Anda di halaman 1dari 39

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat jurnal pendukung dalam penerapan metode

Elimination And Choice Translation Reality (ELECTRE), ialah penelitian yang

dilakukan oleh (Rangga, Imam 2020) yang berjudul “Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Koperasi Terbaik Di Kota Pekanbaru Menggunakan

Metode Electre (Elimination And Choice Translation Reality) Studi Kasus : Dinas

Koperasi Ukm Kota Pekanbaru” pada Jurnal Ilmiah J-SISKO TECH E-ISSN :

2615-5133, dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung

keputusan dengan metode ELECTRE dapat membantu dalam mengambil

keputusan untuk menentukan Koperasi Terbaik pada Dinas Koperasi UKM Kota

Pekanbaru serta dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan kriteria

yang sudah ditentukan

Penelitian yang dilakukan oleh (Roulina, Dkk 2020) yang berjudul

“Penentuan Masyarakat Penerima Bantuan Perbaikan Rumah di Kecamatan

Siantar Barat Menggunakan Metode ELECTRE” pada Jurnal Ilmiah JoSYC E-

ISSN 2714-8912, dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem

pendukung keputusan dengan metode ELECTRE maka didapat hasil alternaif

yang berhak memperoleh bantuan perbaikan rumah di kecamatan siantar

berdasarkan kriteria yang ada.

Penelitian yang dilakukan oleh (Beni, Dkk 2019) yang berjudul “Sistem

Pendukung Keputusan Menentukan Duta Sekolah untuk Lomba Kompetensi

8
9

Siswa Menggunakan Metode Elimination And Choice Translation Reality

(ELECTRE)” pada Jurnal ilmiah SAINTIKOM E-ISSN : 2615-3475, dari

penelitian tersebut, dapat dismpulkan bahwa pemakaian metode ELCTRE dapat

digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan duta

sekolah untuk lomba kompetensi siswa berdasarkan nilai dari masing-masing

kriteria dan nilai bobot.

2.2. Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan sangat identik dengan

keberadaan permodelan dalam melakukan analisis. Sistem pendukung keputusan

merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem

berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam sustu organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi

informasi untuk pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur yang

spesifik.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan

manipulasi data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam

situasi yang terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun

tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini 2007). SPK

ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat

analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dengan kriteria yang kurang jelas.
10

Decision Support System (DSS) tidak dimaksudkan untuk

mengotomatiskan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif

yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis

menggunakan model-model yang tersedia. Keputusan merupakan kegiatan

memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah. Tujuan dari

keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan.

Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah :

1. Banyak pilihan atau alternatif.

2. Ada kendala atau syarat.

3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun

tidak terstruktur.

4. Banyak input atau variabel.

5. Ada faktor resiko.

6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan.

Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari

keterstukturannya yang bisa dibagi menjadi :

1. Keputusan terstruktur (structured decision) Keputusan terstruktur merupakan

keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.

Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Misalnya,

keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.

2. Keputusan semi terstruktur (semi structured decision) Keputusan semi

terstruktur merupakan keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian

keputusan bisa ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan
11

oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan keputusan tersebut

secara garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan

kebijakan dari pengambil keputusan. Keputusan ini diambil oleh manajer

level menengah dalam suatu organisasi. Misalnya, pengevaluasian kredit,

penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan.

3. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decission) Keputusan tidak

terstruktur merupakan keputusan yang penanganannya rumit karena tidak

terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut

pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini

umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Misalnya, keputusan

pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan

perusahaan lain, perekrutan eksekutif.

Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan Decision Support System

(DSS) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Studi kelayakan (Intelligence) Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan

dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah,

identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya

terbentuk sebuah pernyataan masalah, Kepemilikan masalah berkaitan dengan

bagian apa yang akan dibangun oleh Decision Support System (DSS) dan apa

tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut bisa relevan dengan

kebutuhan si pemilik masalah.

2. Perancangan (Design) Pada tahapan ini akn diformulasikan model yang akan

digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif


12

model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya

adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian ditentukan variabel-

variabel model.

3. Pemilihan (Choise) Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif

model beserta variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan

pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya

dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.

4. Membuat Decision Support System (DSS) Setelah menentukan modelnya,

berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam aplikasi Decision Support

System (DSS).

2.2.1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah terstruktur

atau masalah semiterstruktur

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk mengganti fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan,

terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa

mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk


13

berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).

Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan

hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan

peralatan optimalisasi yang menetukan cara terbaik untuk menjalankan

sebuah bisnis.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualiatas keputusan yang

dibuat sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga

alternatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa dilakukan dengan cepat

dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang

jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Keahlian bahkan bisa diambil langsung dari sebuah sistem komputer, para

pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa

banyak skenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara

cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan

yang lebih baik.

7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.

Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi

sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas,

kecepatan, kustomasi produkm dan dukungan pelanggan. Organisasi harus

mampu secara sering dan cepat ubah mode operasi, merekayasa ulang proses

dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi

pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan


14

dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik

secara cepat, bahkan juka mereka memiliki pengetahuan yang kurang.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

2.2.2. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Manfaat dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternatif keputusan lebih banyak

2. Membantu dalam merumuskan permasalahan (terkadang pimpinan atau

pengambil keputusan tidak menyadari timbulnya permasalahan dengan

jelas sehingga membutuhkan notifikasi dari suatu masalah)

3. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya (proses analisis terhadap suatu

kondisi sehingga dapat terbentuk permasalahan, model penyelesaian, dan

langkah solusi membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya)

4. efektifitas (do the right things) dan efisiensi (do the things right)

5. Efektivitas lebih diutamakan daripada efisiensi (permkembangan sejauh

ini, tidak menutup kemungkinana nantinya akan mengutamakan keduanya)

2.3. Olimpiade Sains Nasional (OSN)

Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan ajang kompetisi dalam

bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP dan SMA di Indonesia yang

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

(Sundari et al. 2019). Olimpiade Nasional diadakan sekali dalam setahun

diberbagai kota Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari

rangkaian program Indonesia yang dibimbing lebih lanjut oleh tim bidang
15

kompetisi masing- masing dan diikut sertakan pada Olimpiade II tingkat

Internasional.

2.4. Elimination And Choice Translation Reality (ELECTRE)

Elimination And Choice Translation Reality (ELECTRE) merupakan salah

satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep

Outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-

alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode ELECTRE digunakan

pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan

alternatif yang sesuai dapat dihasilkan.

Metode ELECTRE ini dikembangkan pada pertengahan tahun1960an di

Eropa. Metode ini diusulkan oleh Bernard Roy dan rekan-rekannya di perusahaan

konsultan SEMA. ELECTRE merupakan salah satu metode analisis keputusan

multi kriteria (Diana. 2018). Metode ELECTRE digunakan untuk memilih

tindakan terbaik dari himpunan tindakan yang ada dengan menerapkan memilih,

peringkat, dan memilah. Metode ini salah satu metode MADM secara luas diakui

memiliki performa yang tinggi untuk menganalisis kebijakan yang melibatkan

kriteria kualitatif dan kuantitatif. Metode ini digunakan dalam bidang bisnis,

pengembangan, desain, dan hydropower kecil.

Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang

sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternatif yang sesuai dapat dihasilkan

(Andika, Winata, and Ginting 2019). Dengan kata lain, ELECTRE digunakan

untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang
16

dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang lainnya jika

satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria dari alternatif

yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa . ELECTRE dimulai dari

membentuk perbandingan berpasangan setiap alternatif di setiap kriteria (xij).

Nilai ini harus dinormaliasikan ke dalam suatu skala yang dapat diperbandingkan

(rij).

2.4.1 Flowchart (Elimination And Choice Translation Reality) ELECTRE

Berikut adalah flowchart atau diagram alir dari (Elimination And Choice

Translation Reality) ELECTRE :

Mulai

Normalisasi Matriks Keputusan

Pembobotan pada Matriks yang telah di Normalisasi

Menentukan himpunan concordance dan discordance index

Menghitung Matriks Concordance dan Discordance

Menentukan Matriks Dominan concordance dan discordance

Menentukan Agregate Dominance Matriks

Eliminasi Alternatif yang Less Favourable

Selesai

Gambar 2.1 Flowchart ELECTRE


Dari gambar 2.1 diatas, dapat dilihat bahwa proses perhitungan

(Elimination And Choice Translation Reality ) ELECTRE terdiri dari 7 tahap.


17

Setiap tahap perhitungan akan dijelaskan lebih rinci pada bagian dibawah ini :

1. Normalisasi Matriks Keputusan

Setiap normalisasi dari nilai x ij dapat dilakukan dengan rumus :

x ij
r ij = M
; untuk i=1,2,3... , mj=1,2,3.. . .. , n ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙(1)
2
∑x ij
i=1

Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi,

R=¿

R adalah matriks yang telah di normalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n

menyatakan kriteria r ij adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif

ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j.

2. Pembobotan Pada Matriks Yang Telah Dinormalisasi

Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan denga bobot-

bobot ( w j ) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga yang ditulis

sebagai berikut :

V =R . W

¿ ¿¿

Dimana W adalah :

w1 0 … 0
W =v 21 w2 … 0
. . … .
0 0 … wn

3. Menentukan concordance dan discordance

Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k,l = 1,2,3 ….,m dan k ≠ l)

kumpulan kriteria J dibagi menjadi dua subsets, yaitu concordance dan


18

discordance. Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk

concordance adalah :

C kl= { j , v kj ≥ v ij }, untuk j=1,2,3 ,.. n ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙( 4)

untuk discordance yaitu :

Dkl ={ j , v kj < v ij }, untuk j=1,2,3 , ..n ∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙(5)

4. Hitung matriks concordance dan discordance

a. Menghitung matriks concordace

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance

adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk pada himpunan

concordance, secara matematis :

C kl=∑ j∈ c kl w j ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙(6)

b. menghitung matriks discordance

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance

adlah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke dalam

himpunan bagian discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh yang

ada, secara matematis :

max {|v kj−v ij|} j∈ Dkl


Dkl =
max ⁡{¿ ¿

5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance

a. Menentukan matriks dominan concordance

Matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun dengan

bantuan nilai threshold, yaitu membandingkan setiap nilai elemen matriks

concordance dengan nilai threshold.


19

C kl ≥ c

Dengan nilai threshold (c) adalah :


m m

∑ ∑ c kl
c= k=1 l=1 ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙( 8)
m(m−1)

Sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut :

1 , jika c kl ≥ c
f kl=
{0 , jika c kl <c
∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙(9)

b. Menentukan matriks dominan discordance

Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan

bantuan nilai threshold, yaitu :

D kl ≥ d ∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙(

Sehingga elemen matriks G ditentukan sebagai berikut:

1 , jika d kl < d
gkl =
{ 0 , jika d kl ≥ d
∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙(11)

6. Menentukan aggregate dominance matrix

Langkah selanjutnya adalah menentukan aggregate dominance matrix sebagai

matriks E, yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks

F dengan elemen matriks G, sebagai berikut :

Ekl =f kl x gkl ∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙ ∙∙ ∙ ∙∙(12)

7. Eliminasi alternatif yang less favourable

Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila Ekl =1

maka alternatif Ak merupakan pilihan yang lebih baik dari pada A l. Sehingga

baris dalam matriks E yang memiliki jumlah Ekl =1 paling sedikit dapat
20

dieliminasi. Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang mendominasi

alternatif lainnya.

2.4.2 Contoh Penerapan Metode Electre

Berikut merupakan contoh kasus penerapan Metode Electre dalam

penentuan calon peserta olimpiade matematika, yaitu sebagai berikut :

Berikut ini merupakan nama siswa calon peserta olimpiade matematika

yang menjadi alternatif, yaitu sebagai berikut :

Tabel II.1 Tabel Alternatif


No Alternatif Nama Siswa
1 A1 Burhan
2 A2 Jenny
3 A3 Iqbal

Berikut ini merupakan kriteria dan bobot yang menjadi penilaian dalam

penentuan calon peserta olimpiade matematika, yaitu sebagai berikut :

Tabel II.2 Kriteria Dan Bobot


No Kriteri Nama Bobot
a
1 C1 Nilai Rata-Rata 0,3
2 C2 Nilai Matematika 0,5
3 C3 Prilaku 0,2
Berikut ini merupakan bobot penilaian :

Tabel II.3 Bobot Penilaian


No Skala Penilaian Nilai
1 91-100 5
2 81-90 4
3 71-80 3
4 61-70 2
5 1-60 1
Berikut ini merupakan tabel bobot refrensi :
21

Tabel II.4 Bobot Refrensi


No Nilai Keterangan
1 5 Sangat Baik
2 4 Baik
3 3 Cukup
4 2 Kurang Baik
5 1 Buruk

Berikut ini merupakan rekapitulasi niali calon peserta olimpiade matematika,

yaitu sebagai berikut :

Tabel II.5 Rekapitulasi Nilai Calon Peserta Olimpiade Matematika


Kriteria
Nilai
No Alternatif Nilai
Matematik Prilaku
Rata-Rata
a
1 Burhan 78 94 81
2 Jenny 86 74 92
3 Iqbal 83 86 76

Berikut ini merupakan kecocokan alternatif terhadap kriteria

Tabel II.6 Kecocokan Alternatif Terhadap Kriteria


Kriteria
Nilai
No Alternatif Nilai
Matematik Prilaku
Rata-Rata
a
1 Burhan 3 5 4
2 Jenny 4 3 5
3 Iqbal 4 4 3

Penyelesaian :

Langkah 1 : Membuat Matriks Keputusan

3 3
r 11 = = =0,4685
2
√3 + 4 + 42 2 6,4031

4 4
r 12= = =0,6247
2
√3 +4 +4 2 2 6,4031
22

4 4
r 13= = =0,6247
√ 32 + 4 2 + 4 2 6,4031

5 5
r 21= = =0,7071
2
√5 +3 +4 2 2 7,0711

3 3
r 22= = =0,4243
2
√5 +3 +4 2 2 7,0711

4 4
r 23= = =0,5657
2
√ 5 + 3 +4 2 2 7,0711

4 4
r 31= = =0,5657
2
√ 4 +5 +3 2 2 7,0711

5 5
r 32= = =0,7071
2
√ 4 +5 +3 2 2 7,0711

3 3
r 33= = =0,4243
2
√ 4 +5 + 3 2 2 7,0711

Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi :

0,4685 0,7071 0,5657

[
R= 0,6247 0,4243 0,7071
0,6247 0,5657 0,4243 ]
Langkah 2 : pembobotan pada matriks yang telah di normalisasi

0,4685 x 0,3 0,7071 x 0,5 0,5657 x 0,2

[
R= 0,6247 x 0,3 0,4243 x 0,5 0,7071 x 0,2
0,6247 x 0,3 0,5657 x 0,5 0,4243 x 0,2 ]
Maka akan menghasilkan matriks V seperti dibawah ini :

0,1406 0,3536 0,1131

[
V = 0,1874 0,2121 0,1414
0,1874 0,2828 0,0849 ]
Langkah 3 : menentukan himpunan concordance dan discordance

a) Menentukan himpunan concordance


23

c 12=v11 ≥ v 21=0,1406≥ 0,1874

¿ v 12 ≥ v 22=0,3536 ≥0,2121

¿ v 13 ≥ v 23=0,1131 ≥ 0,1414

c 13=v 11 ≥ v 31=0,1406≥ 0,1874

c 23=v 12 ≥ v 32=0,3536 ≥ 0,2828

c 23=v 13 ≥ v 33 =0,1131 ≥ 0,0849

c 21=v 21 ≥ v 11=0,1874 ≥0,1406

c 21=v 22 ≥ v 12=0,2121≥ 0,3536

c 21=v 23 ≥ v 13=0,1414 ≥ 0,1131

c 23=v 21 ≥ v 31 =0,1874 ≥ 0,1874

c 23=v 22 ≥ v 32=0,2121 ≥0,2828

c 23=v 23 ≥ v 33=0,2121 ≥ 0,0849

c 31=v31 ≥ v 11=0,1874 ≥0,1406

c 31=v32 ≥ v 12=0,2828 ≥0,3536

c 31=v33 ≥ v 13=0,0849 ≥ 0,1131

c 32=v31 ≥ v 21 =0,1874 ≥ 0,1874

c 32=v32 ≥ v 22=0,2828 ≥0,2121

c 32=v33 ≥ v 23 =0,0849 ≥ 0,1414

Sehingga menghasilkan himpunan concordance pada tabel berikut ini :

Tabel II.7 Himpunan Concordance


C Himpunan
C12 {2}
C13 {2,3}
C21 {1,3}
C23 {1,3}
24

C31 {1}
C32 {1,2}

b) Menentukan himpunan disordance

D 12=v11 ≤ v 21=0,1406≤ 0,1874

¿ v 12 ≤ v 22 =0,3536 ≤0,2121

¿ v 13 ≤ v 23 =0,1131 ≤ 0,1414

D 13=v 11 ≤ v31=0,1406≤ 0,1874

c 23=v 12 ≤ v 32 =0,3536 ≤ 0,2828

c 23=v 13 ≤ v 33=0,1131 ≤ 0,0849

D 21=v 21 ≤ v 11=0,1874 ≤0,1406

c 21=v 22 ≤ v 12=0,2121≤ 0,3536

c 21=v 23 ≤ v 13=0,1414 ≤ 0,1131

D 23=v 21 ≤ v 31=0,1874 ≤ 0,1874

c 23=v 22 ≤ v 32=0,2121 ≤0,2828

c 23=v 23 ≤ v 33 =0,2121 ≤ 0,0849

D 31=v31 ≤ v 11=0,1874 ≤0,1406

c 31=v32 ≤ v 12 =0,2828 ≤0,3536

c 31=v33 ≤ v 13=0,0849 ≤ 0,1131

D 32=v31 ≤ v 21=0,1874 ≤ 0,1874

c 32=v32 ≤ v 22=0,2828 ≤0,2121

c 32=v33 ≤ v 23=0,0849 ≤ 0,1414

Sehingga menghasilkan himpunan discordance pada tabel berikut ini :

Tabel II.8 Himpunan Discordance


25

C Himpunan
C12 {1,3}
C13 {1}
C21 {2}
C23 {2}
C31 {2,3}
C32 {3}
Langkah 4 : Menghitung matriks concordance dan discordance
a) menghitung matriks concordance
C 12 :0,5

C 13 :0,5+0,2=0,7

C 21 :0,3+0,2=0,5

C 23 :0,3+0,2=0,5

C 31 :0,3

C 32 :0,3+0,5=0,8

Sehingga menghasilkan matriks sebagai berikut :

−¿ 0,5 0,7
C=
[0,5
0,3
−¿ 0,5 −¿
¿ ]
b) menghitung matriks concordance

{ max ( 0,1406−0,1874 ) ; ( 0,1131−0,1414 ) }


D12=
{max ( 0,1406−0,1874 ) ; ( 0,1874−0,2121 ) ;(0,1131−0,1414)
max(0,1874 ; 0,1414)
D12=
0,0469
max(0,1874 ;¿0,3536 ; 0,1414)= =0,3313¿
0,1414

{ max ( 0,1406−0,1874 ) }
D13=
max ( 0,1406−0,1874 ) ; ( 0,3536−0,2828 ) ; (0,1131−0,0849)
max (0,0469)
D12=
0,0469
max(0,0469 ;¿ 0,0707 ; 0,0283)= =0,6626 ¿
0,0707

{ max ( 0,2121−0,3536 ) }
D 21=
max ( 0,1874−0,1406¿; (0,2121−0,3536) ;(0,1414−0,1131)})
26

max(0,1414)
D 12=
0,1414
max(0,0469 ;¿ 0,1414 ; 0,0283)= =1 ¿
0,1414

{ max ( 0,2121−0,2828 ) }
D 23=
max ( 0,1874−0,1874 ¿;(0,2121−0,2828) ;(0,1414−0,0849)})

max(0,0707)
D12=
0,0707
max(0 ; ¿0,0707 ; 0,0566)= =1 ¿
0,0707
D31=¿ ¿

max(0,0707 ; 0,0283)
D12=
0,0707
max(0,0469 ;¿ 0,0707 ; 0,0283)= =1¿
0,0707

{ max ( 0,0849−0,1414 ) }
D 32=
max ( 0,1874−0,1874¿; (0,2828−0,2121);(0,0849−0,1414)})

max(0,2263)
D 12=
0,2263
max(0 ; ¿0,0707 ; 0,2263)= =1¿
0,2263
Sehingga menghasilkan matriks sebagai berikut :

−¿ 0,3313 0,6626
D=
[ 1
1
−¿ 1 −¿
¿ ]
Langkah 5 : Menentukan matriks dominan concordance dan discordance
a) menghitung matriks dominan concordance
0,5+0,7+ 0,5+ 0,5+0,3+0,8
C=
3 ( 3−1 )
3,3
C= =0,55
3
Sehingga matrix dominan concordance adalah sebagai :

−¿1 0
C=
[1
1
−¿ 1−¿
¿ ]
b) menghitung matriks dominan discordance
27

0,3313+0,6626+ 1+ 1+ 1+1
D=
3(3−1)
4,9939
D= =0,83
6
Sehingga matrix dominan discordance adalah sebagai :

−¿ 1 1
D=
[ 0
0
−¿ 0 −¿
¿ ]
Langkah 6 : Menentukan matriks aggregate dominan

E12=1 x 1=1

E23=0 x 1=0

E21=1 x 0=0

E23=1 x 0=0

E31=1 x 0=0

E32=0 x 0=0

Sehingga didapat matriks aggregate dominan sebagai berikut :

−¿ 1 0

[
E= 0
0
−¿ 0−¿
¿ ]
Langkah 7 : Eliminasi alternatif yang less favourable

Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila 𝑒𝑘𝑙=1 maka

alternatif 𝐴𝑘 merupakan alternatif yang lebih baik dari pada 𝐴1. Sehingga, baris

dalam matriks E yang memiliki jumlah 𝑒𝑘𝑙=lebih sedikit dapat dieliminasi.

Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang mendominasi alternatif lainnya.


28

Hasil dari perhitungan dengan metode Electre maka diperoleh peringkat yang

paling tinggi A1 yaitu Burhan yang berhak mengikuti olimpiade matematika.

2.5 Flowchart

Secara umum flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari

langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart atau

diagram alur yang menunjukkan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni

melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara logis dan sistematis. Suatu diagram

alur dapat memberi gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis.

Flowchat adalah representasi grafis dan langkah-langkah yang harus di

ikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri dari sekumpulan

simbol, dimana masing-masing simbol mereprensikan kegiatan tertentu (Yatini B,

Indra. 2010).

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prsedur yang ada

didalam sistem (Jogiyanto 2005).

Tujuan Membuat flowchat :

1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

2. Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas.

3. Menggunakan simbol-simbol standar.

Jenis-jenis flowchart:

1. Flowchart Sistem (Flowchart Sistem )

2. Flowchart Skematik
29

3. Flowchart Program

4. Flowchart Proses

Tabel II.9 Simbol Flowchart

No Simbol Nama Simbol Fungsi


Simbol ini digunakan untuk
Terminal menggambarkan suatu permulaan dan
1
akhiran dari jalannya suatu proses.
Simbol ini digunakan untuk
2 Input atau Output mengambarkan masukkan atau pun
keluaran hasil proses.
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan keputusan dari suatu
3 Keputusan
kondisi (percabangan) dari suatu
kegiatan pengolahan informasi.
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan kegiatan manual atau
4 Proses Manual
pekerjaan yang dilakukan tanpa
menggunakan computer.
Simbol ini digunakan untuk
5 Proses Komputer mengambarkan kegiatan proses dari
pengolahan data dengan computer.
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan semua jenis dokumen,
merupakan formulir yang digunakan
6 Dokumen untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi yang menunjukkan input
maupun output baik untuk proses
manual, mekanik, dan computer.
Simbol ini digunakan untuk
7 Arsip manggambarkan file yang disimpan
sebagai arsip.
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan hubungan arus proses
Penghubung pada
yang terputus namun masih dalam
8 halaman yang
halaman yang sama. Didalam simbol
sama
diberi nomor sebagai penghubung.

9 Penghubung pada Simbol ini digunakan untuk


halaman yang menunjukkan hubungan arus proses
berbeda yang terputus namun dalam hal yang
lain. Didalam simbol diberi nomor
30

sebagai penghubung.
Simbol ini menunjukkan arah aliran
10 Garis alir
dari proses pengolahan data.

2.6 Unified Modeling Language (UML)

Saat ini piranti lunak luas dan besar lingkupnya, sehingga tidak bisa dibuat

asal-asalan. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur,

yaitu pemodelan (notation), proses (process), dan tool yang digunakan. Memahami

notasi pemodelan tanpa mengetahui cara pemakaian yang sebenarnya akan

membuat proyek gagal. Dan pemahaman terhadap pemodelan dan proses

disempurnakan dengan menggunakan tools yang tepat.

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk

merancang model sebuah sistem (Ir. Yuni Sugiarti 2013).

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuat teknik pengembangan

sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian

dan melakukan spesifikasi pada sistem (Mulyani 2017). UML pertama kali

dipopulerkan oleh Grady Booch dan James Rumbaugh pada tahun 1994 untuk

mengkombinasikan dua metodologi terkenal yaitu Booch dan OMT. Kemudian

Ivar Jacobson, yang menciptakan Object Oriented Software Engineering (OOSE)

ikut bergabung. Standar UML dikelola oleh Object Manajement Group (OMG).

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua

jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti
31

keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa

pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan

operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti

lunak dalam bahasabahasa berorientasi ob jek seperti PHP, C++, Java, C# atau

VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling

aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Unified Modeling Language (UML) bisa digunakan untuk :

1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat

dengan use case dan actor.

2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum,

dibuat dengan interaction diagrams.

3. Menggambarkan representasi struktur statik sistem dalam bentuk class diagram

4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah

sistem dengan state transition diagram.

5. Menyatakan arsitekrur implementasi fisik menggunakan component and

development diagrams.

2.6.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan

bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang


32

berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use

case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement

sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test

case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai

bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang

di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi

secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain,

sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar

fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case

lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use

case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang

lain.

Tabel II.10 Use Case Diagram

No Simbol Nama Simbol Fungsi


Menspesifikasikan himpuan peran yang
1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.
Hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent)
2 Dependency akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak
mandiri (independent).
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan struktur
3 Generalization
data dari objek yang ada di atasnya objek
induk (ancestor).
Menspesifikasikan bahwa use case
4 Include
sumber secara eksplisit.
Menspesifikasikan bahwa use case target
5 Extend memperluas perilaku dari use case
sumber pada suatu titik yang diberikan.
33

Apa yang menghubungkan antara objek


6 Association
satu dengan objek lainnya.
Menspesifikasikan paket yang
7 System
menampilkan sistem secara terbatas.
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
8 Use Case ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain
yang bekerja sama untuk menyediakan
9 Collaboration
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
10 Note dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi

2.6.2 Manfaat Use Case Diagram

Beberapa manfaat use case diagram sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan domain expert dan

juga end user.

2. Adanya interface yang harus dimiliki olh sebuah sistem.

3. Memberikan kepastian pemahaman yang pas, tentang requirement atau

juga kebutuhan sebuah sistem.

4. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi, siapa yang sedang berinteraksi

dengan sistem, dan juga apa yang harus dilakukan untuk sistem tersebut.

5. Biasanya digunakan untuk verifikasi.

2.7 Kamus Data

Kamus Data disebut juga dengan istilah system data dictionary tentang

data kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD,

analis sistem dapat mendefinikasikan data mengalir di sistem dengan lengkap.


34

Kamus Data (KD) atau data dictionary ( DD) atau disebut juga dengan

system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto 2005). Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem yag dapat mendefinikasikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada analisis sistem dan

digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Kamus Data digunakan untuk merancanginput, merancang laporan-laporan

dan database. Struktur dari data terdiri dari elemen-elemen data yang disebut

dengan item data, sehingga secara perinsip struktyr dari data ini dapat

digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya.

Biasanya untuk menunjukkan informasi-informasi tambahan ini di Kamus

Data dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut:

Tabel II.11 Notasi-Notasi Kamus Data

No
Simbol Uraian
.
1. = Terdiri dari,mendefinisikan,di uraikan menjadi
2. + Dan
3. @ Identifikasi atribut kunci
4. ** Komentar
5. [] Menunjukan salah satu dari dua situasi tertentu.
6. | Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]
() Menunjukan suatu elemen yang bersifat pilihan (opsional).
Elemen-elemen yang bersifat pilihan ini bisa di kosongkan
7.
pada layar masukan atau bisa juga dengan memuat spasi
atau nol untuk field-field numeric pada struktur file.
8. {} Menunjukan elemen-elemen repetitive, juga disebut
kelompok berulang atau table-tabel. Kemungkinan bisa
ada satu atau beberapa elemen berulang di dalam
kelompok tersebut.

2.8 MySQL
35

MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas

menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus

membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang

programer database bernama Michael Widenius. Jadi MySQL adalah sebuah

database yang dapat digunakan baik sehingga client maupun server

MySQL Adalah sebuah program database server yang mampu meneria

dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menngunakan

perintah standar SQL (Struktured query Language)(Nugroho 2005). MySQL

adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga

disebut database client atau server, yang disebut database baik di OS (operating

system) manapun, dengan platfrom windows maupun linux.

Berikut ini merupakan tampilan dari MySQL :

Gambar II.2 MySQL

MySQL mendukung berbagai macam sistem operasi (cross-platform),

khususnya Linux dan Windows. Dikarenakan MySQL hanya berbasis command


36

line, maka dari itu untuk memudahkan pekerjaan membuat database jika user

menggunakan windows, maka bisa menggunakan PhpMyAdmin untuk

menjalankan MySQL.

2.8.1 PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi penyedia database yang paling

populer dan terbaik. Tujuannya adalah untuk menyediakan antarmuka bagi sebuah

server database MySQL. Pengaksesan PhpMyAdmin dilakukan melalui web

browser yang terpasang di perangkat komputer sendiri. URL-nya adalah

http://localhost/phpmyadmin.

Berikut ini tampilan dari jendela halaman PhpMyAdmin :

Gambar II.3 PhpMyAdmin


37

Keterangan gambar :

1. Daftar nama database mysql, digambar diatas adalah default database yang

ada di phpmyadmin jadi jangan dihapus tapi bisa di edit.

2. Membuat nama database baru. Untuk menghubungkan aplikasi website

agar terhubung dengan Mysql anda perlu membuat nama database baru.

3. Basis Data kumpulan dari database Mysql. Pada halaman ini anda bisa

melihat data statistik seperti jumlah tabel, ukuran size database yang

sedang digunakan dll.

4. SQL halaman untuk menjalankan perintah di basis database. Perintah

database seperti insert,delete,update, repair dll.

5. Status halam menampilkan informasi lalulintas jaringan dan statistik

penggunaan. Di halaman ini akan mengetahui lalulintas berdasarkan

statistik penggunaan database Mysql.

6. User Accounts halaman mengatur mengenai username dan password untuk

mengakses masuk halaman PhpmyAdmin

7. Ekspor halaman digunakan untuk backup database dari server ke

perangkat lain atau pindah drive .

8. Import halaman digunakan untuk mengembalikan kembali database yang

sudah dibackup dari perangkat lain ke server.

9. Pengaturan halaman gunakan untuk reset pengaturan kembali ke default

saat instal pertama kali


38

10. Replikasi halaman merupakan satu fitur server database mysql seandainya

salah satu server mengalami down. Konfigurasi tersebut bisa berupa mode

Master-Slave ataupun Master-Master

11. Variabel halaman digunakan untuk pengaturan server

12. Lainnya berisi tentang set karakter dan Mesin Penyimpanan yang tersedia

di mysql.

13. Server basis data memberikan informasi terkait versi server database

14. Server web memberikan informasi terkait versi php dan versi perangkat

lunak yang digunakan

15. phpMyAdmin  memberikan informasi terkait versi phpmyadmin

16. General settings Halaman yang digunakan untuk ubah password login

akses halaman phpmyadmin  dan penyortiran koneksi server

17. Appearance settings Halaman yang digunakan untuk merubah bahasa di

halaman phpmyadmin

2.8.1.1 Membuat Database dengan PhpMyAdmin

Untuk membuat database, klik Basis data di halaman utama phpMyAdmin

seperti gambar berikut :


39

Gambar II.4 Membuat Database

Silahkan isi nama database sesuai keinginan pada bagian Buat basis data,

misalnya dbbukutamu, lalu klik tombol Buat

Gambar II.5 Membuat Database

Maka akan terbentuk sebuah database baru dengan nama dbbukutamu.

2.8.1.2 Membuat Tabel Didalam Database


40

Untuk membuat tabel di dalam database dbbukutamu, silahkan klik nama

databasenya, yaitu dbbukutamu, maka akan tampil halaman pembuatan tabel,

sebagai contoh nama tabel : tamu dan jumlah kolom : 4

Gambar II.6 Membuat Tabel

Isi Name masing-masing field, Type dan Length. Khusus field kunci,

dalam hal ini id_tamu, silahkan pilih Index : PRIMARY dan ceklis pada

bagian A_I (Auto Increment). Lalu klik tombol Simpan.

Gambar II.7 Membuat Tabel


41

Jika berhasil disimpan, maka akan terbentuk sebuah table baru bernama

tamu di database dbbukutamu.

Gambar II.8 Membuat Tabel

2.8.2 Kelebihan PhpMyAdmin

Berikut beberapa kelebihan phpMyAdmin sebagai berikut :

1. Gratis karena bersifat opensource dibawah license GPL.

2. Dapat berjalan dalam berbagai platform OS seprti Linux, Windows,

MacOS dan lain-lain.

3. Mendukung penggunaan multi-user, yang artinya beberapa user dapat

menggunakan secara bersamaan.

4. Kecepatan yang sangat baik ketika menangani kode-kode perintah SQL.

5. Mendukung sepenuhnya standar bahasa SQL untuk database.

6. Mendukung banyak tipe variabel seperti integer, float, double, char, text,

data dan datetime.


42

7. Mendukung penggunaan fungsi dan operator dalam perintah SQL.

8. Memiliki keamanan yang berlapis seperti nama host, subnetmask, ijin dan

sukses user serta penggunaan kata sandi ter-enkripsi.

9. Dapat menangani basis data dalam skala besar lebih dari 50 juta record dan

60 ribu table serta 5 miliar baris.

10. Mendukung banyak koneksi seperti TCP/IP, Unix Soxket dan Named Pipes

(NT).

11. Mendukung multi bahasa termasuk bahasa Indonesia tercinta.

12. Memiliki interface dalam berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman

menggunakan fungusi API.

13. Dilengkapi dengan berbagai tool untuk administrasi database disertai

petunjuk online.

14. Memiliki struktur table yang fleksibel dalam menangani ALTER TABLE,

dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Orancle.

15. Dan yang trakhir adalah perkembangan yang cukup cepat membuat MySQL

selalu terkini dalam perkembangan dunia database.

2.9 PHP (Hypertext Preprocessor)

Pertama kali PHP dibuat dan diperkenalkan oleh Rasmus Lerdofr pada

tahun 1995 menggunakan nama PHP/FI.Generasi awal php/fi dibuat dari perl

yang waktu itu digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Pada awalnya, PHP

merupakan personal home page tools. Namun, karena kebutuhan penggunaan web

semakin kompleks maka dikembangka n php dengan menggunakan bahasa C.


43

Rasmus menulis sejumlah besar fungsi untuk pengaksesan kedalam database.

Penulisan itu juga bersetujuan membangun halaman web lebih dinamis

PHP (Hipertesxt Preprocessor) adalah salah satu bahasa pmrograman yang

berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengelolah data pada

sebuah server. Untuk membuat website yang dinamis dan mudah untuk diupdate

setiap saat dari browser , dibutuhkan sebuah program yang mampu mengolah data

dari komputer clien atau dari komputer server itu sendiri sehingga mudah dan

nyaman untuk di sajikan dibrowser (Madcoms 2014).

Untuk memudahkan dalam pengembangan sebuah perangkat lunak yang

menggunakan bahasa pemrograman PHP, dibutuhkan sebuah PHP editor yaitu

Adobe Dreamweaver CS6.

2.10 Adobe Dreamweaver CS6

Dreamweaver adalah sebuat PHP editor profesional untuk mendesain web

secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software

dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untk mendesain suatu

situs web. Pada Dreamweaver CS6 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya

sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta

pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbasis bahasa pemprograman

web, antara lain HTLM, PHP, CSS, JavaScript dan XML.

Berikut ini merupakan tampilan dari Adobe Dreamweaver CS6 :


44

Gambar II.9 Adobe Dreamweaver CS6

Keterangan gambar :
1. Document Toolbar, Dokumen Toolbar berisi tombol-tombol yang digunakan

untuk mengatur layar kerja dokumen pada dengan cepat, diantaranya Show

Code view, Show Code and Desig`n views, dan Show Design view.

2. Menu Bar, Menu bar yang terdapat pada Adobe Dreamweaver yaitu File,

Edit, View, Insert, Modify, Format, Commands, Site, Window, dan Help.

Setiap menu mempunyai beberapa submenu sesuai dengan kategorinya, selain

itu juga mempunyai fungsi yang berbeda-beda.


45

3. Workspace Switcher, Workspace switcher pada Adobe Dreeamweaver

berfungsi untuk mengubah atau mengatur jendela kerja sesuai keinginan,

sehingga memudahkan dalam membuat halaman web. Tampilan yang

terdapat di dalamnya antara lain adalah mode Designer, Classic, Coder dan

lain-lain.

4. Panel Group, Panel group merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada

Adobe Dreamweaver yang berfungsi untuk membantu dalam mengedit suatu

halaman web. Panel Groups terletak di sebelah kanan layar kerja dan terdiri

dari beberapa panel.

5. Tag Selector, Tag selector berfungsi untuk menampilkan tag HTML dari

objek yang terseleksi. Kita dapat meng-klik <body> untuk memilih

keseluruhan elemen dokumen. T

6. Ag selector ini terdapat pada Document Window, dan terletak di bawah

sebelah kiri.

7. Property Inspertor, Pada Adobe Dreamweaver terdapat fasilitas Property

Inspector yang berfungsi untuk mengatur atau mengedit properti objek-objek

yang ada pada halaman web. Property Inspector menampilkan semua properti

objek misalnya objek teks, objek gambar, objek tabel yang terseleksi pada

jendela kerja. Dalam Property Inspector, pengguna dapat dengan mudah

mengatur atau mengedit properti objek, yaitu dengan memasukkan nilai-nilai

parameter yang disediakan. Secara umum, Property Inspector terdiri dari

Page Property, Image Property, Table Property, dan Form Property.


46

8. Document Windows, Document windows menampilkan dokument dari

halaman web yang aktif, atau dokumen yang sedang diedit. Pada Document

window terdapat Title Bar yang menampilkan judul halaman, fasilitas Zoom,

Document toolbar, dan Tag selector.

Anda mungkin juga menyukai