Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok 14 K3 Keperawatan

Nama: Yohanna Saragi

Kelas: 3E

NIM: 201030100136

Keberhasilan penerapan dari standar ini dapat digunakan oleh


organisasi untuk memberi jaminan kepada pihak yang berkepentingan
bahwa Sistem Manajemen K3 yang sesuai telah diterapkan, sebutkan
apa saja itu dan jelaskan ?

Jawaban!

Untuk meyakinkan penerapan K3 pada perusahaan maka pemerintah


mensyaratkan setiap perusahaan yang mempekerjakan 100 orang
karyawan atau lebih atau sifat proses atau bahan produksinya
mengandung bahaya karena dapat menybabkan kecelakaan kerja berupa
ledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja, diwajibkan
menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen K3. Perusahaan
perlu berpartisipasi aktif dalam masalah K3 dengan menyediakan
rencana yang baik, yang dikenal dengan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Menciptakan tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas


membutuhkan suatu Sistem Manajemen yang khusus mengatur
mengenai K3. Hal ini bertujuan :

1. Sebagai alat untuk mencapai derajad kesehatan tenaga kerja yang


setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau
pekerja-pekerja bebas.
2. Sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan
kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi
dan daya produktivitas
tenaga manusia dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja.

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari


sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengkajian, tanggung jawab,
prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisiensi dan produktif.

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari


beberapa subsistem, yaitu penetapan kebijakan, subsistem perencanaan
K3, subsistem pelaksanaan K3, subsistem pengukuran dan evaluasi,
serta subsistem peninjauan ulang dan perbaikan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja oleh manajemen.

Manajemen memiliki kewenangan dalam mengontrol setiap aktivitas


kerja. Namun seringkali aktivitas tersebut tidak terkontrol dengan baik.
Hal ini disebabkan oleh:

1. Manajemen K3 yang kurang terencana dengan baik


2. Kurang cepat atau kurang mendalamnya standar perencanaan
3. Pelaksanaan standar yang tidak tepat

Perencanaan manajemen K3 meliputi:


1. Kepemimpinan dan administrasinya
2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terpadu
3. Pengawasan
4. Analisis pekerjaan dan procedural
5. Penelitian dan analisis pekerjaan
6. Latihan bagi tenaga kerja
7. Penyediaan alat pelindung diri (APD)
8. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
9. Sistem pemeriksaan dan pendataan

Penerapan sistem manajemen keselataman dan kesehatan kerja dalam


Bab III pada pasal 4 Permenaker No. PER05/MEN/1996 maka
perusahaan wajib melaksanakan lima prinsip dasar system manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja yaitu:

1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap


penerapan SMK3
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan
K3
3. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan
kemampuan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai
kebijakan, tujuan, dan sasaran K3
4. Mengukur secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3

Anda mungkin juga menyukai