Anda di halaman 1dari 11

Senduduk

(Melastoma malabachtricum L)

BAB OH

HO O

OH O

NANANG
Senduduk (Melastoma malabachtricum L)
Oleh :
Penulis 1
NANANG

1
1 Pendahuluan
2 Taksonomi
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Bangsa : Myrtales
- Suku : Melastomataceae
- Marga : Melastoma
- Jenis : Melastoma malabathricum L (Risnayanti, 2020)
1.3 Nama Indonesia
Nama tumbuhan senduduk didalam bahasa Indonesia yaitu sanggani
(Purnama et al, 2020)
1.4 Nama Daerah
Tumbuhan senduduk terdapat beberapa perbedaan nama tiap daerah
yaitu kluruk (Jawa), senduduk (Melayu), harendong (Sunda), kemeden
(Madura) (Ramlah et al., 2019)
1.5 Nama Asing
Tumbuhan senduduk memiliki nama tiap negara berbeda seperti
asian melastoma (Amerika), yemudan (Cina), no-botan (Jepang), dan hok duhok
(Malaysia) (Laia, 2019)
1.6 Bagian yang Digunakan
Tumbuhan senduduk banyak digunakan sebagai obat obatan atau
lalapan, bagian yang sering digunakan sebagai obat obatan adalah bagian
pada daun yang banyak digunakan sebagai pengobatan (Gholib, 2009)
1.7 Nama Simplisia
Simplisia yang beredar dipasaran pada tumbuhan senduduk yaitu
Melastoma Folium (Marlina, 2020)
1.8 Morfologi Tumbuhan
Tumbuhan senduduk memiliki batang berkayu bewarna cokelat
dengan tegak setinggi 1,5 – 5 mdengan percabanga sympodial. Daunnya
tunggal, bertangkai letaknya berhadapan bersilang (Dafrita & Sari, 2020).
Helai daun bewarna hijau berbentuk bulat telur dengan panjang 2 – 20 cm
2
dan lebar 1 – 8 cm, memiliki ujung dan pangkal daun runcing, bagian tepi
daun rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga
teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung dengan panjang 5 -12
mm (Starr et al., 2003). Bunga memiliki kelopak berwarna hijau berbentuk
piala dengan lima sepal berwarna kemerahan serta lima mahkota berwarna
keunguan (Liana et al., 2015). Buah senduduk berbentuk seperti buah beri
dengan bukaan hormone, mengandung banyak. Biji tanpa endosperm yang
dikelilingi oleh daging buah berwarna ungu (Rahayu & Harnelly, 2018)
1.9 Keanekaragaman
Tumbuhan senduduk memiliki keanekaragaman yaitu Melastoma
malabathricum, Clidemia hirta (Ambri et al., 2015)
1.10 Ekologi dan Persebaran
Ekologi tumbuhan senduduk dapat tumbuh liar pada tempat yang
mendapatkan cukup sinar matahari, seperti di lereng gunung, semak
belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau didaerah objek wisata
sebagai tanaman hias dan dapat tumbuh sampai ketinggian 1.650 m diatas
permukaan air laut (Laia, 2019). Persebaran senduduk dapat dijumpai di
negara seperti Australia, India, dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia)
(Noviyanty et al., 2020)
1.11 Budidaya
Tanaman senduduk dapat dibudidayakan dilakukan melalui bijinya
(hormone) atau stek batang muda sepanjang 10 cm, dengan cara
membuangkan daun di bagian bawah batang dan celupkan ujung bawah
batang ke dalam hormone perakaran seperti auksin serta diamkan selama
beberapa hari hingga muncul akar (Maryani et al , 2020)
1.12 Cara Penyiapan Simplisia
Daun senggani dikumpulkan kemudian dicuci bersih. Daun senggani
selanjutnya dilakukan pengeringan dengan cara diangin-anginkan sampai
kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Kemudian ditimbang
berat kering simplisia daun senggani. Setelah simplisia kering, simplisia
dihaluskan dengan menggunakan blender, lalu diayak dengan ayakan
(Soemarie et al., 2016)

3
1.13 Kandungan Kimia
Tumbuhan senduduk terdapat beberapa senyawa kimia antara lain Alpha-
Amyrin, Betulinic acid, Quercetin, Quercitrin (Mazura et al., 2007)

CH3
CH3
H3C
H2C

H
O

CH3 H CH3
CH3 CH3 H
CH

H CH3
H CH3

HO HO
H H
H3C H3C
CH3 CH3

Alpha-Amyrin Betulinic acid


OH OH

OH
HO O
OH

HO O
O OH
O

OH O
OH

OH O OH OH

Quercetin Quercitrin

1.14 Penggunaan Tradisional


Secara tradisional senduduk banyak digunakan sebagai obat-obatan,
dimana daun senduduk secara tradisional digunakan sebagai obat diare dan
menghilang rasa sakit, patah tulang, sariawan (Silalahi, 2020)
1.15 Khasiat Berdasarkan Penelitian
Senduduk sudah ditiliti beberapa penelitian antara lain menurut
penelitian yang dilakukan oleh Sianturi et al (2020) dari hasil penilitian
ekstrak etanol daun senduduk dengan dosis 12mg/20g BB dengan
4
persentase 78,07% dibandingkan kontrol positif dengan persentase 59,48%,
ini menunjukkan bahwa daun senduduk memiiliki khasiat sebagai analgesic.
Menurut penilitian yang dilakukan Suliska et al (2019) hasil penilitian
menunjukkan Infusa daun senggani dosis 52 mg/kg BB menunjukkan efek
antidiare yang paling baik dibandingkan dengan infusa daun senggani dosis
26 mg/ kg BB dan 104 mg/kg BB ini menunjukkan daun senduduk memiliki
khasiat sebagai antidiare. Menurut penlitian Arifa & Periadnadi (2018)
ekstrak metanol daun sanggani dengan kosentrasi 300 mg/mL dengan
diameter zona hambatnya sebesar 14,17 mm memiliki aktivitas antimikroba.
Menurut penilitian yang dilakukan oleh Izzati (2015) salep ekstrak etanol
daun senggani konsentrasi 5% memiliki potensi penyembuhan luka bakar
yang lebih baik dibandingkan Sibro sebagai kontrol positif.
1.16 Keamanan
Tumbuhan senduduk aman digunakan sebagai pengobatan dan tidak
menimbulkan toksitas atau keracunan dimana penilitian sudah dilakukan
oleh Prayoga et al (2020) menunjukkan nilai toksisitas suatu senyawa aktif
daun senggani toksitas rata – rata dikatakan golongkan aman dalam
pemberian dosis tunggal suatu obat secara oral dalam 24 jam
1.17 Kesimpulan
Tumbuhan senduduk merupakan tanaman yang dapat tumbuh liar,
tumbuhan senduduk dapat ditemukan di Asia seperti Indonesia dan
Malaysia, tumbuhan senduduk sebagian masyarakat mempercayai
bahwasan senduduk dapat mengobati penyakit diare serta luka.Senduduk
memiliki khasiat sebagai obat diare dan menghilang rasa sakit, patah tulang,
sariawan.Tumbuhan senduduk terdapat beberapa senyawa kimia yaitu
Alpha-Amyrin, Betulinic acid, Quercetin, Quercitrin. Dari beberapa
penilitian yang sudah terbukti bahwasan senduduk merupakan tanaman
yang dapat mengobati penyakit diare, sariawan dan penyakit luka serta
toksitas pada tanaman senduduk tidak menimbulkan toksitas dalam 24 jam .

5
1.18 Daftar Pustaka

Ambri, K., Afifuddin, Y. & Hafni, A. 2015. Eksplorasi Tumbuhan Obat pada
Taman Nasional Gunung Leuser, Resort Sei Betung, Sumatera Utara
(Exploration of Medical Plant in Gunung Leuser National Park, Sei
Betung Resort, North Sumatera ). Peronema Forestry Science Journal, 4(2):
1–14.
Arifa, N. & Periadnadi, P. 2018. Antimicrobial Activity Of Fresh Extract
Senduduk (Melastoma malabathricum L.). Metamorfosa: Journal of
Biological Sciences, 5(2): 165.
Dafrita, I.E. & Sari, M. 2020. Senduduk dan ubi jalar ungu sebagai pewarna
preparat squash akar bawang merah. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi),
5(1): 46–55.
Gholib, D. 2009. Uji Daya Hambat Daun Senggani (Melastoma malabathricum
L.) Terhadap Trichophyton mentagrophytees dan Candida albicans
[ Inhibition Potential of Melastoma malabathricum L.) Leaves Against
Trichophyton mentagrophytees and Candida albicans]. Berita Biologi, 9: 523–
527.
Izzati, U.Z. 2015. Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar Salep Ekstrak Etanol
Daun Senggani ( Melastoma malabathricum L .) Pada Tikus ( Rattus
norvegicus ) Naskah Publikasi Oleh : Ulfa Zara Izzati Program Studi
Farmasi. Naskah Publikasi, 6.
Laia 2019. Uji Aktivitas Hepatoprotektor Ekstrak Etanol Daun Senggani
(Melastoma malabathricum L.) terhadap Tikus (Rattus novergicus) yang
Diinduksi Parasetamol. Biospecies, 12(2): 1–8.

6
Liana, I., Astirin, O.P. & Nugraheni, E.R. 2015. Aktivitas antimikroba fraksi
dari ekstrak metanol daun senggani serta profil kromatografi lapis tipis
fraksi teraktif. Biofarmasi, 13(2): 66–77. Tersedia di
https://smujo.id/jnpb/article/view/2207.
Marlina, D. 2020. Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Senduduk
(Melastoma malabathricum L.) Terhadap Uji Kestabilan Fisik Dan Uji
Aktivitas Antibakteri Pada Staphylococcus Aureus. JPP (Jurnal
Kesehatan Poltekkes Palembang), 15(2): 88–93.
Mazura, M.P., Susanti, D. & Rasadah, M.A. 2007. Anti-inflammatory action of
components from Melastoma malabathricum. Pharmaceutical Biology, 45(5):
372–375.
Noviyanty, Y., Hepiyansori, H. & Dewi, B.R. 2020. Identifikasi dan Penetapan
Kadar Senyawa Saponin Ekstrak Etanol Bunga Senggani (Melastoma
malabathricum L) Metode Gravimetri. Oceana Biomedicina Journal, 3(1):
45.
Prayoga, G.R., Huda, A.S. & Sitepu, S.B. 2020. The Potency of Senggani
(Melastoma malabathricum L) Leaves in Repair of Pancreatic Beta Cells
for Diabetes Mellitus Patients: A Narrative Review. Current
Biochemistry, 7(2): 61–70.
Purnama, A, R. Melisa, P. Rahayu, S. 2020. Pola Asosiasi Tumbuhan
Senggani (Melastoma malabathricum L) dan Lengkuas Hutan (Alpinia
conchigera) Di Perkebunan Karet, Desa Securai Selatan, Dusun Batang
Rejo. 7(1): 354–362.
Rahayu, O.U. & Harnelly, E. 2018. Studi serapan cahaya dye alami hasil
ekstrak daun suji dan buah senduduk. J. Aceh Phys. Soc., 7(2): 106–109.
Tersedia di
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAcPS/article/download/9737/8979
7
.
Ramlah, Pratiwi, L. & Nurbaeti, S.N. 2019. Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid
Ekstrak Etil Asetat Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.). Jurnal
Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 4(1): 1–4.
Risnayanti, R. 2020. The Utilization of Leaves Extract and Senggani Fruit
(Melastoma candidum D. Don) as an Interester of Bacterial Growth.
Journal of Biological Science and Education, 2(2): 90–100. Tersedia di
http://usnsj.com/index.php/biology/article/view/2.2.90-100.
Sianturi, S., Rachmatiah, T. & Ulfa, A. 2020. Potensi Analgesik Ekstrak Etanol
Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) pada Mencit Jantan (Mus
musculus L.) dengan Metode Rangsang Panas (Hot Plate). JUSTE
(Journal of Science and Technology), 1(1): 39–48.
Silalahi, M. 2020. Kajian Bioaktivitas Senduduk (Melastoma malabathricum L)
dan Pemanfaatanya. BEST Journal (Biology Education, Sains and
Technology), 3(2): 98–107.
Soemarie, Y, B, Sapri, Maghfiroh, F. 2016. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70%
Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) terhadap Penghambatan
Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Daging Sapi. Media Sains, 9(April):
49–57.
Sri Maryani, Oom Komalasari, Niken Probowati Nur Rahayu, T.N.S. 2020.
Potensi Pewarna Alami Tekstil Di Kebun Raya Sriwijaya (Studi
Pengaruh Air Gambut Terhadap Kecerahan Warna Dari Tumbuhan
Begonia (Begonia sp.) dan Senduduk (Melastoma malabathricum L.)).
Publikasi Penelitian Teraoan dan Kebijakan, 12(1): 40–45. Tersedia di
http://ejournal.sumselprov.go.id/pptk/article/view/109/233.
Starr, F., Starr, K. & Loope, L. 2003. Melastoma candidum,. Education.
Suliska, N., E, T.D. & Herlinda, H. 2019. Efek Antidiare Infusa Daun
8
Senggani (Melastoma malabathricum L.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss
Webster Yang Di Induksi Oleum ricini. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia, 17(2): 126.

9
Format jangan diganti
Ukuran kertas A5
Font : Book Antique 10
Spasi 1
Before 0
After 0
Margin Atas 1,75 cm
Margin Kiri 1,3 cm
Margin bawah 1
Margin Kanan 1,4 cm

Cover
Cantumkan foto tumbuhan (bulat)
Cantumkan foto struktur dari tanaman (bulat)
Cantumkan foto penulis (bulat)
Penulis bisa sendiri, berdua atau bertiga sesuai jumlah tim

10

Anda mungkin juga menyukai