Kelompok 1 :
Lia Fatma
Putra Oetami
Juhandri
Khairul Lazi
Yeni Resha
Yulianti Yusti
Oktavia
Novia Marsita
Nur Amelia
Jumiati
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat dan
KaruniaNya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“Macam-Macam Penyakit Kronis dan Penyakit Terminal”.
Makalah ini berisikan tentang Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan juga manfaat
yang nantinya diharapkan Makalah ini memberikan informasi kepada kita semua tentang
Penyakit Kronis dan Penyakit Terminal.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata “sempurna”, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi ksempurnaan
Makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca khususnya, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Oleh karena itu penulis membuat makalah asuhan keperawatan asuhan klien dengan
penyakit kronis dan terminal, agar nantinya perawat juga memberikan perhatian khusus untuk
masalah ini, dan permasalahan tidak memjadi suatu aspek yang terabaikan seperti saat ini.
4
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan penyakit kronis dan Penyakit Terminal?
2. Apa penyebab dari penyakit kronis dan Penyakit Terminal?
3. Sifat Penyakit Kronik dan Penyakit Terminal
4. Dampak Penyakit Kronik Terhadap Klien dan Penyakit Terminal
5. Respon Klien Terhadap Penyakit Kronik dan Penyakit Terminal
6. Perilaku Klien Dengan Penyakit Kronis dan Penyakit Terminal
B. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit kronis Penyakit Terminal
2. Menjelaskan penyebab dari timbulnya penyakit kronis Penyakit Terminal
3. Menjelaskan Sifat Penyakit Kronik Penyakit Terminal
4. Menjelaskan Dampak Penyakit Kronik Terhadap Klien Penyakit Terminal
5. Respon Klien Terhadap Penyakit Kronik Penyakit Terminal
6. Perilaku Klien Dengan Penyakit Kronis Penyakit Terminal
5
BAB II
PEMBAHASAAN
6
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang sama atau
berbeda. Contoh penyakit arthritis
8
G. Perilaku Klien Dengan Penyakit Kronis
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang
dideritanya oleh klien atau individu (Purwaningsih dan kartina, 2009), yaitu:
Penolakan (Denial)
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung, stroke
dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap seolah-
olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa penyakit
yang diderita sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera
sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui bahwa
penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak untuk
mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body
image).
Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang
umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada
dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang
telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan
reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi
cemas pada individu dengan penyakit kanker.
Depresi
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang
lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami
depresi.
9
I. Jenis-Jenis Penyakit Terminal
Beberapa jenis penyakit terminal :
1) Penyakit-penyakit kanker
2) Penyakit-penyakit infeksi
6) AIDS
J. Manifestasi Klinis
d. Suhu klien biasanya tinggi tapi merasa dingin dan lembab terutama padakaki dan tangan
dan ujung-ujung ekstremitas.
e. Kulit kelihatan kebiruan dan pucat.
K. Tahap Berduka
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu untuk hidup.
4) Depetion (depresi)
Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera mati.ia sangat
sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersama keluarga dan teman-
teman.
5) Acceptance (penerimaan)
Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia akan
meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang belum
terselesaikan.
a) Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanyaperubahan yang cepat
dari fase akut ke kronik.
b) Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya terjadipada kondisi
penyakit yang kronik.
c) Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya terjadi pada
pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker.
d) Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. Terjadi pada pasiendengan sakit
kronik dan telah berjalan lama.
Tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan- perubahan nadi, respirasi
dan tekanan darah. Pada tahun 1968, World Medical Assembly, menetapkan beberapa
petunjuk tentang indikasi kematian,yaitu:
1) Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total.
2) Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.
11
3) Tidak ada reflek.
4) Gambaran mendatar pada EKG.
Pada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak memberitahukan tentang
diagnosa dan prognosa kepada pasien dan keluarganya. Tetapi bagi perawat hal ini sangat
menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat dan sering kepada pasien dan
keluarganya. Perawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan langsung,
kapan sembuh, kapan pulang, dan sebagainya.
Pada situasi ini, klien dan orang-orang disekitarnya mengetahui akan adanya ajal yang
menjelang dan menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir. Keadaan
ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan
saat- saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.
Fase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada keluarga dan
teman-temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien telah menerima keadaanya
dan perlu dilibatkan seoptimal mungkin dalam program pengobatan dan mampu
untuk menolong dirinya sendiri sebatas kemampuannya.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi dapat di simpulkan bahwa teknologi juga mempengaruhi terhadap terjangkitnya
penyakit kronis, kenapa? Karna teknologi juga dapat mengakibatkan masalah masalah kronis
yang hampir sama melemahkannya seperti yang di rancang untuk menyembuhkannnya. Sebagai
cintoh teknologi sangat meningkatkan angka bertahan hidup bayi bayi yang sangat premature
namun pada saat yang sama teknologi tersebut juga membuat mereka rentan terhadap
komplikasi seperti ketergantungan terhadap ventilator dan kebutaan.
B. SARAN
Sebagai perawat profesional, alangkah lebih baik nya jika dalam memberikan asuhan
keperawatan menggunakan teknik teknik komonikasi secara benar dan bijaksana sehingga
terciptalah generasi generasi penerus yang berkualitas.
1
DAFTAR PUSTAKA
Anita Tjie, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC