4304-Article Text-11439-1-10-20120227
4304-Article Text-11439-1-10-20120227
ABSTRACT
The Aloe vera gel consists of saponin which is able to control and maintain skin moist. Bee pollen consists
of high protein as well as A, B, C, D, and E vitamins used to regenerate skin and to supply some nutrition to the
skin. Based on those facts, aloe vera gel and bee pollen could be used in opaque soap which in return could give
an additional value and increase selling point and benefit. The best opaque soap is made from the Aloe vera gel
with the concentration of 5% and the bee pollen of 5%. The soap characteristics are as follows; moisture content
9,37%; the amount of fatty acid 72,18%; the degree of unsaponifiable fraction 0,43%; insoluble matter in
alcohol 0,57%; the degree of free alkali as sodium hydroxide (NaOH) 0,022%; pH 9,35; emulsion stability
96,90% and foam stability 92,95%.
pengawet untuk menghambat pertumbuhan bakteri ABij: Pengaruh interaksi faktor A pada taraf ke-i dan
pada gel lidah buaya) masing-masing sebanyak 0,1% faktor B pada taraf ke-j
dari berat gel lidah buaya dan selanjutnya dilakukan ijk : Galat pada ulangan ke-k karena Ai dan Bj
blansir pada suhu 70-80oC selama 3-5 menit.
Pembuatan sabun opaque dilakukan dengan
mencampurkan asam stearat dan minyak kelapa HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan larutan NaOH dengan pemanasan hingga
membentuk stock sabun, kemudian dilakukan Karakteristik sabun opaque yang dihasilkan
pencampuran bahan-bahan lain seperti gliserin, disesuaikan menurut spesifikasi mutu yang terdapat
NaCl, EDTA, gel lidah buaya dan bee pollen hingga dalam SNI 06-3532-1994. Karakterisasi sabun
homogen lalu dicetak dan didiamkan selama 24 jam. opaque ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik
Formula yang digunakan untuk pembuatan sabun dan kimia dengan parameter kadar air, jumlah asam
opaque dapat dilihat pada Tabel 1. lemak, fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut dalam
alkohol, alkali bebas, pH, stabilitas emulsi dan
Analisis Produk stabilitas busa.
Analisis produk sabun bertujuan untuk menge-
tahui sifat fisik dan kimia produk yang dihasilkan Kadar Air
dan mengetahui kesesuaian dengan standar SNI 06-
3532-1994. Analisis yang dilakukan adalah kadar Kadar air menunjukkan banyaknya kandungan
air, jumlah asam lemak, fraksi tak tersabunkan, bagi- air yang terdapat dalam suatu bahan. Menurut SNI
an tak larut dalam alkohol dan alkali bebas. Selain (1994), kadar air dalam sabun maksimum sebesar
itu, juga dilakukan analisis terhadap pH, stabilitas 15%. Rata-rata kadar air sabun opaque yang dihasil-
emulsi dan stabilitas busa. kan berkisar antara 9,37-14,11%. Berdasarkan hasil
analisis keragaman terhadap kadar air menunjukkan
Rancangan Percobaan bahwa faktor konsentrasi gel lidah buaya
Rancangan percobaan yang digunakan adalah berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95%
rancangan acak lengkap faktorial (4 x 2) dengan dua (α=0,05), sedangkan faktor konsentrasi bee pollen
kali ulangan. Faktor yang digunakan adalah konsen- dan interaksi antara konsentrasi gel lidah buaya dan
trasi gel lidah buaya (5, 10, 15 dan 20 %), dan kon- bee pollen menunjukkan tidak berbeda nyata.
sentrasi bee pollen (5 dan 10 %). Model matematika Uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa
rancangan tersebut adalah sebagai berikut : pengaruh perlakuan antara konsentrasi gel lidah
buaya 10 dan 15% tidak berbeda nyata dan kedua
Yijk = µ + Ai + Bj + ABij + ijk konsentrasi tersebut berbeda nyata terhadap
konsentrasi gel lidah buaya 5 dan 20%. Hal ini
Yijk : variabel respon yang diamati akibat pengaruh disebabkan adanya kandungan air yang sangat tinggi
faktor A (i=1,2,3,4), faktor B (j=1,2) dan di dalam gel lidah buaya, sehingga semakin tinggi
ulangan ke-k (k=1,2) penambahan konsentrasi gel lidah buaya maka
µ : Rata-rata sebenarnya semakin besar pula kadar air yang terdapat pada
Ai : Pengaruh faktor A (konsentrasi gel lidah sabun opaque yang dihasilkan. Air merupakan
buaya) pada taraf ke-i komponen terbesar yang terkandung dalam gel lidah
Bj : Pengaruh faktor B (konsentrasi bee pollen) buaya yaitu sebesar 99,51% (Aloe Vera Center,
pada taraf ke-j 2004).
Nilai rata-rata kadar air terendah terdapat pada tidak bereaksi atau tidak berikatan dengan senyawa
sabun opaque yang menggunakan gel lidah buaya alkali (Natrium) pada proses pembuatan sabun.
dan bee pollen masing–masing sebesar 5%, sedang- Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata
kan nilai rata-rata kadar air tertinggi diperoleh pada fraksi tak tersabunkan sabun yang dihasilkan ber-
penggunaan gel lidah buaya 20% dan bee pollen kisar antara 0,43-0,87%. Hasil analisis keragaman
10%. Semakin tinggi konsentrasi gel lidah buaya dan terhadap fraksi tak tersabunkan menunjukkan bahwa
bee pollen maka semakin tinggi pula kandungan air faktor konsentrasi bee pollen berpengaruh nyata
yang terdapat di dalam sabun opaque seperti terlihat pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05), sedangkan
pada Gambar 1. faktor konsentrasi gel lidah buaya dan interaksi
antara konsentrasi gel lidah buaya dan bee pollen
15 menunjukkan tidak berbeda nyata.
Uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa
pengaruh perlakuan antara konsentrasi bee pollen 5
dan 10% berbeda nyata. Hal ini disebabkan adanya
Kadar Air (%)
10
Bee Pollen 5%
Madu kandungan sterol dan pigmen yang terdapat dalam
Bee
Bee Pollen 10%
Madu
bee pollen. Menurut Ketaren (1986), yang termasuk
5 Bee fraksi tak tersabunkan misalnya persenyawaan sterol
dan pigmen.
Berdasarkan hasil pengamatan, peningkatan
0
penambahan konsentrasi bee pollen yang digunakan
5 10 15 20
dapat meningkatkan kadar fraksi yang tak tersabun-
kan pada sabun opaque yang dihasilkan seperti ter-
Konsentrasi Gel Lidah Buaya (%)
lihat pada Gambar 2. Semakin tinggi penambahan
konsentrasi bee pollen maka semakin tinggi pula
Gambar 1. Histogram Hubungan antara Konsentrasi kadar fraksi tak tersabunkan yang terdapat pada
Gel Lidah Buaya dan Konsentrasi Bee sabun opaque yang dihasilkan.
Pollen terhadap Kadar Air
1.0
Kadar Fraksi Tak Tersabunkan
alkohol yang terdapat pada sabun maksimum sebesar kadar alkali bebas pada sabun maksimum sebesar
2,5%. 0,1%.
Berdasarkan hasil analisis, sabun opaque rata- Hasil analisis menunjukkan rata-rata alkali
rata mempunyai bagian yang tidak larut dalam bebas pada sabun opaque berkisar antara 0,012-
alkohol berkisar antara 0,57-0,62%. Hasil analisis 0,022%. Berdasarkan hasil analisis keragaman
keragaman terhadap bagian tak larut alkohol terhadap alkali bebas menunjukkan bahwa perlakuan
menunjukkan bahwa faktor konsentrasi bee pollen konsentrasi gel lidah buaya, konsentrasi bee pollen
berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% dan interaksi keduanya tidak berbeda nyata pada
(α=0,05), sedangkan faktor konsentrasi gel lidah tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hal ini berarti
buaya dan interaksi antara konsentrasi gel lidah bahwa penambahan gel lidah buaya dan bee pollen
buaya dan bee pollen menunjukkan tidak berbeda pada formulasi sabun opaque tidak berpengaruh
nyata. Uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa terhadap kadar alkali bebas yang dihitung sebagai
pengaruh perlakuan antara konsentrasi bee pollen kadar NaOH dari sabun opaque yang dihasilkan.
5% dan 10% berbeda nyata.
Nilai rata-rata bagian tak larut alkohol teren- Derajat Keasaman (pH)
dah terdapat pada sabun opaque yang menggunakan
gel lidah buaya dan bee pollen masing–masing Menurut Wasitaatmadja (1997), pH yang
sebesar 5%, sedangkan nilai rata-rata bagian tak sangat tinggi atau sangat rendah dapat meningkatkan
larut alkohol tertinggi diperoleh pada penggunaan daya absorbsi kulit sehingga kulit menjadi teriritasi.
gel lidah buaya 20% dan bee pollen 10%. Semakin Sabun opaque yang dihasilkan mempunyai pH rata-
tinggi konsentrasi bee pollen yang digunakan maka rata berkisar antara 7,65-9,35. Berdasarkan hasil
semakin tinggi pula bagian tak larut dalam alkohol analisis keragaman terhadap pH menunjukkan
pada sabun opaque yang dihasilkan seperti terlihat bahwa faktor konsentrasi gel lidah buaya dan bee
pada Gambar 3. Hal ini disebabkan adanya kan- pollen berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan
dungan pati dan protein yang terdapat pada pollen. 95% (α=0,05), sedangkan interaksi antara konsen-
trasi gel lidah buaya dan bee pollen menunjukkan
tidak berbeda nyata.
Bagian Tak Larut dalam Alkohol (%)
0.8
Uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa
pengaruh perlakuan antara konsentrasi gel lidah
0.6 buaya 10 dan 15% tidak berbeda nyata dan kedua
konsentrasi tersebut berbeda nyata terhadap konsen-
Bee Pollen 5%
Madu
trasi gel lidah buaya 5 dan 20%, sedangkan uji lanjut
0.4
Bee
Bee Pollen 10%
Madu Duncan terhadap bee pollen memperlihatkan bahwa
Bee
pengaruh perlakuan antara konsentrasi bee pollen 5
0.2
dan 10% berbeda nyata.
0.0
5 10 15 20 10
Bee
Bee Pollen 10%
Madu
Pollen terhadap Bagian Tak Larut dalam 4 Bee
Alkohol
2
Menurut ASTM (2001), bagian tak larut dalam
0
alkohol meliputi garam alkali seperti karbonat,
5 10 15 20
silikat, fosfat dan sulfat serta pati, selain itu apabila
Konsentrasi Gel Lidah Buaya (%)
protein ditambah alkohol maka protein akan meng-
gumpal.
Gambar 4. Histogram Hubungan antara Konsentrasi
Kadar Alkali Bebas yang Dihitung Sebagai Gel Lidah Buaya dan Konsentrasi Bee
Kadar NaOH Pollen terhadap pH
Kelebihan alkali dapat disebabkan karena pe- Nilai rata-rata pH tertinggi terdapat pada sabun
nambahan alkali yang berlebih pada proses pembuat- opaque yang menggunakan gel lidah buaya dan bee
an sabun. Alkali bebas yang melebihi standar dapat pollen masing-masing sebesar 5%, sedang-kan nilai
menyebabkan iritasi pada kulit. Menurut SNI (1994), rata-rata pH terendah diperoleh pada penggunaan gel
lidah buaya 20% dan bee pollen 10%. Semakin hadap stabilitas busa menunjukkan bahwa faktor
tinggi penambahan konsentrasi gel lidah buaya dan konsentrasi gel lidah buaya dan konsentrasi bee
bee pollen maka semakin rendah pH sabun opaque pollen berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan
yang dihasilkan seperti terlihat pada Gambar 4. Hal 95% (α=0,05), sedangkan interaksi antara kon-
tersebut disebabkan gel lidah buaya dan bee pollen sentrasi gel lidah buaya dan bee pollen menunjukkan
yang bersifat asam dengan pH masing-masing tidak berbeda nyata.
sebesar 4,32 dan 4,20.
Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata sta- Gambar 6. Histogram Hubungan antara Konsentrasi
bilitas busa sabun opaque yang dihasilkan berkisar Gel Lidah Buaya dan Konsentrasi Bee
antara 92,95-85,64%. Hasil analisis keragaman ter- Pollen terhadap Stabilitas Busa
Pada Gambar 6 dapat dilihat, nilai rata-rata sabun opaque dengan kadar air 9,37%; jumlah asam
stabilitas busa tertinggi ter-dapat pada sabun opaque lemak 72,18%; fraksi tak tersabunkan 0,43%; bagian
yang menggunakan gel lidah buaya dan bee pollen tak larut dalam alkohol 0,57%; alkali bebas 0,022%;
masing–masing sebesar 5%, sedangkan nilai rata- minyak mineral negatif; pH 9,35; stabilitas emulsi
rata stabilitas busa terendah diperoleh pada peng- dan stabilitas busa masing-masing sebesar 96,90%
gunaan gel lidah buaya 20% dan bee pollen 10%. dan 92,95%.
Sehingga semakin tinggi penambahan konsentrasi
gel lidah buaya dan bee pollen maka stabilitas busa
akan semakin rendah. DAFTAR PUSTAKA
Pembobotan Hasil Pengamatan Aloe Vera Center. 2004. Profil Agrobisnis Aloe vera
di Kota Pontianak Kalimantan Barat. Aloe
Berdasarkan hasil analisis terhadap karakteris- Vera Centre, Pontianak.
tik sabun menunjukkan bahwa semua formulasi Annual Book of ASTM Standards. 2001. Volume
sabun opaque dapat memenuhi persyaratan menurut 15.04. West Conshohocken, PA United Status.
SNI 06-3532-1994 sehingga dilakukan teknik pem- BSN. 1994. SNI 06-3532-1994.
bobotan untuk mendapatkan formulasi sabun opaque Pusat Perlebahan Apriari Pramuka. 2003. Lebah
terbaik. Pembobotan yang dilakukan ber-dasarkan Madu, Cara Beternak dan Pemanfaatan.
penilaian tingkat kepentingan semua parameter hasil Penebar Swadaya, Jakarta.
analisis karakteristik sifat fisiko kimia (objektif). Spitz, L. 1996. Soaps and Detergent a Theoretical
Penilaian hasil pembobotan berdasarkan tingkat and Practical Review. AOCS Press.
kepentingan menggunakan nilai numerik disajikan Champaign-Illinois.
pada Tabel 2. Suryani, A, I. Sailah, dan E. Hambali. 2002.
Teknik pembobotan dilakukan dengan menen- Teknologi Emulsi. Jurusan Teknologi Industri
tukan nilai peringkat (N) pada semua parameter Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian.
objektif, kemudian didapat nilai hasil perkalian (T) Institut Pertanian Bogor, Bogor.
antara masing-masing nilai peringkat dengan nilai Suryowidodo, C. W. 1988. Lidah Buaya (Aloe vera
bobotnya. Dari hasil pembobotan didapatkan formu- Linn.) Sebagai Bahan Baku Industri. Journal
lasi sabun opaque terbaik dengan menggunakan gel Agro-Based Industri: vol 5, No 2, pp: 66-71.
lidah buaya 5% dan bee pollen 5% (A1B1) dengan Wasitaatmadja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik
nilai 6,19. Medik. UI-Press, Jakarta.
Williams D. F, W.H. Schmitt. 2002. Kimia dan
Teknologi Industri Kosmetika dan Produk-
KESIMPULAN Produk Perawatan Diri. Terjemahan. FATETA
– IPB, Bogor.
Berdasarkan hasil analisis dan hasil pembobot-
an, konsentrasi gel lidah buaya 5% dan bee pollen
5% merupakan formula terbaik untuk pembuatan