Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN TAHAPAN KEHILANGAN DAN BERDUKA PASCA BANJIR

PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PERKAMIL


KOTA MANADO

Mega Maria Laluyan


Esrom Kanine
Ferdinand Wowiling

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email :megalaluyan@gmail.com

Abstract: Loss and grieving is an integral part of life. Lost is a state of the individual part with
something that previously existed, then there is no case, either in part or its entirety and grieving
is the emotional response is expressed against loss manifested the feelings of sadness, anxiety,
shortness of breath, insomnia and others. description of the stages of loss and grieving after the
floods on communities in the Village Perkamil Manado City. This research uses descriptive
survey method with cross sectional approach. Respondents in the study were neighbourhood 1
Perkamil village residents as much as 20 respondents. The result of the respondents have a
positive response amounted to 63 people (67,7%) while the respondents have a negative response
amounted to a 30 person (32,3%).
Keywords: Loss and Grief, Perkamil, description.

Abstrak: Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan.Kehilangan adalah
suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak
ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan dan berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, cemas, sesak nafas, susah
tidur dan lain-lain. gambaran tahapan kehilangan dan berduka pasca banjir pada masyarakat di
Kelurahan Perkamil Kota Manado. penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian merupakan warga kelurahan Perkamil
lingkungan 1 sebanyak 93 responden. Hasilnya responden memiliki tanggapan positif berjumlah
63 orang (67,7%), sedangkan responden yang memiliki tanggapan negatif berjumlah 30 orang
(32,%).
Kata Kunci: Kehilangan dan Berduka, Perkamil, gambaran.
PENDAHULUAN potensi bencana besar artificial dan non

Fenomena alam seperti bencana artificial (Zehan, 2013).

alam berdampak besar bagi populasi Patahan besar pada lempeng

manusia dan lingkungan. Peristiwa alam berupa cicin api (ring of fire) menjadi

yang digolongkan sebagai bencana alam ancaman potensial gempa.Letak

dapat berupa banjir, letusan gunung geografis inilah yang menjadikan

berapi, tsunami, tanah longsor, badai Sulawesi Utara sebagai salah satu

salju, kekeringan, hujan es, gelombang daerah yang rawan akan ancaman

panas, badai panas, taifun, tornado, bencana alam (Redaksi IMI, 2013).

kebakaran liar dan wabah penyakit. Seperti bencana alam yang belum lama

Indonesia berdasarkan posisi ini terjadi dimanado, yaitu banjir

garis lintang dan garis bujur terletak bandang. Bencana alam yang terjadi ini

pada diantara 6°LU - 11°LS dan 95°BT menyebabkan banyak sekali kehilangan

- 141°BT. Indonesia juga memiliki dan duka bagi masyarakat Kota

kurang lebih 17.000 buah pulau, dengan Manado, terutama bagi masyarakat

luas daerah daratan 1.922.570 km² dan yang berada di DAS (daerah aliran

memiliki luas perarian sebesar sungai) Tondano.

3.257.483 km². Indonesia terletak pada Banjir bandang yang terjadi di

posisi pertemuan tiga lempeng, yaitu Kota Manado pada tanggal 15 Januari

Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik 2014 mengakibatkan banyak sekali

dan Lempeng Indo – Australia yang kehilangan bagi warga Manado dan

menjadi pusat pergerakan bumi. Tidak sekitarnya. Sedikitnya 19 orang

heran, jika wilayah ini mempunyai meninggal dengan perincian Manado 6


orang, Tomohon 6 orang, Minahasa 6 Kehilangan adalah suatu keadaan

orang dan Minahasa utara 1 orang. individu berpisah dengan sesuatu yang

Dampak kehilangan lain yang terjadi sebelumnya ada, kemudian menjadi

juga adalah kehilangan harta benda. tidak ada, baik terjadi sebagian atau

Sekitar 10.844 unit rumah mengalami keseluruhan. Kehilangan merupakan

kerusakan akibat banjir bandang pengalaman yang pernah dialami oleh

tersebut.Fenomena alam yang terjadi ini setiap individu selama rentang

berdampak pada 85.831 jiwa atau kehidupan, sejak lahir individu sudah

23.204 KK yang ada di Manado dan mengalami kehilangan dan cenderung

sekitarnya (Nugroho,2014). akan mengalaminya kembali walaupun

Data dari Badan Penanggulangan dalam bentuk yang berbed (Yosep,

Bencana Daerah (BPBD) Manado 2010).

menyebutkan, 10 dari 11 kecamatan di Berduka adalah respon emosi

Manado terkena dampak banjir. yang diekspresikan terhadap kehilangan

Kecamatan – kecamatan tersebut yaitu yang dimanifestasikan adanya perasaan

Kecamatan Paal Dua, Bunaken, sedih, cemas, sesak nafas, susah tidur

Malalayang, Mapanget, Sario, Singkil, dan lain-lain. Berduka merupakan

Tikala, Tuminting, Wanea dan Wenang. respon normal pada semua kejadian

Sementara kecamatan yang tidak kehilangan. NANDA merumuskan ada

terkena dampak banjir adalah dua jenis tipe berduka, yaitu berduka

Kecamatan Kepulauan Bunaken diantisipasi dan berduka disfungsional

(Kadir,2014). (Rachmad, 2011).


Bencana alam seperti banjir Bayangan traumatik itu dapat muncul

merupakan suatu kejadian alam yang saat terjaga atau dalam mimpi dan

menghantui hampir seluruh wilayah di sering kali juga mengeluh mengalami

Indonesia. Kejadian ini tentunya gangguan tidur.

menyebabkan trauma yang mendalam Trauma secara sederhana dapat

bagi mereka yang mengalaminya. diartikan sebagai luka yang sangat

Hidup dalam pengungsian juga menyakitkan. Pengalaman traumatis,

bukanlah hal yang menyenangkan untuk secara psikologik berarti pengalaman

dijalani. Apabila trauma ini tidak cepat mental yang mengancam kehidupan,

diatasi maka dapat timbul suatu dan melampaui ambang kemampuan

gangguan kejiwaan yang disebut rata rata orang untuk menanggungnya.

sebagai Gangguan Stres Pasca Trauma Peristiwa tersebut dapat dialami sendiri

yaitu suatu keadaan yang timbul atau menyaksikan (terlibat langsung)

sebagai respons berkepanjangan dalam peristiwa tersebut. Pengalaman

terhadap kejadian atau situasi yang traumatis mengakibatkan perubahan

bersifat stresor katastrofik, yang sangat yang drastis dalam kehidupan

menakutkan dan cenderung seseorang. Pengalaman traumatis

menyebabkan penderitaan pada hampir mengubah persepsi seseorang terhadap

semua orang (Kembaren, 2014). kehidupannya. Pengalaman traumatis

Seseorang mengalami suatu dapat mengubah perilaku dan kehidupan

peristiwa yang sangat traumatik akan emosi seseorang.

mengalami episode bayangan-bayangan Peristiwa-peristiwa traumatik

traumatik tersebut (flashback). yang mengerikan dan mengancam


kelangsungan hidup merupakan jiwa dan dengan menggunakan

pengalaman traumatis yang Purposive sampling dengan rumus

menimbulkan distres dan gejala-gejala oleh Setiadi (2012), diambil sampel

pasca trauma. Perubahan berbagai aspek 93 jiwa.

kehidupan, kerusakan harta benda, Instrumen pengumpulan data

kehilangan orang-orang yang dicintai, yang digunakan dalam penelitian ini

membutuhkan daya adaptasi yang luar berupa kuesioner. Dalam kuesioner

biasa (Kembaren, 2014). tersebut mengandung 10 pertanyaan

Latar belakang di atas mendorong dengan tingkatan angka di tiap

peneliti untuk meneliti “Gambaran jawaban yang diberikan oleh

tahapan kehilangan dan berduka pasca responden. Jika pertanyaan dijawab

banjir pada masyarakat di Kelurahan „tidak pernah‟ diberikan skor 1,

Perkamil Kota Manado”. „jarang‟ diberikan skor 2, „kadang-

kadang‟ diberikan skor 3, „sering‟

diberikan skor 4 dan „selalu‟

diberikan skor 5. Hasil positif


METODOLOGI PENELITIAN
apabila jumlah skor rata-rata 26-50,
Jenis penelitian ini
sedangkan hasil negatif apabila
menggunakan menggunakan metode
jumlah skor rata-rata 10-25.
survey deskriptif. Penelitian
Pengumpulan data dilakukan
dilaksanakan pada bulan Juli 2014
secara langsung dengan teknik
di DAS Tondano yang terkena
wawancara terhadap responden yang
banjir, yaitu di Kelurahan Perkamil
sebelumnya telah mendapatkan izin
Kota Manado, pada populasi 1268
penelitian dari kantor Kelurahan tabulating, kemudian data dianalisis

Perkamil Kota Manado. Selanjutnya melalui prosedur analisis univariat.

peneliti melakukan pendekatan Etika dalam penelitian ini

dengan responden kemudian sebagai berikut: peneliti melakukan

memberikan penjelasan sesuai beberapa hal yang berhubungan

dengan etika penelitian. Selesai dengan etika penelitian berupa

responden mendengar dan mengerti informed consent, menghormati

maksud serta tujuan penelitian, privasi dan kerahasian responden,

peneliti menyerahkan surat menghormati keadaan,

persetujuan menjadi responden untuk memperhitungkan manfaat dan

ditanda tangani, dan kemudian kerugian yang di timbulkan.

peneliti melakukan wawancara

sesuai isi pertanyaan dalam lembar


HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner.
A. Hasil Penelitian
Setelah selesai melakukan
Analisi Univariat
wawancara lalu peneliti melakukan
Tabel 1Distribusi menurut umur
pengecekan kembali. Selanjutnya
Umur Banyak responden
melapor ke kantor Kelurahan
n %
Perkamil Kota Manado bahwa 40 tahun 15 16,1
42 tahun 14 15,1
penelitian telah selesai dilaksanakan. 45 tahun 17 18,3
46 tahun 2 2,2
Prosedur pengolahan data
51 tahun 13 14,0
yang dilakukan melalui tahap 52 tahun 9 9,7
55 tahun 11 11,8
editing, koding, skoring dan 56 tahun 9 9,7
59 tahun 2 2,2
60 tahun 1 1,1 A. PEMBAHASAN
Total 93 100,0
Sumber: Data Primer, 2014
Hasil penelitian dilakukan

Tabel 2Distribusi menurut jenis terhadapt 93 orang responden

kelamin diketahui jumlah responden

Jenis Banyak terbanyak menurut umur adalah


kelamin responden
n % berumur 45 tahun berjumlah 17
Laki-laki 54 58,1
orang (18,3%), umur 40 tahun
Perempuan 39 41,9
Total 93 100,0 berjumlah 15 orang (16,1%), umur
Sumber: Data Primer, 2014
42 tahun berjumlah 14 orang
Tabel 3Distribusi menurut
(15,1%), 51 tahun berjumlah 13
pekerjaan
orang (14,0%), umur 55 tahun
Pekerjaan Banyakresponden
n % berjumlah 11 orang (11,8%), umur
Kepala 1 1,1
lingkungan 52 dan 56 tahun berjumlah 9 orang
Swasta 16 17,2
Pensiunan 4 4,3 (9,7%), umur 46 dan 59 tahun
IRT 17 18,3
PNS 18 19,4 berjumlah 2 orang (2,2%) dan 60
Buruh 25 26,9
Pegawai 12 12,9 tahun berjumlah 1 orang (1,1%).
Kantor
Total 93 100,0
Sumber: Data Primer, 2014
Menurut Notoatmodjo (2003)

mengatakan bahwa umur merupakan


Tabel.4Distribusi kategori
lamanya waktu seseorang dalam
tanggapan
tahun yang dihitung sejak dilahirkan
Tanggapan Banyak Responden
n %
sampai berulang tahun yang terakhir.
Positif 63 67,7
Negatif 30 Umur yaitu
32,3 satuan waktu yang
Total 93 100,0
. Sumber: Data Primer, 2014 mengukur waktu keberadaan suatu
benda atau makhluk, baik yang hidup responden perempuan berjumlah

maupun yang mati (Depkes, 2013). sebanyak 39 orang (41,9%). Hasil

dari penelitian ini menunjukan ,


Dari hasil penelitian peneliti
jumlah responden laki-laki lebih
diketahui bahwa responden yang
banyak dari respoden perempuan.
paling besar menggalami kehilangan

dan berduka yaitu responden yang Menurut penelitian Hungu

berusia 45 tahun. Jumlah responden (2007) jenis kelamin adalah

yang berumur 45 tahun yaitu 17 perbedaan antara perempuan dengan

orang dan sebanyak 13 orang laki-laki secara biologis sejak

memberikan tanggapan positif seseorang lahir. Perbedaan biologis

(kecenderungan masih dalam dan fungsi biologis laki-laki dan

tahapan kehilangan dan berduka), perempuan tidak dapat dipertukarkan

sedangkan responden yang paling diantara keduanya, dan fungsinya

banyak memberikan respon negatif tetap dengan laki-laki dan

(kecenderungan sudah tidak dalam perempuan pada segala ras yang ada

tahapan kehilangan dan berduka) di muka bumi.

yaitu responden yang berumur 40


Berdasarkan hasil penelitian
tahun sebanyak 8 orang dari 15
responden laki-laki merupakan
orang responden.
responden terbanyak yang

Berdasarkan jenis kelamin dari mengalami kehilangan dan berduka.

penelitian ini, responden laki-laki Sebanyak 39 orang dari 54 orang

berjumlah sebanyak 54 orang responden laki-laki memberikan

(58,1%), sedangkan jumlah tanggapan positif (kecenderungan


masih dalam tahapan kehilangan dan yang sibuk dengan kegiatan atau

berduka), sedangkan responden ppekerjaan sehari-hari akan memiliki

perempuan yang memberikan waktu yang lebih untuk memperoleh

tanggapan positif yaitu sebanyak 24 informasi (Depkes RI, 2011).

orang dari 39 orang responden yang Berdasarkan hasil penelitian

telah diteliti. Lebih besarnya diketahui responden yang paling

responden laki-laki mengalami banyak memberikan tanggapan

kehilangan dan berduka karena positif (kecenderungan masih dalam

responden laki-laki merupakan tahapan kehilangan dan berduka)

tulang punggung dalam suatu yaitu responden yang bekerja sebagai

keluarga. buruh, sebanyak 23 dari 25 orang

responden memberikan tanggapan


Dari hasil penelitian diperoleh
positif. Sedangkan yang paling
jumlah pekerjaan responden paling
banyak memberikan tanggapan
banyak bekerja sebagai Buruh 25
negatif (kecenderungan sudah tidak
orang (26,9%), PNS 18 orang
dalam tahapan kehilangan dan
(19,4%), IRT 17 orang (18,3%),
berduka) yaitu responden yang
Swasta 16 orang (17,2%), Pegawai
bekerja sebagai PNS, sebanyak 13
Kantor 12 (12,9%) dan Pensiunan 4
dari 18 orang responden memberikan
orang (4,3%), serta Kepala
tanggapan negatif
Lingkungan 1 orang (1,1%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat
Pekerjaan merupakan sesuatu
dilihat tingkat pekerjaan seseorang
yang dikerjakan untuk mendapatkan
dapat mempengaruhi tanggapan
nafkah atau pencaharian masyarakat
kehilangan dan berduka seseorang. tahapan kehilangan dan berduka

Semakin tinggi tingkat pekerjaan serta belum bisa menerima

seseorang maka semakin kecil juga kehilangan dan berduka yang

kecenderungan orang tersebut akan dialami.

mengalami kehilangan dan berduka.


Kehilangan dan berduka

Data yang diperoleh berdasarkan merupakan bagian integral dari

hasil penelitian menunjukan bahwa, kehidupan. Kehilangan adalah suatu

responden di Kelurahan Perkamil kondisi terpisah atau memulai

terbanyak memiliki tanggapan sesuatu tanpa sesuatu hal yang

positif (kecenderungan masih dalam berarti sejak kejadian tersebut.

tahapan kehilangan dan berduka) Kehilangan mungkin terjadi secara

berjumlah 63 orang (67,7%) dan bertahap atau mendadak, bisa tanpa

responden memiliki tanggapan kekerasan atau tidak diharapkan,

negatif (kecenderungan sudah tidak sebagian atau total dan bisa kembali

dalam tahapan kehilangan dan atau tidak dapat kembali. ( Perry&

berduka) yaitu 30 orang (32,3%). Potter, 2005).

Hasil penelitian di Kelurahan Kehilangan juga merupakan


Perkamil menggambarkan responden suatu kondisi dimana seseorang
terbanyak memiliki tanggapan positif mengalami suatu kekurangan atau
(kecenderungan masih dalam tidak ada dari sesuatu yang dulunya
tahapan kehilangan dan berduka). pernah ada atau pernah dimiliki
Tanggapan positif dalam penelitian (Suseno, 2004).
ini yaitu kecenderungan masih dalam
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan akurat, sehingga nantinya lebih

tentang gambaran tahapan tahu cara tahapan kehilangan dan

kehilangan dan berduka pasca banjir berduka.

pada masyarakat di Kelurahan


Diharapkan profesi keperawatan
Perkamil maka dapat disimpulkan
agar lebih meningkatkan perhatian
bahwa, pada masyarakat Perkamil
dalam memberikan pemahanam
lingkungan 1 terdapat 63 orang
tentang gambaran tahapan
(63,7,0%) yang bersikap positif
kehilangan dan berduka pasca banjir.
(kecenderungan masih dalam
Penulis berharap pada peelitian-
tahapan kehilangan dan berduka) dan
penelitian selanjutnya untuk meneliti
30 orang (32,3%) yang bersikap
lebih pada fase-fase kehilangan yang
negatif (kecenderungan sudah tidak
lebih kompleks, yaitu fase denial,
dalam tahapan kehilangan dan
fase anger, fase bargaining, fase
berduka).
depression dan fase acceptance.

DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Keperawatan Jiwa : Iyus Yosep,
Diharapkan masyarakat dapat S.Kp., M.Si, 2010.

meningkatkan pemahaman dan


Metedologi Penelitian Kesehatan :
kemampuan tentang gambaran Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
2010.
tahapan kehilangan dan berduka

dengan mencari informasi yang baik


Metedologi dan Aplikasi Penelitian
Keperawatan : Suyanto, S.Kp.,
M.Kes, 2011.

Wikipedia Bahasa Indonesia,


Ensiklopedia Bebas. Bencana Alam.
2014.
Diakses 3 April 2014.
Available from
:http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana
_alam

Indonesia Maritime Institute. Negeri


Cincin Api Anugerah dan Bencana.
2013
Diakses 3 April 2014.
Available from
:http://indomaritimeinstitute.org/201
3/11/negeri-cincin-api-anugerah-dan-
bencana

Kesehatan Jiwa : Waspada


Gangguan Stress Pasca Trauma
Bencana Alam : dr. Lahargo
Kembaren, Sp.KJ, 2014.

Fundamental Keperawatan volume 1


: Perry & Potter, 2005.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Manusia: Kehilangan, Kematian dan
Berduka dan Proses Keperawatan :
Suseno, 2004.

Diagnose Keperawatan Psikiatri,


Pedoman Untuk Pembuatan Rencana
Perawatan Edisi 3 : Mary C, 1998.

Anda mungkin juga menyukai