GASAL TA 2021/2022
Pertama, kemerosotan posisi Indonesia dalam arena industri halal global, hal ini
dikarenakan Indonesia lebih berperan sebagai konsumen, dibandingkan
produsen. Yang padahal halal produk menjadi pusat inti bagi ekonomi syariah
Indonesia. Karena Bagi pengusaha, sertifikasi halal bisa dijadikan daya tarik pembeli
agar lebih aman saat mengonsumsi produk. Sedangkan bagi konsumen, label halal
menolong mereka merasa aman dan tenang dalam menjatuhkan pilihan untuk produk
yang akan dikonsumsi. Industri halal Indonesia diharapkan dapat menjadi tuan rumah
di negeri sendiri, dimana pada tahun 2018, menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin,
Indonesia sudah membelanjakan sekitar US$ 214 Miliar untuk produk makanan dan
minuman halal yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar dibanding
negara muslim lainnya dan menandakan besarnya potensi pasar produk halal dalam
negeri.
Kedua, optimalisasi yang rendah di sektor zakat, infaq, shadaqah, wakaf (Ziswaf) untuk
menopang pembangunan.