Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dinda Arisca

Nim :210205398
Kelas : Ekstensi B2
Tugas Farmakologi

Farmakokinetika

1. Selama pemberian obat terjadi proses farmakokinetik dan farmakokinetik untuk meng
hasilkan efek terapeutik, tetapi kadang kala dapat menghasilkan efek toksik.
Kapankah obat dapat mengalami efek toksik yang merugikantersebut?
2. Pemberian obat dapat dilakukan secara enteralmaupun
parenteral. Apakah ada perbedaan proses farmakoknetik dari kedua cara pemberian
obat tersebut ?
3. Obat dapat diabsorbsi ke dalam saluran cerna dengan berbagai cara ,salahsatunya
proses endositosis dan eksositosis. Mohon dijelaskan lebih lanjutperbedaanya?
4. Semua obat dapat diabsorbsi, akan tetapi ada juga obat tidak terabsorbsi denganbaik.
Apakah ada factor-faktor yang harus diperhatikan yang dapat mempengaruhi
absorbsi ?

Jawab:
1. Obat dapat menjaditoksik ketika ada beberapa hal yang tidak sesuai seperti :
a. Dosis yang tidaksesuai
b. Terkena efeksamping
c. Tata cara penggunaan yang tidaksesuai
d. Adanya informasi tambahan yang tidak diketahuipasien
e. Tata cara penyimpanan sediaan obat yang tidaksesuai
f. Tidak memperhatikankontraindikasi

2. Enternal:
Diberikan secara oral, obat melalui system pecernaan diserap lalu di distribusi
melalui aliran darah, lalu terjadi perubahan pada zat obat yang masih aktif menjadi
tidak aktif dan setelah itu diekskresikan baik melalui urin maupun feses atau
keringat. Pada rute ini bioavailabilitas obat tidak terlalubaik.

Parenteral:
Diberikan melalui suntikan vena, muscular, subkutan dan lainnya. Pada rute ini tidak
melalui system pencernaan dan tidak di serap namun langsung didistribusi melalui
aliran darah lalu mengalami metabolisme setelah itu di eksresikan baik melalui urin,
feses maupun keringat.

3. Endositosis merupakan suatu proses yang menangkap zat atau partikel dari luar sel,
dengan cara melanda atau melalap menggunakan membran sel. Dimana membran ini
berbentuk lipatan di atas substansi atau zat, yang benar benar tertutup oleh membran
sel.Padatitiktersebut,kantungmembranatauvesikelakanmenjepitdanmenggerakkan zat
ke dalam sitosol. Endositosis sendiri memiliki dua jenis utama, yakni fagositosis
danpinositosis.
Sedangkan eksositosis merupakan suatu proses yang menjelaskan mekanisme vesikel
bergabung dengan membran plasma dan melepaskan isinya ke luar sel. Dimana proses
ini terjadi ketika sel menghasilkan zat untuk diekspor atau ketika sel menyingkirkan
produk limbah ataupun racun.Kemudian protein membran yang baru dibuat dan juga
membranlipidakandipindahkankeatasmembranplasmaoleheksositosis.Sampaititik ini,
itulah perbedaanendositosis daneksositosis.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat:

1. Pengaruh besar-kecilnya partikel obat Kecepatan disolusi obatberbanding


langsung dengan luas permukaan yangdalam kontak dengan cairan/pelarut;
bertambah kecil partikel, bertambah luaspermukaan total, bertambah mudah
larut2.Pengaruhdayalarut obatPengaruhdaya larutobat/bahanaktiftergantungpada:
a. Sifat kimia: modifikasi kimiawiobat
b. Sifat fisik: modifikasi fisikobat
c. Prosedur dan teknik pembuatanobat
d. Formulasi bentuk sediaan/galenik dan penambahaneksipien
3. Beberapa faktor lain fisiko-kimia obat
a. pKa dan derajat ionisasi obat Konsentrasi relatif bentuk ion/molekul bergantung
pada pKa obat dan jugapada pH lingkungannya. Kebanyakan obat berupa asam
lemah atau basa lemah; olehkarena absorpsi dengan cara difusi pasif hanya terjadi
dalam bentuk tidak terionisasi(atau molekul), maka perbandingan obatyang tidak
terionisasi sangatmenentukanabsorpsi. pKa obat merupakan faktor penting, apakah obat
itu bila diberikan per oraldiabsorpsi lebih banyak di lambung atau lebih banyak di usus
b. Koefisien partisilemak/air
Resistensi Obat

1. Jelaskan beberapa cara mekanisme kerja obat antibiotik pada sel bakteri?
2. Bila seseorang mengalami mutasi genetika kromosom, apakah dapat menimbulkan
resisten terhadap antibiotik?
3. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasien untuk m
encegah terjadi resistensi obat ?(di dalam bidang kedokteran gigi seringkali
diberikan dengan antiotik bergolongan & Beta laktam untuk bakteri gram
negatif) Apa penyebab terjadinya resistensi obat berdasarkan mekanismenya?

Jawab:

1. Cara kerja antibiotik:


a. Merusak bagian dinding sel bakteri, antara lain beta-laktam (penisilin,
sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase),basitrasin,
danvankomisin.
b. Menghambat sintesis protein antara lain, aminoglikosid, kloramfenikol,
tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin),klindamisin,
mupirosin, dan spektinomisin.
c. Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat antara lain,
trimetoprim dansulfonamid.
d. Mempengaruhi metabolisme asam nukleat antara lain, kuinolon,nitrofurantoin

2. Bisa, hal ini dikarenakan oleh perubahan spektrum dari aktivitas enzim bakterioleh
mutasi gen tersebut sehingga bakteri mampu menghancurkan zat aktif daripada
antibiotic
3. Penyebab terjadinya resistensi obat berdasarkan mekanismenya yaitu : Prosesmutasi,
transduksi dan transformasi merupakan mekanisme yang terutama berperan didalam
timbulnya resistensi antibiotik pada bakteri kokus Gram positif, sedangkan pada bakteri
batang Gram negatif semua proses termasuk konjugasi bertanggung jawab dalam timbulnya
resistensi

Farmakodinamik

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Agonis dan Antagonis. Serta berikancontohnya
2. Jelaskan perbedaan antagonis kompetitif dan antagonis nonkompetitif.
3. Sebutkan masing-masing contoh cara kerja obat secara kimiawi dan secarafisika.
4. Apa yang dimaksud dengan idiosinkrasi, dan berikancontohnya.

Jawab:

1. Agonis danantagonis
- Agonis adalah obat yang berikatan dengan reseptor dan mengaktifkanreseptor
untuk menghasilkan respons biologis. Contoh : salbutamol, terbutaline,
olodaterol danlainnya
- Antagonis adalah obat yang berikatan dengan reseptor tanpa mengaktifkan
reseptor tersebut. Contoh : simetidin, ranitidine, famotidine dannizatidine
2. Antagonis kompetitif dan antagonis nonkompetitif.
- Pada antagonis kompetitif, hal ini terjadi ketika zat aktif antagonis berhasil
memblokir tempat ikatan obat agonis denganreseptornya
- Antagonis non kompetitif, peristiwa ini terjadi ketika zat aktif obatantagonis
tidak berhasil memblokir efek dari obatagonis
3. Secara Fiś ika : Berdasar lipofilitasnya, misal:Anestetika
Secara Kimiawi : Asam basa, misal Antasida: Natrium bikarbonat , Aluminium dan
Magnesium Hidroksida mengikat As. lambung
4. Idiosinkrasi obat: respon abnormal dari obat yang berbeda dari efek farmakologisnya.
Hal ini timbul pada pasien yang suseptibel dan kejadian bisa / tidak bisa diperkirakan.
Terjadi karena metabolisme obat ataupun defisiensi enzim.
Contoh: pengobatan malaria dengan primaquine / pentaquine ( pada org kulit hitam
afrika ) menyebabkan anemia hemolitik dan lambung terasa perih ketika
mengkonsumsi obat analgesic ibuprofen, merasa ngantuk setelah mengkonsumsi
antihistamin cetirizine, terjadi ruam di kulit stelah mengkonsumsi antiinflamasi
dexamethasone dan lainnya

Interaksi Obat

1. Apakah interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik dapat terjadibersamaan?


2. Bagaimana PH saluran cerna yang alkalis pada asam dan basa?
3. Interaksi obat merupakan pemberian satu jenis obat yang dapat meningkatkan atau
bagaimanakah akibat daripada pencampuran obat yang menyebabkan interaksisecara
langsung?

Jawab:

1. Bisa, hal ini akan menentukan bagaimana bioavailabilitas hingga efek samping suatu
obat akan terjadi ke depannya
2. Normalnya, kadar pH darah normal berkisar antara7,35–7,45.
Darah seseorang dinilai terlalu asam bila pH kurang dari 7,35. Kondisi tersebut
dinamakan asidosis. Sementara itu, darah dengan nilai pH lebih besar dari 7,45
dikategorikan terlalu basa dan disebut dengan alkalosis. .
Asidosis dan alkalosis juga dapat terjadi jika produksi asam dan basa dalam tubuh
tidak seimbang. Kondisi tersebut terjadi bila ginjal tidak bisa membuang kelebihan
asam atau basa dari dalam tubuh. Asidosis dan alkalosis akibat salah satu dari dua
kondisi di atas disebut asidosis metabolik dan alkalosismetabolik.
3. Akibat yang disebabkan dapat berupa merugikan maupun tidak, terkadang efek yang
disebabkan malah meningkatkan bioavailabilitas bagi beberapa jenis obat namun
terkadang juga dapat menurunkan kadar bioavailabilitas obat tersebut ataupun bisa
saja malah memperparah efek samping yangterjadi
Interaksi Obat Anti Nyeri

1. Bagaimanakah bila seorang pasien diberikan 5-10 macam obat,


Apa yang akan terjadi pada pasien tersebut?

Jawab:

1. Jika masih dalam kegunaan dan dosis yang tepat tidak masalah, tetapi jika berrlebihan
akan menyebabkan efek toksik bagi tubuh. Biasanya macam obat yang banyak
diberikan karena pasien tersebut mempunyai alergi atau
semacamnya.Makayangterjadi.Mengonsumsiobatdalamjumlahbanyakbisamemicurisik
ointeraksiobat.

Anda mungkin juga menyukai