Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 1978-6603

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS


PELANGGAN TERHADAP KARTU SELULER MEREK TELKOMSEL (STUDI
KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ITMI MEDAN)

*Jufri Halim#1, Rudi Gunawan#2, Suardi Yakub#3


#1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma

E-Mail : #1 jufrisyaiful@yahoo.co.id

Abstrak

Dengan banyaknya operator seluler yang bermunculan menyebabkan terjadinya


persaingan yang semakin ketat antar operator seluler dalam menarik konsumen agar
tertarik untuk menggunakan produknya. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah
dengan menurunkan tarif yang kemudian berkembang menjadi fenomena perang tarif
antar operator seluler. Kebijakan ini mereka ambil dengan asumsi bahwa usaha promosi
tersebut dapat membantu mereka dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada
sekaligus usaha untuk menarik konsumen baru. Data dari Techinasia menunjukkan total
pelanggan tiga kartu operator seluler terbesar di Indonesia pada kuartal pertama tahun
2014 sebesar 260,9 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, Telkomsel menduduki market
share peringkat pertama sebesar 132,7 juta pelanggan, disusul Exelcomindo sebesar
68,5 juta pelanggan dan Indosat sebesar 59,7 juta pelanggan.

Kata Kunci : Operator Seluler, konsumen, promosi.

Abstract

With so many mobile operators emerging, there is an increasingly tight competition


among cellular operators in attracting consumers to be interested in using their
products. One of the steps they took was to lower the tariff which later developed into
the phenomenon of tariff war among cellular operators. This policy they take with the
assumption that the promotional efforts can help them in maintaining existing
customers as well as efforts to attract new customers. Data from Techinasia shows the
total subscriber of three largest mobile operator cards in Indonesia in the first quarter
of 2014 of 260.9 million subscribers. Of these, Telkomsel occupied the first-ever market
share of 132.7 million subscribers, followed by Exelcomindo of 68.5 million subscribers
and Indosat with 59.7 million subscribers.

Keywords: Mobile operators, consumers, promotions.


Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

I. PENDAHULUAN Kebijakan ini mereka ambil dengan


1.1 Latar Belakang asumsi bahwa usaha promosi tersebut
Sekarang ini banyak sekali dapat membantu mereka dalam
terdapat berbagai macam provider mempertahankan konsumen yang
kartu seluler di Indonesia yang sudah ada sekaligus usaha untuk
ditawarkan kepada konsumen seperti menarik konsumen baru.
Telkomsel, Indosat,dan beberapa Salah satu operator yang ikut
provider lainnya. Dimana provider bersaing dipasaran yaitu Telkomsel,
tersebut berusaha untuk membuat Telkomsel adalah operator
produknya lebih unggul dibandingkan telekomunikasi seluler GSM pertama di
dengan provider lain. Maka kegiatan Indonesia dengan layanan pascabayar
pemasaran yang baik dan tepatlah yang kartuHALO yang diluncurkan pada
memegang peranan yang penting dalam tanggal 26 Mei 1995. Telkomsel
menunjang kelangsungan usaha dan mengklaim sebagai operator
perkembangan suatu perusahaan. telekomunikasi seluler terbesar di
Dengan kata lain, pihak produsen harus Indonesia dengan pangsa pasar sebesar
mampu merebut hati pelanggan akan 51% per 1 Januari 2007. Jaringan
hasil produksi yang dijual dan berupaya Telkomsel telah mencakup 288 jaringan
untuk memuaskan kebutuhan roaming internasional di 155 negara
pelanggannya. pada akhir tahun 2007 (Data Telkomsel).
Awal kelahiran Industri seluler di Data dari Techinasia menunjukkan
Indonesia didominasi oleh dua operator total pelanggan tiga kartu seluler
selular besar yang berbasis GSM (Global terbesar di Indonesia pada kuartal
System for Mobile Communication), pertama tahun 2014 sebesar 260,9 juta
yaitu PT. Satelindo (Satelit Palapa pelanggan. Dari jumlah tersebut,
Indonesia) atau yang sekarang dikenal Telkomsel menduduki market share
dengan Indosat Satelindo dan peringkat pertama sebesar 132,7 juta
PT.Telkomsel (Telekomunikasi Seluler pelanggan, disusul Exelcomindo sebesar
Indonesia). Beberapa tahun kemudian 68,5 juta pelanggan dan Indosat sebesar
hadir operator seluler dengan nama PT. 59,7 juta pelanggan.
Exelcomindo Pratama. Kemudian Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Tiga
disusul dengan munculnya berbagai Operator Seluluer Besar di Indonesia
operator lain seperti, Bakrie, dan Kuartal 1 Tahun 2014
Hutchison CP Telecommunication No Operator Pelanggan
(Hcp3). ( Juta )
Dengan banyaknya operator yang 1 Telkomsel 132,7
bermunculan menyebabkan terjadinya 2 Indosat 59,7
persaingan yang semakin ketat antar 3 Exelcomindo 68,5
operator seluler dalam menarik Menyadari fenomena
konsumen agar tertarik untuk persaingan semacam ini menuntut
menggunakan produknya. Salah satu pihak provider operator telepon seluler
langkah yang mereka ambil adalah untuk terus berubah serta mampu
dengan menurunkan tarif yang membangun citra bahwa komunikasi
kemudian berkembang menjadi seluler merupakan bagian dari hidup
fenomena perang tarif antar operator. keseharian serta memberikan

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


227
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

kemudahan berkomunikasi sehingga fungsional, nilai emosional dan nilai


produk tersebut mampu mencabut ekspresi diri.
perhatian pasar dan menciptakan kesan Menurut Giddens dalam Fajrianthi
produk yang baik dan melekat pada dan Farrah (2005:278) menyatakan
konsumen sasaran agar konsumen bahwa loyalitas merek adalah pilihan
tertarik dan loyal terhadap produk yang dilakukan konsumen untuk
tersebut. membeli merek tertentu dibandingkan
merek yang lain dalam satu kategori
II. TINJAUAN PUSTAKA produk. Loyalitas merek sudah lama
2.1 Merek menjadi gagasan sentral dalam
Dalam dunia industri, istilah pemasaran, Dimana loyalitas merek
merek menjadi salah satu kata yang merupakan satu ukuran keterkaitan
popular dalam kehidupan sehari-hari. seorang konsumen pada senuah merek.
Merek sekarang tidak hanya dikaitkan Ini mencerminkan bahwa seorang
oleh produk tetapi juga dengan konsumen yang loyal terhadap suatu
berbagai strategi yang dilakukan oleh merek tidak akan dengan mudah
perusahaan. Pada dasarnya suatu memindahkan pembeliannya ke merek
merek memberikan tanda pada lain, apapun yang terjadi dengan merek
konsumen mengenai sumber produk tersebut. Konsumen yang loyal pada
tersebut dan melindungi konsumen umumnya akan melanjutkan pembelian
maupun pihak produsen dari para merek tersebut walaupun dihadapkan
kompetitor yang berusaha memberikan pada berbagai alternatif merek produk
produk-produk yang tampak identik pesaing yang menawarkan karakteristik
David Aaker dalam Amin Wijaya produk yang lebih unggul dipandang
(2005:10). dari berbagai sudut atributnya.
Menurut Kotler (2007:332)
“Merek adalah nama, istilah, tanda, 2.2 Kepuasan Konsumen
simbol rancangan, atau kombinasi yang Kata kepuasan (satisfaction)
dapat mengidentifikasikan barang atau berasal dari bahasa latin ”satis” (artinya
jasa dari seorang atau sekelompok cukup baik, memadai) dan ”facio”
penjual agar dapat membedakan (melakukan atau membuat). Kepuasaan
produk tersebut dari produk pesaing.” dapat diartikan sebagai upaya
Menurut Wheeler (2006:5) pemenuhan sesuatu atau membuat
pengertian merek adalah “A brand is the sesuatu memadai. Menurut Philip Kotler
nucleus of sales and markerting yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi
activities, generating increased (2008:158) “Kepuasan merupakan
awareness and loyalty, when managed tingkat perasaan di mana seseorang
strategically”.(Sebuah merek adalah inti menyatakan hasil perbandingan atas
dari penjualan dan kegiatan pemasaran, kinerja produk/jasa yang diterima dan
menghasilkan peningkatan kesadaran yang diharapkan”.
dan loyalitas, bila dikelola secara Didalam suatu proses keputusan,
strategis.). konsumen tidak hanya berhenti sampai
David Aaker menyatakan bahwa proses konsumsi. Konsumen akan
merek memiliki tiga nilai yaitu nilai melakukan proses evaluasi terhadap
konsumsi yang telah dilakukannya. Hasil

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


228
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

dari proses evaluasi terhadap konsumsi Promosi menurut William J


yang telah dilakukannya adalah Stanton yang dikutip oleh Djaslim
konsumen akan puas atau tidak puas Saladin ( 2006 : 171 ), yaitu : “Promosi
terhadap konsumsi produk atau jasa adalah salah satu unsur dalam bauran
yang telah dilakukannya. Setelah pemasaran perusahaan yang
mengkonsumsi suatu produk atau jasa, didayagunakan untuk memberitahukan,
konsumen akan memiliki perasaan puas membujuk, dan mengingatkan tentang
atau tidak puas terhadap produk atau produk perusahaan”.
jasa yang dikonsumsinya. Promosi menurut Basu Swastha
Menurut Mowen dalam Tjiptono dan Irawan (2008:349) merupakan
(2011:434) menyatakan bahwa variabel dalam kerangka marketig mix
kepuasan konsumen merupakan yang sangat penting dilaksanakan oleh
keseluruhan sikap yang ditunjukkan perusahaan dalam pemasaran dan
konsumen atas barang atau jasa setelah memperkenalkan produk atau jasa
mereka memperoleh dan kepada konsumen.
menggunakannya. Ini merupakan
penilaian evaluatif pasca pemilihan yang 2.4 Kualitas Pelayanan
disebabkan oleh seleksi pembelian Salah satu cara utama
khusus dan pengalaman menggunakan mempertahankan sebuah perusahaan
barang atau jasa tersebut. Berdasarkan jasa adalah memberikan jasa dengan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang lebih tinggi dari
kepuasan konsumen merupakan sikap, pesaing secara konsisten dan
penilaian dan respon emotional yang memenuhi harapan pelanggan. Bila
ditunjukkan oleh konsumen setelah kualitas pelayanan yang dirasakan lebih
proses pembelian / konsumsi yang kecil dari pada yang diharapkan maka
berasal dari perbandingan kesannya pelanggan menjadi tidak tertarik pada
terhadap kinerja aktual terhadap suatu penyedia jasa, akan tetapi apabila yang
produk dan harapanya dan evaluasi terjadi adalah sebaliknya ada
terhadap pengalaman mengkonsumsi kemungkinan para pelanggan akan
suatu produk atau jasa. terus mengunakan penyedia jasa itu
Wilkie membagi kepuasan lagi.
konsumen kedalam lima elemen, yaitu: Kualitas pelayanan adalah tingkat
Expectations, Performance, keunggulan yang diharapkan dan
Comparison, Confirmation, Discrepancy pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan
2.3 Promosi pelanggan (Tjiptono, 2006:59). Kualitas
Promosi menurut William J jasa dipengaruhi dua hal, yaitu jasa yang
Stanton yang dikutip oleh Djaslim dirasakan (perceived service) dan jasa
Saladin ( 2006 : 171 ), yaitu : “Promosi yang diharapkan (expected service), bila
adalah salah satu unsur dalam bauran jasa yang dirasakan lebih kecil dari pada
pemasaran perusahaan yang yang diharapkan para pelanggan
didayagunakan untuk memberitahukan, menjadi tidak tertarik pada penyedia
membujuk, dan mengingatkan tentang jasa akan tetapi apabila yang terjadi
produk perusahaan”. adalah sebaliknya (perceived expected),

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


229
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

ada kemungkinan para pelanggan akan dipelajari dan kemudian ditarik


mengunakan penyedia jasa itu lagi. kesimpulannya”. Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan adalah
2.5 Hipotesis mahasiswa Fakultas Ekonomi ITMI
Menurut Erwan Agus Purwanto Medan, jumlah mahasiswa dari
dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137), angkatan 2011-2014 adalah 424
hipotesis adalah pernyataan atau mahasiswa.
dugaan yang bersifat sementara Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas
terhadap suatu masalah penelitian yang Ekonomi Kelas Sore ITMI Periode 2011-
kebenarannya masih lemah (belum 2014
tentu kebenarannya) sehingga harus Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa
diuji secara empiris. Berdasarkan teori 2011 93
yang ada, maka dirumuskan hipotesis 2012 104
penelitian ini sebagai berikut : 2013 102
H1: kepuasan konsumen 2014 125
berpengaruh positif terhadap tingkat Jumlah 424
loyalitas merek pada produk Telkomsel Sumber : Data TU Fakultas ITMI Medan Per April
H2: harga berpengaruh positif 2015
terhadap tingkat loyalitas merek pada
produk Telkomsel 3.2 Metode Pengambilan Sampel
H3: promosi yang dilakukan, Sampel merupakan bagian yang
berpengaruh positif terhadap tingkat berguna bagi tujuan penelitian populasi
loyalitas merek pada produk Telkomsel dan aspek-aspeknya. Sampel adalah
H4: kualitas layanan berpengaruh bagian dari populasi yang diambil untuk
positif terhadap tingkat loyalitas merek diteliti. Besarnya ukuran sampel
pada produk Telkomsel. mempunyai pengaruh langsung
terhadap ketepatan hitungan statistik
dari regresi berganda. Hasil dalam
regresi berganda ini menerangkan
probabilitas dari perhitungan sebagai
ketepatan statistik satu tingkat yang
spesifik. R² atau koefisien regresi pada
satu tingkat ketepatan tertentu atau
satu ukuran sampel tertentu.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Tabel 2.2 Metode Pengambilan Sampel
Teoritis Hair R2 Minimum

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Populasi dan Sample
Sugiyono (2006:73) memberikan
pengertian bahwa “Populasi adalah Ket : NA = Not Applicable atau tidak
wilayah generalisasi yang terdiri dari dapat ditetapkan
obyek atau subyek yang menjadi Sumber : Multivariate Data Analysis
kuantitas dan karakteristik tertentu Tabel diatas menggambarkan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk tentang pengaruh antara ukuran

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


230
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

sampel, pilihan significance level (ά) dan penelitian ini adalah mahasiswa
jumlah variabel bebas untuk Fakultas Ekonomi kelas sore ITMI
mengetahui jumlah R² yang signifikan. Medan tahun angkatan 2011 sampai
sebagai contoh, peneliti memakai 5 dengan tahun 2014 yang memakai kartu
variabel independen, dengan Telkomsel sebagai kartu seluler mereka.
significance level (ά) sebesar 0,05, Sedangkan teknik pengambilan sampel
sedangkan ukuran sampel yang dalam penelitian ini berupa Quota
dijadikan acuan sebesar 50 responden, Sampling yaitu teknik untuk
maka nilai dari R² adalah sebesar 23 menentukan sampel dari populasi yang
persen, jika jumlah ukuran sampel mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
meningkat menjadi 100 responden, jumlah (kuota) yang diinginkan.
maka nilai dari R² sebesar 12 persen, Penelitian ini menggunakan teknik
tetapi jika jumlah ukuran sampel wawancara dan pengisian kuesioner
sebeasr 50 responden, sedangkan untuk mendapatkan tanggapan
significance level (ά) sebesar 0,01, maka responden dengan melibatkan sampel
analisis untuk nilai dari R² adalah sebanyak 80 responden yang dilakukan
sebesar 29 persen. pada bulan April - Juli 2015 dan
Ukuran sampel berpengaruh pada berlokasi di Kampus ITMI Medan.
penyamarataan hasil-hasil oleh rasio
observasi terhadap variabel-variabel 3.3 Sumber Data
bebas. Satu aturan umum bahwa rasio Data primer adalah data yang
tidak boleh dibawah antara 1 sampai diperoleh secara langsung dari sumber
dengan 5, peneliti akan menemui resiko aslinya. Data primer, yaitu data
overfitting atau hasil yang kesannya penelitian yang diperoleh secara
terlalu dipaksakan dari sampel –sampel langsung dari sumber asli, data ini
yang ada, sehingga menjadikan hasil diperoleh dengan cara menyebarkan
yang diperoleh terlalu sesifik, sehingga kuesioner kepada responden. Pada
mengurangi penyamarataan, walaupun penelitian ini data primer meliputidata
rasio minimumnya adalah 5 sampai 1, hasil penyebaran kuesioner kepada
level yang diharapkan antara 15 hingga responden.
20 observasi untuk setiap variabel Data sekunder, yaitu data yang
bebas, oleh karena itu dalam penelitian diperoleh secara tidak langsung atau
ini diambil 80 sampel, yang diperoleh melalui pihak lain, atau laporan historis
dari 20 observasi dikalikan dengan 4 yang telah disusun dalam arsip yang
variabel bebas. dipublikasikan atau tidak. Data
Metode yang digunakan dalam sekunder yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah Non penelitian ini berupa studi kepustakaan,
Probability Sampling yaitu metode jurnal, skripsi, literatur-literatur yang
pengambilan sampel yang tidak berkaitan dengan permasalahan, dan
memberi peluang atau kesempatan informasi dokumentasi lain yang dapat
sama bagi setiap unsur atau anggota diambil melalui sistem On-line
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Internet).
karena pertimbangan tertentu. Yang
menjadi syarat pertimbangan dalam
Non Probability Sampling pada

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


231
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

3.4 Kuesioner variable yang nilainya dipengaruhi oleh


Teknik kuesioner dalam penelitian variable independent. variable
ini digunakan sebagai pengumpul data dependen dalam penelitian ini adalah
primer. Kuesioner adalah suatu cara loyalitas merek (Y).
pengumpulan data dengan memberikan 2. Variabel Independen
daftar pertanyaan kepada responden Menurut Sugiyono (2011:61)
dengan harapan akan memberi respon variabel bebas adalah “Merupakan
atas pertanyaan tersebut. Alasan variabel yang mempengaruhi atau yang
digunakannya metode kuesioner adalah menjadi sebab perubahannya atau
1. Kuesioner bisa digunakan untuk timbulnya variabel dependen (terikat)”.
mengumpulkan data dalam waktu Variabe lindependent dalam penelitian
yang relatif singkat, walaupun ini terdiri atas:
jumlah responden banyak. a.Kepuasan konsumen (X1)
Memudahkan dalam menganalisa b.Harga (X2)
data, karena responden c.Promosi (X3)
mendapatkan pertanyaan yang d.Kualitas layanan (X4)
sama dan tidak perlu Tabel 2.3 Skala Likert
menginterprestasi. Kriteria Jawaban Skor
2. Memudahkan dalam menganalisa Sangat Setuju 5
data, karena responden Setuju 4
mendapatkan pertanyaan yang Netral 3
sama dan tidak perlu Tidak Setuju 2
menginterprestasi. Sangat Tidak Setuju 1

3.5 Studi Pustka 3.7 Metode Penelitian


Studi pustaka, yaitu metode Alat analisis yang digunakan untuk
pengumpulan data yang diperoleh dari menguji hipotesis dalam penelitian ini
buku-buku, jurnal-jurnal penelitian, dan adalah regresi berganda dengan
literatur-literatur lain yang menggunakan tingkat signifikan = 5%.
berhubungan dengan materi penelitian. Peneliti memilih alat analisis ini karena
Studi kepustakaan yang digunakan selain mengukur kekuatan hubungan
dalam penelitian ini merupakan antara 2 variabel atau lebih, regresi
penggunaan data sebagai teori dasar berganda juga menunjukkan arah
yang diperoleh serta dipelajari dalam hubungan antara variabel dependen
kepustakaan tentang masalah loyalitas dengan variabel independen. Dan untuk
merek,kepuasan konsumen, harga, mendapatkan hasil yang baik (BLUE -
promosi, dankualitas layanan. Best Linier Unblased Estimated). Regresi
berganda mensyaratkan untuk
3.6 Variabel Penelitian dan Deskripsi melakukan uji asumsi klasik. Maka,
1. Variabel Dependen sebelum melakukan uji regresi
Variabel terikat atau dependen berganda, peneliti melakukan uji asumsi
merupakan variabel yang dipengaruhi klasik terlebih dahulu.
atau yang menjadi akibat, karena Model penelitian ini dapat dijelaskan
adanya variabel bebas (Sugiyono, dengan model linier sebagai berikut :
2011:61). Variabel dependen, yaitu Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


232
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

di mana : Model regresi yang baik adalah


Y = Loyalitas merek yang memenuhi seluruh uji asumsi
a = Konstanta klasik, yaitu data terdistribusi normal,
X1 = Kepuasan konsumen tidak terjadi multikolonieritas, bebas
X2 = Harga dari autokolerasi, dan
X3 = Promosi homokedastisitas. Pada penelitian ini,
X4 = Kualitas layanan tidak dilakukan autokolerasi karena
B1, b2, b3, b4 = besaran koefisien dari penelitian ini menggunakan kuesioner
masing-masimg variabel yang tidak menggunakan observasi
e = error berurutan sepanjang waktu.
Uji normalitas bertujuan untuk
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas menguji apakah dalam model regresi,
Data dalam penelitian ini variabel pengganggu atau residual
menggunakan data primer yang berasal memiliki distribusi normal atau tidak
dari kuesioner, untuk itu sebelum (Ghozali, 2011:160). Model regresi yang
melakukan pengujian hipotesis, baik dapat diketahui dengan
diperlukan pengujian validitas dan menggunakan grafik histogram, yang
reabilitas terhadap pertanyaan- dapat terlihat jika data memiliki
pertanyaan kuesioner. distribusi normal atau mendekati
Uji validitas digunakan untuk normal. Cara lain, yaitu dengan melihat
mengukur sah atau valid tidaknya suatu penyebaran data (titik) pada suatu
kuesioner (Ghozali, 2005:87). Suatu sumbu diagonal dari grafik normal
kuesioner dinyatakan valid jika Probability Plot (P-P Plot). Jika data
pertanyaan pada kuesioner mampu menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengungkapkan sesuatu yang akan mengikutiarah garis diagonal, maka
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji model regresi memenuhi asumsi
validitas dilakukan dengan normalitas. Selain itu, dapat juga
membandingkan antara nilai r hitung dengan melihat angka probabilitas
dengan r tabel. Jika nilai r hitung lebih Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai
besar dar ipada r tabel dan bernilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
positif, maka instrumen tersebut data tersebut tidak berdistribusi
dikatakan valid (Ghozali, 2005:87). normal, dan jika probabilitas lebih besar
Uji reabilitas digunakan untuk dari 0,05 maka data tersebut
mengukur reliabel atau handal tidaknya berdistribusi normal.
kuesioner yang merupakan indikator
dari suatu variabel. Kuesioner dikatakan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
reliabel jika jawaban seseorang 4.1 Anlisis Regresi Berganda
terhadap pertanyaan adalah konsisten Analisis regresi berganda berguna
atau stabil dari waktu ke waktu. Nilai untuk mendapatkan pengaruh dua
reliabilitas variabel ditunjukkan oleh variabel kriterium atau untuk mencari
koefisien Cronbach Alpha. Suatu hubungan fungsional dua variabel
variabel dikatakan reliabel apabila prediktor atau lebih dengan variabel
koefisien Cronbach Alpha > 0,60 kriteriumnya, atau untuk meramalkan
(Ghozali, 2005:88). dua variabel prediktor atau lebih
terhadap variabel kriteriumnya (Meilia

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


233
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

Nur Indah Susanti, 2010:185). Hasil layanan paskabayarnya yang


analisis regresi adalah berupa koefisien diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995.
untuk masing-masing variabel Waktu itu kepemilikan saham Telkomsel
independen. adalah PT Telkom (51%) dan PT Indosat
Dalam analisis regresi, selain (49%). Kemudian pada November 1997
mengukur kekuatan hubungan antara Telkomsel menjadi operator seluler
dua variabel atau lebih, juga pertama di Asia yang menawarkan
menunjukkan arah hubungan antara layanan prabayar GSM. Telkomsel ini
variabel dependen dengan variabel mengklaim sebagai operator
independen. Untuk regresi yang telekomunikasi seluler terbesar di
variabel independennya terdiri atas dua Indonesia, dengan 51,3 juta pelanggan
atau lebih, regresinya disebut juga dan market share sebesar 51% pada
dengan regresi berganda. Oleh karena (Maret 2008).
variabel independen dalam penelitian
ini mempunyai lebih dari 2 variabel (3 4.3 Gambaran Umum Responden
variabel independen), maka regresi Tabel 3.1 Komposisi Responden
yang digunakan dalam penelitian ini Berdasarkan Jenis Kelamin
disebut regresi berganda. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Analisis regresi berganda dalam Laki-laki 37 46,25
penelitian ini bertujuan untuk Perempuan 43 53,75
mengetahui besarnya pengaruh Jumlah 80 100,0
variabel independen (variabel kepuasan Tabel 3.2 Usia Responden
konsumen, harga, promosi, dan kualitas Usia Jumlah Persentase
layanan) terhadap variabel dependen Responden
loyalitas merek. Adapun bentuk umum 19-20 23 28,75
persamaan regresi berganda yang 21-23 47 58,75
digunakan dalam penelitian ini adalah >23 10 12,5
sebagai berikut : Jumlah 80 100,00
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Tabel 3.3 Lama Penggunaan Kartu
di mana : Lama Jumlah Persentase
Y = Loyalitas merek Menggunakan Responden
X1 = Kepuasan konsumen
1-2 tahun 25 31,25
X2 = Harga
2-3 tahun 32 40,00
X3 = Promosi
> 3tahun 23 28,75
X4 = Kualitas layanan
Jumlah 80 100,00
b1, b2, b3, b4 = besaran koefisien dari
masing-masimg variabel
4.4 Deskripsi Jawaban Responden
e = error
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan terhadap 80 responden
4.2 Profil Perusahaan
melalui penyebaran kuesioner, maka
PT Telkomsel adalah sebuah
beberapa jawaban deskriptif responden
perusahaan operator telekomunikasi
dapat dilihat dalam distribusi jawavab
seluler di Indonesia. Telkomsel
responden. Pada bagian ini juga akan
merupakan operator telekomunikasi
dilihat mengenai kecenderungan
seluler GSM kedua di Indonesia, dengan
jawaban responden atas masing-masing

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


234
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

variabel penelitian. Kecenderungan pengalaman menggunakan kartu


jawaban responden ini dapat dilihat dari Telkomsel. Rata-rata skor jawaban
bentuk statistik deskriptif dari masing- adalah sebesar 3,32 yang berada pada
masing variabel. Kategori jawaban kategori sedang
responden dapat ditunjukkan dengan Tabel 3.5 Tanggapan Responden
nilai rata-rata jawaban responden Mengenai Harga
tersebut dimana kategori jawaban
responden dapat diperoleh sebagai
berikut :
m-1
RS=
m
5-1
RS= = 0,8
5
Tabel 3.6 Tanggapan Responden
Keterangan:
Mengenai Promosi
RS : Rentang Skor
m : skor tertinggi
Dengan demikian kategori skor jawaban
adalah sebagai berikut :
1 – 1,80 : Sangat rendah
1,801 – 2,60 : Rendah
2,601 – 3,40 : Sedang
3,401 – 4,20 : Tinggi
4,201 – 5,0 : Sangat tinggi
Tabel 3.4 Tanggapan Responden
Mengenai Kepuasan Konsumen Tabel 3.7 Tanggapan Responden
Mengenai Kualitas Layanan

Tanggapan respoden
sebagaimana pada tabel 3.4
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memberikan tanggapan
netral terhadap kelima indikator
variabel kepuasan konsumen. Kondisi
ini memberikan kesan bahwa
responden cenderung memiliki
kepuasan yang biasa saja selama

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


235
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

Tabel 3.8 Tanggapan Responden meningkatkan loyalitas pelanggan


Mengenai Loyalitas Pelanggan terhadap merek Telkomsel.
b. Hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh bahwa
variabel harga memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap
loyalitas merek dengan nilai
koefisien sebesar 2,148. Semakin
besar persepsi konsumen
mengenai harga akan
meningkatkan loyalitas konsumen
Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Regresi terhadap produk Telkomsel.
c. Hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh bahwa
variabel promosi memiliki
pengaruh positif yang signifikan
terhadap loyalitas merek dengan
nilai koefisien sebesar 2,283.
Semakin besarpersepsi konsumen
V. KESIMPULAN mengenai promosi akan
Dari hasil analisis data yang telah meningkatkan loyalitas pelanggan
diuraikan pada bab sebelumnya dari terhadap merek Telkomsel.
penelitian ini, maka dapat ditarik d. Hasil analisis regresi linier
kesimpulan sebagai berikut : berganda diperoleh bahwa
1. Berdasarkan pada hasil analisis variabel kualitas layanan memiliki
regresi linier berganda yang telah pengaruh positif yang signifikan
dilakukan pada penelitian ini, terhadap loyalitas merek dengan
didapat persamaan regresi nilai koefisien sebesar 2,291 .
sebagai berikut : Semakin besar persepsi pelanggan
Y = 0,264 X1+ 0,148 X2+ 0,283 X3+ mengenai kualitas layanan yang
0,291 X4 diterima akan meningkatkan
Dari persamaan regresi tersebut loyalitas mereka terhadap merek
dapat diketahui bahwa koefisien Telkomsel.
dari persamaan regresinya adalah 2. Kualitas layanan adalah variabel
positif. Maka dapat ditarik independen yang mempunyai
kesimpulan sebagai berikut : pengaruh paling besar terhadap
a. Hasil analisis regresi linier loyalitas pelanggan dengan nilai
berganda diperoleh bahwa koefisien sebesar 0,291. Hal ini
variabel kepuasan konsumen menunjukkan bahwa kualitas
memiliki pengaruh positif yang layanan seperti sinyal yang bagus,
signifikan terhadap loyalitas tersedianya layanan Customer
pelanggan dengan nilai koefisien Service, banyaknya fitur yang
sebesar 2,264. Semakin besar ditawarkan, dll merupakan faktor
kepuasan konsumen akan utama yang membuat pelanggan
loyal terhadap merek Telkomsel.

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


236
Jufri Halim, Rudi Gunawan, Suardi Yakub, Analisis Faktor Mempengaruhi Loyalitas ...

Semakin baik kualitas layanan DAFTAR PUSTAKA


yang diberikan Telkomsel pada Kotler dan Armstrong, 1997, Dasar-
konsumennya, maka akan Dasar Pemasaran: Principles of
semakin kuat mempengaruhi Marketing7e Jilid 1.Alih bahasa
konsumen untuk tetap loyal oleh Alexander Sindoro,
memakai kartu Telkomsel. Prenhalindo. Jakarta.
3. Promosi adalah variabel Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:
independen yang mempunyai Benyamin Molan; Penyunting:
pengaruh paling besar kedua Bambang Sarwiji, SE; Manajemen
terhadap loyalitas pelanggan Pemasaran, edisi 12 Jilid 1; PT.
dengan nilai koefisien sebesar INDEKS, Jakarta
0,283. Hal ini menunjukkan bahwa Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen
promosi yang dilakukan Telkomsel Pemasaran Jasa Teori dan Praktik,
untuk mempromosikan Edisi Pertama, Penerbit Salemba
produknya dapat mempengaruhi Empat, Jakarta.
pelanggan agar tetap loyal Manullang, Ida, 2008. Pengaruh Kualitas
memakai kartu Telkomsel. Pelayanan Terhadap Kepuasan
4. Kepuasan pelanggan adalah Pelanggan Jasa Penerbangan PT.
variabel independen yang Garuda Indonesia Airlines,FE-USU
mempunyai pengaruh paling Medan
besar ke-3 terhadap keputusan Mariotti, John, 2003, Marketing. Prestasi
pembelian dengan nilai koefisien Pustaka Publisher. Jakarta.
sebesar 0,264. Hal ini Sugiyono, 2008.Metode Penelitian
menunjukkan bahwa kepuasan Bisnis, Cetakan Keenam, Bandung:
konsumen dapat mempengaruhi Alfabeta.
keyakinan pelanggan untuk tetap Rangkuti, Fredy, 2004, Riset Pemasaran.
loyal memakai kartu Telkomsel. Cetakan Kelima, PT. Gramedia
5. Harga adalah variabel independen Pustaka Utama, Jakarta.
yang mempunyai pengaruh paling Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius,
kecil terhadap loyalitas pelanggan 2005, Service, Quality and
Telkomsel dengan nilai koefisien Satisfaction, PenerbitAndi.
sebesar 0,148. Hal ini Yogyakarta
menunjukkan bahwa tarif yang Yamit, Zulian, 2002, Manajemen
ditetapkan oleh Telkomsel tidak Kualitas Produk dan Jasa, Penerbit
terlalu dapat mempengaruhi Ekonisia, Yogyakarta.
pelanggan untuk tetap loyal
memakai kartu Telkomsel,
dikarenakan pesaing lain juga
akan menetapkan tarif yang
cenderung sama atau bahkan
lebih murah dengan tarif yang
ditetapkan oleh Telkomsel.

Jurnal SAINTIKOM Vol. 16, No. 3, September 2017


237

Anda mungkin juga menyukai