Anda di halaman 1dari 2

Bebek Sinjay

Oleh : R.Fahrurrozi Nur Ansori

Pada awalnya bebek sinjay hanyalah warung makan pinggir jalan. Warung
ini buka sejak tahun 2003. Kata sinjay berasal dari bahasa arab yang berarti ilham.
Seiring berjalannya waktu, warung ini begitu terkenal dan meiliki banyak
pelanggan, baik dari madura ataupun dari luar Madura. Hingga akhirnya warung
pinggir jalan ini menjadi sebuah rumah makan. Apalagi semenjak
dioperasikannya jembatan suramadu yang menghubungkan surabaya dan madura
semakin mempermudah para pecinta bebek sinjay untuk menikmatinya. Dalam
sehari warung ini bisa menjual 700-800 ekor bebek.
Ibu Muslihah adalah pemilik dari warung bebek sinjay ini. Dengan
semakin terkenalnya bebek sinjay, semakin banyak pula pekerja di warung ini,
yang ke semuanya merupakan anak saudara dari sang pemilik. Bebek sinjay
menggunakan bebek sekitar daerah Bangkalan yang diproses dan diberi bumbu
khas sinjay. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi bebek sinjay terbilang cukup
murah, Hanya sekitar Rp 17.500/porsi. Harga tersebut sudah termasuk
minumannnya loh.
Bebek sinjay sebenarnya sama dengan nasi bebek goreng pada umumnya.
Namun daging bebeknya begitu empuk dan tidak ada aroma amis layaknya bebek
yang ada pada umumnya. Apalagi ditambah nasi yang mendampinginya begitu
pulen. Ditambah gorengan tepung kremes berwarna coklat yang sangat gurih.
Namun yang menjadikan bebek ini begitu unik adalah cara memesannya. Anda
diharuskan sabar antri dan menunggu untuk bisa menikmati kelezatan bebek
sinjay ini, mulai dari membayar ke kasir hingga menunggu pesanan datang. Tahap
pemesanan di bebek sinjay dimulai dari Pengunjung harus membayar terlebih
dahulu ke kasir sesuai dengan jumlah porsi yang diinginkan. Selanjutnya
pengunjung mengambil pesanan di loket yang berada di sebelahnya.
Jika biasanya anda bebas memilih jenis potongan daging seperti paha,
dada, dan sebagainya yang akan anda makan, di sini anda tidak bisa melakukan
itu. Apa yang tersedia di dapur itulah yang anda terima. Hal ini dilakukan untuk
memperlancar antrian. Selanjutnya anda tinggal menikmati pesanan anda di meja
deret layaknya sebuah asrama. Begitu terkenalnya bebek sinjay sehingga anda
harus jeli untuk melihat tempat duduk kosong. Jika tidak, bersiaplah makan
sambil berdiri. Meski cuaca madura cenderung panas, namun warung ini tidak
menggunakan pendingin udara. Hamparan sawah di belakang warung, sudah
memberikan udara yang sejuk bagi pengunjung di sini.
Selain itu, sambal pencit teman si bebek sinjay, semakin menambah
kelezatan si bebek. Terbuat dari paduan irisan mangga muda dan cabe merah yang
super pedas. Meski tidak digoreng terlebih dahulu. sambal mangga muda ini
tetap terasa ada minyak disana. Minyak ini didapat dari campuran minyak
yang digunakan unik menggoreng bebek. Rasa asam dan pedas begitu
mendominasi dan terasa unik dan khas.

Anda mungkin juga menyukai