Makalah Metopel
Makalah Metopel
PROPOSAL
OLEH
21010200
MEULABOH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara proses biologis, proses sosio-emosional dan proses kognitif. Ketiga hal
tersebut akan saling berpengaruh satu sama lain dan sepanjang perjalanan hidup
bahasa, kognitif, fisik / motorik (motorik kasar dan motorik halus) (kemenkes,
2015).
psikososial seorang anak berkembang secara pesat dari 50% menjadi 80% pada
Anak pada masa 3-5 tahun sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk
sesuai dengan perkembangan anak tersebut. Besar kecilnya naluri bergerak bagi
anak-anak tidak selalu sama. Dorongan bergerak tidak dapat diajarkan, tetapi
pada suatu permainan dapat dipengaruhi oleh guru, lingkungan hidupnya yaitu
kakak atau orang tuanya, atau anggota keluarga yang lebih tua. Dapat diartikan
duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan lain lain). Pemantauan
perkembangan anak sejak dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi dan
upaya penyembuhan serta upaya pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang
motorik pada anak Indonesia tergolong rendah. Di Amerika, anak mulai berjalan
pada umur 11,4-12,4 bulan, dan anak-anak di Eropa antara 12,4-13,6 bulan.
yang tinggi menurut acuan WHO karena masih diatas 30% (muchid,2012).
perkembangan motorik sebanyak 50% di Asia, di Afrika sebanyak 30%, dan 20%
umur 1-4 tahun berjumlah 19.189.866 jiwa. Sekitar 16% dari anak usia dibawah
otak mulai ringan sampai berat. Sekitar 5-10% anak diperkirakan mengalami
umum belum diketahui dengan pasti, dan diperkirakan sekitar 1-3% klus pada
kognitif ( kemenkes,2016).
Puskesmas Lhok Kruet, peneliti mendapatkan data bahwa 7 dari 10 ibu yang
motorik kasar anak, dan 3 dari 10 ibu pernah mendengar tentang perkembangan
anak, maka oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul "
motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Lhok
Kruet".
B. Perumusan Masalah
ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengatahui pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu tentang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
prasekolah
4. Bagi Puskesmas
penelitian yang serupa dengan variable yang berbeda dengan jumlah yang lebih
PEMBAHASAN
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung. telinga, dan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahun yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:
a. Tahu (Know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
sebagainya.
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
bekerja.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
1. Motorik Kasar
otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar
diperlukan agar anak dapat duduk, menendang. berlari, naik turun tangga
dan sebagainya. Gerakan tubuh melalui otot besar menjadi sebuah bentuk
antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Motorik kasar sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak
motorik kasar anak usia dini, maka penting bagi kita untuk mengetahui
apa-apa saja bentuk kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik
tubuh. Untuk itu anak belajar dari guru tentang beberapa pola gerakan
berayun, menarik..
tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dimiliki anak sejak dini,
apabila anak tidak memiliki kekuaan otot tentu anak tidak dapat
terlibat.
kecepatannya.
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik satu ke titik yang
lain. Contohnuya: bermain kucing dan tikus, bermain menjala ikan dll.
lingkungan, pola asuh orangtua, status sosial dan ekonomi keluarga, gizi,
1. Anak
a. Pengertian
menjadi 3, yaitu :
sekolah rendah
a. Periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir.
b. Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini
anak berusia 2 sampai 6 tahun, masa ini disebut juga masa pra
e. Masa puber adalah masa anak berusia 11 sampai 16 tahun. Masa ini
tubuh anak pada periode ini berubah menjadi tubuh orang dewasa.
a. Pengertian
rentang tiga hingga enam tahun. Pengertian yang sama juga dikemukakan
perkembangan anak antara usia tiga hingga lima tahun. Pada usia ini
nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara orang
ukuran yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran
anak 3-5 tahun dan kelompok bermain atau Play Group (usia 3 tahun),
sedangkan pada anak usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program
taman kanak-kanak.
memuaskan dari seluruh masa kehidupan anak. Untuk itulah kita perlu
memang mereka belum siap. Suatu hal yang tidak mudah untuk mengajari
kehidupannya.
Sangat mudah bagi orang tua untuk selalu mengamati pertumbuhan dan
perkembangan fisik anaknya, karena hal ini hampir 35 setiap orang tua bisa
melihatnya.
a. Usia 3 tahun
- Motorik kasar
Sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan
- Motorik halus
b. Usia 4 tahun
- Motorik kasar
- Motorik halus
c. Usia 5 tahun
- Motorik kasar
bola dengan baik, sudah dapat melompat dengan kaki secara bergantian
- Motorik halus
- Pertumbuhan fisik
cm/tahun.
D. Penelitian Terkait
anak Usia Pra Sekolah di dapatkan bahwa adanya hubungan antara status gizi
dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. Dan di dapatkan tidak ada
hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik anak.
Taju, tahun 2015 di PAUD GMIM bukit hermon dan TK Idhata dengan judul
hubungan status pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus dan motorik
kasar anak usia pra sekolah di PAUD GMIM bukit hermon dan TK Idhata
ibu dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar pada anak usia pra
sekolah.
E. Kerangka Teori
a. Faktor Internal
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang
mempengarihi motoric kasar 1. Faktor lingkungan
anak 2. sosial budaya
1. Kematangan
2. Gizi
3. Obesitas
4. Jenis kelamin
5. Latihan
6. Motivasi
7. pengalaman
8. Urutan perkembangan
Kerangka konsep peneliti ini pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
1. Pendidikan Ibu
Pengetahuan Perkembangan
Ibu 2. Pekerjaan Ibu Motorik Kasar