Anda di halaman 1dari 17

GIZI BAYI

MISRAWATIE GOI
(Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo)
e-mail: misrawatie.goi@alumni.ui.ac.id

ABSTRAK

Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis
karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang
mencapai puncaknya pada usia 24 bulan. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah
tumbuh kembang anak yang adekuat.
Rekomendasi WHO dalam rangka pencapaian tumbuh kembang optimal
yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah
bayi lahir, memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara
eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan
pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan,
dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
Selain diare dan infeksi pernafasan, ASI juga ditengarai dapat menurunkan
insiden infeksi telinga (otitis media) dan berbagai penyakit lainnya. Selain itu,
ASI dan kegiatan menyusu memiliki pengaruh terhadap kemampuan motorik dan
bahasa anak, serta kemungkinan memiliki pengaruh terhadap inteligensia.
Pemberian ASI tidak hanya memberikan menfaat bagi bayi dan anak saja.
Manfaat lainnya juga bagi kesehatan ibu. Sebuah penelitian yang melibatkan
14.000 responden menyatakan bahwa bila wanita memiliki anak menyusui selama
4-12 bulan, maka risiko kanker payudara pada wanita pre-menopausal tersebut
dapat dikurangi sampai 11%.
Kata Kunci:Gizi. ASI

Peranan gizi dalam siklus hidup Janin sejak dalam kandungan ibu,
manusia sudah tidak diragukan lagi. mempunyai hak untuk hidup dan
Gangguan pertumbuhan dan tumbuh kembang menjadi anak yang
perkembangan dapat terjadi jika gizi mampu mengekspresikan diri.
dimasa bayi dan anak tidak terpenuhi Kehidupan awal anak berawal dari
dan tidak diatasi secara dini. Gangguan bertemunya sel mani dan sel telur
ini dapat berlanjut hingga dewasa. dalam rahim ibu. Otak tumbuh sejak
Bahkan kekurangan gizi pada ibu hamil awal gestasi dan terus tumbuh dan
dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir berkembang pesat ketika usia mencapai
Rendah (BBLR). Status gizi ibu 2 tahun.
sebelum hamil mempunyai risiko 4,27 Bayi (usia 0-11 bulan)
kali untuk melahirkan bayi BBLR merupakan masa pertumbuhan dan
dibandingkan dengan ibu yang perkembangan yang pesat yang
mempunyai status gizi baik (Rosemary, mencapai puncaknya pada usia 24
1997) bulan, sehingga kerap diistilahkan
Gizi dan kesehatan balita sebagai periode emas sekaligus periode
merupakan salah satu hak asasi anak. kritis. Periode emas dapat diwujudkan

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 1
apabila pada masa ini bayi memperoleh kkal/Kg/hari pada 6 bulan sesudahnya
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh (Budiyanto, 2002)
kembang optimal. Sebaliknya apabila Energi dipasok terutama oleh
bayi pada masa ini tidak memperoleh karbohidrat dan lemak. Protein juga
makanan sesuai kebutuhan gizinya, dapat digunakan sebagai sumber
maka periode emas akan berubah energi, terutama jika sumber lain
menjadi periode kritis yang akan sangat terbatas. Kebutuhan akan energi
mengganggu tumbuh kembang bayi dapat ditaksir dengan cara mengukur
dan anak, baik pada saat ini maupun luas permukaan tubuh, atau
masa selanjutnya. menghitung secara langsung konsumsi
Untuk mencapai tumbuh energi itu: yang hilang dan terpakai.
kembang optimal, di dalam Global Namun cara yang terbaik adalah
Strategy for Infant and Young Child dengan mengamati pola pertumbuhan
Feeding, WHO/UNICEF yang meliputi berat dan tinggi badan,
merekomendasikan empat hal penting lingkar kepala, kesehatan dan kepuasan
yang harus dilakukan yaitu; pertama bayi (Almatsier, 2001)
memberikan air susu ibu kepada bayi Asupan energi dapat
segera dalam waktu 30 menit setelah diperkirakan dengan jalan menghitung
bayi lahir, kedua memberikan hanya air besaran energi yang dikeluarkan.
susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI Jumlah energi dapat ditentukan secara
secara eksklusif sejak lahir sampai bayi “sangat” sederhana berdasarkan berat
berusia 6 bulan, ketiga memberikan badan. Bayi seberat 0 – 10 Kg
makanan pendamping air susu ibu memerlukan 100 kkal/Kg BB. Mereka
(MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan yang beratnya 11-20 Kg membutuhkan
sampai 24 bulan, dan keempat 1000 Kg kkal ditambah dengan 50
meneruskan pemberian ASI sampai kkal/Kg BB untuk kelebihan berat
anak berusia 24 bulan atau lebih diatas 10 Kg, misalnya untuk 1 Kg
(WHO, 2003) pada 11 Kg. Angka kecukupan energi
Di Indonesia, Undang-Undang berdasarkan tabel AKG 2004 adalah
Nomor 36 tahun 2009 tentang 550 kkal untuk usia 0-6 bulan dan 650
kesehatan pasal 128 ayat 1 menyatakan kkal untuk usia 7-11 bulan (Arisman,
bahwa, “setiap bayi berhak 2007)
mendapatkan air susu ibu eksklusif Bayi membutuhkan lemak yang
sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tinggi dibandingkan usia yang lebih
kecuali atas indikasi medis”. tua, sebab lemak digunakan sebagai
Kebutuhan energi bayi yang penyuplai energi. Lebih dari 54%
cukup selama tahun pertama kehidupan suplai energi berasal dari lemak. Energi
sangat bervariasi menurut usia dan dari lemak terutama dibutuhkan oleh
berat badan. Taksiran kebutuhan energi bayi dalam keadaan sakit atau dalam
selama 2 bulan pertama, yaitu masa tahap penyembuhan (Brown and
pertumbuhan cepat, adalah 120 kkal/kg Isaacs, 2002)
BB/hari. Secara umum, selama 6 bulan Air Susu Ibu memasok sekitar 40-
pertama kehidupan, bayi memerlukan 50% energi sebagai lemak (3-
energi sebesar kira-kira 115-120 4g/100cc). Lemak minimal harus
kkal/Kg/hari, yang kemudian menyediakan 30% energi, yang
berkurang sampai sekitar 105 – 110 dibutuhkan bukan saja untuk

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 2
mencukupi kebutuhan energi, tetapi enerhi pasokan karbohidrat
juga untuk memudahkan penyerapan diperkirakan sebesar 40-50% yang
asam lemak esensial, vitamin yang sebagian besar dalam bentuk laktosa
larut dalam lemak, kalsium serta (Arisman, 2007)
mineral lainnya, dan juga untuk Besaran pasokan protein dihitung
menyeimbangkan diet agar zat gizi lain berdasarkan kebutuhan untuk
tidak terpakai sebagai sumber energi. bertumbuh-kembang dan jumlah
Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya nitrogen yang hilang lewat air seni,
dalam bentuk tak jenuh ganda, yang tinja dan kulit. Mutu protein
biasanya dalam bentuk asam linoleat. bergantung pada kemudahannya untuk
Asam linoleat juga merupakan asam dicerna dan diserap (digestibility dan
lemak esensial. Asam ini terkandung absorpability) serta komposisi asam
dalam sebagian besar minyak amino didalamnya. Jika asupan asam
tetumbuhan. Sayang sekali jumlah amino kurang, pertumbuhan jaringan
kebutuhan yang tepat belum diketahui dan organ, berat dan tinggi badan, serta
dengan pasti. Dari Air Susu ibu, bayi lingkar kepala akan terpengaruh. Jika
menyerap sekitar 85-90% lemak. dihitung berdasarkan berat badan, besar
Enzim lipase didalam mulut (lingual kebutuhan protein bayi adalah 2,2
lipase) mencerna zat lemak sebesar 50- g/kg/hari pada usia <6 bulan dan 2
70% (Arisman, 2007) g/kg/hari pada usia 6-12 bulan. supan
Kebutuhan akan karbohidrat protein yang berlebihan dapat
bergantung pada besarnya kebutuhan menyebabkan intoksikasi protein, yang
akan energi. Sebaiknya 60-70% energi menampilkan gejala seperti letargi,
dipasok oleh karbohidrat. Jenis hiperammonemia, dehidrasi, dan diare.
karbohidrat yang sebaiknya diberikan Dalam menghitung kebutuhan protein
adalah laktosa, bukan sukrosa, karena berdasarkan ASI, perlu dipikirkan
laktosa bermanfaat untuk saluran faktor lain disamping
pencernaan bayi. Manfaat ini berupa “kemudahcernaannya”. Didalam ASI
pembentukan flora yang bersifat asam yang mengandung nitrogen, banyak
dalam usus besar sehingga penyerapan komponen berisi faktor-faktor yang
kalsium meningkat dan penyerapan berperan sebagai sesuatu yang tidak
fenol dapat dikurangi. Pada ASI dan berkaitan dengan fungsi protein itu
sebagian susu formula, laktosa menjadi sendiri. Laktoferin, misalnya, berfungsi
sumber karbohidrat utama. Sumber sebagai antibakteri (Arisman, 2007)

Tabel berikut merupakan perbandingan unsur protein dalam ASI dan susu sapi
Unsur ASI Susu sapi 9(g/dl)
Casein 0,2 2,7
Whey 0,7 0,6
 lactalbumin 0,26 0,11
Lactoferrin 0,17 Sedikit
 lactalbumin 0 0,36
Lysozyme 0,05 Sedikit
Albumin 0,05 0,04

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 3
Unsur ASI Susu sapi 9(g/dl)
IgA 0,10 0,003
Peroxidase Sedikit -
Bifidus factor Sedikit -
Nonprotein Nitrogen 0,20 0,03

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi orang Indonesia, AKG


protein untuk bayi adalah 10g untuk usia 0-6 bulan dan 16g untuk usia 7-11 bulan.

Vitamin dan Mineral


Air susu ibu yang sehat dan cukup Widya Karya Pangan dan Gizi
makan dianggap mengandung elemen (WNPG) merekomendasikan AKG
kelumit kecuali vitamin D dan Vitamin larut lemak, vitamin larut air
dibeberapa daerah tertentu, flour. dan mineral yaitu:

Zat Gizi AKG 0-6 bulan AKG 7-11 bulan


Vitamin. A (RE) 375 400
Vitamin D (g) 5 5
Vitamin E (mg) 4 5
Vitamin K (g) 5 10
Tiamin (mg) 0,3 0,4
Riboflavin (mg) 0,3 0,4
Niasin (mg) 2 4
Asam folat (g) 65
Piridoksin (mg) 0,1 0,3
Vitamin B12 (g) 0,4 0,5
Vitamin C (mg) 40 40
Kalsium (mg) 200 400
Fosfor (mg) 100 225
Manesium (mg) 25 55
Besi (mg) 0,5 7
Yodium (g) 90 90
Seng (mg) 1,3 7,5
Selenium (g) 5 10
Mangan (mg) 0,003 0,6
Fluor (mg) 0,01 0,4
Sumber: Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi orang Indonesia

Kebutuhan bayi akan cairan menurun sampai 60% menjelang bayi


berkaitan dengan asupan energi, suhu berusia 12 bulan. Jumlah air yang
lingkungan, kegiatan fisik, kecepatan dibutuhkan oleh bayi (dan anak) lebih
pertumbuhan dan berat jenis air seni. besar 50% dibanding kebutuhan orang
Air menyusun kira-kira 70% berat dewasa. Rasio cairan: energi adalah
badan pada saat lahir yang kemudian

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 4
1,5cc/ 1 kkal (rasio orang dewasa = sebanyak anak-anak atau orang
1cc/kkal) (Arisman, 2007). dewasa (LINKAGES, 2002)
Selain tergantung suhu dan Kebutuhan cairan bayi usia 6-
kelembaban udara, serta berat badan 11 bulan umunya dapat dipenuhi dari
dan aktivitas bayi, rata-rata kebutuhan ASI saja. Cairan tambahan dapat
cairan bayi sehat sehari berkisar 80-100 diperoleh dari buah atau jus buah,
ml/kg dalam minggu pertama usianya sayuran, atau sedikit air matang setelah
hingga 140-160 ml/kg pada usia 3-6 pemberian makan. Penting diperhatikan
bulan. Jumlah ini dapat dipenuhi cukup untuk menjamin bahwa air putih dan
dari ASI saja jika dilakukan pemberian cairan lain tidak menggantikan ASI.
ASI eksklusif dan tidak dibatasi (sesuai Air dapat menghilangkan atau
‘permintaan’ bayi, siang dan malam), mengencerkan kandungan gizi dari
karena dua sebab: makanan pendamping kaya energi.
- ASI terdiri dari 88% air. Energi yang dihasilkan dari bubur, sop,
Kandungan air dalam ASI yang kaldu, dan makanan cair lain yang
diminum bayi selama pemberian diberikan kepada bayi umumnya di
ASI eksklusif sudah mencukupi bawah batas yang dianjurkan untuk
kebutuhan bayi dan sesuai dengan makanan pendamping (0,6 kcal/g).
kesehatan bayi. Bahkan bayi baru Mengurangi jumlah air yang
lahir yang hanya mendapat sedikit ditambahkan pada makanan ini dapat
ASI pertama (kolostrum — cairan meningkatkan kondisi gizi anak dalam
kental kekuningan), tidak kelompok usia ini (LINKAGES, 2002)
memerlukan tambahan cairan Pemberian ASI selalu diakui
karena bayi dilahirkan dengan sebagai cara yang optimal untuk
cukup cairan di dalam tubuhnya. memberi makan bayi, kendati
ASI dengan kandungan air yang rekomendasi mengenai praktik
lebih tinggi biasanya akan ‘keluar’ pemberian ASI telah berubah seiring
pada hari ketiga atau keempat. semakin banyaknya informasi yang
- ASI mempunyai kandungan bahan tersedia. Pada tahun 1991, pertemuan
larut yang rendah. bersama antara perwakilan WHO dan
Salah satu fungsi utama air adalah UNICEF yang puncaknya dalam
untuk menguras kelebihan bentuk Deklarasi Innocenti tentang
bahanbahan larut melalui air seni. Perlindungan, Promosi dan Dukungan
Zat-zat yang dapat larut (misalnya pada Pemberian ASI yang
sodium, potasium, nitrogen, dan mendefinisikan pemberian makanan
klorida) disebut sebagai bahan- bayi yang optimal adalah pemerian ASI
bahan larut. Ginjal bayi yang ekslusif mulai saat lahir hingga usia 4-6
pertumbuhannya belum sempurna bulan dan terus berlanjut hingga tahun
hingga usia tiga bulan, mampu kedua kehidupan, maka tambahan yang
mengeluarkan kelebihan bahan sesuai baru diberikan ketika bayi
larut lewat air seni untuk menjaga berusia sekitar 6 bulan. Selanjutnya
keseimbangan kimiawi di dalam WHO menyelenggarakan konvensi
tubuhnya. Oleh karena ASI Expert Panel Meeting yang meninjau
mengandung sedikit bahan larut, lebih dari 3000 makalah riset dan
maka bayi tidak membutuhkan air menyimpulkan sebagai rekomendasi
populasi bahwa periode 6 bulan

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 5
merupakan usia bayi yang optimal komposisinya sangat ideal bagi proses
untuk pemberian ASI eksklusif. tumbu kembang anak. Penelitian telah
Kesimpulan ini diadopsi sebagai membuktikan bahwa peningkatan
resolusi World Health Assembly pada pemberian ASI dapat menurunkan
bulan Mei 2001 (Coutsoudis and insiden penyakit pada anak dalam
Bentley, 2004) kelompok tersebut (Wright et all,
ASI eksklusif adalah suatu 1998), menurunkan risiko penyakit
keadaan dimana bayi hanya menerima diare dan infeksi pernafasan akut
ASI saja tanpa makanan lainnya baik (Arifeen, Black, Antelman, Baqui,
berupa cairan maupun makanan padat, Caulfield, Becker, 2001; Quigley,
bahkan air sekalipun, dengan Kelly, Sacker, 2007)
pengecualian drops atau sirup yang Tujuan pemberian gizi yang
terdiri dari vitamin, suplemen mineral baik adalah tumbuh kembang anak
atau obat-obatan (WHO, 2003) yang adekuat. Kita sudah mengenal
dengan baik keadaan ini bergantung
Peranan dan pentingnya pemberian bukan hanya pada asupan gizi yang
ASI memadai tetapi juga pada kesehatan
Air susu ibu (ASI) adalah makanan dan kesejahteraan psikososial. Oleh
ideal yang tiada bandingnya untuk karena itu, pemberian ASI merupakan
pertumbuhan dan perkembangan bayi praktik yang unik dan bukan hanya
karena mengandung nutrient yang memberikan asupan nutrien dan energi
dibutuhkan untuk membangun dan yang memadai, tetapi juga asuhan
penyediaan energi, pengaruh biologis psikososial melalui pembentukan
dan emosional antara ibu dan bayi, ikatan kasih sayang dengan ibu dan
serta meningkatkan sistem kekebalan kesehatan melalui unsur imunologik
pada bayi (Hanson, 2003) yang ada pada ASI. Beberapa faktor
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) mempengaruhi laktasi dengan cara
pada bayi sangat bermanfaat dalam yang positif dan negatif. Faktor-faktor
memenuhi kecukupan gizi anak balita. ini meliputi faktor lingkungan,
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik psikologis, dan farmakologis yang
bagi bayi karena kandungan gizinya dirangkumkan dalam tabel berikut:
lengkap dan seimbang, selain itu
Tabel Faktor-faktor yang mempengaruhi laktasi (Coutsoudis A. and Bentley J,
2004)
Faktor yang Faktor yang
menguntungkan merugikan
Lingkungan Tenang, santai Berisik, penuh stres
Frekuensi pemberian makan Sering Jarang
Isi payudara Pembengkakan
Kondisi emosional Santai Cemas
Kondisi fisik Nyaman Nyeri, tegang

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 6
Faktor yang Faktor yang
menguntungkan merugikan
Obat-obatan Metoklopramid Estrogen
Oksitosin (sublingual) Testoteron
Bromokriptin
Sedatif (dosis tinggi)

Keuntungan pemberian ASI pernafasan pada anak di Inggris


(Quigley, Kelly, Sacker, 2007). Selain
ASI memiliki unsur-unsur yang diare dan infeksi pernafasan, ASI juga
memenuhi semua kebutuhan bayi akan ditengarai dapat menurunkan insiden
nutrien selama periode 6 bulan, kecuali infeksi telinga (otitis media) (Duffy,
jika ibu mengalami keadaan gizi Faden, Wasielweski, Wolf, Krystofik,
kurang yang berat. Komposisi ASI 1997), dan berbagai penyakit lainnya.
akan berubah sejalan dengan kebutuhan Selain itu, ASI dan kegiatan menyusu
bayi. Kolostrum adalah cairan yang memiliki pengaruh terhadap
pertama kali keluar dari payudara kemampuan motorik dan bahasa anak
setelah bayi dilahirkan. Meski (Dee, Li, Lee, Grummer-Strawn,
jumlahnya sedikit, namun kolostrum 2007), serta kemungkinan memiliki
mengandung lemak dan karbohidrat pengaruh terhadap inteligensia
yang rendah, tetapi protein tinggi. (Jacobson S, Chiodo, Jacobson JL,
Kolostrum juga mengandung 1999).
immunoglobulin dan berbagai zat Menurut Worthington (1991), ASI
lainnya yang melindungi bayi dari dapat menurunkan infeksi pada bayi
infeksi (La Leche League karena:
Internasional, 1997). - ASI bersih dan bebas bakteria,
Penelitian telah membuktikan bahwa sehingga tidak membuat sakit.
peningkatan pemberian ASI secara - ASI mengandung antibodi
eksklusif di masyarakat Indian Navajo immunoglobulin terhadap
dapat menurunkan insiden penyakit bakteri
pada anak dalam kelompok tersebut - ASI mengandung leukosit hidup
(Wright, Bauer, Naylor, Sutcliffe, yang membantu memerangi
Clark, 1998). Secara khusus, penelitian infeksi
di Bangladesh menemukan bahwa - ASI mengandung faktor bifidus
pemberian ASI secara ekslusif yang membantu bakteria
menurunkan risiko penyakit diare khusus, yaitu lactobacillus
terutama karena mengurangi bifidus, tumbuh dalam usus
kemungkinan kontaminasi dari halus bayi. Lactobacillus
makanan (Arifeen, Black, Antelman, bifidus mencegah bakteria
Baqui, Caulfiels, Becker, 2001). berbahaya lainnya tumbuh dan
Penelitian yang sama juga menemukan menyebabkan diare.
bahwa ASI eksklusif memberikan - ASI mengandung laktoferin
perlindungan terhadap infeksi yang mengikat zat besi. Hal ini
pernafasan akut. Temuan penelitian mencegah pertumbuhan
tersebut sejalan dengan penelitian beberapa bakteria berbahaya
tentang insiden diare dan infeksi yang memerlukan zat besi.

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 7
- ASI mengandung enzim khusus kemungkinan hamil pada 6 bulan
(lipase) yang mencerna lemak. setelah melahirkan (Wilson, 1997).
ASI lebih cepat dan mudah Selain keuntungan bagi kesehatan fisik
dicerna dan bayi yang diberi ibu, menyusui merupakan proses yang
ASI mungkin ingin makan lagi meningkatkan kepercayaan diri ibu
lebih cepat daripada bayi yang serta memfasilitasi ikatan antara ibu
diberi makanan buatan. dan anaknya (Dermer, 1998)
- ASI selalu siap untuk diberikan
pada bayi dan tidak Kendala yang menghalangi
memerlukan persiapan. ASI keberhasilan pemberian ASI
tidak pernah basi atau jelek Masalah lazim dijumpai pada ibu
dalam payudara, walau ibu Masalah lazim yang dijumpai pada ibu
tidak menyusu bayinya dalam dan berpotensi mengganggu proses
beberapa hari. menyusui antara lain:
Pemberian ASI tidak hanya - ASI terasa tidak cukup
memberikan menfaat bagi bayi dan Banyak ibu yang merasa ASI-nya
anak saja. Manfaat lainnya juga bagi tidak keluar atau tidak cukup
kesehatan ibu. Sebuah penelitian yang karena tidak mengetahui bahwa
melibatkan 14.000 responden kolostrum yang berjumlah sedikit
menyatakan bahwa bila wanita sebenarnya sudah memenuhi
memiliki anak menyusui selama 4-12 kebutuhan bayi. Ketidaktahuan
bulan, maka risiko kanker payudara atau ketidakpercayaan diri ini
pada wanita pre-menopausal tersebut menyebabkan tiga hari pertama
dapat dikurangi sampai 11% saat ASI matang belum keluar
(Newcomb et al., 1994). Penelitian menjadi waktu dimana asupan pre
lainnya yang dilakukan dibeberapa lakteal seringkali diberikan kepada
negara juga menyimpulkan bahwa bayi.
risiko kanker ovarium dapat berkurang - Putting lecet
20-25% pada wanita yang menyusui Kadangkala seorang ibu, terutama
setidaknya 2 bulan, dibandingkan yang baru pertama kali melahirkan
dengan kelompok wanita yang tidak anak, mengeluh putingnya sakit.
melakukannya. Risiko tersebut akan Hal ini biasa terjadi dan akan
menurun seiring dengan semakin hilang dengan sendirinya (La
lamanya durasi menyusui (Rosenblatt Leche League International, 1997).
et al., 1993). Penelitian yang dilakukan Namun dalam banyak kasus, ibu
pada wanita yang menyusui penuh mengeluhkan putting sakit karena
selama 6 bulan memang menunjukkan lecet. Putting lecet seringkali
bahwa angka Bone Mineral Density dipicu teknik pelekatan
(BMD) yang menurun, tetapi angka (menempelnya mulut bayi pada
tersebut naik kembali setelah 18 bulan, payudara ibu) yang salah (WHO,
dengan nilai yang lebih tinggi dari 1993).
pengukuran pada awal (Polatti et al., - Payudara bengkak, penyumbatan
1996). Keuntungan lainnya seperti saluran ASI, infeksi payudara
penyusutan rahim (Dermer, 1998), (mastitis) dan abses.
pengurangan berat badan (Brewer, Pada beberapa ibu, gelaja payudara
Bates, Vannoy, 1989), dan mengurangi bengkak sering disertai demam

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 8
ringan. Kondisi ini dapat dengan ringan saja seperti batuk, pilek atau
mudah disembuhkan dengan flu. Kuman-kuman penyakit
kompres hangat pada payudara dan tersebut tidak ditularkan melalui
memerah sebelum menyusui untuk ASI, bahkan ASI memberikan
mempermudah aliran ASI keluar kekebalan tambahan karena
dari payudara. Bila payudara tidak mengandung antibodi yang
dikosongkan dengan maksimal dan diciptakan oleh tubuh ibu saat ia
sering bengkak, bisa memicu sakit (Riordan, 2005)
permasalahan baru yaitu sumbatan
pada saluran ASI. Penggunaan Masalah lazim pada bayi
pakaian dalam yang ketat pada Masalah lazim yang dijumpai pada
payudara juga dapat menyebabkan bayi dan berpotensi mengganggu
penyumbatan saluran ASI, karena proses menyusui antara lain:
itu ibu menyusui disarankan untuk - Kuning pada bayi (Ikterus)
menggunakan pakaian dalam yang Ikterus adalah kondisi dimana kulit
longgar (La Leche League bayi berubah menjadi kekuningan
International, 1997). karena dilepaskannya suatu zat
- Ukuran payudara dan bentuk bernama bilirubin, yang
putting merupakan hasil pemecahan sel-sel
Putting datar dan masuk kedalam darah merah. Kondisi ini sering
(inverted) adalah beberapa bentuk menakutkan bagi ibu, karena
putting yang sering dikhawatirkan jumlah bilirubin berlebihan dapat
oleh ibu. Beberapa ibu juga merusak jaringan dan
khawatir bahwa benuk payudara menyebabkan berbagai gangguan
akan berubah sehingga ragu-ragu fungsi otak (Riordan, 2005)
untuk menyusui bayinya (La Leche - Percepatan pertumbuhan
League International, 1997). Banyak ibu yang tidak mengetahui
- Refleks Okstosin terganggu bahwa bayi secara alami melewati
Ibu bekerja rentan terhadap risiko suatu fase dimana kebutuhan
menderita gangguan refleks asupannya melonjak secara tiba-
oksitoksin karena relatif sering tiba. Fase ini dikenal dengan fase
mengalami tekanan dalam percepatan pertumbuhan (growth
pekerjaan dibanding ibu rumah spurt). Bayi yang tadinya menyusu
tangga (La Leche League dengan tenang dan teratur tiba-tiba
International, 1997). Ibu yang stres menjadi gelisah dan lebih sering
mungkin merasakan berkurangnya menyusu. Percepatan pertumbuhan
jumlah ASI yang biasa diperah dan ini lazim terjadi saat bayi berusia 3
berkurangnya jumlah hasil perahan minggu, 6 minggu dan 3 bulan
ini dapat menyebabkan stres baru. dalam masa menyusui eksklusif (6
- Ibu sakit bulan) (La Leche League
Ada ibu yang menghentikan proses International, 1997). Saat bayi
menyusui ketika dirinya sakit mengalami percepatan
karena khawatir anaknya akan pertumbuhan, tidak ada tindakan
tertular. Umumnya tindakanini khusus yang perlu dilakukan oleh
tidak diperlukan, teruatama bila ibu selain menyusu lebih sering
ibu hanya menderita penyakit

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 9
dan lebih lama, sesuai dengan minuman yang mengandung gizi
permintaan bayi. diberikan pada bayi atau anak yang
- Bayi sakit berumur 6 – 24 bulan untuk memenuhi
Bayi yang mendapatkan ASI kebutuhan gizinya (Depkes, 2006).
eksklusif memang terbukti lebih Dalam deklarasi Innocenti yang
sehat, namun bukan berarti tidak dilakukan antara perwakilan WHO dan
akan pernah sakit sama sekali. UNICEF pada tahun 1991,
Mereka juga bisa saja terkena mendefinisikan bahwa pemberian
batuk, pilek, diare dan sebagainya. makanan bayi yang optimal adalah
Keadaan ini biasanya pemberian ASI aksklusif mulai dari
mengkhawatirkan bagi ibu saat lahir hingga usia 4-6 bulan dan
sehingga kadang ibu merasa perlu terus berlanjut hingga tahun kedua
untuk memberikan asupan non ASI kehidupan. Makanan tambahan yang
bagi bayi sebelum usianya 6 bulan sesuai baru diberikan ketika bayi
yang sebenarnya tidak perlu berusia sekitar 6 bulan. Selanjutnya
dilakukan. WHO menyelenggarakan konvensi
- Bayi menangis dan kolik Expert Panel Meeting yang meninjau
Tangisan bayi merupakan suatu hal lebih dari 3000 makalah riset dan
yang sering membuat seorang ibu menyimpulkan bahwa periode 6 bulan
dan orang-orang disekitarnya merupakan usia bayi yang optimal
cemas. Mereka beranggapan untuk pemberian ASI eksklusif
bahwa lapar adalah alasan bayi (Coutsoudis and Bentley, 2004).
menangis, tanpa memikirkan Saat bayi berusia 6 bulan atau
kemungkinan lainnya. Kolik lebih, sistem pencernaannya sudah
adalah kondisi saat bayi menangis relatif sempurna dan siap menerima
secara terus menerus tanpa alasan MP-ASI. Beberapa enzim pemecah
yang jelas dn kadang tangisannya protein seperti asam lambung, pepsin,
memiliki pola tertentu, seperti lipase, amilase baru akan diproduksi
menangis pada waktu-waktu sempurna. Saat bayi berusia kurang
tertentu atau menangis pada petang dari 6 bulan, sel-sel disekitar usus
hari. Gejala ini akan berkurang belum siap menerima kandungan
pada saat bayi berusia 3 bulan. (La makanan, sehingga makanan yang
Leche League International, 1997). masuk dapat menyebabkan reaksi imun
- Bingung putting dan terjadilah alergi. Menunda
Bingung putting adalah kondisi pemberian ASI hingga 6 bulan
dimana bayi kebingungan setelah melindungi bayi dari obesitas
menggunakan putting buatan atau dikemudian hari. Bahkan pada kasus
dot, karena menyusui pada dot ekstrim pemberian MP-ASI dini dapat
memerlukan teknik yang berbeda menyebabkan penyumbatan saluran
(La Leche League International, cerna dan harus dilakukan pembedahan
1997). (Coutsoudis and Bentley, 2004)

Makanan Pendamping Air Susu Ibu Jenis-Jenis MP-ASI


(MP-ASI) Jenis makanan pendamping ASI
Makanan Pendamping Air Susu (MP-ASI) baik tekstur, frekuensi, dan
Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau porsi makan harus disesuaikan dengan

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 10
tahap perkembangan dan pertumbuhan c. Jangan berikan
bayi. Kebutuhan energi dari makanan makanan/minuman selain
adalah sekitar 200 kkal per hari untuk ASI
bayi usia 6-8 bulan dan 300 kkal per d. Susui bayi sesering
hari untuk bayi usia 9-11 bulan mungkin
(Depkes dan Kessos, 2000). MP-ASI e. Susui setiap bayi
pertama sebaiknya adalah golongan menginkann, paling sedikit
beras dan serealia, karena berdaya 8 kali sehari
alergi rendah. Secara berangsur-angsur, f. Jika bayi tidur lebih dari 3
diperkenalkan sayuran yang dikukus jam, bangunkan, lalu susui
dan dihaluskan, buah yang dihaluskan, g. Susui dengan payudara
kecuali pisang dan alpukat matang dan kanan dan kiri secara
yang harus diingat adalah jangan bergantian
berikan buah atau sayuran mentah. h. Susui sampai payudara
Setelah bayi dapat menerima beras atau terasa kosong, lalu pindah
sereal, sayur dan buah dengan baik, ke payudara sisi lainnya.
berikan sumber protein (tahu, tempe, 2. Umur 6 – 9 bulan
daging ayam, hati ayam, dan daging a. Terus berikan ASI
sapi) yang dikukus dan dihaluskan. b. Mulai berikan makanan
Setelah bayi mampu pendamping ASI (MP-ASI).
mengkoordinasikan lidahnya dengan Contohnya bubur susu dan
lebih baik, secara bertahap bubur bubur tim yang dilumat
dibuat lebih kental (kurangi campuran c. Berikan MP-ASI secara
air), kemudian menjadi lebih kasar bertahap sesuai umur
(disaring kemudian cincang halus), lalu d. Contoh MP-ASI:
menjadi kasar (cincang kasar), dan 6 bulan Pagi : bubur susu 3
akhirnya bayi siap menerima makanan sendok makan
yang dikonsumsi keluarga. Menyapih Sore : bubur susu 3 sendok makan
anak harus bertahap, dilakukan tidak 7 bulan Pagi : bubur susu 3 ½
secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi sendok makan
pemberian ASI sedikit demi sedikit Sore : bubur susu 3 ½ sendok makan
(Depkes dan Kessos, 2000) 8 bulan Pagi : bubur tim
lumat 2 sendok makan
Tahap Pemberian MP-ASI Siang : bubur tim lumat 3 sendok
Menurut Depkes, 2009 dalam makan
buku Kesehatan Ibu dan Anak, Malam : bubur tim lumat 3 sendok
pemberian makanan pada bayi yang makan
baik dan benar adalah sebagai berikut: Umur 9 – 12 bulan
a. Terus berikan ASI
1. Umur 0 – 6 bulan b. Berikan MP-ASI yang lebih padat.
a. Berikan ASI yang pertama Contohnya bubur nasi, nasi tim, dan
keluar dan berwarna nasi lembek
kekuningan (kolostrum) c. Contoh MP-ASI
b. Berikan hanya ASI (ASI 9 bulan
eksklusif)

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 11
Pagi : bubur nasi 3 sendok makan Siang : nasi tim 3 sendok makan
Siang : bubur nasi 3 sendok makan Malam : nasi tim 4 sendok makan
Malam : bubur nasi 3 sendok makan 11 bulan
10 bulan Pagi : nasi lembek 3 sendok makan
Pagi : nasi tim 3 sendok makan Siang : nasi lembek 4 sendok makan
Malam : nasi lembek 4 sendok makan

Pedoman pemberian makan pada bayi


Jenis 0-6 bulan 6-8 bulan 8-10 bulan 10 – 12
Makanan bulan
ASI Sering (8x/ 5x/lebih sesuai Sesuai Sesuai
lebih sehari) keinginan bayi keinginan bayi keinginan
10-20 (on demand) bayi
menit/kali
Buah Pisang, pepaya Pisang, pepaya Pisang,
dan apel dan apel pepaya dan
dikerok/ dijus, dikerok/ dijus, apel dikerok/
60-120 ml/hari 60-120 ml/hari dijus, 60-120
tanpa diberi tanpa diberi ml/hari
gula. gula. tanpa diberi
Untuk jus Untuk jus gula.
gunakan gunakan Untuk jus
cangkir/ gelas. cangkir/ gelas. gunakan
Hindarkan Hindarkan cangkir/
jeruk dan jeruk dan gelas.
tomat. tomat. Hindarkan
jeruk dan
tomat.
Serealia Lebih Lebih Lebih
bervariasi, 60- bervariasi, 120 bervariasi,
120 ml/kali, 1-2 ml/kali atau 120 ml/kali
kali/hari lebih sesuai atau lebih
kemampuan sesuai
bayi, 2-3 kemampuan
kali/hari bayi, 3
kali/hari
Sayuran 3-4 sdm, Variasi lebih Tingkatkan
disaring. Mulai banyak, mulai jumlah dan
dengan sayuran tekstur kasar. jenis sesuai
hijau, lalu Jumlah sampai selera bayi.
kuning. ½ gelas sesuai
(hindari kemampuan
jagung) bayi
Daging, Daging/ ikan, Daging/
telur, ikan disaring/ ikan,
diblender, 2-4 dicincang/
sdm, kuning dipotong
telur, tempe, tipis, 2-4
tahu, biji- sdm, telur,
bijian/ kacang- tempe, tahu,

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 12
Jenis 0-6 bulan 6-8 bulan 8-10 bulan 10 – 12
Makanan bulan
kacangan biji-bijian/
dimasak sampai kacang-
lunak. kacangan
dimasak
sampai
lunak.
Sumber: IDAI, adaptasi dari Boston Children Hospital, 2010

Kesesuaian pola makan dengan tekstur makanan dan cara pemberian dapat dilihat
pada bagai berikut:
Umur
Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(bulan)
Bubur
Urutan Daging/ sejenisnya,
bayi,
pengenalan Biskuit dan/ atau roti,
Sayuran
jenis Jus buah (dalam cangkir/
dan/ atau
makanan gelas)
Bebuahan
Disaring/ blender (konsistensi halus)
Tekstur Diiris/ dirajang halus
makanan Digerus/ dicincang halus
padat Dicincang
kasar
Menyusu
Dengan sendok
Cara
Minum dengan cangkir
pemberian
Makan/ memegang
makan
makanan sendiri
Sumber: IDAI, 2010.

Implikasi pemberian MP-ASI dini zat gizi dan energi semakin meningkat
terhadap growth faltering sedangkan asupan makanan akan
Pemberian MP-ASI dini terbukti menurun yang berdampak pada
berpengaruh pada gangguan penurunan daya tahan tubuh. Dengan
pertambahan berat bayi walaupun pemberian MP-ASI dini maka
setelah dikontrol oleh faktor lainnya. konsumsi energi dan zat gizi dari ASI
Gangguan pertambahan berat bayi akan menurun yang berdampak pada
akibat pengaruh pemberian MP-ASI kegagalan pertumbuhan bayi dan anak
dini terjadi sejak bayi berumur dua (Pudjiadi, 1997)
bulan dan berlanjut pada interval umur Pemberian Susu Formula
berikutnya (Irawati, Anies, 2004). Meskipun susu formula
Selain itu, MP-ASI dini dan makanan merupakan susu pilihan dinegara-
prelaktal akan berisiko diare dan negara maju, namun jenis susu ini pada
infeksi (ISPA) pada bayi. Dengan sebagian besar negara berkembang
terjadinya infeksi, tubuh akan sangat mahal sehingga menjadi kendala
mengalami demam sehingga kebutuhan tersendiri. Ibu memerlukan bimbingan

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 13
tentang higiene, pemberian susu terjangkit HIV dan menjalani
campuran, dan penyimpanan susu kehidupan yang tidak membuat dirinya
(Coutsoudis and Bentley, 2004) terpajan dengan HIV. Jika seorang ibu
ASI hasil perahan yang dipanasi susu terinfeksi HIV pada saat
Metode ini cukup berguna jika memberikan ASI-nya, risiko penularan
ibu tidak mempunyai cukup uang untuk virus tersebut kepada bayi yang
membeli susu alternatif, tetapi masih disusuinya cukup tinggi karena
memiliki uang untuk membeli bahan kandungan virus dalam tubuh ibu
bakar dan ingin berhenti menyusui tersebut yang tinggi sekali (Coutsoudis
sendiri bayinya. Prosedur pemanasan and Bentley, 2004)
ASI adalah sebagai berikut (Coutsoudis Masalah-masalah dalam Pemberian
and Bentley, 2004): MP-ASI
- Perahlah 150 ml ASI Masalah dalam pemberian MP-ASI
kedalam botol kaca 450 ml pada bayi/ anak umur 0 – 24 bulan
yang bersih dan ada bagian menurut Depkes, 2000 adalah sebagai
tepi pada mulutnya. berikut:
- Rebuslah 450 ml air - Pemberian makanan
- Biarkan air panasnya, dan prelaktal (Makanan sebelum
rendam botol berisi ASI itu ASI keluar)
kedalam air tersebut selama - Kolostrum dibuang
30 menit atau sampai airnya - Pemberian MP-ASI terlalu
dapat disentuh (dingin) dini atau terlambat
- Biarkan ASI menjadi dingin - MP-ASI yang diberikan
dahulu sebelum diberikan tidak cukup
kepada bayi. - Pemberian MP-ASI
Susu sapi yang disesuaikan sebelum ASI
Susu sapi tidak tepat diberikan - Frekuensi pemberian MP-
kepada bayi tanpa diencerkan terlebih ASI kurang
dahulu karena memiliki kandungan - Pemberian ASI terhenti
protein dan elektrolit yang snagat karena ibu kembali bekerja
tinggi. Pengenceran susu sapi akan - Kebersihan kurang
mengurangi kandungan energinya - Prioritas gizi yang salah
sehingga diperlukan penambahan gula pada keluarga
untuk meningkatkan energi.
Kebersihan pencampuran dan PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
penyimpanan harus didiskusikan secara BAYI
cermat dengan ibu. Untuk membuat Pemantauan berat badan bayi
150 ml susu sapi yang disesuaikan, kita yang dilakukan secara teratur
dapat mencampur 100 ml susu sapi memainkan peranan yang penting
full-strength, 50 ml air mendidih dan dalam menjamin status kesehatan dan
10g gula (Coutsoudis and Bentley, gizi yang optimal, serta mencegah
2004) kelambatan dan kegagalan
Ibu susu pertumbuhan. Hasil pengukuran berat
Ibu susu (wet nurse) harus badan dicatat dengan membubuhkan
dipilih dengan cermat. Wanita yang titik (atau diplot) pada road-to-health
akan menjadi ibu susu tidak boleh chart atau Kartu Menuju Sehat (KMS).

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 14
Posisi berat anak yang sesungguhnya memberi makan bayi. ASI memiliki
pada grafik tersebut tidak begitu unsur-unsur yang memenuhi semua
penting karena yang lebih penting kebutuhan bayi akan nutrien selama
adalah apakah garis yang periode 6 bulan, kecuali jika ibu
menghubungkan titik-titik berat badan mengalami keadaan gizi kurang yang
itu mengikuti arah kurva pada grafik berat. Komposisi ASI akan berubah
pertumbuhan. Data hasil KMS ini harus sejalan dengan kebutuhan bayi.
digunakan oleh petugas kesehatan Pemberian ASI merupakan praktik
bersama-sama dengan ibu untuk yang unik dan bukan hanya
menguatkan perilaku yang dapat memberikan asupan nutrien dan energi
diadopsi guna mengoreksi yang memadai, tetapi juga asuhan
keterlambatan atau kegagalan tumbuh psikososial melalui pembentukan
kembang. Data ini harus dikaitkan ikatan kasih sayang dengan ibu dan
dengan usia anak dan berfokus pada kesehatan melalui unsur imunologik
konsumsi makanan yang aman dan yang ada pada ASI.
tepat dengan jumlah yang memadai, Kebutuhan zat gizi bayi sangat
pencegahan dan penanganan infeksi, bervariasi menurut usia dan berat
serta perawatan anak yang benar. badan. Pemberian makanan bayi yang
Situasi berikut ini memerlukan optimal adalah pemberian ASI
penyelidikan lebih lanjut: aksklusif mulai dari saat lahir hingga
- Kegagalan pertumbuhan selama usia 6 bulan dan terus berlanjut hingga
periode 1 bulan pada anak yang tahun kedua kehidupan. Makanan
berusia kurang dari 6 bulan. tambahan yang sesuai baru diberikan
- Pada anak yang berusia 6-11 ketika bayi berusia sekitar 6 bulan.
bulan: keterlambatan atau Pemberian MP-ASI dini terbukti
kegagalan tumbuh kembang dalam berpengaruh pada gangguan
3 bulan. pertambahan berat bayi walaupun
setelah dikontrol oleh faktor lainnya.
SIMPULAN Dengan pemberian MP-ASI dini maka
konsumsi energi dan zat gizi dari ASI
Pemberian ASI selalu diakui akan menurun yang berdampak pada
sebagai cara yang optimal untuk kegagalan pertumbuhan bayi dan anak.

DAFTAR PUSTAKA http://wwwpediatrics.org/cgi/co


ntent/full/108/4e67
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Arisman, MB. 2007. Gizi Dalam Daur
Ilmu Gizi. PT Gramedia Kehidupan. EGC. Jakarta
Pustaka. Jakarta. Budiyanto, M.A.K, 2002. Dasar-dasar
Arifeen, S., Black, R.E., Antelman, G., Ilmu Gizi. Edisi Revisi.
Baqui, A., Caufield, L., and Universitas Muhammadiyah
Becker, S., (2001), Exclusive Malang. Malang
breastfeeding reduces acute Coutsoudis Anna and Bentley Jane.
respiratory infection and Infant Feeding. Public Health
diarrhea deaths among infant Nutrition/edited on behalf of
in Dhaka slums. Pediatrics The Nutrition Society by
108;e67.

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 15
Michael J Gibney [et al.] ; 16: Irawati, Anies, 2004. Pengaruh
264-281 Pemberian Makanan
Dee, D.L., Li, R., Lee, L.C., Grummer- Pendamping ASI dini
Strawn, L.M., Association Terhadap Gangguan
between breastfeeding Pertumbuhan Bayi dengan
practices and young children’s Berat Lahir Normal sampai
language and motor skill Umur Empat Bulan. Disertasi
development, Pediatrics, 119; FKM UI. Depok.
S92-8 Isaacs, J.S., 2002., Infant Nutrition:
Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, Condition and Intervention,
2000. Makanan Pendamping Public Health Nutrition/ Edited
Air Susu Ibu (MP-ASI). on behalf of the Nutrition
Depkes RI dan Kesejahteraan Through The Life Cycle by
Sosial RI, Jakarta. Judith E Brown [et al].
Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Wadsworth. 9: 221 – 240
Pemberian Makanan Jacobson, S.W., Chiodo, L.M.,
Pendamping ASI (MP-ASI) Jacobson, J.L., Breastfeeding
Lokal Tahun 2006. Dirjen effect on intelligence quotient
Kesehatan masyarakat in 4- and 11-year-old children.
Direktorat Gizi Masyarakat. Pediatrics, 1999, 103;e71,
Jakarta http://www.pediatrics.org/cgi/c
Depkes RI, 2009. Buku Kesehatan Ibu ontent/full/103/5/e71
dan Anak. Departemen La Leche League International., 1997,
Kesehatan dan JICA (Japan The womenly art of
International Cooperatioan breastfeeing, New York:
Agency). Cetakan Tahun 2009. Plume.
Dermer, 1998. Breastfeeding and LINKAGES. 2002. Exclusive
women’s health. Journal of Breastfeeding: The Only Water
Women’s Health, Vol.7, No.4 Source Young Infants Need –
Duffy, L.C., Faden, H., Wasielewski, Frequently Asked Questions.
R., Wolf J., Krystofik, D., and Academy for Educational
Tonawanda/ Williamsville Development. Washington, DC.
Pediatrics, (1997), Exclusive U.S.
Breastfeeding protects against http://www.linkagesproject.org
bacterial colonization and day LINKAGES. 2002. Facts for Feeding.
care exposure to otitis media. Academy for Educational
Pediatrics, 100; e7. Development. Washington, DC.
http://www.pediatrics.org/cgi/c U.S.
ontent/full/100/4/e7 http://www.linkagesproject.org
Hanson, L.A. (2003). Breastfeeding Newcomb et al., 1994. Lactation and
and protection against A reduced risk of
infection, Scan J Nutr.50, pp premenopausal breast cancer.
32-34 New Engl J Med, 330;81-7
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Buku Polatti et al., 1996, Bone mineral
Panduan Pemberian MP-ASI, changes during and after
Nestle Nutrition, Jakarta

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 16
lactation. Obstet Gynecol Rosemary, Fita. 1997. Hubungan
94;52-6 Layanan Antenatal dengan
Pudjiati, S. 1997. Ilmu Gizi Klinis kejadian BBLR di Kabupaten
pada Anak. Edisi ketiga. Balai Bogor Propinsi Jawa Barat
Penerbit Fakultas Kedokteran Tahun 1997. Tesis Magister
Universitas Indonesia, Jakarta Kesehatan Masyarakat FKMUI.
Quigley, M.A., Kelly, Y.J., Sacker, A., Wilson, W.E., 1997. The natural
2007. Breastfeeding and regulation of fertility. Am J
Hospitalization for diarrheal Clin Nutri 66.
and respiratory infection in WHO. 2002. Infant and young child
The United Kingdom nutrition.
millenium cohort study. http://www.who.int/nutrition/pu
Pediatrics, 119; e873-42, blications/infantfeeding/924156
September, 2009 2218/en/index.html
http://www.pediatrics.org/cgi/c WHO/UNICEF, 2003. Global Strategy
ontent/full/119/4/e837 for Infant and Young Child
Riordan, J.M, 2005. The cost of not Feeding. Geneva, World Health
breastfeeding: A commentary. Organization.
Journal of Human Lactation, Worthington, B., Williams. 1993.
Vol. 13. No. 2; 93-97. Nutrition in Pregnancy and
http://jhl.sagepub.com/cgi/conte Lactation. Mesby Years Book
nt/abstract/13/2/93 Inc, Missouri.
Rosenblatt, K.A et al., 1993. Lactation Wright, A.L., Bauer, M., Naylor, A.,
and the risk of epithelial Sutcliffe, E., and Clark, L.,
ovarian cancer – The WHO 1998. Increasing breastfeeding
collaborative study of rates to reduce infant illness at
neoplasia and steroid the community level. Pediatrics
contraceptives. Int J Epidemiol 101; 837-844.
22:499-503 http://www.pediatrics.org/cgi/c
ontent/full/101/5/837

________________________________________________________________________
Misrawatie Goi, Gizi Bayi 17

Anda mungkin juga menyukai