Anda di halaman 1dari 8

INOVASI SARAN ATAU KRITIK DARI PASIEN UPT PUSKESMAS TEBING BULANG

Saran atau kritik pasien di UPT Puskemas Tebing Bulang dilakukan dengan dua kegiatan, yaitu
meminta saran di media sosial dan memberikan kuesioner kritik dan saran berkoordinasi dengan Tim
Mutu UPT Puskesmas Tebing Bulang. Mekanisme dua kegiatan tersebut antara lain:

1. Meminta Saran di Media Sosial


UPT Puskesmas Tebing Bulang meminta saran di akun instagram dan facebook Puskesmas.

Dari media sosial tersebut belum didapatkan kritik dan saran dari media sosial pertanggal 18 Oktober
2021, namun terdapat pertanyaan dari akun facebook Puskesmas yang menanyakan pelayanan poli gigi.

2. Memberikan Kuesioner Kritik dan Saran


Kegiatan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Tim Mutu UPT Puskesmas Tebing
Bulang. Pasien yang berobat ke poliklinik diberikan kuesioner. Deskripsi kegiatan tersebut
sebagai berikut.
Per tanggal 18 Oktober 2021 , 12 pasien secara acak ditanyakan saran dan kritik
terhadap Puskesmas dan ditanyakan kesediaannya untuk mengisi kuesioner. Sebanyak 7
pasien mengatakan tidak terdapat kritik dan saran serta 5 pasien yang bersedia mengisi
kuesioner. Kuesioner- kuesioner tersebut dilampirkan ke lampiran.
Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan hasil sebagai berikut.
1. Pasien sering tidak bertemu dengan dokter
2. Perbanyak dokter di Puskesmas
3. Minta perbaikan obat Puskesmas
4. MIinta perbanyak obat di Puskesmas
5. Pasien mengantri lama

3. Kesimpulan
Dari hasil dua kegiatan tersebut didapatkan hasil kritik dan saran sebagai berikut.
1. Pasien sering tidak bertemu dokter. Hal ini kemungkinan besar karena kurangnya
jumlah dokter di UPT Puskesmas Tebing Bulang. UPT Puskesmas Tebing Bulang hanya
memiliki 2 dokter umum sementara Puskesmas Rawat Inap seharusnya mempunyai 4
dokter umum
2. Perbaikan obat di Puskesmas. Ada beberapa obat yang cepat habis atau obat yang
jarang ada di Puskesmas. Misalnya, obat- obatan loading untuk infark miokard seperti
ISDN dan CPG jarang ada. Contoh lain obat- obatan jamur seperti ketokonazole zalf
jarang ada.
3. Pasien mengantri lama. Hal ini kemungkinan karena sudah dibaginya poliklinik menjadi
2 pintu yaitu Poli Ispa dan Poli Non Ispa yang sebelumnya 4 pintu (Poli Umum, Poli
Lansia, Poli Anak dan Poli Kebidanan) sehingga pada hari ramai pasien seperti hari
senin, pelayanan dapat berlangsung lebih lama.
4. Pertanyaan tentang pelayanan poli gigi untuk pasien dewasa. Hal ini dikarenakan pada
saat pandemi pasien dewasa yang ingin berobat ke poli gigi harus menjalani swab ag
sars-cov 2 dan banyak pasien yang tidak mau swab ag sehingga poli gigi dianggap tidak
memberikan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai