Anda di halaman 1dari 3

PENEBARAN BENIH IKAN LELE (Clarias sp)

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari Afrika yaitu lele
dumbo (Clarias gariepinus) dan lele lokal (Clarias batrachus) dan sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia. Secara ekonomis, usaha budidaya lele sangat
menguntungkan karena ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tidak memerlukan
perawatan yang rumit, penghasil protein yang tinggi sehingga sangat baik untuk pemenuhan
gizi masyarakat, harga jualnya terjangkau oleh masyarakat, serta mudah mendapatkan
benihnya.
Benih merupakan salah satu factor penentu keberhasilan budidaya ikan lele. Agar tidak
salah memilih benih, sebaiknya memperhatikan kriteria atau seleksi benih kemudian dilakukan
benebaran benih. Penebaran benih bertujuan untuk menempatkan ikan dalam wadah kultur
dengan padat penebaran tertentu. Penebaran benih merupakan proses awal kegiatan
pendederan ataupun pembesaran ikan. Dengan jumlah padat tebar yang sesuai dan benih yang
baik dan sehat, maka diharapkan akan mendapatkan hasil panen yang maksimal. Hal yang
perlu diperhatikan sebelum melakukan penebaran benih yaitu melakukan seleksi benih yang
berkualitas, menghitung padat tebar, dan melakukan penebaran sesuai prosedur.
 Teknik Seleksi Benih
Repons benih ikan ada dua hal yang perlu perhatikan diantaranya (a) dengan
mengerakan air media pemeliharaan atau penampung, benih akan bergerak/berenang melawan
arus. (b) tanpa pemberian aerasi ditempat penampungan maksimal 10 menit, benih berenang
normal. Kriteria benih yang baik yaitu:
- Organ lengkap
- Berasal dari induk yang unggul
- Keturunan satu induk yang sama
- Respon terhadapt gangguan
- Posisi tubuh didalam air nomal
- Mengadap dan melawan arus jika diberi arus
- Berwarna cerah
- Tidak membawa penyakit
- Benih berasal dari hatchery yang terpecaya, sehingga terjamin kualitasnya
- Ukuran benih seragam
- Aktif bergerak lincah
Bagi kesehatan benih ada dua hal yang dapat di terapkan yaitu (a) visual dilakukan
untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan: (b) pengamatan
jasad potongan (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium secara periodik.
 Perhitungan Padat Tebar Ikan Lele
Benih lele yang akan ditebar berukutan 7-8 cm (SNI Nomor 01-2 6484.2-2000) dengan
padat tebar 1000 ekor / m 3. Perhitungan padat tebar sebagai berikut:
Volume kolam : π x r x r x t
Volume kolam : 3,14 x 1m x 1m x 1,2 m
Volume kolam : 3,77 m3
Total padat tebar ikan lele : 3,77 m3 x 1000 ekor /m3
Total padat tebar ikan lele : 3770 ekor
 Proses aklimatisasi
Proses aklimatisasi yaitu upaya penyamaan suhu air wadah benih secara bertahap
agar benih tidak stres saat ditebar. Sebelum menebarkan benih diadaptasikan terlebih dahulu
dengan cara menambahkan air kolam ke dalam kantong benih. Benih yang sudah adaptasi
akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan air
kolam. Aklimatisasi perlu dilakukan untuk mengadaptasikan ikan dengan lingkungan budidaya
dan mencegah ikan stress.
 Penebaran Benih
Penebaran benih adalah salah satu proses yang harus diperhatikan dalam budidaya,
karena akan berpengaruh terhadap kondisi benih nantinya. Penebaran benih harus dilakukan
secara benar, karena benih bеlum memiliki pengaturan suhu уаng baik sehingga bеlum bіѕа
menyesuaikan dеngаn perubahan suhu уаng drastis.
Prosedur penebaran benih lele yaitu sebagai berikut:
a) Penebaran benih dilakukan dengan hati-hati, karena benih masih lemah dan mudah stres
pada lingkungan yang baru
b) Penebaran dilakukan pada saat suhu udara rendah (pagi atau sore hari), dilakukan
sesegera mungkin dengan perkiraan suhu air dalam kantong plastik sama dengan air di
kolam.
c) Tahap penebaran benih adalah:
- Adaptasi suhu dan udara plastik kantong benih dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya
dan biarkan terbuka dan terapung selama 15 – 30 menit agar terjadi pertukaran udara
dari udara bebas dengan udara didalam plastik.
- Adaptasi kualitas air dilakukan dengan cara memasukkan air kolam ke dalam plastik
secara bertahap hingga air di dalam plastik sama dengan air di dalam kolam. Tujuannya
agar benih tidak stres dan dapat menyesuaikan dengan kualitas air di kolam.
- Pelepasan benih dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik kantong ke air
kolam. Biarkan benih keluar dengan sendirinya ke air kolam. Sisa benih yang tidak
dapat keluar dari kantong perlu bantuan dengan mengeluarkan secara hati-hati dan
perlahan dimasukkan ke dalam kolam.
Selanjutnya, periksa apakah benih sehat. Benih yang sehat akan berenang dengan
gesit. Apabila sudah dipastikan bahwa benih sudah melakukan aktifitas berenang dengan aktif,
maka saatnya kantong-kantong dimiringkan hingga benih-benih dapat berenang keluar sendiri
dari kantong dan menyebar ke dalam kolam. Namun jangan lupa ambillah data tentang waktu
penebaran (hari, tanggal, jam), jumlah populasi benih yang ditebar, biomassa rata-rata, dan
biomassa total, sebagai data awal untuk menentukan kebutuhan pakan. Ketika sampling data
awal ini juga sangat dibutuhkan, karena untuk menduga pertumbuhan biomassa ikan dan
perhitungan FCR harus diketahui data awal ini.

Anda mungkin juga menyukai