Anda di halaman 1dari 4

Sahabat kanker

Potensi senyawa antioksidan, triterpenoid pada kulit apel yang dapat digunakan sebagai obat anti
kanker.

Pendahuluan
Latar belakang.
Penyakit kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak
terkendali yang dapat merusak sel tubuh yang lain. Kanker dapat bertumbuh langsung di jaringan
yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis) (Sunaryati,
2011: 12). Pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali disebabkan oleh rusaknya DNA.
Karena rusaknya DNA, mengakibatkan adanya mutasi gen vital yang mengontrol pembelahan
sel. Mutasi gen ini ada yang dapat mengubah sel normal menjadi sel kanker. Karsinogen
merupakan agen fisik maupun kimia yang mampu menyebabkan mutasi-mutasi tersebut.
Terlebih lagi mutasi gen juga dapat terjadi secara spontan maupun diwariskan. Harmanto dan
Sunaryati (2011: 16) menyebutkan bahwa, faktor penyebab tumbuhnya kanker bersifat internal
dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu faktor keturunan, baik dari pihak orang tua
secara langsung maupun nenek moyang, daya tahan tubuh yang buruk. Faktor eksternal seperti
pola hidup tidak sehat di antaranya mengonsumsi makanan dengan bahan karsinogen, makanan
berlemak, minuman beralkohol, kebiasaan merokok, diet salah dalam waktu lama; sinar
ultraviolet dan radioaktif; infeksi menahun/ perangsangan/ iritasi; pencemaran lingkungan atau
polusi udara; obat yang mempengaruhi hormon; berganti-ganti pasangan (Sunaryati 2011: 16).
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker pada umumnya terus meningkat. Menurut data
departemen kesehatan (depkes), prevalensi kanker naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi
1,8%. Menurut International Agency for Research on Cancer, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mengestimasi terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi
pada tahun 2018. WHO memprediksi kanker akan menjadi penyebab kematian nomor satu di
dunia pada akhir abad ini. Kanker akan menjadi penghalang terbesar bagi manusia untuk
meningkatkan angka harapan hidup. Hasil laporan ini didapat setelah peneliti menganalisis data
dari 185 negara di dunia dengan melihat lebih dalam pada 36 jenis kanker.
Sejauh ini, di Indonesia pengobatan penyakit kanker masih memiliki berbagai macam efek
samping yang merugikan tubuh. Selain merugikan bagi tubuh, pengobatan penyakit kanker juga
masih terbilang mahal. Melalui karya tulis ini kami menggagas penggunaan kulit apel sebagai
salah satu terapi alternatif yang aman,efisien,rendah toksisitas serta terjangkau untuk para
penderita penyakit kanker. Yang dimana dengan adanya gagasan ini diharapkan juga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh penyakit kanker.
Tujuan penulisan
Dalam penulisan gagasan tertulis ini, kami memiliki tujuan yaitu :
1. Mengetahui cara memaksimalkan kulit apel untuk dijadikan obat anti kanker.
2. Mengetahui kandungan zat kulit apel. Untuk dijadikan obat anti kanker.
3. Mengatasi masalah yang dihadapi terkait masalah penyembuhan penyakit kanker.

Manfaat penulisan
Bagi masyarakat
Dengan terciptanya gagasan ini diharapkan kulit apel dapat menjadi salah satu pertimbangan
untuk menjadi obat alternatif penyakit kanker. Yang dapat dengan mudah dikembangkan dan
juga mudah untuk didapatkan. Sekaligus dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas
yang disebabkan oleh penyakit kanker.
Bagi lembaga kesehatan
Dengan adanya gagasan ini diharapkan kulit apel dapat dijadikan salah satu penatalaksanaan
alternatif pengobatan melalui obat herbal, yang dapat diterapkan dalam pemberian layanan
terapi pada pasien penderita penyakit kanker.
Bagi nusa bangsa
Mengingat kesehatan merupakan salah satu pondasi utama kemajuan suatu bangsa, dan pada
kenyataannya angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kanker semakin tinggi. Maka
dari itulah memalui gagasan ini diharapkan kulit apel dapat mengurangi angka morbiditas
dan mortalitas pada penyakit kanker. Sehingga dapat menaikkan angka harapan hidup
masyarakat Indonesia, yang dapat memberikan efek positif untuk berbagai bidang seperti
sosial ekonomi , pendidikan serta budaya.
Gagasan
Di masa sekarang, perubahan gaya hidup menjadi sangat tidak terkendali. Mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat, jarang berolahraga, minum minuman beralkohol dan merokok
merupakan hal yang wajar pada masa sekarang. Padahal, kita mengetahui bahwa, pola hidup
yang seperti ini justru dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit
yang dapat ditimbulkan adalah penyakit kanker.
kanker merupakan penyakit yang ditandai pembelahan sel tidak terkendali dan kemampuan
sel-sel tersebut menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
(Sunaryati, 2011: 12). Pembelahan sel-sel yang tak terkendali ini dipicu oleh rusaknya DNA,
sehingga menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol pertumbuhan sel. Akibat dari
mutasi ini, dapat mengubah sel normal menjadi sel-sel kanker. penyakit kanker ini
disebabkan oleh 2 faktor, Faktor genetik dan pola hidup. Besar kemungkinan seseorang
mengidap penyakit kanker jika orang tersebut memiliki turunan penyakit kanker dan
ditambah lagi jika pola hidupnya tidak sehat.
Hingga saat ini, Upaya untuk mengurangi tingkat mortalitas dan mordibitas akibat penyakit
kanker masih kurang memuaskan dikarenakan perkembangan sel-sel kanker yang begitu
cepat dan belum optimal dihadapi dengan terapi kimia. Obat anti-kanker yang telah ada saat
ini sangat tidak spesifik untuk sel-sel kanker dan menyebabkan kematian pada sel-sel sehat
dalam pengobatan kemoterapi. Terlebih lagi, pemakaian obat anti-kanker terbilang cukup
lama dan akan memberikan efek negatif kepada pasien. Penelitian-penelitian baru terus
bermunculan untuk mendapatkan terapi/obat anti-kanker yang “ramah” dengan keadaan para
penderita kanker saat ini.
Kalau kita perhatikan, sudah banyak pembicaraan mengenai sumber daya alam Indonesia
sebagai hasil dan potensi bangsa. Mengingat tanah Indonesia yang subur dan memiliki
beragam keanekaragaman sumber daya seperti potensi hasil laut, sumber daya mineral,
beragam tanaman yang memiliki manfaat sebagai tanaman dan buah-buahan “herbal” yang
dapat dijadikan obat sekaligus prospek baik untuk Indonesia kedepannya.
Salah satu potensi sumber daya alam Indonesia yang sering kita anggap “remeh” ialah buah
apel. Apel memiliki beribu manfaat yang jarang diketahui oleh banyak orang. Apel paling
sering masyarakat gunakan sebagai salah satu alternatif menurunkan berat badan, karena
memang apel sendiri memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Jika kita mengkonsumsi
buah apel,Sering kali kita membuang kulitnya,karena memang ketidaksukaan mengkonsumsi
buah apel dengan kulitnya. Dan juga banyak anggapan masyarakat yang mengganggap
bahwa kulit apel telah dilapisi oleh pengawet seperti lilin yang dapat membahayakan tubuh.
Padahal kulit apel memiliki kandungan total fenolik dan flavonoidnya lebih banyak
dibandingkan dengan daging buah apel itu sendiri.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chinici et.al. Daging buah apel mengandung katekin,
prosianidin, floridzin, floretin glikosida, asam kafeat, dan asam klorogenat. Semua kandungan
tersebut berada pada kulit apel dan ditambah dengan quercetin glikosida. Quercitin ini
mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Fungsinya adalah mencegah serangan radikal
bebas sehingga dapat melindungi tubuh dari kemungkinan serangan kanker. (Ali Khomsan,
2006). Pada kulit apel, penyumbang aktivitas antioksidan paling besar adalah flavonol. Dari
semua varitas yang diteliti, semuanya menunjukkan bahwa kulit apel memiliki aktivitas
antioksidan lebih tinggi daripada daging dan daging-kulit. Adapun uji aktivitas antioksidan
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ORAC (Oxygen Radical Absorbance
Capacity).kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Liu dan Chen mengujikan ekstrak buah apel
terhadap tikus dan mendapatkan bahwa ekstrak tersebut mempunyai aktivitas antioksidan dan
antiproliferasi yang tinggi terhadap kanker payudara.
Penelitian yang dilakukan oleh He dan Liu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid pada
kulit apel. Triterpenoid adalah senyawa metabolid sekunder yang kerangka karbonnya berasal
dari enam satuan isoprena dan diturunkan dari hidrokarbon C 30 asiklik. He dan Liu mengisolasi
13 senyawaan triterpenoid dari kulit apel. Sebagian besar dari ke-13 senyawaan tersebut
mempunyai potensi aktivitas antikanker yang tinggi yaitu terhadap HepG2 liver kanker, MCF-7
kanker payudara, dan Caco-2-kanker kolon. Hal ini menunjukkan bahwa, kandungan yang
terdapat pada buah apel hingga kulit apel dapat menjadi salah satu pilihan alternatif untuk
menjadi obat bagi para penderita penyakit kanker khususnya untuk kanker liver, kanker
payudara, dan kanker kolon.

Dari semua penelitian yang mendukung gagasan ini menunjukkan bahwa adanya potensi dari
kandungan antioksidan dan triterpenoid yang dapat dikembangkan kembali menjadi salah satu
obat alternatif dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kanker. Kemugkinan
Kulit apel dapat dikembangkan menjadi obat dalam bentuk tablet,kapsul,sirup,salep,emulsi,dan
suspensi. Atau dapat juga dijadikan obat herbal yang mudah didapatkan dan harga yang relatif
terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai