Anda di halaman 1dari 2

HIPOTIROID

A. Pengertian

Hipotiroidisme artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon yang diekskresikan oleh kelenjar gondok.
Hipotiroidisme adalah sindroma klinik yang terjadi akibat kadar T3 dan T4 dalam sirkulasi tidak adekuat.
Laju metabolisme akan menurunkan dan mukopolisakarida akan tertimbun dalam jaringan ikat dermis
sehingga tampak gambaran wajah miksedema yang khas. Apabila penyakit ini dederita oleh bayi yang
baru lahir, maka akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan mental. Hipotiroidisme adalah
kumpulan sindroma yang disebabkan oleh konsentrasi hormon tiroid yang rendah sehingga mengakibatkan
penurunan laju metabolisme tubuh secara umum.

B. Diagnosis

- Untuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan dokter hanya mengukur jumlah TSH yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Level TSH yang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak
menghasilkan hormon tiroid yang adekuat

- Untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder perlu dilakukan uji darah

C. Gejala
- Perlambatan daya pikir dan gerakan yang canggung lambat
- Penurunan frekuensi denyut jantung
- Pembesaran jantung dan penurunan curah jantung
- Pembengkakan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelagan kaki
- Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan
penyerapan zat gizi dari saluran cerna
- Konstipasi
- Perubahan dalam fungsi reproduksi
- Kulit keroing dan bersisik serta rambut kepala yang tumbuh tipis dan rapuh

D. Patofisiologi
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguang sintesis hormin tiroid atau gangguan pada respon jaringan
terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :
1. Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis
anterior.
2. Hipofisis anterior menyintesis thyrotropin (Thyroid stimulating hormone = TSH) yang
merangsang kelenjar tiroid
3. Kelenjar tiroid menyintresis hormon tiroid yang merangsang metabolisme jaringan yang
meliputi : konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protein,
karbohidrat , lemak, dan vitamin-vitamin serta kerja daripada hormon lain.

Hipotiroid dapat terjadi karena malfungsi kelenjar tiroid yang menyebabkan kadar HT rendah
yang disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif
oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalmus. Selain itu juga dapat disebabkan karena
malfungsi hipofisis yang menyebabkan rendahnya kadar HT karena kadar TSH yang rendah.
Sedangkan hipotiroid yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan
rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.
E. Epidemiologi
Kegagalan tiroid dapat disebabkan oleh penyakit pada kelenjar tiroid, kelnjar hipofisis, dan
hipotalamus. Hipotiroid karena kelenjar tiroid disebut dengan hipotiroidisme primer yang
disebabkan oleh akibat dari penyakit autoimun terapi radio-iodin. Di seluruh dunia penyebab
paling sering adalah defisiensi iodin.

F. Faktor penyebab
Walaupun hipotiroid dapat bersifat kongiental, penyebab-penyebab penting pada orang dewasa
adalah :
- Autoimun, ada 2 bentuk tiroiditis autoimun yang dapat dibedakan melalui adanya stauma
(atrofik) pada keduanya dapat ditemukan auto antibodi. Kemungkinan dari autoimun adalah
sindrom addison, dan anemia pernisiosa.
- Pascaterapi tirotoksikosis : Radio-iodin, operasi, obat-obatan antitiroid
- Defisiensi iodin : strauma endemik adalah penyebab paling umum di seluruh dunia
- Kelebihan iodin : kelebihan yang kronis (misalnya ekspektoran atau amiodaron) dapat
penyebabkan hipotiroidisme

G. Pengobatan
Penanganan yang dapat dilakukan untuk penderita hipotiroid adalah sebagai berikut :
- Pemberian terapi pengganti hormon. Pemberian ini dapat dilakukan pada pasien dengan
kadar TSH di atas 10 mU/L. Pasien dengan hipotiroid sub klinis ringan (TSH antara 4-10
mU/L) dan dengan gejala minimal atau asimptomatik dapat ditawarkan teraoi oengganti
hormon atau observasi rutin setiap tahun tanpa intervensi.
- Pembedahan, jarang digunakan pada pasien hipotiroid (lebih sering pada penderita
hipertiroid). Namun diindikasikan bagi pasien dengan goiter berukuran besar yang
mengganggu funsgi trakea dan esofagus
- Terapi duportif, biasanya dibutuhkan bagi pasien dengan komplikasi berat seperti koma
miksedema. Terapi suportif dilakukan biasanya di ruang ICU dengan menejemen cairan dan
elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai