Sebelum saya masuk ke inti pidato saya hari ini, mari kita merenungkan sejenak apa
yang telah terjadi dengan Pendidikan di Indonesia sekarang ini. Betapa
memprihatinkan keadaan di sekitar kita. Banyak siswa siswi di Indonesia yang
masih belum mengetahui skill mereka bahkan masih ada siswa yang meragukan
bakat mereka. Fenomena tersebut tentu saja membuat kualitas Pendidikan
Indonesia disebut tertinggal dari negara maju. Ditambah lagi kurang meratanya
pendidikan yg diberikan di Indonesia, mengapa hal tsb dapat terjadi,bagaimana
cara kita sbg pelajar dan khususnya pemerintah mengejar ketertinggalan tsb
Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa, semakin
baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti
dengan semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Diindonesia sendiri saat ini
menerapkan sistem pendidikan nasional. Semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan
harus menerapkan sistem tersebut. Salah satu program pendidikan yang terkini di
dalam negeri adalah “Wajib Belajar 12 Tahun”, yakni 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3
tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA),selain itu proses kegiatan belajar mengajar Indonesia selalu dinamis alias
berubah dari masa ke masa. Butuh kurikulum yang tepat untuk menyesuaikan setiap
situasi dan kondisi. Salah satu kurikulum yang merupakan hasil dari perubahan
zaman adalah kurikulum 2013.
Namun kuurikulum Indonesia masih mengandalkan teori-teori saja. Ketika pelajar
menyelesaikan pendidikan, tidak ada banyak hal yang bisa mereka lakukan. Masih
banyak sekolah yang jarang mengadakan praktikum atau membekali peserta didik
dengan soft skill dan hard skill.
Maka dari itu inilah alasan mangapa Pendidikan Indonesia disebut tertinggal 128
tahun dari negara maju karena pendidikan di Indonesia hanya mengacu kepada nilai
akademis yang pada akhir tujuannya adalah “mencari pekerjaan” sementara
pendidikan di negara lain yang notabene memiliki sistem pendidikan yang baik
mereka membuat sistem pendidikan agar anak didik mereka berkembang sesuai
minat dan bakat akademisnya. Di Indonesia sendiri kita dituntut untuk “bisa” semua
mata pelajaran bukan “ahli” pada bidang tertentu.
Ternyata masih sangat banyak anak-anak Indonesia yang masih sulit mendapatkan
pendidikan. Mungkin salah satu faktor Indonesia sangat jauh tertinggal adalah masih
banyaknya anak Indonesia yang sulit mendapatkan pendidikan terutama jenjang
perguruan tinggi
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (1)
menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu”, dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”.
\
Lalu bagaimana upaya kita sebagai pelajar untuk memperbaiki hal tsb
Dimulai dari
1. DIRI SENDIRI
Kita tidak bisa terus menerus berpangku tangan dan hanya mengandalkan
pemerintah. Mungkin ada beberapa tips yg dapat membantu diri kita
mengembangkan ataupun mencari tahu kemampuan yg kita miliki , antara lain
1. Mulai menggali informasi, pengetahuan, serta minat apa yang diri kita miliki.
2. Berusaha “develop” keahlian yang kita miliki dengan tidak hanya mengacu
pada akademis kita bisa mengikuti seminar, pelatihan, komunitas,dsb
Kemajuan kita sebagai bangsa tidak bisa lebih cepat daripada kemajuan kita
dalam pendidikan. Pikiran manusia adalah sumber daya fundamental kita." -
John F. Kennedy