0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kebersihan pribadi dan lingkungan dengan kejadian penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebersihan pribadi, pakaian, dan lingkungan dengan kejadian skabies, serta manfaat hasil penelitian bagi peneliti, lembaga, santri, dan pondok pesantren.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kebersihan pribadi dan lingkungan dengan kejadian penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebersihan pribadi, pakaian, dan lingkungan dengan kejadian skabies, serta manfaat hasil penelitian bagi peneliti, lembaga, santri, dan pondok pesantren.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kebersihan pribadi dan lingkungan dengan kejadian penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebersihan pribadi, pakaian, dan lingkungan dengan kejadian skabies, serta manfaat hasil penelitian bagi peneliti, lembaga, santri, dan pondok pesantren.
Arti kesehatan secara harfiah adalah sesuatu yang berhubungan dengan kondisi fisik seseorang. Orang yang dikatakan sehat apabila terbebas dari serangan penyakit, sebaliknya dikatakan sakit apabila kondisi fisiknya tidak baik akibat penyakit menulaar ataupun tidak menular.dan didanamakan konsep sehat sakit. Di Indonesia kriteria sehat ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan dan telah diperbaharui dengan Pasal 1 Ayat (1) yang bunyinya : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dai badan ,jiwa dan social yang memungkinkan setip orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Ada beberpa faktor yang saling berpengaruh tehadap staus kesehatan yaitu faktor keturunan, faktor pelayanan keesehatan, faktor prilaku, dan faktor lingkungan(suyono, 2010). Skabies adalah penyakit menular yng disebabkan oleh sacroptes scabiei varian hominis, yang penularannya terjadi secara kontak langsung. Skabies ditularkan melaui kutu betina yang telah dibuahi, melalui kontak fisik yang erat. Penularan melalui pakaian dalam, handuk, seprei , tempat tidur, dan perabot rumah tangga (Harahap, 2000). Skabies merupakan salah satu kondisi dermatologis yang paling umum dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. Menurut Departemen Kesehatan RI prevalensi skabies di seluruh Indonesia adalah 5.6% - 12.95%. Penyakit ini dapat diobati, namun seringkali terlambat didiagnosa sehingga pengobatan terlambat dan mudah menyebar secara berkelompok (Pratama et al., 2016). Skabies paling sering ditularkan melalui kontak langsung dari kulit penderita yang berlangsung lama atau berkepanjangan. Transimisi skabies dari penderita ke orang lain dibutuhkan 15-20 menit dari kontak langsung. Biasanya tejadi antara teman dekatnya atau anggota keluarga. Skabies dapat ditularkan melalui kontak dengan pakaian penderita atau tempat tidur yang biasanya di gunakan bersama. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama- sama di satu tempat yang relatif sempit (Pratama et al., 2016). Cara mencegah kejadian skabies adalah meningkatkan perilaku pencegahan skabies, yaitu perilaku yang berkaitan dengan pencegahan terhadap penyakit. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan skabies salah satunya adalah pengetahuan seseorang, karena munculnya perilaku baru diawali oleh pengetahuan yang didapat (Notoatmojo, 2012).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permaslahan pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera utara ?”.
1.3 TUJUAN UMUM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies di pesantren Ar Raudhatul Hasanah.
1.4 TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui personal hygiene dengan kejadian skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui kebersihan pakaian dengankejadian skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui kebersihan lingkungan dengan kejadian skabies pada santri di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam suatu penelitian khususnya mengenai hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies. 2. Bagi institusi penelitian adalah agar hasil penelitian ini dapat menambah data kepustakaan dan menjadi satu masukan dan bermanfaat bagi mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 3. Bagi santri adalah agar mampu menjadikan pelajaran dan pemahhaman diri terhadap pentingnya kebersihan diri guna mencegah penularan penyakit khususnya penyakit yang gampang menular seperti penyakit skabies. 4. Bagi pondok pesantren agar mampu menjadi informasi tambahan yang bertujuan untuk mengurangi kasus penyakit skabies di pondok pesantren Ar Raudhatul Hasanah.