Anda di halaman 1dari 9

Pengaturan Staf

A. Ketenagaan

Tenaga perawat di Ruang Al-Farabi seluruhnya berjumlah 20

orang, sudah termasuk kepala ruangan, katim dan perawat

pelaksana.

Tabel Jumlah Tenaga Keperawatan di Ruangan Al Farabi:

Berdasarkan tingkat pendidikan:


Sarjana Keperawatan Ners 10 orang
DIII Keperawatan 10 orang
Berdasarkan Jenis tenaga:
Pegawai tetap 15 orang
Pegawai kontrak 5 orang
Jumlah perawat berdasarkan jenjang karir :
Perawat Klinis I 2 orang
Perawat Klinis II 10 orang
Perawat Klinis III 1 orang
Belum menjadi PK (Pegawai Baru) 7 orang

Tabel Penghitungan Tenaga berdasarkan Pelatihan yang Pernah

Diikuti

No Nama Pelatihan Jumlah Orang


1 BHD 20
2 Patient Safety 13
3 Komunikasi, Informasi, Edukasi, dan 13

Handling Complain
4 PPI 13
5 K3 13
6 APAR 13
7 BTCLS 20
8 Jenjang Karir, Kredensial 13

Keperawatan, dan Dokumentasi

Asuhan Keperawatan
10 Perawatan Luka Diabetes Melitus 2
Tabel Perhitungan Tenaga Keperawatan Menurut Depkes Tahun

2005

Rata-rata Persen
No Jenis / Kategori
pasien (%)
1 Penyakit dalam 124 60,2
2 Bedah 0 0
3 Gawat 2 1
4 Anak 70 34
5 Kebidanan 10 4,8

Jadi total kebutuhan tenaga diruang Al-Farabi pada tahun 2018

adalah 17 orang

B. Pengaturan Staf

Buat rekapitulasi tenaga kerja di ruang perawatan ini:

Tabel Berdasarkan Jenis dan Tingkat Pendidikan

No Jenis Tenaga Tetap Kontrak %

1 Medis

2 Keperawatan

 Perawat

Profesional (Ners)

 Perawat

Profesional

(S.Kep)
 Perawat Mahir

(DIII-SKM)

 Perawat Mahir

(DIII)

 Perawat Kesehatan

(SPK-SKM)

 Perawat Kesehatan

(SPK)

 Bidan

 Perawat Gigi

3 Non Keperawatan

4 Non Medis

Total

Tabel Berdasarkan Pelatihan yang Diikuti

No Jenis Pelatihan Jumlah %

3
 Sistem penghitungan tenaga

Uraikan bagaiamana kepala ruangan menentukan kebutuhan

ruangan. Bagaimana cara yang digunakan ruangan untuk

menghitung kebutuhan ruangan.

a) Uraian Tugas Kepala Ruangan


1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis
peralatan, jenis kegiatan/asuhan keperawatan
2. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan
3. Menyusun dan mengatur jadwal dinas
4. Melaksanakan orientasi tenaga baru
5. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
keperawatan dan tenaga lainnya
6. Bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan di ruangan
7. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan
8. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan
9. Mengenal dan mengetahui penggunaan barang/alat serta
mengusahakan pengadaannya
10. Menyusun permintaan rutin (alat, obat dan bahan lainya)
11. Mengatur pemeliharaan alat
12. Mempertanggungjawabkan pemeliharaan alat/inventaris
peralatan
13. Melaksanakan orientasi kepada pasien dan keluarganya
tentang peraturan, fasilitas dan kegiatan rutin ruangan
14. Mengatur penempatan pasien di ruangan
15. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi pasien dan
keluarganya sehubungan dengan perawatannya
16. Menjaga perasaan pasien dan petugas agar merasa aman dan
terlindungi
17. Memlihara dan mengembangkan system pencataan dan
pelaporan
18. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
sebatas kewenangannya
19. Bekerjasama dengan selluruh sub unit dan profesi
20. Menciptakan dan memlihara suasana kerja yang baik
21. Memotivasi tenaga perawatan dan non perawatan dalam
menjaga kebersihan
22. Meneliti pengisian sensus harian pasien
23. Memeriksa dan meneliti daftar permintaan danpenyajian
diet pasien
24. Memlihara buku register dan berkas medik
25. Membuat laporan harian dan bulanan
26. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
27. Menilai upaya peningkatan pengetahuan danketerampilan
dibidang keperawatan
28. Menilai siswa atau mahasiwa sesuai dengan program dari
institusi pendidikannya
29. Memberikan masukan kepada kepala sub bagian tata usaha
dan dalam pembuatan Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai (DP3) bagi tenaga yang berada di bawah
tanggung jawabnya
30. Mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan,
obatan-obatan secara efektif dan efisien
31. Mengawasi system pencatatan dan pelaporan serta semua
kegiatan di ruangan

b) Uraian Tugas Ketua Tim


1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensip
2. Membuat tujuan dan rencana perawatan
3. Mendelegasikan rencana perawatan yang telah dibuat
kepada perawat pelaksana
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikanpelayanan
yang diberikan oleh disiplin ilmu maupun perawat lain
5. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang
ruangan dan lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya
6. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
7. Mendampingi dokter selama visite untuk pemeriksaan
pasien dan mencatat program pengobatan
8. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
lisan maupun tertulis kepada kepala ruangan dan dokter
penanggung jawab
9. Membuat jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama 1
shift dinas
10. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan
sejawat, pasien dan keluarganya
11. Melakukan pengawasan dengan mengunjungi pasien
maksimal 2 jam sekali secara continue terhadap kondisi
pasien setiap shift
12. Memlihara peralatan perawatan dan medis agar selalu
dalam keadaan siap pakai
13. Mempersiapkan pasien pulang sesuai dengan prosedur
14. Membuat laporan harian
15. Melaksanakan operan dinas sesuai protap dan ketentuan
yang berlaku

 Pengaturan jadual dinas


Bagaimana ruangan mengatur jadwal dinas? Aturan mengenai libur

ijin dan cuti.

Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan Al-Farabi


jadwal dinas memang merupakan aturan dari Rumah Sakit
dimana perorang dalam 1 bulan 168 jam ( Pagi 6 jam, siang
7 jam, Malam 11 jam) seandainya pada bulan maret terdapat
kelebihan jam dinas maka akan disesuaikan pada bulan april
akan dikurrangi jadwal dinasnya karena ada beberapa
penyesuaian.
Berdasarkan koesioner Pengaturan shift sebanyak 60%
perawat menyatakan kadang-kadang.
Berdasarkan hasil observasi pengaturan jadwal berjalan
sebagaimana semestinya sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan oleh kepala ruangan.

 Orientasi perawat baru

Bagaimana langkah orientasi perawat baru di ruangan.

Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Kepala Ruangan Alfarabi

Orientasi pada perawat yang baru sudah dilaksankan sebagaimana

mestinya.

Berdasarkan Hasil Koesioner orientasi perawat baru didapatkan

hasil selalu sebanyak 80%

Berdasarkan Hasil Observasi orientasi perawat baru berjalan

sebagaimana mestinya.
 Metode Pembagian tim pengelolaan pasien

Uraikan cara kepala ruangan membagi tim pengelolaan pasien.

Observasi bukti pembagian tim di ruangan.

Adapun konsep untuk metode tim yaitu ketua tim sebagai


perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif
agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin. Anggota tim
harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Peran kepala
ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil
baik bila didukung oleh kepala ruangan dan adanya
kerjasama dalam tugas yang diemban. Di Ruang Al-Farabi
antar tim 1 dan tim 2 saling membantu. Padahal seharusnya
tim 1 menangani pasien di tim 1 saja begitupula pada tim 2.

Berdasarkan hasil observasi metode tim yang dilaksanakan di


ruangan Al-Farabi, sudah terlaksanakan berdasarkan tim yang
terbagi atas 2 tim dengan di tunjuknya 2 orang ketua tim
dengan tim terdiri dari Ketua Tim dan perawat pelaksana.
Tim satu terdiri dari 1 ketua tim dan 9 perawat pelaksana dan
tim 2 terdiri dari 1 ketua tim dan 8 perawat pelaksana. Kedua
kepala Tim dikepala oleh Kepala Ruangan.
Berdasarkan hasil observasi metode tim lebih efisisen karena
berdasarkan ketenagaan perwat (20 orang) sesuai atau
sebanding dengan jumlah bed (18 bed) dan didukung dengan
TOI yaitu 2 hari.
Berdasarkan hasil observasi metode tim di rungan
dilaksanakan dengan koordinasi sesama perawat dari pihak tim
1 dan tim 2 secara baik dan saling membantu dalam
pelaksanaan pelayanan yang sesuai dengan hasil kuesioner
kepuasan perawat “Kemampuan dalam bekerja sama antar
karyawan” didapatkan hasil jawaban terbanyak 54,5%
menyatakan puas.

Anda mungkin juga menyukai