Kel. 3 - Hukum Pidana Dan Hukum Acara Pidana
Kel. 3 - Hukum Pidana Dan Hukum Acara Pidana
DAN
HUKUM ACARA PIDANA
KELOMPOK 3
5. Asas Universalitas
6. Asas Tidak Ada hukuman Tanpa Kesalahan (Geen Straf Zonder Schuld)
Ruang Lingkup Berlakunya Hukum Pidana
Menurut Waktu
Lingkup berlakunya Hukum Pidana menurut waktu diatur dalam pasal 1 KUHP.
Ayat (1): tiada suatu perbuatan yang dapat dipidana kecuali atas kekuatan
ketentuan pidana dalam undangundang yang telah ada terlebih dahulu.
Ayat (2): dalam hal terjadi perubaha perundang-undangan setelah perbuatan
tersebut dilakukan, maka dipakailah peraturan yang menguntungkan bagi tersangka
Beberapa asas yang terkandung dalam pasal 1 ayat (1) KUHP yakni:
1. ASAS LEGALITAS
2. ASAS TIDAK BERLAKU SURUT
3. ASAS LARANGAN MENGGUNAKAN ANALOGI
Ruang Lingkup Berlakunya Hukum Pidana
Menurut Tempat
Pasal 2 s/d 8 KUHP mengatur tentang batas-batas
berlakunya hukum/Undang-undang Pidana menurut
tempat dan orang/pelaku.Mengenal Hukum Pidana
Pasal 9 KUHP merupakan pengecualian berlakunya pasal
2 s/d 5, 7 dan 8 KUHP yang diakui dalam Hukum
Internasional.
Pemberlakuan Hukum Pidana Menurut Tempat
Pertama-tama dikaitkan dengan orang/pelaku, maka menganut asas
Personalitas
Kemudian dikaitkan dengan wilayah terjadinya, maka menganut asas
Teritorialitas
Jika dikaitkan dengan kepentingan negara atau masyarakat yang harus
dilindungi, maka disebut juga menganut asas Perlindungan
● Beberapa negara yang telah mengadakan hubungan antar negara dan
beberapa hak tertentu telah dianggap sebagai kepentingan bersama antara
negara, maka menganut asas Universalitas
Batas Berlakunya UU Pidana Menurut Tempat
dan Orang/Pelaku
Beberapa asas yang terkandung dalam ketentuan-ketentuan pasal 2 s/d 8 KUHP
yakni:
Asas Teritorialitas menyangkut wilayah berlaku undang-undang pidana
Indonesia.
Asas Personalitas menyangkut pelaku/orang Indonesia yang melakukan
perbuatan pidana dan
● Asas Perlindungan yang menyangkut pelaku/orang yang melakukan perbuatan
pidana yang akibatnya merugikan bagi masyarakat dan negara Indonesia.
Asas Universalitas menyangkut peristiwa pidana dan pelaku perbuatan pidana
yang melibatkan Indonesia dengan negara lain
Pengertian Hukum Acara Pidana
1. R. Soesilo
Hukum acara pidana adalah hukum yang mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan
atau menyelenggarakan hukum pidana materiil, sehingga dapat memperoleh keputusan hakim
dan cara bagaimana isi keputusan itu harus dilaksanakan.
2. J.C.T Simorangkir
Hukum acara pidana ialah hukum acara yang melaksanakan dan mempertahankan hukum
pidana materiil.
3. Van Bammelen
Hukum acara pidana yaitu mempelajari peraturan-peraturan yang diciptakan oleh
negara, karena diduga terjadi pelanggaran undang-undang pidana.
Tujuan Hukum Acara Pidana
Tujuan hukum acara pidana telah ditentukan di dalam KUHAP yang telah
dijelaskan sebagai berikut :
“Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau
setidak-tidaknya mendekati kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu
perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur
dan tepat dengan tujuan mencari siapakah pelaku yang dapat didakwakan
melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan
dan putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu
tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat
dipersalahkan.”
Asas-Asas Hukum Acara Pidana