Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS KEISLAMAN ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya bagi kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya yang telah
membawa kita pada kebenaran.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Tri Nadhirotur Roifah,M.E selaku Dosen
Mata Kuliah Ekonomi mikro Islam yang telah memberi pengetahuan serta bimbingannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Perbandingan sistem ekonomi dengan baik. Juga
kepada seluruh pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Kraksaan, 02 Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
1.3 TUJUAN

BAB II ..........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................................6

2.1 Pengertian sistem Ekonomi...............................................................................................6


2.2 Sistem Ekonomi Kapitalis.................................................................................................8
2.3 Sistem Ekonomi sosialis...................................................................................................9
2.4 Sistem Ekonomi Islam Sebuah Solusi Kehidupan............................................................14

BAB III.........................................................................................................................................20

PENUTUP.....................................................................................................................................20

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................20
3.2 Saran..................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem perekonomian Indonesia, dari sejak awal sudah dirumuskan oleh
para pendiri bangsa ini yang tercantum dalam UUD '45 pasal 33 ayat 1, 2, dan 3.
Dalam UUD '45 pada ayat 1 berbunyi:“Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas kekeluargaan; ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting
bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara;
ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran Rakyat. Sistem
perekonomian tidak lain adalah bentuk hubungan produksi, yang merupakan
jawaban terhadap pertanyaan siapa yang memiliki atau menguasai alat-alat produksi.
Jika yang memiliki alat-alat produksi tersebut negara dan rakyat dalam organisasi
koperasi, sedangkan swasta perorangan atau berbadan hukum tidak diperkenankan,
maka sistem perekonomian semacam itu dinamakan sistem perekonomian sosialis,
seperti Uni Soviet pada masa lampau. Jika alat-alat produksi didominasi
pemilikannya dan penguasaannya oleh swasta perorangan atau badan hukum
perseroan, maka dinamakan sistem perekonomian kapitalis. Jika alat-alat produksi
dimiliki atau dikuasai oleh negara, masyarakat dalam organisasi koperasi, dan
perusahaan swasta perorangan maupun perseroan, maka sistem perekonomian itu
disebut sitem perekonomian campuran (mixed economy).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Bagaimana pengertian sistem ekonomi?
2) Bagaimana sistem ekonomi kapitalis?
3) Bagaimana sistem ekonomi sosialis ?
4) Bagaimana sistem ekonomi islam solusi kehidupan?

1.3 TUJUAN
1) Mengetahui tentang pengertian sistem ekonomi
2) Mengetahui tentang sistem ekonomi kapitalis
3) Mengetahui sistem ekonomi sosialis
4) Mengetahui sistem ekonomi islam sebuah solusi kehidupan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki cara sendiri dalam menjalankan perputaran roda perekonomian.
Roda perekonomian dapat berjalan dengan adanya sistem yang mengatur hal tersebut, yaitu
sistem ekonomi.
Dari sebuah artikel berjudul “Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian” dalam
jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan (Vol. 6, No. 2, 2009), kata ‘sistem’ merupakan serapan
dari Bahasa Yunani systema, suatu hal terdiri dari beberapa komponen tertentu untuk
mencapai suatu tujuan .
Dikutip dari buku Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi (2021) sistem ekonomi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna untuk mengolah kegiatan perekonomian
baik dalam lingkup pemerintah, masyarakat, atau pun kegiatan swasta agar lebih tertata.
Keberadaan sistem ekonomi berdasarkan oleh prinsip-prinsip tertentu, yang mana prinsip
tersebut berguna untuk memberikan kemakmuran bagi setiap pihak yang berkecimpung
dalam perputaran roda perekonomian.
Sistem ekonomi memiliki beberapa manfaat, seperti: Mendorong pihak-pihak tertentu
untuk menjadi rumah produsen. Sebagai cara untuk mengatur serta mengolah kegiatan
pihak-pihak tertentu dalam perputaran roda perekonomian. Sebagai sistem sehingga
pemerataan hasil produksi bisa dilakukan ke seluruh lapisan yang berkecimpung dalam
kegiatan perekonomian Dalam buku Memahami Ekonomi (2021) terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan tiap negara memiliki caranya sendiri dalam mengatur roda
perekonomian.
Hal itu dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, seperti standar kehidupan masyarakat yang
berbeda, sumber daya manusia, sumber daya alam, situasi serta kondisi di negara tersebut,
dan lain sebagainya. Oleh karena perbedaan tersebut, sistem ekonomi secara umum dapat
dikategorikan dengan empat macam jenis sistem ekonomi, yang mencakup sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi komando/terpusat, sistem ekonomi pasar/liberal, serta sistem
ekonomi campuran.
Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari masing-masing jenis sistem ekonomi
beserta ciri-cirinya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional

5
Masih dikutip dari buku Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi, sistem ekonomi
tradisional merupakan sistem yang berlandaskan suatu budaya serta adat istiadat yang ada di
masyarakat. Biasanya, sistem ekonomi tradisional bergantung kepada sumber daya alam.
Beberapa ciri dari negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional seperti:
Kegiatan perekonomian dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
hanya untuk jangka pendek. Bergantung pada sektor pertanian. Roda perekonimian
bertumpu pada budaya serta adat istiadat yang ada. Belum ada pembagian kerja sesuai
spesialis bidangnya. Bersifat kekeluargaan.
2. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat
Sistem ekonomi ini bertumpu kepada komando atau perintah dari pemerintah/pusat yang
mengatur secara keseluruhan perekonomian di suatu negara.
Pemerintah memiliki hak penuh atas kegiatan-kegiatan ekonomi, baik itu dalam proses
produksi, industri yang bisa beroperasi, dan hampir secara keseluruhan merupakan hak dari
pemerintah sebagai pemegang tertinggi perpuratan roda perekonomian di suatu negara.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi komando/terpusat yaitu: Hampir secara keseluruhan yang
termasuk dalam kegiatan perekonomian (produksi, konsumsi, distribusi) diatur oleh
pemerintah. Kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh masyarakat seperti kegiatan
swasta tidak diakui sehingga kebebasan dalam berekonomi menjadi terbatas. Pembagian
kerja serta jenis pekerjaan diatur oleh pemerintah, dan regulasi yang ada diatur oleh
pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal
Dalam sistem ekonomi pasar/liberal, masyarakat diberi kebebasan untuk menciptakan
kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan oleh pemerintah.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal seperti: Pihak swasta dapat mengatur sumber
daya ekonomi secara bebas.Terdapat pembagian status antara masyarakat sebagai pekerja
dan masyarakat sebagai pemilik modal. Terdapat persaingan usaha yang ketat. Tidak ada
campur tangan pemerintah. Pemilik modal dapat mengatur secara bebas kegiat

2.2 Sistem ekonomi kapitalis

6
Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis Menurut Para Ahli Seperti yang kita ketahui bahwa
sistem ekonomi adalah sebuah sistem yang sangat penting untuk suatu negara. Jika suatu negara
tidak memiliki sistem ekonomi, maka tidak akan ada aturan yang dapat mengatur semua kegiatan
ekonomi yang ada di negara tersebut. Hal tersebut berisiko menelantarkan SDM dan juga SDA
yang ada. Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem ekonomi kapitalis menurut para ahli:
1. Tom G. Palmer
Ahli ekonomi yang pertama adalah Tom G. Palmer. Dimana Ia mengatakan bahwa sistem
ekonomi kapitalis adalah sebuah sistem ekonomi, sosial, hukum, dan budaya yang ditujukan untuk
mendorong hak, meritokrasi, proses pembelajaran, dan desentralisasi inovasi melalui proses
kesukarelaan di dalam mekanisme pasar.
2. Ir. Soekarno
Menurut Ir. Soekarno, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem sosial yang ada di dalam
masyarakat yang muncul dari cara produksi dan juga memisahkan kaum buruh dengan alat produksi
yang ada.
3. Ebenstein William
Ahli selanjutnya mengatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah sistem sosial yang
lebih menyeluruh dan lebih dari sistem ekonomi lain.
4. Adam Smith
Adam Smith menyatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem yang dapat
membuat sebuah kesejahteraan di dalam masyarakat. Sebab, pemerintah tidak melakukan campur
tangan terhadap kebijakan ataupun mekanisme pasar yang ada.
5. Max Weber
Max Weber mengatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis merupakan sebuah sistem ekonomi
yang ditujukan ke suatu pasar supaya dapat menghasilkan keuntungan dari adanya pertukaran yang
terjadi di pasar tersebut.
A. Sejarah dan Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis
Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalis
Faktanya, kapitalisme sudah ada di dunia ini jauh lebih dulu sebelum adanya buku Adam Smith.
Paham ini lahir pada tahun 1648 dan mulai dikenal dengan adanya Perjanjian Westphalia sebagai
tanda berakhirnya 30 tahun perang yang dilakukan oleh Katolik dan Protestan di Eropa.
Di dalam perjanjian tersebut, dituliskan bahwa negara yang sudah merdeka tergolong ke dalam
negara yang otoritas politiknya tidak diatur oleh pihak gereja. Kemudian sejak saat itu, wilayah
kekuasaan Paus hanya terjadi di ruang lingkup gereja saja. Lalu, pemikiran tersebut dipengaruhi
oleh rasionalisme yang kemudian menguatkan paham kapitalisme. Setelah itu, masyarakat percaya
bahwa nasib seseorang harus ditentukan oleh masing-masing individu tersebut. Sehingga mereka
7
merasa bahwa setiap individu berhak mendapatkan kebebasan hak milik. Dari situlah mulai muncul
sistem ekonomi kapitalis yang berkembang hingga saat ini.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme merupakan suatu peradaban yang menciptakan sebuah paham atau ideologi dan
kemudian menjadi gaya hidup. Sistem tersebut memberikan kebebasan bagi individu untuk
mempunyai sumber daya. Misalnya persaingan tiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
atau persaingan antar badan usaha dalam mencari laba.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis:
1. Mementingkan Diri Sendiri
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk bersaing dalam bisnis dengan menggunakan metode-
metode guna mendapatkan laba yang tinggi. Dalam hal ini, semua kegiatan ekonomi dan sosial
dilakukan untuk kepentingan tiap individu.
2. Hak Milik Perseorangan Diakui
Di negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis, akan memberikan kebebasan untuk
rakyatnya dalam menimbun kekayaan pribadi tanpa memperdulikan posisi orang lain yang tidak
mempunyai kemampuan dalam melakukan hal yang sama.
3. Kebebasan Penuh terhadap Semua Kegiatan Ekonomi
Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan secara penuh kepada masyarakatnya dalam
melakukan segala kegiatan ekonomi. Intervensi dari pihak pemerintah sangat dibatasi. Jadi mereka
hanya berperan sebagai penyedia fasilitas saja. Oleh karena itu, semua pemilik bisnis dan
masyarakat umum bisa melakukan semua kegiatan ekonomi dengan lancar bebas.
4. Bebas Berkompetisi
Sistem ekonomi kapitalis sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha dalam
melakukan persaingan di pasar. Persaingan tersebut dapat terjadi antara pelaku bisnis, dimana
mereka akan berlomba-lomba dalam memberikan produk berkualitas kepada para pembeli.
Begitupun sebaliknya, para pembeli dapat saling bersaing dalam memperoleh harga terbaik.
5. Harga Sebagai Penentu
Sistem ekonomi kapitalis menerapkan mekanisme pasar yang bertugas dalam menentukan harga
keseimbangan antara permintaan dan penawaran suatu produk ataupun jasa. Apabila terjadi
penurunan harga yang cukup rendah, maka negara diminta untuk tidak ikut campur. Sebab,
mekanisme pasar akan menentukan harga keseimbangan baru dengan sendirinya.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa negara mempunyai peran yang sangat sedikit dan hanya
berperan sebagai keamanan serta ketertiban, menentukan hak-hak kekayaan pribadi, dan juga
menjaga persaingan tanpa adanya hambatan.
B. Contoh sistem ekonomi kapitalis
8
Apabila berbicara mengenai contoh sistem ekonomi kapitalis, maka akan ada banyak sekali
contoh dari sistem ekonomi ini yang akan kita jumpai di pasaran. Salah satu yang paling terlihat
adalah adanya eksploitasi sumber daya alam yang terjadi di Papua. Sangat disayangkan sekali
karena eksploitasi yang terjadi di Papua dilakukan oleh perusahaan besar yang berasal dari berbagai
negara. Kita tentu mengetahui perusahaan tersebut, yaitu Freeport. Kegiatan eksploitasi tersebut
terjadi karena adanya perjanjian yang disepakati oleh perusahaan Freeport dan pihak pemerintah
Indonesia di masa orde baru.
Adapun contoh lain dari bentuk kapitalisme yang terjadi di negara Indonesia adalah semakin
banyaknya pusat perbelanjaan seperti Mall, Supermarket, Minimarket, Pasar Modern, dan masih
banyak lagi. Bisa kita lihat bahwa di setiap daerah di Indonesia pasti ada mall besar, dimana pusat
perbelanjaan tersebut semakin menggerus eksistensi pasar tradisional.
Mengapa mall lebih digemari masyarakat dibandingkan dengan pasar tradisional? Karena mall
atau pusat perbelanjaan modern menawarkan kenyamanan, ragam pilihan, hingga kemudahan dalam
berbelanja. Hal tersebutlah yang membuat masyarakat lebih memilih untuk berbelanja disana.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa pihak pengusaha yang mempunyai modal besar akan
semakin kaya dan mudah dalam mendapatkan laba. Sedangkan orang-orang yang berada di
ekonomi rendah akan semakin miskin dan tidak punya lapak untuk menjual barang atau jasanya.

2.3 Sistem Ekonomi Sosialis


Ekonomi sosialis dikarakteristikan oleh kepemilikan sosial dan kontrol demokratis atas alat produksi.
yang dapat berbentuk koperasi otonom atau kepemilikan negara secara langsung, yaitu tempat produksi
untuk penggunaan secara langsung. Ketika pasar digunakan untuk pengalokasian pemasukan dan barang
modal antar unit ekonomi, maka digunakanlah sosialisme pasar, sistem ekonomi menggunakan ekonomi
sosialis terencana. Istilah ekonomi sosialis dapat pula digunakan untuk menganalisis sistem ekonomi
terdahulu dan sekarang yang menyebut dirinya "sosialis", seperti dalam tulisan ekonom Hungaria János
Kornai. Ekonomi sosialis merujuk pada teori dan praktik ekonomi, dan norma sistem ekonomi sosialis yang
ada dan hipotetis.

Ekonomi sosialis telah diasosiasikan dengan berbagai aliran pemikiran ekonomi. Ekonomi Marxis
menyediakan fondasi bagi sosialisme tentang analisis kapitalisme, sedangkan ekonomi neoklasik dan
ekonomi revolusioner menyediakan model komprehensif sosialisme. Selama abad ke-20, anjuran dan
model untuk ekonomi terencana dan sosialisme pasar sangat dipengaruhi oleh ekonomi neoklasik atau
sintesis dari ekonomi neoklasik dengan ekonomi Marxis atau ekonomi institusional.

A. Konsep sistem Ekonomi sosialis

Ekonomi sosialis merupakan sistem ekonomi dengan pemerintah suatu negara yang menjadi pusat
pengendali ekonomi negara. Dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah memiliki kekuasaan penuh atas
segala jenis pengaturan kegiatan ekonomi. Kekuasaan pemerintah mampu memberikan pembatasan-
pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Kebebasan melakukan
9
kegiatan ekonomi oleh masyarakat sangat tinggi tetapi selalu disertai dengan intervensi pemerintah.
Kekuasaan pemerintah dalam perekonomian ditujukan untuk mengatur cara dan bidang perekonomian
negara. Umumnya, pemerintah hanya ikut camput dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi
keberlangsungan kehidupan masyarakat. Bidang ekonomi ini umumnya berkaitan dengan komoditas
berupa air, listrik, dan telekomunikasi. Ekonomi sosialis meyakini bahwa kemakmuran hanya dapat dicapai
jika kemakmuran bersama dijadikan pandangan untuk kemakmuran individu. Beberapa negara yang
menganut sistem ekonomi sosialis ialah Rusia, Tiongkok, dan negara-negara di kawasan Eropa Timur.

B. Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

Dalam sistem ekonomi sosialis, negara berkewajiban menyediakan segala kebutuhan pokok
masyarakatnya. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal serta fasilitas umum dan faslitas
pelayanan kesehatan. Selain itu, pemerintah berkewajiban memberikan pekerjaan kepada setiap individu
secara adil. Para penyandang difabel dan penderita gangguan jiwa juga dilindungi melalui pengawasan
negara secara langsung. Semua bidang pekerjaan direncanakan oleh negara. Kelebihan maupun
kekurangan produksi memiliki kemungkinan yang sangat kecil, karena kegiatan produksi dan
penggunaannya dikelola langsung oleh pemerintah. Semua bentuk keuntungan dari produksi digunakan
untuk kepentingan masyarakat.

C. Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

Dalam sistem ekonomi sosialis sangat sulit diadakan kegiatan tawar-menawar oleh individu dalam
kegiatan ekonomi. Properti pribadi yang diakui hanyalah yang berkaitan dengan kebutuhan pokok. Ekonomi
sosialis mengutamakan kepentingan bersama sehingga mengabaikan kepentingan individu. Kebebasan
berpikir dan bertindak dibatasi. Secara tidak langsung, ekonomi sosialis mengarah kepada pembentukan
diktator dalam jabatan pemerintahan. Masyarakat yang bekerja sebagai buruh tidak dapat mengatur dan
memilih pekerjaan yang akan dilakukannya. Selain itu, kepentingan individu dan pendidikan moral kurang
diperhatikan. Hak kebebasan sipil dihilangkan demi mencapai tujuan bersama oleh pemerintah yaitu
penyamarataan kekayaan pribadi. Kondisi ini membuat semangat kerja berkurang dan kinerja dari tenaga
kerja tidak dapat meningkat.

2.4 Sistem Ekonomi Islam Sebuah Solusi Kehidupan


Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi
koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State).
Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik
modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan] Selain itu,
ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang
memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.
10
A. Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional,
yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen profitnya. Berbeda dengan apa yang
ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen profitnya, yaitu sistem bagi hasil.
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun
komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu.
Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang
memberikan hampir semua tanggung jawab kepada warganya serta komunis yang ekstrem,
ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak
boleh ditransaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
B. Ciri khas ekonomi Syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang
mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali
membahas tentang bagaimana seharusnya kaum muslim berperilaku sebagai produsen,
konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi.[5] Sebagaimana
diungkapkan dalam pembahasan di atas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah
menekankan empat sifat, antara lain:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggung jawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik,
karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah
kepercayaan-Nya di bumi.[2] Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat
mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".[6] Dalam Al Qur'an
surat Al Baqarah ayat 275[7] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil)
riba[8] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila.[9] Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
C. Tujuan Ekonomi Islam

11
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh
mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan
manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah).
Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial,
budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena
masyarakat sehingga dalam perjalanannya dapat berubah tanpa meninggalkan sumber
hukum teori ekonomi Islam.
• Organisasi masyarakat di bidang ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
menilai pada 2015 ekonomi syariah akan tumbuh lebih baik daripada tahun ini. Hal ini
menyesuaikan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang juga
diperkirakan akan membaik di sekitar 5,5%. Beberapa perkiraan industri terkait ekonomi
syariah seperti perbankan syariah dan asuransi syariah mendukungnya. Pertumbuhan
perbankan syariah yang diperkirakan akan mencapai pangsa pasarnya antara 5-6%. Industri
asuransi syariah Indonesia yang kini memegang posisi keempat dunia akan tumbuh sebesar
20% pada 2015. Menurut MES (Masyarakat ekonomi Syariah) pertumbuhan ekonomi
Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengatur dan mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang
oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana memberikan
hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
Sementara pada perekonomian pasar, pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi barang maupun jasa melalui penawaran dan permintaan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan pembahasan dalam
makalah ini tidak semua tentang materi yang dibahas dipaparkan. Oleh karena itu,
diharapkan kepada pembaca agar membaca lebih banyak lagi dari buku-buku yang kalian
ketahui
13
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_sosialis
https://tirto.id/pengertian-sistem-ekonomi-penjelasan-jenis-dan-ciri-cirinya-giek
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekonomi-kapitalis/

15

Anda mungkin juga menyukai