Anda di halaman 1dari 4

N KEGIATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT WAKTU BIAYA PELAKSANA METODE TOLAK UKUR

1. Penyuluhan Untuk Orang tua / Rumah Sesegera Mahasiswa Mahasiswa Penyuluhan/ Orang tua paham akan
tentang Gizi memperbaiki orang dewasa Warga/ mungkin bekerja sama Diskusi bahaya gizi buruk dan rajin
Buruk status gizi posyandu Petugas gizi
anak agar puskesmas
meningkat
dari gizi buruk
ke gizi kurang
dan akhirnya
dari gizi
kurang ke gizi
cukup

2. Penyuluhan Untuk Orang tua/ Rumah 1 minggu Mahasiswa Mahasiswa Diskusi/penyluh Status Gizi anak meningkat
tentang memperbaiki orang dewasa Warga/ bekerja sama an
makanan status gizi anak posyandu Petugas gizi
bergizi dari pola makan puskesmas
yang baik dan
teratur

3. Reward anak Meningkatkan Anak Puskesmas 4 bulan Dana Petugas Pengukuran BB, Penduduk mengerti
sehat motivasi keluarga penderita gizi tamalanrea sekali puskesmas kesehatan TB dan adakan mengenai flu burung.
untuk buruk dan gizi dan Balai untuk gizi puskesmas Games, lomba
memperbaiki gizi kurang Desa buruk anak sehat,
anak pemberian
reward bagi
anak yang
bergizi baik
4. Konseling Untuk Seluruh Rumah 1 minggu Biaya Petugas diskusi Paham akan pentingnya
keluarga meningkatkan komponen warga sekali puskesmas konseling ASIH, ASAH, ASUH untuk
pengetahuan keluarga puskesmas anak
- Faktor yang mengenai
mnghambat kebutuhan anak
peningkatan
status gizi selain asupan
- ASIH, ASAH, makanan serta
ASUH membantu
- Masalah lain keluarga tersebut
dalam saling bantu
keluarga menyelesaikan
masalahnya

5. Penyuluhan Orang tua paham Orang tua/ Rumah 3 bulan Biaya Petugas gizi Diskusi Orang tua paham akan KB
tentang KB akan pentingnya orang dewasa warga sekali puskesmas Puskesmas
KB agar taraf Tamalanrea
- Apa itu KB hidup meningkat memeriksakan
- Metode KB anak ke
- Pentingnya
KB Puskesmas

6 Penyuluhan Meningkatkan Anggota Rumah 6 bulan puskesmas puskesmas Ceramah, Kelurga lebih mengerti
tentang cara pengetahuan keluarga warga diskusi, Tanya metode asih, asah, asuh
perawatan dan kelurga dalam jawab dalam merawat anak
mengasuh merawat anak
anak (ASIH,
ASAH,
ASUH)
7 Makanan Meningkatkan Bayi/ balita Puskesmas Tiap 6 Bantuan Staf puskesmas Pemberian 100 bayi atau balita
tambahan status gizi dalam wilayah Tamalanre bulan pemerintah makan bergizi mendapat bantuan
bantuan bayi/balita PKM a sekali, kota pemerintah dan 80% di
pemerintah Tamalanrea januari dan antaranya mengalami
juli peningkatan gizi

8 Pengukuran Mengetahui Bayi/ balita Rumah 1 bulan - Mahasiswa/ staf Pengukuran BB Terdapat data status gizi
status gizi sekaligus follow dan anak lain Warga sekali puskesmas dan PB pasien dan anak dalam
secara berkala up perkembangan dalam bayi/balita keluarga setiap bulannya.
status gizi keluarga
bayi/balita

Survey awal yang dilakukan di desa Karangrejo Lor Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terdapat 6 balita yang mengalami gizi
buruk. Faktor penyebab gizi buruk yaitu pengetahuan, ekonomi, penyakit, dan perilaku.
Faktor pelayanan kesehatan tidak berpengaruh terhadap kejadian gizi buruk pada balita di desa Karangrejo Lor karena di desa
tersebut sudahdiadakan penyuluhan dari tenaga kesehatan, selain itu setiap tanggal 14 selalu diadakan kegiatan posyandu. Juga di desa
tersebut terdapat poliklinik dan ada bidan desa dan kader-kadernya yang aktif. Orang tua dari para balita yang mengalami gizi buruk
juga sering memeriksakan anaknya ke dokter dan ke dokter spesialis anak saat anaknya sakit.
Faktor pengetahuan cukup berpengaruh terhadap kejadian gizi buruk di desa Karangrejo Lor karena para orang tua meskipun
sudah diberi informasi tentang gizi pada balita namun para orang tua tersebut kurang begitu memahami tentang makanan yang bergizi
pada balita.
Sebagian besar gizi buruk disebabkan faktor ekonomi yang rendah. Di desa tersebut beberapa orang tua dari balita penderita
gizi buruk berasal dari keluarga yang kurang mampu dan keluarga yang biasa-biasa saja. Padahal penghasilan keluarga turut
menentukan mutu makanan yang disajikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendapatan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Beberapa orang tua dari penderita gizi buruk hanya
bekerja sebagai tukang batu dan petani dan penghasilannya tidak tentu.
Disamping kondisi ekonomi masyarakatnya yang rendah, penyakit juga turut mempengaruhi terjadinya gizi buruk pada balita
di desa Karangrejo Lor. Seperti yang dialami An.F, saat kecil tali pusatnya membusuk dan sekarang hingga umurnya 4,5 tahun, ia
tidak dapat berjalan dan tidak dapat berbicara. Selain itu salah satu balita yang lain yaitu An.Y saat kecil mengalami BBLR, berat
badannya hanya 2300 gram. Dan balita yang satunya lagi yaitu An.AF saat masih kecil sering sakit-sakitan dan tidak mau makan. Saat
umurnya 9 bulan pernah dirawat dirumah sakit karena kepalanya sering panas tapi badannya dingin. Serta balita yang lainnya juga ada
yang sering mengalami diare.
Jika dilihat dari faktor perilaku di desa karangrejo Lor, orang tua tidak mempunyai pengaturan menu untuk makan sehari-hari
sehingga anak mudah bosan. Padahal anak-anak mereka rewel dan sulit jika dibujuk untuk makan bahkan orang tua sampai memberi
berbagai suplemen makanan tapi anak mereka tetap tidak mau makan dan pada akhirnya orang tua membiarkan anaknya tidak makan
jika anaknya tidak mau makan meskipun sudah dibujuk. Selain itu, dalam makanan yang dibuat juga tidak ada kombinasi warna dan
tidak ada variasi potongan dalam makanan yang dibuat. Serta dalam penyajian makanan tidak menggunakan alat makan yang menarik
dan disukai anak. Perilaku orang tua yang membiarkan anaknya tidak makan jika sudah dibujuk tetapi tetap tidak mau serta tidak
adanya pengaturan menu serta tidak adanya variasi warna dan potongan makanan akan membuat anak jarang makan karena malas dan
jika hal ini dibiarkan akan membuat gizi anak kurang tercukupi.
Sedangkan jika dilihat dari segi lingkungan, di desa Karangrejo Lor meskipun tanahnyatandus karena sedang musim kemarau
tapi tetap ditanami tanaman palawija dan masyarakatnya juga sudah ada yang memanfaatkan pekarangannya untuk menanam sayuran
dan TOGA. Sehingga lingkungan tidak begitu berpengaruh terhadap kejadian gizi buruk.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa masih banyak kasus gizi buruk di Desa Karangrejo Lor. Untuk mencegah terjadinya
gizi buruk semakin bertambah maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk. Oleh karena itu, kami
melakukan survey untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di Desa Karangrejo Lor Kecamatan
Jakenan Kabupaten Pati.

Anda mungkin juga menyukai