Anda di halaman 1dari 15

Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406

Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND TRUST, DAN BRAND AWARENESS


TERHADAP BRAND LOYALTY TELKOMSEL DI KALANGAN
MAHASISWA

Sinta Anggraeni1
1
Program Studi S1 Manajemen, STIE Surakarta, Surakarta.
1
Email: sintaanggraeni120@gmail.com

Abstrak
Riset yang dilakukan bermaksud untuk mengetahui dampak brand image, brand trust, dan brand
awareness terhadap brand loyalty Telkomsel di kalangan mahasiswa. Teknik yang dilakukan
untuk mengambil sampel dengan memakai purposive sampling. Populasi dan sampel terbatas
pada mahasiswa STIE Surakarta dengan kriteria yaitu responden telah menggunakan Telkomsel
kurang lebih satu tahun dan responden adalah mahasiswa aktif di STIE Surakarta. Data yang
sudah dikumpulkan dianalisis dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis
regresi linear berganda. Penelitian menghasilkan pernyataan bahwa variabel brand image, brand
trust, dan brand awareness tidak berdampak penting terhadap brand loyalty Telkomsel di
kalangan mahasiswa STIE Surakarta.
Kata Kunci: Brand Image, Brand Trust, Brand Awareness, Brand Loyalty

Abstract
The research conducted is based on this to see the impact of brand image, brand trust, and
brand awareness on Telkomsel's brand loyalty among students. The technique used for sampling
using purposive sampling. The population and sample are limited to STIE Surakarta students
with the criteria that the respondent has used Telkomsel for about one year and the respondent is
an active student at STIE Surakarta. The collected data were analyzed using validity, reliability,
classic assumption tests, and multiple linear regression analysis. The study stated that the
variables of brand image, brand trust, and brand awareness did not have an important impact
on Telkomsel's brand loyalty among STIE Surakarta students.
Keyword: Brand Image, Brand Trust, Brand Awareness, Brand Loyalty
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

provider yang memiliki sinyal kuat. Sebagai


Latar Belakang dan Rumusan Masalah
bukti perkembangan teknologi komunikasi
Di jaman yang berkembang pesat,
jarak jauh yang sudah banyak diproduksi
banyak perubahan besar di dalam sebuah
adalah operator seluler.
lingkungan bisnis yang semakin sulit untuk
Tingkat kompetisi antar industri
ditebak, karena semakin majunya teknologi
operator seluler mendorong perusahaan
serta kebutuhan dan keinginan konsumen
untuk meningkatkan kapasitas modal yang
yang semakin kompleks. Perusahaan perlu
dimiliki perusahaan demi mempertahankan
berupaya menjaga dan meningkatkan jumlah
eksistensi perusahaan, terutama bagi industri
konsumen serta mencegah para pengguna
yang bergerak di bidang operator seluler.
berpindah kepada perusahaan lain. Dapat
Tingkat kompetisi antar perusahaan tidak
dipahami bahwa perusahaan harus
hanya terbatas pada memperebutkan
memperjuangkan loyalitas merek (brand
konsumen dalam penggunaan produk, tetapi
loyalty) demi kepuasan pelanggan. Brand
dihubungkan dengan merek produk yang
loyalty merupakan faktor penting yang
dapat menciptakan kesan tersendiri bagi
berperan dalam ketatnya sebuah persaingan
konsumen.
usaha sehingga diperlukan usaha yang
Kunci sukses yang harus dimiliki
efektif untuk menjaganya.
oleh sebuah perusahaan dalam menghadapi
Perkembangan komunikasi jarak
persaingan usaha adalah bagaimana
jauh sebagai contoh kesempatan bidang
meningkatkan kualitas merek produk yang
usaha yang dapat berguna saat bersaing
dimiliki perusahaan. Industri operator
dengan industri lainnya. Adanya
seluler berupaya agar pelanggan bukan saja
perkembangan kepentingan penggunaan
memperlihatkan perulangan konsumsi
teknologi komunikasi jarak jauh dalam
(repeat order), akan tetapi juga mempunyai
kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh
perilaku dan komitmen untuk tetap loyal
manfaat penggunaan komunikasi dalam
kepada produk merek suatu industri.
mengurangi beban kegiatan, bahkan saat ini
Tjahyadi dalam Hasugian (2015)
semua kegiatan hampir dilakukan secara
menyatakan bahwa perilaku positif,
online. Seperti belanja online, sekolah
keterikatan, dan pengulangan pembelian
online, dan lain sebagainya. sehingga
pada suatu produk diketahui sebagai Brand
masyarakat memilih untuk menggunakan
Loyalty.
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Ermawati (2016) menyatakan bahwa mendominasi sekitar 50% pasar operator


untuk menciptakan brand loyalty pada setiap seluler. Pada tahun 2019, Telkomsel mampu
konsumennya, maka perusahaan akan dihad menarik hingga 171,1 juta pengguna
apkan bagaimana membangun brand image (https://databoks.katadata.co.id).
dan brand trust pada produknya. Pengguna Peningkatan persaingan industri operator
akan melihat kesan merek sebagai elemen seluler juga disebabkan oleh semakin
pokok suatu produk, karena brand image banyaknya industri baru yang bergerak di
menunjukkan identitas barang atau jasa dan bidang yang sama.
dengan kata lain brand image dijadikan Latar belakang yang sudah
sebagai poin terpenting dalam menarik dijelaskan menjadi alasan peneliti ingin
minat pembelian. Brand trust sangat melakukan riset yang berjudul: “Pengaruh
dipengaruhi oleh sikap loyal pelanggan Brand Image, Brand Trust, dan Brand
terhadap suatu produk (Ferrinadewi, 2008). Awareness terhadap Brand Loyalty
Menurut Ristanti, Arifin, & Hufron (Studi Kasus Pengguna Telkomsel pada
(2019) selain brand image dan brand trust, Mahasiswa di STIE Surakarta)”
brand awareness juga menjadi faktor Teori
penting dalam membangun loyalitas merek.
Brand Image (Citra Merek)
Sebelum menentukan pilihan, pengguna
Kotler (2007) menjelaskan bahwa
dapat mencari tahu tentang kesadaran merek
citra suatu merek produk merupakan
(brand awareness) provider yang
pandangan yang dimiliki oleh konsumen
diperjualbelikan. Durianto & Sitinjak (2004)
terhadap suatu produk barang atau jasa.
menjelaskan kesadaran terhadap merek
Definisi lain menjelaskan bahwa brand
produk sebagai bentuk kemampuan calon
image merupakan pemahaman dan
pengguna mengetahui secara detail suatu
pandangan pengguna produk tentang
merek produk.
identitas suatu merek produk barang atau
Di Indonesia, Telkomsel dengan
jasa (Keller, 1993, dalam Pratiwi, Saerang,
merek Simpati, Kartu Hallo, dan kartu AS
& Tumewu, 2015).
sebagai operator seluler yang mendominasi
pasar, diikuti oleh Indosat, Excelcomindo Brand Trust (Kepercayaan Merek)
(XL), serta Smartfren. Saat ini, Telkomsel Kepercayaan suatu merek
menjadi puncak pasar bisnis seluler karena merupakan kemampuan suatu merek produk
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

agar diyakini oleh penggunanya. Produk Citra suatu merek produk merupakan
harus dapat meyakinkan pengguna bahwa pandangan yang dimiliki oleh konsumen
produk memiliki kemampuan untuk terhadap suatu produk barang atau jasa
memenuhi tingkat kegunaan secara (Kotler, 2007). Brand image sebagai
signifikan (Munuera dan Delgado, 2005, unsur penting untuk mengambil
dalam Ristanti et al., 2019). keputusan dalam memanfaatkan sebuah
produk barang atau jasa. Pengguna
Brand Awareness (Kesadaran Merek)
dengan kesan baik pada merek produk
Durianto & Sitinjak (2004:54)
lebih besar kemungkinan dalam
menjelaskan bahwa kesadaran terhadap
memutuskan membeli suatu produk
merek produk adalah kemampuan calon
(Setiadi, 2003:180). Riset Hasugian
pengguna untuk mengidentifikasi suatu
(2015) yang menyatakan adanya dampak
merek produk, bahwa merek tersebut
signifikan brand trust dan brand image
merupakan salah satu unsur dari produk
terhadap brand loyalty Telkomsel.
tertentu. Terdapat empat tingkatan
Berdasarkan teori serta hasil penelitian
kesadaran terhadap suatu merek menurut
terdahulu dapat diketahui salah satu
Aaker ( 1996) yaitu (1) Brand Unware, (2)
alternatif yaitu:
Brand Recognition, (3) Brand Recall dan (4)
H1 : Brand Image memiliki pengaruh
Brand Top of Mind (Aaker, 1996 dalam
yang signifikan pada Brand Loyalty.
Fajariah, Thoyib, & Rahman, 2016).
2. Pengaruh Brand Trust terhadap
Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Brand Loyalty
Loyalitas terhadap suatu merek
Kepercayaan terhadap merek produk
adalah sikap pengguna produk yang sering
merupakan kepercayaan terhadap suatu
membeli merek barang atau jasa secara
produk berdasarkan nilai dari suatu
berkelanjutan (Schiffman dan Kanuk , 2004,
merek. Pengguna percaya produk yang
dalam Ristanti et al., 2019).
dibeli dapat mencukupi kebutuhan

HIPOTESIS secara positif terutama produk yang


berorientasi pada keperluan pengguna
1. Pengaruh Brand Image terhadap
(Munuera dan Delgado, 2005, dalam
Brand Loyalty
Ristanti et al., 2019). Apabila suatu
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

merek mampu memenuhi ekspetasi Menurut (Durianto & Sitinjak,


pelanggan dan merek tersebut dihasilkan 2004:54), kesadaran akan merek produk
oleh industri yang memiliki citra baik, merupakan kemampuan calon pengguna
maka pengguna dengan yakin untuk mengidentifikasi suatu merek
memutuskan untuk membeli produk produk, bahwa merek tersebut
tersebut. Riset oleh Ristanti et al., merupakan salah satu unsur dari produk
(2019), menunjukkan bahwa variabel tertentu. Sebelum melakukan suatu
brand trust berdampak secara segmental pembelian, konsumen harus mengetahui
terhadap brand loyalty. Menurut teori merek-merek dari produk yang ingin
serta riset sebelumnya bisa dinyatakan dibeli. Riset sebelumnya oleh Fajariah et
alternatif yaitu: al., (2016) menunjukkan bahwa
H2 : Brand Trust memiliki pengaruh kesadaran akan merek produk memiliki
yang signifikan pada Brand Loyalty. dampak baik terhadap keloyalan suatu
produk. Berdasarkan teori serta
3. Pengaruh Brand Awareness terhadap
penelitian terdahulu bisa diketahui
Brand Loyalty
alternatif yaitu:
H3 : Brand Awareness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Loyalty.

Jenis riset yang dilakukan adalah


METODE PENELITIAN
penelitian kuantitatif. Jadi, riset yang
Jenis Penelitian
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

dilakukan berpedoman pada pengolahan (korelasi) jumlah sampel selayaknya 10 kali


data dalam bentuk angka yang selanjutnya atau lebih banyak dari total variabel yang
diteliti menggunakan analisis statistik diteliti. Jumlah tersebut diperoleh melalui
(Supriyanto , 2013: 133). jumlah variabel yang digunakan oleh
Populasi dan Sampel peneliti yaitu berjumlah 4 variabel yang
Sugiyono (2013: 119) berpendapat dikalikan 10, sehingga diperoleh responden
bahwa populasi merupakan subjek yang sebanyak 40 orang.
memiliki ciri khas tertentu yang telah Metode Pengumpulan Data
ditentukan penulis untuk ditelaah Jenis data yang akan dianalisis
selanjutnya hingga dapat diambil adalah data primer dan sekunder. Data
kesimpulan. Mahasiswa STIE Surakarta primer didapat dari pengumpulan data
pengguna Telkomsel sebagai populasi yang melalui kuesioner. Peneliti mengajukan
digunakan dalam riset. kuesioner langsung kepada responden yaitu
Sedangkan sampel sebagai beberapa pengguna Telkomsel di Surakarta.
komponen dari suatu populasi (Sugiyono, Kemudian menggunakan skala likert untuk
2013: 120). Pengumpulan sampel dilakukan mengetahui tanggapan pengguna.
dengan metode purposive sampling. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari
Purposive sampling dilakukan dengan cara beberapa referensi seperti buku, jurnal, hasil
memilih sampel dengan suatu kriteria. penelitian terdahulu, atau sumber lain yang
Kriteria yang sudah ditentukan diantaranya sesuai.
responden telah memakai Telkomsel kurang Definisi Operasional Variabel
lebih satu tahun dan merupakan mahasiswa 1. Variabel Terikat (Y)
aktif STIE Surakarta. Dalam menentukan Riset ini menggunakan variabel terikat
jumlah sampel, peneliti menyesuaikan yaitu brand loyalty.
dengan teori Roscoe dalam Sugiyono (2012: Loyalitas terhadap suatu merek
91) jumlah sampel yang dapat diteliti adalah tindakan pengguna produk secara
kisaran 30 hingga 500 responden. Dalam berulang-ulang mengonsumsi produk
menentukan jumlah sampel, peneliti suatu merek (Schiffman dan Kanuk ,
memakai teori dari Roscoe yang 2004, dalam Ristanti et al., 2019).
menjelaskan bahwa apabila dalam penelitian Adapun indikatornya yaitu :
menggunakan analisis dengan multivariet a. Harga Premium/Premium Price
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

b. Pembelian berulang/Repurchase c. Brand Awareness (X3)


c. Pilihan Pertama/First Choice Menurut (Durianto &
d. Penyimpanan/Retention Sitinjak, 2004:54) kesadaran akan
2. Variabel Bebas (X) merek produk merupakan
a. Citra Merek/brand image (X1) kemampuan calon pengguna untuk
Menurut (Kotler, 2007) citra mengidentifikasi suatu merek
terhadap suatu merek adalah produk, bahwa merek tersebut
pandangan yang dimiliki oleh merupakan salah satu unsur dari
konsumen terhadap suatu produk produk tertentu. Adapun
barang atau jasa. Indikatornya terdiri indikatornya yaitu :
dari : 1) Mengingat kembali merek
1) Favorability 2) Mengenali merek
2) Uniques 3) Puncak Pikiran
3) User Image 4) Advertising
4) Corporate Image 5) Word of Mouth
b. Brand Trust (X2) Analisis Data
Kepercayaan terhadap suatu Riset ini melakukan uji validitas
merek produk adalah kepercayaan dengan cara menilai kevalidan kuesioner
terhadap suatu produk berdasarkan apabila kuesioner tersebut dapat mengetahui
nilai dari suatu merek. Pengguna informasi yang diperlukan dalam penelitian.
percaya produk yang dibeli dapat Dan menggunakan uji reliabilitas untuk
mencukupi kebutuhan secara positif menilai kuesioner dalam meneliti
terutama produk yang berorientasi konsistensi jawaban kuesioner yang
pada keperluan pengguna (Munuera dilakukan responden. Selanjutnya dengan
dan Delgado, 2005, dalam Ristanti et pengujian asumsi klasik, yang meliputi uji
al., 2019). Adapun indikatornya normalitas, uji multikolonieritas, dan uji
yaitu : heteroskedastisitas. Uji normalitas
1) Keyakinan digunakan untuk mengetahui persamaan
2) Reliabilitas regresi variabel dependen dan variabel
3) Kredibel independen memiliki penyebaran normal
4) Aman atau tidak. Uji multikolonieritas dilakukan
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

untuk menilai persamaan regresi terdapat simultan) bertujuan mendefinisikan sejauh


hubungan dalam variabel independen. Uji apa variabel X dalam mempengaruhi
heteroskedastisitas dilakukan untuk variabel Y. Uji T (uji parsial) dilakukan
menjelaskan persamaan dalam regresi untuk menilai sejauh apa dampak variabel
terdapat ketidaksesuaian varians dan independen masing-masing dalam
residual antara dua observasi. menjelaskan variabel terikat. Koefisien
Selanjutnya dilakukan analisis determinasi (R2) dilakukan sebagai suatu
regresi linier berganda untuk mengetahui alat ukur untuk mengetahui ukuran
dampak antara beberapa variabel kemampuan suatu persamaan dalam
independen terhadap variabel dependen. menjelaskan variabel dependen.
Yang selanjutnya akan dilakukan pengujian HASIL RISET DAN PEMBAHASAN
hipotesis, yang meliputi Uji F, Uji T, dan Uji Validitas
Koefisien Determinasi (R2). Uji F (uji

Tabel tersebut menggambarkan bahwa seluruh indikator pada setiap variabel penelitian
tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel sebesar 0.312. Dengan demikian,
pernyataan dalam kuesioner dapat menggambarkan sesuatu yang dinilai variabel dalam
penelitian.
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Uji Reliabilitas

Tabel diatas menghasilkan uji reliabilitas variabel mendapat nilai cronbach alpha lebih
dari 0.06. Hal ini menunjukkan semua item pertanyaan setiap faktor sudah dipastikan reliabel
bisa menggambarkan setiap variabel yang dianalisis.

UJI ASUMSI KLASIK


a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas residual diperlukan uji statistik kolmogrov-smirnov. Jika taraf
signifikansi dari hasil kolmogrov-smirnov lebih dari angka 0,05, sehingga distribusi data
dikatakan normal, dan sebaliknya apabila hasil kolmogrov-smirnov kurang dari angka 0,05,
menunjukkan distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji normalitas digambarkan sebagai
berikut:

Tabel tersebut menjelaskan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.200. Adapun tingkat
signifikansi menyatakan >0.05. Dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, karena nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari angka 0.05 (0.200 > 0.05).

b. Uji Multikolonieritas
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Multikolinearitas dinilai dari dari nilai tolerance, dan Variance Inflation Factor (VIF).
Suatu model regresi yang dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai Tolerance ≥
0.10 atau nilai VIF ≤ 10.

Tabel 4 menunjukkan angka tolerance ketiga variabel melebihi angka 0.10 dan nilai VIF
kurang dari angka 10, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terdapat
multikolonieritas. Sehingga model regresi ini sudah dapat dinilai baik untuk penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji heteroskedastisitas, disini menggunakan teknik uji Gletser dengan
meregresikan variabel bebas pada nilai absolut residualnya. Jika nilai sig > 0.05 tidak terjadi
heteroskedastisitas.

Dapat diketahui bahwa variabel bebas memiliki signifikansi melebihi 0.05, maka
persamaan regresi tidak menunjukkan heteroskedastisitas.

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA


Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Berdasarkan tabel 6, didapat rumus regresi yaitu :


Y = 1.470 + 0.345X1 + 0.170X2 + 0.263 X3 + e

UJI HIPOTESIS
a. Uji F (Simultan)
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Tabel diatas menjelaskan hasil analisis uji F yaitu sebanyak 5.445 dengan signifikansi
0.003, sehingga signifikansi < 0.05 dan menyatakan variabel brand image, brand trust, dan
brand awareness berdampak signifikan pada brand loyalty Telkomsel di kalangan
mahasiswa.

b. Uji t (Parsial)
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

KOEFISIEN DETERMINASI

Dari tabel 9 menunjukkan nilai adjusted R Telkomsel memiliki harga yang mahal,
square adalah 0.255 yang menyatakan brand sehingga untuk kalangan mahasiswa lebih
image, brand trust, dan brand awareness memilih menggunakan provider lain yang
memiliki kontribusi sebesar 25.5% terhadap lebih murah.
variabel brand loyalty Tekomsel di kalangan Variabel brand trust belum mampu
mahasiswa. Sedangkan 74.5% dipengaruhi meningkatkan rasa kepercayaan mahasiswa
oleh faktor di luar riset yang dilakukan. terhadap Telkomsel. Terkadang mahasiswa
membeli suatu produk tidak hanya
SIMPULAN
berdasarkan kualitas saja, tetapi adanya
Berdasarkan dari penelitian, dapat
keinginan mucul seketika. Alasan lainnya
ditarik kesimpulan bahwa variabel brand
terkadang untuk memenuhi kebutuhan tanpa
image belum mampu menopang pandangan
melihat sisi dari brand trust. Sehingga perlu
mahasiswa secara menyeluruh terhadap
dorongan agar mahasiswa dalam melakukan
merek Telkomsel. Upaya yang dilakukan
keputusan pelanggan mampu melihat dari
Telkomsel adalah dengan memperlancar
segi brand trust agar ada hubungan yang
internet yang memiliki jaringan sangat luas
kuat terhadap keputusan pembelian.
untuk meningkatkan citra yang baik. Tetapi
dengan adanya hal tersebut membuat
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

Variabel brand awareness belum Durianto, S., & Sitinjak, T. (2004). Strategi
mampu mendorong mahasiswa terhadap Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas
produk Telkomsel. Walaupun Telkomsel Dan Perilaku Merek. Jakarta: PT.
sudah dikenal luas oleh masyarakat dan Gramedia Pustaka Utama.
menjadi provider yang pertama, ternyata Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi
masih belum memikat hati mahasiswa untuk Konsumenpada Strategi Pemasaran
tetap menggunakan Telkomsel. Promo yang (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
dilakukan oleh Telkomsel untuk kalangan Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran
mahasiswa masih belum memadai, sehingga Jilid 1 (Bahasa Ind). P. Indeks.
Telkomsel dapat memperkenalkan produk Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen
mereka untuk kalangan mahasiswa. Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
KETERBATASAN
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Penemuan dalam penelitian ini
Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi (Mixed
menunjukkan bahwa terdapat faktor lain
Methods). Bandung: Alfabeta.
yang dapat berdampak signifikan terhadap
Supriyanto, achmad S., & Masyhuri
loyalitas merek. Keterbatasan responden
Machfudz. (2013). Metode Penelitian
yang belum dapat mewakili gambaran
Kuantitafi Kualitatif dan R&D. Bandung:
mahasiswa secara umum baik di Surakarta
Alfabeta.
maupun mahasiswa di Indonesia.

SARAN
Artikel
Diharapkan Telkomsel dapat
Durianto, S., & Sitinjak, T. (2004). Strategi
meningkatkan kepercayaannya terhadap
Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas
pelanggan melalui pengembangan pelayanan
Dan Perilaku Merek. Jakarta: PT.
bagi pengguna. Untuk penelitian mendatang
Gramedia Pustaka Utama.
diharapkan mampu melengkapi riset ini
Ermawati, L. (2016). Digital Repository
dengan menambahkan beberapa variabel
Universitas Jember
baru yang dapat mempengaruhi loyalitas
Fajariah, N., Thoyib, A., & Rahman, F.
merek.
(2016). Pengaruh Brand Awareness,
DAFTAR PUSTAKA Perceived Quality, dan Brand Image
Buku
Indonesian Journal of Strategic Management p-ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406
Vol 5, Issue 1, Februari 2022 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ijsm

terhadap Brand Loyalty pada Generasi Y Ristianti, D., Arifin, R, * Hufron, M. (2019).
di Indonesia. (36), 471-480. PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND
Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi TRUST, BRAND AWARENESS DAN
Konsumen pada Strategi Pemasaran PRODUCT QUALITY TERHADAP
(Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. BRAND LOYALTY SARI ROTI (Studi
Hasugian, J. T. M. (2015). Pengaruh Brand Pada Konsumen Sari Roti Mahasiswa
Identity Terhadap Brand Loyalty Melalui Universitas Islam Malang). 37-54.
Brand Image dan Brand Trust. Jurnal Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen
Administrasi Bisnis, 3 (4), 923-937. Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
https://databoks.katadata.co.id. (n.d.). Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran Sugiyono (2012). Metode Penelitian
Jilid 1 (Bahasa Ind). P. Indeks. Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:
Pratiwi, D. M., Saerang, D. P. E., & Alfabeta.
Tumewu, F. (2015). THE INFLUENCE Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
OF BRAND IMAGE, BRAND TRUST Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi (Mixed
AND CUSTOMER SATISFACTION ON Methods). Bandung: Alfabeta.
BRAND LOYALTY (CASE OF Supriyanto, achmad S., & Masyhuri
SAMSUNG SMARTPHONE). 15 (05), Machfudz. (2013). Metode Penelitian
377-385. Kuantitafi Kualitatif dan R&D. Bandung:
Qurbani, D., & Pasaribu, V. L. D. (2019). Alfabeta.
PENGARUH BRAND IMAGE DAN
BRAND TRUST TERHADAP BRAND Web:
LOYALTY NASABAH PRUDENTIAL https://databoks.katadata.co.id. Di akses
SYARIAH PADA PT. FUTURISTIK pada tanggal 25 November 2020.
ARTHA GEMILANG (Studi kasus di
kantor cabang agensi Prudential Syariah
PT. Futuristik Artha Gemilang Jakarta
Selatan). Jurnal Pemasaran Kompetitif,
2(3), 121.
https://doi.org/10.32493/jpkpk.v2i3.2834

Anda mungkin juga menyukai