maupun hewan. Genus Lactobacillus terdiri atas banyak
spesies yang digunakan untuk fermentasi dan pengawet makanan. Dari 106 spesies Lactobacillus, 56
diantaranya berpotensi sebagai probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi BAL genus Lactobacillus yang diisolasi dari feses orangutan sumatera (Pongo
abelii) liar di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing Aceh Selatan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah feses orangutan Sumatera (Pongo abelii) Liar di Stasiun penelitian Suaq
Belimbing Aceh Selatan. Isolasi bakteri di lakukan menggunakan media selektif yaitu de Man Rogosa
Sharpe Agar (MRSA). Koloni yang tumbuh pada media MRSA di amati morfologinya dan dilakukan
pewarnaan Gram serta dilakukan uji biokimia dengan mengguanakan KIT API 50 CHL. Analisis data
menggunakan program komputer Apiwebᵀᴹ Version V-5.2. Hasil identifikasi menunjukan bahwa
isolat OUL merupakan spesies Lactobacillus delbrueckii ssp delbrueckii, dengan identity 93,8 %.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat BAL pada feses orangutan Sumatera
(Pongo abelii) Liar di Stasiun penelitian Suaq Belimbing Aceh Selatan terdapat Genus Lactobacillus.

Kata Kunci: Lactobacillus, Orangutan Sumatera(Pongo abelii), Suaq Belimbing

ABSTRACT

Lactic Acid Bacteria (LAB) has many benefits for human and animal health and has been widely used
as a probiotic. One of the LAB is the genus Lactobacillus which consists of many species used for
fermentation and food preservation. This study was conducted to isolate and identify the LAB of the
genus Lactobacillus from the faeces of wild Sumatran Orangutan (Pongo abelii) at the Suaq
Belimbing Research Station in South Aceh. Bacterial isolation was carried out using Man Rogosa
Sharpe Agar (MRSA). Colonies that grew on MRSA media were observed for morphology and were
Gram stained. Biochemical tests were conducted using KIT API 50 CHL. Data analysis used the
Apiweb computer program Version V-5.2. The results showed that the OUL isolate was a species of
Lactobacillus delbrueckii ssp delbrueckii, with an identity of 93.8%. Based on this, it can be
concluded that there is a Lactic Acid Bacteria of the Lactobacillus in the faeces of wild Sumatran
Orangutan (Pongo abelii) at the Suaq Belimbing Research Station in South Aceh.

Keywords: Lactobacillus, Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Suaq Belimbing

PENDAHULUAN
akteri asam laktat (BAL) telah lama Vagococcus dan Weissella yang memiliki
dikenal sebagai kelompok bakteri yang morfologi, pH, suhu optimum, toleransi garam,
menguntungkan. Pemanfaatannya sangat habitat serta potensi patogenitas yang berbeda
luas baik untuk pangan maupun pakan. Bakteri [1]. Lactobacillus merupakan genus terbesar
Asam Laktat terdiri dari genus Lactobacillus, dalam kelompok BAL dengan hampir 80 spesies
Lactococcus, Leuconostoc, Streptococcus, berbeda. Jenis Lactobacillus dapat dibedakan
Enterococcus, Pediococcus, Melissococcus, atas dua kelompok yaitu bersifat
Carnobacterium, Oenococcus, Tetragenococcus, homofermentatif dan heterofermentatif. Spesies

[49]
Wardinal, dkk

bakteri yang tergolong homofermentatif orangutan yang hidup di Pulau Sumatera ke


misalnya L. bulgaricus, L. lactis, L. acidophilus, dalam spesies Pongo abelii dan spesies Pongo
dan L. thermophilus, sedangkan spesies bakteri pygmaeus yang menempati hutan-hutan dataran
yang tergolong heterofermentatif adalah L. rendah di Kalimantan [9]. Penelitian yang
fermentum [2]. dilakukan oleh terhadap orangutan sumatera
Sejak sekitar tahun 1989, BAL mulai yang terisolasi di Tapanuli, dengan
populer dipakai sebagai probiotik. Pemilihan membandingkan cranio-mandibular dan gigi
bakteri asam laktat sebagai probiotik sangat dari orangutan yang terlibat konplik dengan
berkaitan dengan sifatnya yang memenuhi manusia sebanyak 33 individu didapatkan
kriteria aman untuk dikonsumsi generally perbedaan yang kosisten antara orangutan
recognized as safe (GRAS), dimana hal ini tapanuli dengan Pongo abelii dan Pongo
merupakan syarat utama untuk probiotik [3] dan pigmeus. Analisis genom juga dilakukan
kemampuannya untuk menghasilkan zat yang terhadap 37 sampel genom orangutan dengan
dapat mempengaruhi pertumbuhan model jarak evolusi mengungkapkan bahwa ada
mikroorganisme lain. Probiotik didefinisikan perbedaan antara orangutan tapanuli dengan dua
sebagai mikroorganisme hidup, jika konsumsi spesies orangutan lainya. Berdasarkan analisis
dalam jumlah tertentu, memberikan manfaat cranio-mandibular dan genom maka orangutan
kesehatan di samping nutrisi dasar lainya [4]. diklasifikasikan menjadi tiga spesies. Spesies
Selama ini BAL sudah banyak digunakan baru diberi namaPongo tapanuliensis yang
sebagai probiotik dan manfaat lainnya yang baik populasinya terdapat di Batang Toru dengan
bagi kesehatan manusia maupun hewan, namun jumlah individu yang hidup lebih kurang 800
untuk orangutan belum banyak. Penelitian BAL individu [10].
pada orangutan telah dilakukan, namun hanya Menurut Rijksen & Meijaard (1999),
pada orangutan yang terdapat pada kebun Singleton dkk. (2004) dan Wich dkk. (2008),
binatang, tempat penangkaran atau cagar alam. populasi orangutan pada saat ini mengalami
Hasil penelitian terhadap orangutan Kalimantan penurunan yang signifikan. Perkiraan jumlah
(Pongo pygmaeus) di Taman Safari Indonesia individu orangutan Sumatera (Pongo abelii)
ditemukan 5,9x107 koloni bakteri asam laktat sekitar 13.846 individu pada tahun 2016. Jumlah
[5], sedangkan pada orangutan Sumatera (Pongo populasi orangutan Kalimantan (P. pygmaeus)
abelii) terdapat 7,2x106 koloni BAL, dengan diperkirakan sekitar 54.000 individu pada tahun
ciri-ciri bakteri Gram positif, cocus dan basil 2008 dan untuk jenis anak P. pygmaeus
[6]. Karakterisasi BAL pada orangutan sumetera diperkirakan tinggal 3.000-4.500 individu.
yang ada di kebun binatang bukit tinggi dengan Penurunan jumlah populasi yang besar ini
Gen 16S rRNA juga telah dilakukan oleh Hajar menyebabkan orangutan dimasukkan ke dalam
et al (2016) ; hasil penelitian ini menunjukan satwa yang dilindungi, bahkan sejak tahun 2000
bahwa BAL pada orangutan Sumatera memiliki IUCN Red List of Threatened Species telah
karakter yang dekat dengan BAL strain memasukkan orangutan Kalimantan ke dalam
Lactobacillus helveticus strain IMAU50151 kelompok satwa Endangered dan orangutan
dengan tingkat homologi 89% [7]. Hasil Sumatera ke dalam kategori Criticaly
penelitian Septiarini et al. (2011) bahwa BAL Endangered [14].
dari feses orangutan (Pongo pygmaeus) mampu Gangguan saluran pencernaan merupakan
menghambat bakteri enteropatogen (Escherichia masalah yang paling sering ditemukan pada
coli, Salmonella, dan Shigella) karena memiliki satwa primata. Hasil identifikasi terhadap 9
aktivitas antimikroba [8]. sampel feses orangutan sumatera ditemukan
Orangutan merupakan satu-satunya kera bakteri genus Salmonella dan Shigella dari dua
besar yang hidup di Asia, sedangkan tiga ekor orangutan. Satu ekor teridentifikasi
kerabatnya, yaitu gorila, simpanse, dan bonobo Salmonella, satu ekor teridentifikasi Shigella,
hidup di Afrika. Namun saat ini jenis kera besar sedangkan sampel lainnya teridentifikasi bakteri
itu sekitar 90% berada di Indonesia dan hanya coliform sehingga dapat disimpulkan bahwa
ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. orangutan yang berada di Pusat Pelepasliaran
Para ahli primata sepakat untuk menggolongkan Orangutan, Jantho terinfeksi bakteri Salmonella
[50]
Identifikasi Lactobacillus sp pada Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Liar Menggunakan KIT API 50 CHL…

dan Shigella [15]. curled) elevasi (flat, raised, convex, umbonate)


BAL pada orangutan liar kemungkinan dan warna koloni.
besar juga bisa digunakan sebagai salah satu
probiotik yang menjaga keseimbangan Pewarnaan Gram
ekosistem usus dan dapat menekan pertumbuhan Pewamaan Gram dimulai dengan
bakteri enteropatogen agar tidak menjadi wabah membersihkan gelas objek dengan
penyakit ketika pelepasan liar kembali menggunakan alkohol 96%. Kemudian diambil
orangutan ke alam bebas. Jenis-jenis BAL pada 1 tetes akuades dan diletakkan di atas gelas
orangutan liar dapat dijadikan sebagai objek selanjutnya diambil koloni yang tumbuh
indikator/parameter untuk pelepasan liar terpisah pada media MRSA dengan
orangutan. Penelitian identifikasi BAL pada menggunakan ose. Koloni dihomogenkan
orangutan sumatera liar yang ada di alam bebas dengan akuades di atas gelas objek dan fiksasi.
belum pernah dilakukan. Oleh karena itu Kemudian preparat tersebut diberi pewarna
penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan kristal vioiet selama 1 menit. Setelah itu,
mengidentifikasi BAL genus Lactobacillus yang preparat ditetesi lugol dibiarkan 1 menit dan
diisolasi dari feses orangutan sumatera (Pongo dicuci dengan etanol selama 20 detik. Preparat
abelii) liar di Stasiun Penelitian Suaq ditetesi dengan safranin dan dibiarkan selama 1
Belimbing Aceh Selatan. menit. Selanjutnya, preparat dicuci dengan air
mengalir dan dikeringkan dengan cara diangin-
anginkan. Setelah kering, preparat ditetesi
METODE PENELITIAN dengan minyak emersi dan diperiksa di bawah
Sampel feses orangutan Sumatera (Pongo mikroskop dongan pembesaran 1000x [16].
abelii) liar diambil di stasiun penelitan Suaq
Belimbing Taman Nasional Gunung Leuser Uji Fermentasi Kit API 50 CHL
yang terletak di kabupaten Aceh Selatan. Uji fermentasi dilakukan dengan
Sampel feses diambil secara aseptis dan menggunakan kit API 50 CHL (API Bio
dimasukkan ke dalam plastik/botol steril, lalu Merieux Perancis). Media API 50 CHL
disimpan dalam cool box dan dibawa ke merupakan media siap pakai yang mengandung
laboratorium untuk dianalisis. Sampel feses 49 macam karbohidrat. Pengamatan atas dasar
yang telah dikoleksi dilakukan pengenceran uji dilakukan berdasarkan kemampuan isolat
secara berseri 10-1 – 10-6 menggunakan pepton bakteri asam laktat untuk memfermentasikan
water steril. Hasil pengenceran sebanyak 1 ml atau bereaksi dengan karbohidrat yang
ditanam menggunakan metode pour plate pada digunakan. Sel isolat BAL diperoleh melalui
media selektif MRSA steril. sentrifugasi kemudian dibuat suspensinya pada
media suspensi. Masing-masing karbohidrat
Isolasi Bakteri Asam Laktat pada API 50 CHL diinokulasikan dengan
Isolasi bakteri dilakukan sesuai dengan suspensi isolat bakteri yang diuji. Inkubasi
Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 68871: dilakukan selama 48 jam pada suhu 37°C [17].
2012. Sampel feses yang telah dikoleksi Terjadinya perubahan warna dari warna biru
dilakukan pengenceran secara berseri ditanam menjadi hijau hingga kuning atau hitam
menggunakan metode pour plate pada media dinyatakan sebagai uji positif.
selektif MRS agar (MRSA) steril, yang masih
cair (±50°C) ke dalam cawan petri, cawan petri Analisis Data
diputar secara perlahan-lahan di atas meja untuk Koloni LAB yang yang berhasil diisolasi
mengaduk campuran media agar dengan sampel di lanjutkan identifikasi dengan pewarnaan
pengenceran, selanjutnya cawan petri diinkubasi Gram, dan uji fermentasi menggunakan Kit API
ke dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 24 50 CHL (API Bio Merieux Perancis). Analisis
jam. Koloni yang tumbuh dilakukan pengamatan data dilakukan dengan menggunalan program
morfologi koloni berdasarkan bentuk (circular, komputer Apiwebᵀᴹ Version V5.2untuk
irregular, spindle, filamentous, rhizoid), tepian mengidentifikasi spesies.
(entire, lobate, undulate, serrate felamentous,

[51]
Wardinal, dkk

HASIL DAN PEMBAHASAN warna. Hasil identifikasi makroskopis dapat


Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dilihat pada Tabel 1.
Isolasi bakteri merupakan sebuah teknik
untuk mendapatkan koloni tunggal suatu bakteri. Tabel 1. Identifikasi Isolat secara Makroskopik
Sampel feses orangutan sumatera diambil dari Morfologi
satu ekor orangutan dalam satu kali pengambilan No Isolat
Bentuk Tepian Elevasi Warna
di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing. Isolasi 1 OUL Bulat Rata Cembung Krem
BAL asal feses orangutan Sumatera pada liar
dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Media agar MRS yang bersifat selektif,
Indonesia (SNI) ISO 68871: 2012. Koloni yang yang menghambat pertumbuhan bakteri lain dan
tumbuh merata pada media setelah diinkubasi mendukung pertumbuhan BAL. Dari hasil
selama 24 jam hanya pada pengenceran 10 −4
identifikasi secara makrokopis didapatkan
dan 10 −5
yang koloninya tumbuh terpisah, koloni BAL dengan bentuk bulat, tepian rata,
sedangkan pada pengenceran yang lain elevasi cembungdan berwarna krem. Hal ini
pertumbuhan bakteri sangat padat dan sesuai dengan hasil penelitian Sya’baniar
memenuhi semua permukaan media. Koloni (2017)yang melakukan isolasi BAL genus
yang tumbuh pada media MRS agar dapat Lactobacillus yang diisolasi dari feses orangutan
dilihat pada Gambar 1. sumatera (Pongo abelii) di Kebun Binatang
Kasang Kulim Bangkinang Riau, dengan hasil
identifikasi secara makrokopi mendapat koloni
dengan bentuk bulat, tepian rata, elevasi
cembung serta berwarna krem [18].

Pewarnaan Gram
Identifikasi mikroskopis dilakukan dengan
cara pengamatan langsung di bawah mikroskop
untuk mengamati morfologi dari sel BAL.
Identifikasi BAL secara mikroskopis dilakukan
dengan menggunakan pewarnaan Gram.
Gambar 1. Koloni BAL yang tumbuh pada
Pewarnaan Gram digunakan untuk mengetahui
media MRSA, A= pengenceran
morfologi sel bakteri serta untuk membedakan
10-4, B= pengenceran 10-5
bakteri Gram positif (warna ungu) dan Gram
Proses isolasi dilakukan dengan teknik negatif (warna merah). Perbedaan warna
goresan.Kultur tumbuh terpisah diinokulasikan disebabkan oleh perbedaan komposisi dinding
pada media agar MRS dengan metode gores dan sel. Menurut Campbel et al. (2008) bakteri
diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37 ºC Gram positif memiliki dinding sel yang lebih
selama 24 jam. Koloni BAL tunggal yang sederhana dengan jumlah peptidoglikan yang
relatif banyak, sedangkan bakteri Gram negatif
tumbuh dimurnikan kembali dengan cara
memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan
menginokulasikan kembali koloni ke dalam
lebih komplek secara struktural, dengan
media MRS Agar secara goresan, kemudian
membran luar yang mengandung
diinkubasi kembali pada inkubator.
lipopolisakarida (karbohidrat yang berikatan
Hasil isolasi didapatkan koloni BAL yang dengan lipid) [19]. Hasil pewarnaan Gram bisa
tumbuh secara terpisah/tunggal. Tahap dilihat pada Gambar 2.
selanjutnya dilakukan dentifikasi makrokopis Berdasarkan hasil pewarnaan Gram
dengan mengamati langsung morfologi koloni terhadap isolat yang sudah identifikasi secara
yang meliputi bentuk (circular, irregular, makrokopis didapatkan sel yang berbentuk
spindle, filamentous, rhizoid), tepian (entire, batang (basil) dan berwana ungu. Hal ini sesuai
lobate, undulate, serrate felamentous, curled), dengan ciri BAL yang merupakan kelompok
elevasi (flat, raised, convex, umbonate), dan bakteri Gram positif yang disatukan oleh

[52]
Identifikasi Lactobacillus sp pada Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Liar Menggunakan KIT API 50 CHL…

karakteristik morfologi, metabolik, dan karakteristik penting untuk identifikasi genus


fisiologis tertentu. Secara umum BAL BAL[20]. Winarno et al. (2003) juga
merupakan kelompok Gram positif, tidak menjelaskan bahwa sifat terpenting dari bakteri
memiliki spora, dengan bentuk coccus dan basil asam laktat adalah kemampuannya untuk
yang menghasilkan asam laktat sebagai produk memfermentasi gula menjadi asam laktat [21].
utama selama fermentasi karbohidrat [20].
Tahap selanjutnya dilakukan uji biokimia
dengan menggunakan KIT API 50 CHL untuk
menentukan spesies dan genus dari BAL yang
sudah diidentifikasi secara makroskopis dan
mikroskopis.

Gambar 2. Hasil Pewarnaan Gram BAL


Orangutan liar

Uji Fermentasi Kit API 50 CHL


API 50 CHL digunakan untuk
mengidentifikasi genus BAL hingga ke tingkat
spesies. Kit API testtersusun atas 49 tube yang Gambar 3. Hasil fermentasi Kit API 50 CHL
terdiri dari 49 jenis gula yang akan difermentasi
oleh isolat uji. Fermentasi ditandai dengan Hasil identifikasi menggunakan API WEB
perubahan warna indikator bromkresol ungu software V5.2. menunjukkan isolat OUL adalah
menjadi hijau kekuningan hingga kuning, Lactobacillus delbrueckii ssp delbrueckii dengan
kecuali jenis gula nomor 25 (Esculin ferric kemiripan 93,8% dapat dilihat pada Tabel 2.
citrate) fermentasi ditandai dengan perubahan
warna menjadi hitam. (apiweb.biomerieux.com). Tabel 2. Hasil Identifikasi KIT API 50 CHL
Hasil fermentasi isolat BAL OUL dapat dilihat No Isolat Identifikasi Identity(%)
pada Gambar 3. Lactobacillus delbrueckii
Hasil uji memperlihatkan bahwa isolat 1 OUL 93,8 %
ssp delbrueckii
BAL OUL asal orangutan liar dapat
memfermentasi 10 jenis gula, diantaranya D-
Ribose, D-Glucose, D-Fructose, N-Acetyl Hasil identifikasi menunjukkan bahwa
Glucosamine, Esculin ferric citrate, D-Maltose, isolat OUL termasuk ke dalam kelompok
D-Melibiose, D-Sacharose, D-Trehalose dan homofermentatif. Holzapfel (2014) menyatakan
Gentiobiose. Salminen (2004) menyatakan bahwa genus Lactobacillus sebahagian bersifat
bahwa kemampuan BAL untuk melakukan homofermentatif dan sebahagiannya lagi bersifat
fermentasi gula merupakan salah satu hetereofermentatif, namun Lactobacillus

[53]
Wardinal, dkk

delbrueckii ssp delbrueckii dan Lactobacillus organik, hidrogen peroksida, bakteriosin, dan
salivarius termasuk dalam kelompok komponen lainnya. Bakteriosin merupakan suatu
homofermentatif, sedangkan Lactococcus lactis péptida antimikroba yang dihasilkan bakteri
ssp lactis juga dikelompokkan dalam kelompok asam laktat selama fase pertumbuhan
homofermentatif [22]. eksponensial yang dalam jumlah yang cukup,
Genus Lactobacillus terdiri atas banyak dapat membunuh atau menghambat bakteri lain
spesies yang digunakan untuk fermentasi dan yang berkompetisi dalam ekologi yang sama
pengawet makanan. Dari 106 spesies [25]. BAL dapat menghasilkan molekul yang
Lactobacillus, 56 diantaranya berpotensi sebagai menarik di antaranya adalah gamma amino
probiotik [23]. Beberapa probiotik dari genus butirat (GABA) exopolysaccharides (EPS),
Lactobacillus anatara lain L. achidophilus, L. fructooligosaccharides (FOS), asam lemak
casei, L delbruecki, L. reuteri, L. brevis, L. rantai pendek (SCFA), asam linoleat
cellobiosus, L. curvatus, L. fermentum, L. terkonjugasi (CLA), dan selenoprotein. Selain
plantarum, L. paracasei, L. farmicinis dan L. itu BAL juga diketahui sebagai probiotik, anti
jonsoni [24]. oksidan, anti kanker prostat, pengurang
Selama pertumbuhannya, BAL dapat kolesterol, imunomodulator, memodulasi fungsi
memproduksi komponen metabolit, seperti asam imunologi, anti-inflamasi dan pro inflamasi [1].

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan Lactobacillus delbrueckii ssp delbrueckii
menggunakam KIT API 50 CHL dapat terdapat pada feses orangutan Sumatera (Pongo
disimpulkan bahwa koloni bakteri asam laktat abelii) Liar di Stasiun Penelitian Suaq
genus Lactobacillus dengan spesies Belimbing Aceh Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pessione E. 2012. Lactic Acid Bacteria Journal Vet School Universitas
Contribution to Gut Microbiota Brawijaya Vol. 1.
Complexity: Lights and Shadows. [6] Syahputra, Y. 2015. Isolasi Bakteri Asam
Journal Frontiersin Cellular and Laktat (BAL) pada Feses orangutan
Infection Microbiology, Volume 2 : 1- Sumatera (Pongo abelii) di Kebun
15. Binatang Bukittinggi Sumatera Barat,
[2] Adams, M.R and M.O. Moss. 2008. Food Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan
Microbiology. 3rd ed. The Royal Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Society of Chemistry Publishing, UK. [7] Hajar S., Safika., Darmawi., Sary W. N.,
[3] Havenaar, R. B.T . Brink, and J.H.J. In't Rahmi E., Syahputra Y., Nurliana.,
Veld. 1992. Selection of strains for Rinidar. 2016. Characterization of
probiotic use. In : Probiotics, The Lactic Acid Bacteria (LAB) Origin
Scientific Basis. Ed. Fuler, R. Chapman Sumatran Orangutan (Pongo abelii) In
& Hall, London . pp. 209-224. Zoo Bukittinggi Based On Analysis 16
[4] Tannock, G.W. 2002. Probiotics and S rRNA. Int. Journal. Trop. Vet.
prebiotics. Where are we going?. Biomed. Res.2:6-14.
Norfolk, UK: Caister Acad Press. [8] Septiarini, W.E. 2011. Aktivitas
[5] Prasthani I. H.P., Masdiana C Pandaga, Antimikroba Bakteri Asam Laktat
Dyah A. Oktavianie. 2012. Isolasi dan (BAL) yang Diisolasi dari Feses
Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Orangutan (Pongo pygmaeus) terhadap
Feses Orangutan (Pongo Pygmaeus) Penghambatan Pertumbuhan Bakteri
Sebagai Kandidat Probiotik. Student

[54]
Identifikasi Lactobacillus sp pada Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Liar Menggunakan KIT API 50 CHL…

Enterik patogen secara In Vitro. [14] IUCN. 2017. IUCN. Red List of
Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. Threatened Species. Version 3 May
[9] Qaida Minati, Arman Sayuti, Idawati 2017. www.iucnredlist.org.
Nasution. 2014. Interpretasi Ukuran [15] Rahmi E., Agustina D dan Jamin F. 2014.
Jantung Orangutan Sumatera (Pongo Isolasi dan Identifikasi Genus
abelii) Berdasarkan Foto Rontgen Salmonella dan Shigelladari Feses
Toraks Di Pusat Karantina Orangutan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di
Sumatera Utara. Jurnal Medika Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho,
Veterinaria Vol. 7, No. 2 ; 409-417. Jurnal Medika Veterinaria Vol. 8 No.
[10] Nater, A., M.P. Greminger, A. Nurcahyo, 1; 5-8.
M.G. Nowak, M. de Manuel Montero, [16] Purwani, E., S.W.N. Hapsari, dan R. Rauf.
T. Desai, C.P. Groves, M. Pybus, T.B. 2009. Respon hambatan bakteri gram
Sonay, C. Roos, A.R. Lameira, S.A. positif dan negatif pada ikan nila
Wich, J. Askew, M. Davila-Ross, G.M. (Oreochromis niloticus) yang
Fredriksson, G. de Valles, F. Casals, J. diawetkan dengan ekstrak jahe
Prado-Martinez, B. Goossens, E.J. (Zingiber officinale). Jurnal Kesehatan.
Verschoor, K. S. Warren, I. Singleton, 2(1): 61-70.
D. A. Marques, J. Pamungkas, D. [17] Widyastuti Y., Sofarianawati E. 1999.
Perwitasari-Farajallah, P. Rianti, A. Karater Bakteri Asam Laktat
Tuuga, I.G. Gut, M. Gut, P. Enterococus sp. yang Diisolasi Dari
OrozcoterWengel, C.P. van Schaik, J. Saluran Pencernaan Ternak. Jurnal
Bertranpetit, M. Anisimova, A. Scally, Mikrobiologi Indonesia, Vol 4 NO. 2 :
T. Marques-Bonet, E. Meijaard, and M. 50-53.
Krützen. 2017. in press. Morphometric, [18] Sya’baniar L., Erina, Sayuti A. 2017.
behavioural, and genomic evidence for Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam
a new orangutan species. Current laktat (BAL) Genus Lactobacillus Dari
Biology. Feses Orangutan Sumatera (Pongo
[11] Rijksen, H.D., Meijaard, E. 1999. Our abelii) di Kebun Binatang Kasang
Vanishing Relative: The status of Wild Kulim Bangkinang Riau. JIMVET.
Orang-utans at the close the Twentieth 01(3): 351-359.
Century. Kluwer Academic Publisher, [19] Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2008.
Dordrecht. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3.
[12] Singleton, I., Wich, S., Husson, S., Terjemahan: Damaring Tyas
Stephens, S., Atmoko, S.U., Leighton, Wulandari. Jakarta: Erlangga.
M., Rosen, N., Traylor-Holzer, K., [20] Salminen, S., Atte Von W., Arthur O.
Lacy, R. & Byers, O. (eds.). 2004. 2004. Lactic Acid Bacteria
Orangutan Population and Habitat Microbiological and Functional
Viability Assessment: Final Report. Aspects Third Edition. Revised and
IUCN/SSC Conservation Breeding Expanded, Marcel Dekker, Inc., New
Specialist Group, Apple Valley, MN. York.
[13] Wich, S.A, Meijaard, E., Marshall, A.J, [21] Winarno FG, Ahnan WW, Widjajanto W.
Huson, S., Ancrenaz, M., Robert, C.L., 2003. Flora Usus dan Yoghurt. Bogor
van Schaik, C.P., Sugardjito, J., (ID): M-BRIO Pr. hlm 9-17.
Simorangkir, T., Kathy, T.H, Doughty, [22] Holzapfel, W.H. and Wood, B.J.B. (2004)
M., Supriatna, J., Dennis, R., Gumal, Lactic Acid Bacteria Biodiversity and
M., Knott, C.D., & Singleton, I. 2008. Taxonomy. John Wiley and Sons, Ltd.,
Distribution and conservation status of United Kingdom.
the orang-utan (Pongo spp) on [23] Otieno, D.O. 2011. Biology of Prokaryotic
Kalimantan and Sumatera: 43(3) : 329- Probiotics, In Probiotics, Microbiology
339. Monographs (M.T. Liong, ed.) pp. 1-
25.Springer-Verlag. Berlin.

[55]
Wardinal, dkk

[24] Gibson, G.R. and M. Roberfroid. 2000.


Handbook Ingredients of Probiotics.
CRC Press, Australia.
[25] Vasiljevic, T. dan Shah, N.P. 2008.
Probiotics-from Metchnikoff to
bioactive. Int Dairy J. Vol. 18 (7) :
714-728.

[56]

Anda mungkin juga menyukai