HEMATOLOGI
-Hb : 13.0 g/dl
-trombosit : 252.000 mm3
-leukosit : 10.420 mm3
-hematokrit:40%
KIMIA DARAH
-SGOT : 25 U/L
-SGPT : 26 U/L
-Ureum : 49.8 mg/dl
-creatin : 0.94 g/dl
-GDS : 100 mg/dl
3. DS : Gangguan mobiltas Deficit perawatan diri
- Keluarga klien mengatakan fisik
semenjak sakit, aktifitas
klien dibantu oleh keluarga
- Keluarga klien mengatakan
selama klien sakit tiap pagi
klien dimandikan hanya dilap
saja.
DO :
- Klien tidak dapat melakukan
personal hygiene sendiri
karena mengalami
kelemahan anggota gerak
- Semua aktifitas klien tampak
dibantu keluarga
Diagnosa Keperawatan :
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d infark pada jaringan otak dan Hipertensi
2. Penurunan kekuatan otot dan massa otot b/d gangguan mobilitas fisik
3. Gangguan mobiltas fisik b/d difisit perawatan diri
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan kasus
NO. DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
1. Resiko perfusi serebral tidak Kriteria hasil : Manajemen Peningkatan Tekanan Intracranial
efektif b/d infark pada jaringan - Tekanan intraknial menurun Observasi :
otak dan Hipertensi - Nilai rata – rata tekanan darah membaik 1. Identifikasi penyebab TIK
- Tekanan darah sistolik dan diastolic 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
membaik 3. Monitor MAP
- Refleks saraf membaik 4. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik :
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu normal
Kolaborasi ;
1. Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvlsen, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian diuretic osmosis,
jika perlu
2. Penurunan kekuatan otot dan Kriteria hasil : Teknik Latihan Penguatan Sendi Observasi :
massa otot b/d gangguan 1. Pergerakan ekstremitas meningkat 1. Identifikasi keterbatasan fungsi dan gerak
mobilitas fisik 2. Kekuatan otot meningkat sendi
3. Rentang gerak (ROM) meningkat 2. Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan
4. Kaku sendi menurun atau rasa sakit selama Gerakan/aktifitas
5. Gerakan terbatas menurun Terapeutik :
1. Lakukan pengendalian nyeri sebelum
memulai Latihan
2. Berikan posisi tubuh optimal untuk
Gerakan aktif maupun pasif
3. Fasilitasi Menyusun jadwal Latihan rentang
gerak aktif maupun pasif
4. Berikan penguatan positif untuk melakukan
Latihan Bersama
Edukasi :
1. Jelaskan kepada pasien/ keluarga tujuan
untuk merencanakan Latihan Bersama
2. Anjurkan duduk ditempat tidur, disisi
tempat tidur (menjuntai) atau dikursi,
sesuai toleransi
3. Ajarkan melakukan Latihan rentang gerak
aktif dan pasif secara sistematis
4. Anjurkan ambulasi, sesuai toleransi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam
mengembangkan dan melaksanakan
program Latihan.
3. Gangguan mobiltas fisik b/d Kriteria hasil : Teknik Latihan Penguatan Sendi Observasi :
deficit perawatan diri 1. Pergerakan ekstremitas meningkat 1. Identifikasi keterbatasan fungsi dan gerak
2. Pergerakan sendi meningkat sendi
3. Kemampuan mandi meningkat 2. Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan
4. Kemampuan mengenakan pakaian atau rasa sakit selama Gerakan/aktifitas
meningkat Dukungan Perawatan diri Observasi :
5. Kemampuan makan meningkat 1. Monitor tingkat kemandirian
6. Mempertahankan kebersihan diri 2. Identifikasi kebutuhan alat bantu
meningkat kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan
makan.
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP) I
a. Orientasi
Perawat : “Selamat pagi Ibu A, perkenalkan saya Suster Yohanna yang akan merawat ibu
hingga siang nanti,
Bagaimana kabar ibu pagi ini, baik ?”
Saya akan bertanya pada Ibu, jawab dengan mengangguk kalau ibu ingin menjawab “ya” dan
menggeleng untuk jawaban “tidak”. Setuju ya bu….”
“Ibu, bersedia kalau kita berbincang-bincang 15 menit di sini?”
“ Kita akan berbincang-bincang mengenai melatih cara berbicara ibu sehingga suster ataupun
orang lain dapat mengerti dengan keinginan ibu atau hal yang sedang ibu rasakan dengan
keadaan ibu sekarang, Ibu mau?”
b. Fase kerja
Perawat : “Ibu kan terkena stroke, salah satu akibatnya ibu mengalami kesulitan untuk bicara,
saya melihat ibu tampak gusar karena orang lain tidak mengerti apa yang ibu maksudkan,
sekarang saya akan beritahu ibu cara-cara agar apa yang ibu maksudkan dimengerti orang lain”.
“Apa ibu mau….?”
“Ibu, hari ini kita akan belajar untuk pembicaraan sederhana, sekarang coba ibu ikuti apa yang
saya ucapkan“
“aaa...iii...uuu...eee...ooo”
(Perawat memberi contoh terlebih dahulu dengan artikulasi yang jelas, lalu pasien diminta untuk
mengulangi apa yang di contohkan perawat)
“Coba saat ibu menyebutkan huruf ‘aaa’, mulut ibu di buka selebar ibu mampu”
“Coba saat ibu menyebutkan huruf ‘iii’, gigi atas dan bawah ibu dikatupkan, seperti orang yang
mau memperlihatkan gigi-giginya”
“Coba saat ibu menyebutkan huruf ‘uuu’, mulut ibu dimonyongkan semampu ibu”
“Coba saat ibu menyebutkan huruf ‘eee’, mulut ibu di buka seperti orang tersenyum lalu
disuarakan”
“Coba saat ibu menyebutkan huruf ‘ooo’, mulut ibu di bentuk seperti huruf ‘O’ semampu ibu”
(Bila untuk satu huruf vokal sudah mampu, tambahkan huruf konsonan, lanjutkan memberi
contoh terlebih dahulu)
“mi…mi…mi….”
“la…la…la…”
“ga…ga…ga…”
c. Terminasi