Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA

SAING JASA SERVIS HP “YAFRAN CELL”

YAFIE ARIEF SOSIAWAN


NIM : 031280415
Email : Sosiawanyafie@gmail.com

JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS TERBUKA

I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi semakin tahun semakin pesat. Banyak
perusahaan maupun produsen elektronik yang selalu memunculkan
inovasi-inovasi yang dapat mempermudah kegiatan manusia. Salah
satunnya di bidang teknologi informasi yaitu handphone (HP). Munculnya
handphone (HP) ditengah-tengah masyarakat membuat gaya hidup
mengalami perubahan, terutama dalam hal komunikasi. Dengan adanya
handphone, media berkomunikasi terasa semakin canggih dan elegan.
Selain itu, sekarang handphone (HP) sebagai alat komunikasi telah
dibekali dengan adanya internet. Perpaduan hal tersebut menimbulkan
perubahan cara berkomunikasi dan bersosialisasi antar masyarakat. Yang
semula hanya bisa dilakukan melalui sambungan telepon biasa hingga
akhirnya ditemukan media-media baru di handphone yang berbasis online.
Teknologi tidak akan pernah mati, melainkan akan terus ada inovasi
yang dilakukan dan akan terus bertambah dan juga akan mengalami
perubahan sesuai dengan kebutuhan orang-orang. Sekarang sudah banyak
merek- merek handphone (HP) yang beredar di masyarakat misalnya
Samsung, Apple, Oppo, Vivo, dll. Handphone (HP) juga dilengkapi
dengan fitur-fitur canggih yang lebih dikenal dengan nama smartphone
atau gadget. Berbagai jenis harga smartphone yang beredar dimasyarakat
pun bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Banyak
produsen smartphone berlomba-lomba dalam memberikan fasilitas
unggulan tiap smartphone yang duproduksinya dengan tujuan untuk
menarik minat konsumen. Fasilitas dari smartphone itu sendiri sangat
berguna bagi penggunanya untuk media bersosialisai, berjualan, presentasi
dan lain-lain.
Namun dibalik kemajuan teknologi, banyak orang yang tidak dapat
mengikutinya atau dapat dikatakan masih banyak orang yang kurang bisa
memanfaatkan fungsi smartphone secara optimal seperti halnya orang tua
atau sudah kuno. Mereka masih mengira smartphone hanya digunakan
sebagai alat telepon dan sms saja, padahal smartphone sekarang sudah bisa
digunakan untuk banyak hal seperti untuk bermain game, mencari
informasi maupun media berjualan secara online. Seperti halnya para anak
kecil yang hanya menggunakan smartphone sebagai media bermain game
saja sehingga fungsi dan kegunaan smartphone yang lain jadi terbuang sia-
sia. Beda halnya dengan mereka yang tahu betul tentang smartphone akan
memanfaatkan segala fungsi smartphone yang ada.
Banyaknya handphone yang beredar dimasyarakat sangat
memungkinkan adanya kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh
berbagai macam hal.Bisa disebabkan oleh kesalahan pemakaian pengguna
atau bisa juga disebabkan oleh kualitas produk itu sendiri.Hal ini pula
yang membuat peluang bisnis di bidang jasa servis handphone sangatlah
besar. Besarnya peluang bisnis yang ada bukan berarti tidak ada pesaing
dalam bisnis jasa servis ini. Penyedia jasa service hp ini diharuskan untuk
selalu berinovasi meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan
pelanggan untuk mempertahankan konsumen-konsumennya hingga
menjadi konsumen yang loyal.
Keberadaan jasa servis hp seperti ini akan menjadi sangat penting
keberadaannya mengingat perusahan resmi hp biasanya hanya akan
memberi masa garansi selama 12 bulan. Setelah masa garansi berakhir
maka biasanya masyarakat akan mencari alternative lain selain servis
senter resminya seperti tempat servis hp yang bukan resmi dari vendor
tententu. Selain menjadi alternative setelah masa garansi habis biasanya
masyarakat akan mempertimbangkan hal lain seperti kualitas pelayanan
dan kepuasan elanggan untuk terciptanya loyalitas pelanggan.
Industri jasa saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan
tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh
pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya juga disebabkan oleh
munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan
teknologi. Dipandang dari konteks globalisasi, pesatnya pertumbuhan
bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya intensitas
pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi sebagai penyedia jasa di
dunia.1
Perkembangan tersebut pada akhirnya mampu memberikan tekanan
yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi
dan pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak
pada menguatnya kompetisi dalam industry(Lovelock,2001:2). Kondisi ini
secara langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan
persaingan usaha yang semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu
mengidentifikasikan bentuk persaingan yang akan dihadapi, menetapkan
berbagai standar kinerjanya serta mengenali secara baik para pesaingnya
(Grant, 1997: 136 dan Smith 1997: 197)2
Berikut adalah tabel jumlah konsumen dari “Yafran Cell” salah satu
perusahaan servis Hp di Lamongan;

Tabel 1.1
Jumlah Konsumen “Yafran Cell” Berdasarkan Jumlah Servis
Masuk dari Tahun 2019 sampai 2021

1
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alvabeta, 2015,h.41
2
Ibid
Bulan Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total

Loyalitas merek terhadap sebuah produk atau perusahaan sudah lama


menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, merupakan satu ukuran
keterkaitan seorang pelanggan pada merek atau perusahaan tertentu. Ini
mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin akan beralih ke
perusahaan lain terutama jika perusahaan tersebut membuat suatu
perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur produk.
Mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang tepat menjadi inti
dari banyak perusahaan jasa yang sukses. Hal ini bisa dilakukan melalui
strategi pemasaran hubungan yang terancang baik. Tujuannya adalah
untuk membangun hubungan dan menghadirkan pelanggan loyal yang
akan terus menggunakan layanan perusahaan dimasa mendatang. Loyalitas
merupakan kata yang biasanya digunakan untuk menggambarkan
kesetiaan dan kepatuhan terhadap negara, gerakan, atau
individu.Belakangan ini loyalitas digunakan dalam konteks bisnis untuk
menggambarkan kesetiaan pelanggan agar senantiasa menggunakan
produk perusahaan dalam jangka panjang.“Han a sedikit perusahaan ang
menganggap pelanggan sebagai anuitas,”kata Frederick Reicheld, penulis
The Loyalty Effect, dan seorang peneliti utama dalam bidang loyalitas
pelanggan.3
Bengkel Hp “Yafran Cel” sendiri sudah berdiri 3 tahun. Mayoritas
pegawai dan pelanggannya merupakan kalangan muslim karena tata
letaknya yang berada pada lingkungan yang cukup strategis da mudah di
jangkau banyak orang karena dekat dengan jalan raya.

II. METODE PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. PENUTUP

V. DAFTAR PUSTAKA

3
Christopher lovelock, Jochen Wirtz, dan Jacky Mussry, “Pemasaran Jasa: Manusia, tekhnologi,
dan Strategi,”Erlangga :2010. hal.76.

Anda mungkin juga menyukai