KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
Judo adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang berakar dari Jepang
dan telah menjadi olahraga yang popular pada saat ini dan dipertandingkan dalam
berbagai pesta olahraga seperti PON, SEA Games, Asian Games dan Olympiade.
Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu. Jujutsu
maupun senjata pendek. Kata jujutsu dan judo ditulis dalam dua karakter China.
Arti Ju pada kedua kata tersebut sama dan berarti lemah lembut atau memberi
jalan. Sedangkan jutsu berarti seni atau latihan dan do berarti prinsip atau cara.
Cara yang menjadi pengertian dari hidup itu sendiri. Jujutsu boleh diterjemahkan
dengan seni yang lemah lembut, judo berarti cara yang lemah lembut untuk
membela diri (Inokuma, I., & Sato, 2001). Jujutsu berisikan teknik-teknik seperti
dan menendang.
Judo yang diselenggarakan di seluruh dunia pada masa sekarang ini adalah
‘Nippon Den Kodokan Judo’ yang dicipkatan serta disempurnakan oleh Prof
Jigoro Kano atau Maha Guru Jigoro Kano pada Tahun 1882 (Sundari, 2018). Judo
diciptakan oleh yang disebut Nippon Den Kodokan. Judo berasal dari teknik-
teknik Jujitsu atau Yawara yang merupakan salah satu jenis Bujutsu (seni bela diri
8
9
tujuan dari olahraga judo adalah untuk membina mental maupun fisik seseorang,
berjiwa ksatria yang disesuaikan dengan arti daripada judo itu sen-diri, yaitu Ju
berarti kebenaran dan Do berarti jalan. Pemain judo disebut judoka atau pejudo.
Jadi seorang pejudo haruslah berjalan pada garis yang benar sesuai dengan jiwa
Judo pada awalnya adalah suatu kegiatan yang menggunakan tenaga yang
pertarungan yang sengit untuk mengalahkan lawan dengan cara saling memukul,
pengertian ini berubah karena telah menjadi suatu cabang olahraga yang
dilengkapi dengan peraturan yang dipatuhi oleh para pesertanya. Judo memiliki
pengertian sebagai suatu olahraga yang dilakukan oleh dua orang yang saling
kemampuan atau kecakapan atlet atau pejudo yang diberikan oleh pelatih di
dari ikat pinggang yang digunakan oleh pejudo dalam latihan atau pertandingan.
Secara umum, warna ikat pinggang wanita dan pria sama (AA, 2011). Tiap
(IJF) atau organisasi judo dunia karena judo tidak mengenal aliran seperti
x 14 meter dan maksimal 16 meter x 16 meter yang ditutup dengan tatami atau
(Contest Area) ukuran 8 x 8 meter, warna merah, hijau atau warna lain. Daerah
diluar daerah pertandingan (Contest Area) disebut daerah pengaman (Safety Area)
ukuran lebarnya kira-kira 3 (tiga) meter. Di sekeliling Contest Area berwarna biru
atau warna yang berbeda dengan Contest Area. Daerah pertandingan Contest Area
dengan daerah pelindung (Safety Area) harus dua warna yang berbeda. Jadi tidak
Untuk Pakaian judo, terdiri atas pakaian judo atau judogi berwarna putih
(celana), dan Obi (sabuk atau ikat pinggang) (Ratnasari, 2018). Dan untuk
mengetahui tingkat seorang pejudo selain melihat warna sabuk adalah dengan
adanya strip yang sesuai dengan warna sabuk pada ujung bawah label judogi,
(Ratnasari, 2018).
selama 3-20 menit. Pemenang ditentukan dengan jalan judoka pertama yang
meraih satu angka, baik dengan bantingan maupun kuncian. Jika setelah waktu
yang ditentukan tidak ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan
nilai lebih tinggi menang atau pertandingan berakhir seri (Ratnasari, 2018).
dapat diperoleh dengan jalan bantingan (nage waza). Judoka judoka dapat
membentur lantai terlebih dahulu. Sedangkan untuk kelas atau nomor yang
adalah: untuk kelas putri −45𝑘𝑔, −48𝑘𝑔, −52𝑘𝑔, −57𝑘𝑔, −63𝑘𝑔, −70𝑘𝑔, +70𝑘𝑔
dan untuk kelas putra -55𝑘𝑔, −60𝑘𝑔, −66𝑘𝑔, −73𝑘𝑔, −81𝑘𝑔, −90𝑘𝑔, −100𝑘𝑔,
+100𝑘𝑔.
ke arah kedua kaki lawan seperti menjegal, atau menyapu seperti aturan yang
telah ditentukan. Ada juga cara lain yang dapat digunakan oleh pejudo untuk
menjatuhkan lawan seperti: menyerang dengan menarik baju lalu menjegal kaki
lawan. Oleh karena itu, seorang pejudo harus menguasai teknik serangan, counter,
dan bertahan yang baik untuk memenangkan lawannya. Sebagai salah satu cabang
c. Mengunci lengan: tekanan yang diberikan pada siku atau pundak seorang
peserta oleh peserta lain dalam usaha membuatnya menyerah,
teriakan.
Salah satu teknik dalam olahraga judo yaitu teknik bantingan yang
merupakan serangan yang memiliki nilai (Aulia Yolanda, Suci Febriani dan
Sukendro, 2020). Untuk melakukan latihan bantingan ada dua sebutan untuk
pejudo yang sedang melakukan latihan bantingan, yaitu Tori dan Uke. Tori adalah
orang melakukan bantingan, sedangkan Uke adalah orang yang dibanting (Roni &
Ihsan, 2018). Pada olahraga judo terdapat berbagai teknik dasar seperti:
persendian lawan. Selain itu perlu dikuasai teknik-teknik jatuhan (ukemi) dan
Ada beberapa teknik bantingan dalam judo yang perlu dipelajari seorang
andalan satu atau dua teknik bantingan saja (Basit, 2013). Seorang pejudo harus
mempunyai minimal satu atau dua teknik bantingan yang menjadi andalan, seperti
dijelaskan Inokuma dan Sato dalam Abdul kadir (2011) yakni : “Though you
should be familiar with all kind of nage waza, you will find it to your advantage to
discover the one or two that particularly seem to suit you and work on them until
you have mastered them completely”. Maksud pernyataan di atas adalah, bahwa
para pejudo yang baik harus mengetahui semua teknik “nage waza” dan
mengunggulkan satu atau dua teknik yang paling cocok baginya dan melakukan
untuk menghasilkan ippon, maka pejudo juga dituntut untuk menguasai unsur-
teknik bantingan (kake) dan saat badan lawan terlempar dengan teknik tertentu
(nage) (AA, 2011). Jika keempat unsur tersebut dilakukan dengan benar oleh
seorang pejudo, maka secara otomatis seorang pejudo dapat melakukan teknik
bantingan dengan ippon adalah nilai sempurna akibat suatu bantingan lawan.
14
dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Untuk dapat melakukan bantingan dengan
a. Kyo I
pada lutut.
pinggul
b. Kyo II
dalam
luar
pinggul
bagian dalam
c. Kyo III
dari luar
samping
sambil melompat
d. Kyo IV
memutar/membelit
e. Kyo V
samping.
Teknik bantingan judo (nage waza) bisa dibagi menjadi teknik berdiri
(tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza). Teknik berdiri dibagi lagi
menjadi teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi waza), dan teknik
kaki (ashi waza). Teknik menjatuhkan diri dibagi lagi menjadi teknik
menjatuhkan diri ke belakangan (ma sutemi waza) dan teknik menjatuhkan diri ke
samping (yoko sutemi waza) (Putra, 2020). Secara lebih rinci, teknik bantingan
berdiri (tachi waza) dibagi menjadi beberapa teknik (Putra, 2020), yaitu:
Namun, pada penelitian ini teknik bantingan focus pada teknik bantingan
diklasifikasikan sebagai teknik kaki (Ashi- Waza). Hingga saat ini bantingan
uchimata merupakan teknik favorit bantingan oleh altet judo saat bertanding
karena jika sudah dalam pegangan yang pas dan timing yang pas lawan akan sulit
Sumber: https://www.websiteedukasi.com
kedua kaki kiri Uke. Usahakan agar tungkai kanan atas Tori berada
dalam keadaan rapat dengan tungkai atas kanan Uke. Lutut kiri Tori
agak ditekuk dan pada saat kaki kanan Tori diayunkan ke belakang
untuk menyapu tungkai atas kiri Uke. Lutut kaki kiri diluruskan
sehingga Uke akan terangkat dan sambil memutar badan bagian atas ke
Sumber: https://www.websiteedukasi.com
3. Uke akan berputar melalui kaki dan pinggul Tori dan terjatuh di depan
Tori. Harus di ingat bahwa semua gerakan tersebut harus kontinyu dan
menempatkan kaki kiri cukup dalam di antara kedua Uke maka ayunan
kaki Tori akan mencederai biji kemaluan (buah Zakar) Uke. Dan
Sumber: https://www.websiteedukasi.com
dengan cara Tori menyapu atua menyambit tungkai kaki bagian dalam uke. Pada
teknik uchi-mata, maka Tori harus menarik Uke dengan kedua tangannya agar
uke, Tori juga harus kuat dan cepat untuk menarik uke dengan ke dua tangannya
tertinggi. Karena hal yang paling mendasar untuk judo adalah gerakan tubuh dan
cara menjaga komponen keseimbangan. Pada olahraga judo, setiap atlet harus
dapat mengonrol secara efisien postur dinamisnya karena teknik seni bela diri ini
setiap judoka belajar menggunakan situasi dinamis yang tidak stabil untuk
21
konstan postur, dukungan, tanah dan kontak mitra (Perrin, Deviterne, Hugel, &
Perrot, 2002).
diserang lawan, maka pejudo harus memperlebar luas bidang tumpuan dan
melakukan keterampilan dalam olahraga judo, seperti pada teknik bantingan uchi-
untuk menahan beban tubuh dalam posisi tertentu, dan b. Kemampuan untuk
memindahkan berat badan dengan cepat ke posisi yang besar pada saat yang tepat
otot kaki kekuatan otot perut, batang ekstremitas juga memiki fungsi untuk
menjaga keseimbangan.
22
khususnya dalam teknik bantingan uchi-mata antara lain: kekuatan otot lengan,
kekuatan otot punggung dan kekuatan otot tungkai. Namun, pada penelitian ini
yang diambil adalah kekuatan otot lengan. Karena kekuatan otot lengan berfungsi
kekuatan otot tungkai menarik dan mengangkat lawan. Selain itu, dalam olahraga
mendorong tubuh lawan dengan tenaga maksimal. Kekuatan oto lengan Judoka
dalam penguasaan dengan cara mengaitkan kedua tangan ketika menguasai lawan.
atas dapat disimpulkan bahwa bantingan uchi mata adalah teknik bantingan
sambil menyapu tungkai bagian dalam (Inner Thigh Reaping Throw). Dan untuk
2. Hakikat Keseimbangan
berjalan, berdiri dan juga dalam berbagai jenis cabang olahraga. Oleh karena itu,
keseimbangan merupakan salah satu kondisi fisik dan komponen gerak yang
sangat penting, karena akan menentukan hasil akhir setiap gerak yang dilakukan.
neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita
tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kta bergerak. Selain itu
keadaan statis atau dinamis, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.
pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Kemampuan tubuh untuk
keseimbangan.
mempertahan system neumoscular atau sikap yang efisien dalam waktu yang
lama. Cara untuk menyatakan keseimbangan ialah bahwa jumlah dari seluruh
gaya yang bekerja pada objek tersebut harus sama dengan nol. Keseimbangan
adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi
keseimbangan menurut Kahle & Tevald (2014: 68) berperan penting dalam
ketangkasan gerak, (3) efesiensi dan efektivitas gerak, (4) mempermudah melatih
teknik gerakan.
pusat massa tubuh agar sejajar dan seimbang dengan bidang tumpu, serta
menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. Kemampuan untuk
tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat melakukan
a. Keseimbangan statis
berdiri di atas dasar yang sempit (balok keseimbangan, rel kereta api),
diam.
b. Keseimbangan dinamis
Kemampuan orang untuk bergerak dari satu titik atau ruang ke lain
pada kuda-kuda atau palang sejajar, ski air, skating, sepatu roda dan
berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya dalam suatu ruang (Nala,
2015).
dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, dan area
gravitasi tubuh pada landasan penyangga (Kean, Behm, & Young, 2006).
Keseimbangan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,
faktor, yaitu:
d. Massa obyek
e. Geseran
h. Faktor fisiologis.
dalam melakukan kegiatan olahraga. Begitu juga dalam olahraga judo. Dimana
27
adalah menyangga tubuh dalam melawan gravitasi dan faktor eksternal lain,
serta menstabilitasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak (Liemohn,
letak titik berat manusia saat berdiri normal akan berbeda-beda sesuai dengan
bentuk tubuh, umur dan jenis kelaminnya. Pada sikap berdiri normal, letak titik
berat pada seorang dewasa kira-kira setinggi vertebra sokralis ke atas. Dan
untuk wanita dewasa, letaknya kira-kira 55% dari tinggi badannya, sedangkan
pada pria letaknya kira-kira 56% dari tinggi badannya (Soedarminto, 2007).
aktivitas atau gerak yang efektif dan efisien dengan risiko jatuh yang minimal.
dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar
seimbang dengan bidang tumpu serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian
tubuh lain bergerak (Sofiyan, 2021). Menurut Lee & Scudds dalam Supriyono
stabilitas ketika bergerak dari satu posisi ke posisi yang lain, dimana kurangnya
manusia bekerja secara bersamaan jika salah satu system mengalami gangguan
yaitu: depan, belakang, kanan, kiri dan ke arah empat diagonal. Pola-pola
balance) termasuk dorongan (push), tarikan (pull), dan dorongan yang disertai
Terdapat dua sikap siap dalam judo, yaitu: sikap alamiah (shizentai) dan
sikap bertahan (jigotai). Pada sikap shizentai, posisi tubuh tegak dengan posisi
kaki sedikit lebih lebar dari selebar panggul dan tungkai sedikit ditekuk. Ketika
diubah menjadi sikap bertahan, maka pejudo (judoka) merendahkan titik berat
tinggi, akan tetapi bila tumit diangkat demikian juga kedua lengan maka titik berat
badan makin tinggi dan dasar menumpu membuat keseimbangan tersebut menjadi
lebih berat. Letak garis berat turut mempengaruhi keseimbangan, karena bila
proyeksi garis berat jatuh di luar bidang tumpuh maka ketidakseimbangan makin
tinggi. Bila gaya yang ditentang oleh badan itu gaya ke bawah dan gravitasi, maka
makin dekat garis berat pada titik pusat menumpu makin stabil keseimbangan
(Irham, 2018).
30
Para pejudo saling berhadapan dan berpegangan pada baju (judogi). Baju
dipegang dengan kuat pada kerah dan lengan baju dengan kuat oleh jari-jari.
Pegangan ini memperbesar ruang gerak yang lebih besar. Pegangan pada kerah
baju akan memudahkan untuk melakukan control terhadap bagian tengah tubuh
lawan, sedangkan pegangan pada lengan baju memudahkan momen gaya (moment
of force) untuk diapllikasikan pada togok. Karena judoka harus selalu bersiap
untuk saling menyerang, maka gerakan yang dilakukan harus cepat, langkah
bergeser dengan fleksi lutut untuk merendahkan titik berat badan. Kedua kaki
harus selalu disilangkan atau dilangkahkan secara bersamaan (Inokuma, I., &
Sato, 2001).
dilakukan oleh kedua pejudo, dengan mencari timing yang tepat dan posisi yang
yang memungkinkan orientasi tubuh dalam ruang dan membantu dalam stabilisasi
beradaptasi dengan modifikasi konstan dari postur, dukungan, tanah dan lawan.
Dalam judo, menjaga keseimbangan saat berdiri merupakan faktor kunci untuk
melakukan gerakan baik secara teknik maupun taktik yang bertujuan untuk
luar (external forces), seperti gravitasi, gesekan atau kekuatan yang diberikan oleh
seorang pejudo, maka semakin besar tahanan yang diciptakan untuk melawan
perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan terkendali. Keseimbangan
pengetahuan tentang status kondisi fisik seorang atlet adalah untuk dapat
32
fisik yang prima merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh
keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi (Sajoto,
2000). Dan salah satu kondisi fisik yang memiliki peran penting dalam
Begitu juga pada cabang olahraga judo, dimana pada olahraga judo
menurut Yoda dalam Putu dkk (2016), kekuatan adalah kemampuan otot untuk
beban yang berat merupakan suatu defenisi dari kekuatan yang ada pada otot
(Lahinda, 2019). Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam
dalam satu usaha melawan beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan
sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot
dalam suatu satu kontraksi maksimal. Kekuatan adalah komponen yang sangat
suatu teknik dasar dalam suatu olahraga, maka atlet atau pelatih harus
besar kekuatan yang dibutuhkan serta jenis kekuatan yang mana yang
dibutuhkan tergantung pada cabang olahraga yang digeluti. Tidak hanya untuk
dapat mencapai hasil yang maksimal, kekuatan juga dibutuhkan agar atlet tidak
mudah mengalami cidera pada saat latihan maupun pertandingan. Oleh karena
itu, kekuatan merupakan unsur yang sangat penting ketika melakukan aktivitas
olahraga, hal ini disebabkan karena kekuatan merupakan daya penggerak, dan
tiga, yaitu: kekuatan maksimum, kekuatan elastis, dan daya tahan kekuatan.
daya tahan kekuatan dan kekuatan absolut dan kekuatan relatif. Djoko Pekik
lain: kekuatan umum, kekuatan khusus, kekuatan eksplosif, kekuatan daya tahan,
a. Kekuatan Umum
mungkin.
b. Kekuatan Khusus
c. Kekuatan maksimum.
cepat suatu gerakan dilakukan atau berapa lama gerakan itu dapat
diteruskan. ini ditunjukan oleh beban terberat yang dapat diangkat dalam
berulang – ulang.
35
e. Kekuatan Absolut
f. Kekuatan Relatif.
badan, semakin berat badan seseorang maka semakin berat pulak peluang
g. Kekuatan Elastis.
kemungkinan cedera, dengan kekuatan atlet akan dapat lebih cepat melakukan
teknik yang diinginkan dalam cabang olahraga. Otot merupakan suatu organ atau
alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Jika sel otot mendapat rangsangan
maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan
(Atomojo, 2007). Kekuatan pada otot dipengaruhi oleh ukuran panjang dan besar
semakin banyak serabut otot yang digunakan (Pribadi, Angga Rachmat. Tirto
Apriyanto., 2017).
ototnya. Semakin besar penampang lintang ototnya maka semakin besar ototnya.
Besar kekuatan adalah fungsi ikutan dari tiga faktor menurut Zatzyorski (Fardi,
2004), yaitu:
otot selama. Dalam suatu kegiatan fisik yang membutuhkan kekuatan akan
suatu tugas.
c. Kekuatan reaksi otot pada impuls syaraf, yang merupakan suatu reaksi otot
Otot sangat berfungsi bagi tubuh manusia. Setiap otot memiliki fungsi
masing-masing dan bekerja menurut fungsinya. Salah satu otot yang digunakan
pada cabang olahraga judo terutama saat melakukan teknik bantingan uchi-
mata adalah otot lengan. Lengan merupakan bagian tubuh manusia yang
menopang bagian lengan diantaranya adalah otot bahu, otot pangkal lengan
atas, dan otot lengan bawah. Otot yang berada pada bagian lengan atas antara
37
lain sebagai berikut: a) Otot-otot ketul (fleksor) dan b) Otot kedang (ekstensor)
(Wirasasmita, 2014). Otot lengan terdiri dari biceps, triceps dan forearm
(Aderai, 2006).
Selain otot lengan bagian atas, otot yang berada pada lengan bagian
pengetulang di atas sendi siku, sendi tangan, sendi jari, dan sebagian dalam
gerak silang radius; dan b) Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan
Secara anatomi struktur otot lengan seorang manusia terdiri dari otot
lengan atas dan otot lengan bawah (Setiadi, 2007). Untuk otot lengan atas terdiri
dari otot dorsal dan ventral. Untuk otot dorsal terdiri atas: muskulus tricep brachi,
muskulus ankoenus dan untuk otot ventral terdiri atas : muskulus biceps brachi,
bawah terbagi menjadi otot radial dan dorsal. Otot-otot tersebut memiliki
berbagai peranan dalam terjadinya gerakan. Otot lengan bawah terdiri dari otot
radial dan otot dorsal, untuk otot dorsal dikelompokan menjadi dorsal
superfisial, otot dorsal bagian dalam ulunar dan otot dorsal kelompok radial
(Delevier, 2006).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa kekuatan otot
adalah kmempuan otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban, menahan atau
memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas olahraga. Begitu juga dalam cabang
menarik sebagian atau seluruh tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Kekuatan
menarik otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk membawa suatu
untuk menarik beban, salah satunya adalah kekuatan otot pada bagian lengan
merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mendorong beban,
salah satunya adalah kekuatan otot pada bagian lengan yang berfungsi untuk
lengan. Untuk melatih kekuatan yang baik maka seorang atlet Judo harus
oleh otot atau sekelompok otot yang digunakan tubuh serta melawan tahanan
atau beban dalam aktifitas tertentu serta melindungi tubuh dari cedera.
Kekuatan otot merupakan salah satu penunjang bagi seorang atlit untuk
B. Kerangka Berpikir
sangat penting, karena akan menentukan hasil akhir setiap gerak yang dilakukan.
seluruh gaya yang bekerja pada objek tersebut harus sama dengan nol.
faktor ekternal lain, mempertahankan pusat massa tubuh agar sejajar dan
seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian
sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada
gerakan di setiap segmen tubuh dengan didukung oleh sistem muskuloskeletal dan
bidang tumpu.
akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien.
dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, dan area
asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi ekternal dan internal. Kontrol
42
tubuh pada landasan penyangga. Keseimbangan juga dipengaruhi oleh faktor lain
pengalaman terdahulu.
manusia bekerja secara bersamaan jika salah satu system mengalami gangguan
yaitu: depan, belakang, kanan, kiri dan ke arah empat diagonal. Pola-pola
sumbu longitudinalnya.
43
dilakukan oleh kedua pejudo, dengan mencari timing yang tepat dan posisi
kunci untuk melakukan gerakan baik secara teknik maupun taktik yang
dinamis yang tidak stabil. Pejudo yang mempunyai keseimbangan yang baik
kekuatan luar (external forces), seperti gravitasi, gesekan atau kekuatan yang
diberikan oleh lawan. Semakin stabil seorang pejudo, maka semakin besar
lawannya.
bantingan uchi-mata.
44
Uchi Mata
Salah satu kondisi fisik yang memiliki peran penting dalam mendukung
aktivitas manusia terutama bagi seorang atlet adalah kekuatan. Begitu juga pada
terutama ketika melakukan teknik bantingan yang merupakan ciri khas dari
kontraksi dalam satu usaha melawan beban. Secara mekanis kekuatan otot
didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau
suatu teknik dasar dalam suatu olahraga, maka atlet atau pelatih harus
kekuatan yang dibutuhkan serta jenis kekuatan yang mana yang dibutuhkan
tergantung pada cabang olahraga yang digeluti. Tidak hanya untuk dapat
mencapai hasil yang maksimal, kekuatan juga dibutuhkan agar atlet tidak
mudah mengalami cidera pada saat latihan maupun pertandingan. Oleh karena
itu, kekuatan merupakan unsur yang sangat penting ketika melakukan aktivitas
olahraga, hal ini disebabkan karena kekuatan merupakan daya penggerak, dan
pencegah cidera.
Kekuatan pada otot dipengaruhi oleh ukuran panjang dan besar kecilnya
banyak serabut otot yang digunakan. Kekuatan otot tergantung kepada besar
45
maka semakin besar ototnya. Otot sangat berfungsi bagi tubuh manusia. Setiap
otot memiliki fungsi masing-masing dan bekerja menurut fungsinya. Salah satu
otot yang digunakan pada cabang olahraga judo terutama saat melakukan teknik
bantingan uchi-mata adalah otot lengan. Secara anatomi struktur otot lengan seorang
manusia terdiri dari otot lengan atas dan otot lengan bawah
yang sangat kuat. Karena kekuatan lengan sangatlah penting, karena fungsinya
juga memindahkan atau menarik sebagian atau seluruh tubuh dari satu tempat
ke tempat lain. Kekuatan menarik otot lengan adalah kemampuan otot lengan
merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk menarik beban,
salah satunya adalah kekuatan otot pada bagian lengan yang berfungsi untuk
adalah kemampuan otot lengan untuk mendorong suatu benda menjauh pada
tubuh. Sedangkan kekuatan mendorong merupakan hasil kerja otot yang berupa
kemampuan untuk mendorong beban, salah satunya adalah kekuatan otot pada
dari luar. Penggunaan teknik-teknik dalam judo tentu melibatkan kekuatan dari
otot-otot yang dimiliki oleh seorang atlet terutama kekuatan lengan. Hal ini
46
atau menarik sebagian atau seluruh tubuh dari satu tempat ke tempat lain.
digunakan dapat terdiri dari kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki serta
sehingga momentum daya ledak dapat disalurkan dengan baik. Genggaman atau
daya ledak di tangan, apabila genggaman tidak kuat maka bantingan uchi-mata
tidak maksimal.
hasil yang didapat dalam bantingan setiap individu akan berbeda pula. Saat
keseimbangan lawan.
47
dibuat hipotesis bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan terhadap
Judo adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang berakar dari Jepang
dan telah menjadi olahraga yang popular pada saat ini dan dipertandingkan dalam
berbagai pesta olahraga seperti PON, SEA Games, Asian Games dan Olympiade.
Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu. Jujutsu
maupun senjata pendek. Kata jujutsu dan judo ditulis dalam dua karakter China.
Arti Ju pada kedua kata tersebut sama dan berarti lemah lembut atau memberi
jalan. Sedangkan jutsu berarti seni atau latihan dan do berarti prinsip atau cara.
Cara yang menjadi pengertian dari hidup itu sendiri. Jujutsu boleh diterjemahkan
dengan seni yang lemah lembut, judo berarti cara yang lemah lembut untuk
Judo yang diselenggarakan di seluruh dunia pada masa sekarang ini adalah
‘Nippon Den Kodokan Judo’ yang dicipkatan serta disempurnakan oleh Prof
Jigoro Kano atau Maha Guru Jigoro Kano pada Tahun 1882. Adapun tujuan dari
olahraga judo adalah untuk membina mental maupun fisik seseorang, berjiwa
ksatria yang disesuaikan dengan arti daripada judo itu sendiri, Judo merupakan
48
olahraga prestasi yang mempunyai ciri khas yaitu olahraga yang berhadapan
lawan menempel di atas matras dengan tidak melanggar peraturan yang telah
meraih satu angka, baik dengan bantingan maupun kuncian. Jika setelah waktu
yang ditentukan tidak ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan
ke arah kedua kaki lawan seperti menjegal, atau menyapu seperti aturan yang
telah ditentukan. Ada juga cara lain yang dapat digunakan oleh pejudo untuk
menjatuhkan lawan seperti: menyerang dengan menarik baju lalu menjegal kaki
lawan. Oleh karena itu, seorang pejudo harus menguasai teknik serangan, counter,
dan bertahan yang baik untuk memenangkan lawannya. Salah satu teknik dalam
olahraga judo yaitu teknik bantingan yang merupakan serangan yang memiliki
nilai.
Untuk melakukan latihan bantingan ada dua sebutan untuk pejudo yang
sedang melakukan latihan bantingan, yaitu Tori dan Uke. Tori adalah orang
melakukan bantingan, sedangkan Uke adalah orang yang dibanting. Ada beberapa
teknik bantingan dalam judo yang perlu dipelajari seorang pejudo, namun dalam
menghadapi pertandingan biasanya pejudo memiliki teknik andalan satu atau dua
teknik bantingan saja. Agar teknik bantingan dapat dilakukan dengan sempurna
dan peluang untuk menghasilkan ippon, maka pejudo juga dituntut untuk
49
saat melakukan teknik bantingan (kake) dan saat badan lawan terlempar dengan
teknik tertentu (nage). Jika keempat unsur tersebut dilakukan dengan benar oleh
seorang pejudo, maka secara otomatis seorang pejudo dapat melakukan teknik
bantingan dengan ippon adalah nilai sempurna akibat suatu bantingan lawan.
Namun, pada penelitian ini teknik bantingan focus pada teknik bantingan
kaki (Ashi- Waza). Hingga saat ini bantingan uchimata merupakan teknik favorit
bantingan oleh altet judo saat bertanding karena jika sudah dalam pegangan yang
pas dan timing yang pas lawan akan sulit melakukan counter attack dan akan
menghasilkan poin sempurna. Inti dari gerakan teknik bantingan uchi-mata adalah
kanan depan dengan cara Tori menyapu atua menyambit tungkai kaki bagian
dalam uke. Pada teknik uchi-mata, maka Tori harus menarik Uke dengan kedua
keseimbangan uke, Tori juga harus kuat dan cepat untuk menarik uke dengan ke
keseimbangan uke.
tertinggi. Karena hal yang paling mendasar untuk judo adalah gerakan tubuh dan
cara menjaga komponen keseimbangan. Pada olahraga judo, setiap atlet harus
50
dapat mengonrol secara efisien postur dinamisnya karena teknik seni bela diri ini
otot, artikular dan kulit untuk beradaptasi dengan modifikasi konstan postur,
melakukan keterampilan dalam olahraga judo, seperti pada teknik bantingan uchi-
untuk menahan beban tubuh dalam posisi tertentu, dan b. Kemampuan untuk
memindahkan berat badan dengan cepat ke posisi yang besar pada saat yang tepat.
kekuatan otot perut, batang ekstremitas juga memiki fungsi untuk menjaga
keseimbangan.
khususnya dalam teknik bantingan uchi-mata antara lain: kekuatan otot lengan,
kekuatan otot punggung dan kekuatan otot tungkai. Namun, pada penelitian ini
yang diambil adalah kekuatan otot lengan. Karena kekuatan otot lengan berfungsi
kekuatan otot tungkai menarik dan mengangkat lawan. Selain itu, dalam olahraga
mendorong tubuh lawan dengan tenaga maksimal. Kekuatan oto lengan Judoka
dibuat hipotesis bahwa terdapat hubungan antara keseimbangan dan kekuatan otot
C. Hipotesis Penelitian
mata.
2. Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan hasil bantingan uchi mata.