Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Arti kesehatan secara harfiah adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kondisi fisik seseorang. Orang yang dikatakan sehat apabila terbebas dari
serangan penyakit, sebaliknya dikatakan sakit apabila kondisi fisiknya tidak baik
akibat penyakit menulaar ataupun tidak menular.dan didanamakan konsep sehat
sakit. Di Indonesia kriteria sehat ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 1960
tentang Pokok-pokok Kesehatan dan telah diperbaharui dengan Pasal 1 Ayat (1)
yang bunyinya : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dai badan ,jiwa dan social
yang memungkinkan setip orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Ada
beberpa faktor yang saling berpengaruh tehadap staus kesehatan yaitu faktor
keturunan, faktor pelayanan keesehatan, faktor prilaku, dan faktor
lingkungan(suyono, 2010).
Skabies adalah penyakit menular yng disebabkan oleh sacroptes scabiei varian
hominis, yang penularannya terjadi secara kontak langsung. Skabies ditularkan
melaui kutu betina yang telah dibuahi, melalui kontak fisik yang erat. Penularan
melalui pakaian dalam, handuk, seprei , tempat tidur, dan perabot rumah tangga
(Harahap, 2000). Skabies merupakan salah satu kondisi dermatologis yang paling
umum dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. Menurut Departemen
Kesehatan RI prevalensi skabies di seluruh Indonesia adalah 5.6% - 12.95%.
Penyakit ini dapat diobati, namun seringkali terlambat didiagnosa sehingga
pengobatan terlambat dan mudah menyebar secara berkelompok (Pratama et al.,
2016).
Skabies paling sering ditularkan melalui kontak langsung dari kulit penderita
yang berlangsung lama atau berkepanjangan. Transimisi skabies dari penderita ke
orang lain dibutuhkan 15-20 menit dari kontak langsung. Biasanya tejadi antara
teman dekatnya atau anggota keluarga. Skabies dapat ditularkan melalui kontak
dengan pakaian penderita atau tempat tidur yang biasanya di gunakan bersama.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perorangan dan lingkungan,
atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama- sama di satu tempat yang
relatif sempit (Pratama et al., 2016). Cara mencegah kejadian skabies adalah
meningkatkan perilaku pencegahan skabies, yaitu perilaku yang berkaitan dengan
pencegahan terhadap penyakit. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku
pencegahan skabies salah satunya adalah pengetahuan seseorang, karena
munculnya perilaku baru diawali oleh pengetahuan yang didapat (Notoatmojo,
2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka permaslahan pada penelitian ini
adalah “Apakah terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit
skabies di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera utara ?”.

1.3 TUJUAN UMUM


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene
dengan kejadian penyakit skabies di pesantren Ar Raudhatul Hasanah.

1.4 TUJUAN KHUSUS


1. Untuk mengetahui personal hygiene dengan kejadian skabies pada santri di
Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui kebersihan pakaian dengankejadian skabies pada santri di
Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui kebersihan lingkungan dengan kejadian skabies pada santri
di Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :


1. Bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam suatu
penelitian khususnya mengenai hubungan personal hygiene dengan kejadian
penyakit skabies.
2. Bagi institusi penelitian adalah agar hasil penelitian ini dapat menambah data
kepustakaan dan menjadi satu masukan dan bermanfaat bagi mahasiswa/i
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
3. Bagi santri adalah agar mampu menjadikan pelajaran dan pemahhaman diri
terhadap pentingnya kebersihan diri guna mencegah penularan penyakit
khususnya penyakit yang gampang menular seperti penyakit skabies.
4. Bagi pondok pesantren agar mampu menjadi informasi tambahan yang
bertujuan untuk mengurangi kasus penyakit skabies di pondok pesantren Ar
Raudhatul Hasanah.

Anda mungkin juga menyukai