Anda di halaman 1dari 13

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 38%

Date: Friday, December 10, 2021


Statistics: 1132 words Plagiarized / 2961 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Pertumbuhan Ekonomi dan Pengagguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia Abstract


Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi
kemiskinan dan pengangguran. Dalam Islam kemiskinan dapat membahayakan jiwa dan
iman sehingga dianggap mendekati kekufuran. Berdasarkan teori-teori yang ada
berbagai kajian yang dilakukan, secara umum masalah kemiskinan berkaitan dengan
beberapa faktor seperti kualitas sumber daya manusia, pengangguran, dan
pertumbuhan ekonomi Dalam Penelitian Penulis ingin mengetahui pengaruh indeks
pembangunan manusia (IPM), tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi secara
langsung terhadap tingkat kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
hubungan kualitas antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.

Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan data


sekunder yang berasal dari BPS dengan data panel yang merupakan data time series
periode 2013-2017 dan data cross section dari 33 provinsi di Indonesia. Selanjutnya,
akan dilihat pula pengaruh tidak langsung IPM dan pertumbuhan ekonomi melalui
pengangguran dalam memengaruhi tingkat kemiskinan. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pengangguran dapat memediasi antara IPM dengan kemiskinan.
Selain itu, pengangguran juga dapat menjadi penegah antara pertumbuhan ekonomi
dengan kemiskinan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan terhadap pertumbuhan ekonomi baik


dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan berdampak pada penurunan
pengangguran dan kemiskinan. Kata Kunci : Pengangguran, Kemiskinan
Pendahuluan Pembangunan merupakan upaya multidimensial yang meliputi perubahan
pada berbagai aspek kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Masalah utama yang dihadapi oleh negara berkembang adalah kemiskinan
_. Menurut Fajrii dkk (2016) memanfaatkan semua sumberdaya yang optimal akan
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Gap expectation merupakan permasalahan pembangunan antara pembangunan saat ini


dengan yang perncanaan sebelumnya. Permasalan tersebut pada umumnya disebabkan
dari sumber daya yang belum digunakan secara optimal. _Malik et al., (2006),
menyatakan bahwa strategi yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
adalah melalui desentralisasi fiskal. Pemerintah berperan terhadap pertumbuhan
ekonomi (Dalamagas, 2010). Pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi dalam
pengetasan kemiskinan _(Dollar dan Kraay, 2002). Kesempatan kerja masih menjadi
masalah utama dalam pembangunan ekonomi.

Adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan pembangunan


lapangan kerja baru menyebabkan terjadinya peningakatan jumlah pengangguran di
suatu daerah. Besarnya penyediaan dan penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh
tingkat upah (Dubra dan Mara, 2008). Memperoleh upah yang lebih baik dan
pendidikan merupakan peranan penting dalam mengurangi kemiskinan _(Afzal, 2012).
Peningkatan pada latar belakang pendidikan juga dapat membantu memperbesar
peluang untuk mendapatkan penghasilan dan produktivitas yang lebih tinggi Shah et
al., (2012).

Appleton (2001) Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat akanmembantu terbebas


dari kemiskinan. Dalam pengetasan kemiskinan dalam jangka panjang pendidikan
merupakan bagian yang sangat penting _Akhtar et al., (2017). Pasar tenaga kerja juga
merupakan bagian integral dari ekonomi pasar (Martinkus et al., 2009). Angka
pengangguran yang meningkat mengakibatkan sumber daya dan potensi angkatan
kerja menjadi boros, sumber dari kemiskinan adalah meningkatnya beban masyarakat
_(Depnakertrans (2004). Tujuan dari pembangunan merupakan kesejahteraan
masyarakat.

Yaumidin (2011) Mengatakan pengaruh negatif antara pertumbuhan dan pengangguran


disebut sebagai "Hukum Okun". Secara umum Okun menemukan bahwa hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran adalah sekitar satu dari tiga.
Penurunan dalam setiap satu persen tingkat pengangguran Pengangguran yang dialami
sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada. Indikator untuk mengukur jumlah
pengangguran yaitu jumlah pengangguran terbuka. _Berzinskiene dan Liongina (2011),
pasar tenaga kerja dapat memecahkan masalahan ketidak seimbangan antara
permintaan dan pasokan tenaga kerja.

Kemiskinan di negara berkeembang merupakan masalah yang cukup kompeks


meskipun beberapa negara berkembang telah berhasil berkembang dalam hal produksi
dan pendapatan nasional (Sartika et al. 2016). Status kemiskinan suatu negara atau
wilayah juga mencerminan tingkat kesejahteraan penduduk yang bermukin pada
negara/daerah tersebut (Christianto, 2013) . Indonesia masih tergolong negara
berkembang dan kemiskinan merupakan problematika yang masih menjadi perhatian.
Pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan kekuatan pendorong dalam menghasilkan
kekayaan yang nantinya akan memberantas masalah yang kemiskina._(Cremin &
Nakabugo 2012). Pendidikan adalah investasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Mendidik anak-anak miskin agar memiliki peluang yang tinggi untuk membebaskan dari
kemiskinan (World Bank). Salah satu indikator pendidikan dapat dilihat dari tingkat IPM.

IPM adalah ukuran komprehensif sebagai ciri tingkat pembangunan manusia disuatu
wilayah atau negara diukur dari tingkat pendidikan, kesehatan dan kehidupan yang
panjang, serta pendapatan _(Yakunina RP & Bychkov GA 2015). Menurut BPS IPS ada
tiga dimensi yaitu umur panjang dan kesehatan, pengetahuan dan taraf hidup yang
layak. Kesehatan sebagai konsep bagian modal manusia sebagai bukti adanya dampak
pada pertumbuhan ekonomi seperti halnya yang terjadi di Inggris 200 tahun terakhir
(Hafner & Mayer-Foulkes 2013). Disisi lain pengangguran menjadi salah satu penyebab
kemiskinan.

Pengangguran, setengah menganggur atau kurangnya are produksi sebagai penghasil


pendapatan merupakan masalah yang serius bagi masyarakat miskin ketika dan dalam
memenuhi kebutuhan paling dasar untuk makanan, air dan tempat tinggal harus
diperjuangkan setiap harinya (world bank). Agar permasalahan kemiskinan tidak menjadi
semakin serius, maka pemerintah harus lebih memperhatikan problematika kemiskinan,
Diantaranya Aceh, kemiskinan yang paling jitu adalah dengan menciptakan aktivitas
ekonomi pada daerah guna menciptakan pertumbuhan ekonomi _(Yacoub 2012).
Pertumbuhan ekonomi yang ada nantinya harus membuka lapangan kerja baru untuk
mengurangi pengangguran yang ada, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
yang nanti akan dapat mengurangi kemiskinan yang ada.

Tinjauan Teori Pengertian Pengangguran Tingkat pengangguran terkait erat dengan


pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Logikanya sederhana. Jika seseorang tidak
bekerja, dia tidak akan berproduksi, sehingga perhitungan produksi terkait PDB akan
berkurang. Implikasi makro dari hukum Okun adalah ketika tingkat pengangguran
meningkat sebesar 1% maka nilai PDB turun hingga maksimal 2% _(Langdana, FK, 2009).
(Mahendra, A. , 2017). Pengangguran adalah salah satu penyebab kemiskinan.
Berkenaan dengan pasokan dasar makanan, air dan perumahan, kurangnya lahan
produktif sebagai pengangguran, setengah pengangguran atau aset yang menghasilkan
pendapatan serius bagi masyarakat miskin. Kami harus berjuang setiap hari (Bank
Dunia).

Pengertian Kemiskinan Kemiskinan jika tidak diatasi maka akan terjebak dalam lingkaran
setan kemiskinan. Menurut Ragnar Nurske, kemiskinan (the vicious circle of poverty)
menyatakan penyebab kemiskinan dikarenakan tabungan rendah, investasi rendah,
kekurangan modal, rendahnya produktifitas, pendapatan rendah yang kembali
menyebabkan tabungan rendah dan seterusnya _(Prawoto, 2009). Kemiskinan adalah
kondisi dimana seseorang atau rumah tangga atau sekelompok orang tidak terpenuhi
hak dasarnya dalam mengembangkan kehidupan yang layak. (Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional, 2017).

Adapun terjadinya kemiskinan ditimbulkan karena terbatasnya sumber daya manusia


dan sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam sangat dipengaruhi oleh
kemampuan produktifitas manusia. Apabila penduduknya banyak yang miskin dan
berpendidikan rendah akan mengakibatkan terbatasnya keterampilan teknik,
pengetahuan, dan kegiatan berwirausaha yang otomatis akan mengakibatkan sumber
daya alam yang tersedia justru terbengkalai, tidak berkembang, atau bahkan salah
penggunaan sumber daya.

Untuk mencegah kemiskinan semkain parah, pemerintah harus memprioritaskan


kemiskinan, beberapa ahli mengatakan bahwa pengurangan kemiskinan yang paling
efektif adalah dengan membangkitkan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di
wilayah tersebut(Yacoub 2012). Metode Penelitian Penelitian ini dilakukann di Indonesia
dengan sampel dari 33 provinsi. Pendekatan dalam studi ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder. Sumber data dari penelitian ini adalah Badan Pusat
Statistik (BPS) Indonesia. Jangka waktu yang penggunaan adalah 5 tahun dari
2011-2015.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi yakni berdasarkan


pengamatan terhadap kajian literatur, buku-buku, Pada teologi pembangunan Islam dan
konsep pembangunan ekonomi Islam, ada salah satu prinsip menyatakan bahwa
manusia merupakan faktor penting di dalam pembangunan _(Abdillah, 2001:66).
Pembangunan yang dilakukan secara holistik dan integralistik ini tentu akan berdampak
pada peningkatan berbagai kualitas dari berbagai objek pembangunan yang ditandai
dengan kemajuan pembangunan itu sendiri, termasuk pertumbuhan ekonomi.
IPM, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi akan diperiksa kaitannya dengan
tingkat kemiskinan di Indoensia, menginngat pentingnya hal tersebut dalam ekonomi
islam. Dengan demikian, penelitian akan membahas bagaimana pengaruh antara IPM,
pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran secara langsung terhadap Tingkat
kemiskinan. Selanjutnya akan dikaji dampak tidak langsung antara IPM, pertumbuhan
ekonomi, terhadap tingkat kemiskinan akibat pengangguran di Indonesia pada periode
2013-2017. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang yang terdiri data time series dan data
cross section. Data berasal dari 33 provinsi di Indonesia periode 2013-2017 (Kalimantan
Utara tidak diikutsertakan). Definisi Operasional Menurut BPS kemiskinan adalah
orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan yang dimasukkan
sebagai variabel dalam persentase. Persentase penduduk miskin adalah persentase
penduduk yang absolut yang berada di bawah garis kemiskinan (GK), yang diukur
berdasarkan standart BPS yang disebut dengan istilah tingkat kemiskinan.

Dalam penelitian ini tingkat kemiskinan sebagai varibel terikat. Problematika kemiskinan
jika tidak diatasi maka akan jatuh kedalam lingkaran kemiskinan. Menurut Ragnar
Nurske, lingkaran kemiskinan (the vicious circle of poverty) adalah kemiskinan yang
disebabkan karena tabungan rendah, investasi rendah, kekurangan modal, rendahnya
produktifitas, pendapatan rendah yang kembali menyebabkan tabungan rendah dan
seterusnya (Prawoto, 2009). Akibat redahnya kualitas sumber daya manusia
menyebabkan terjadinya kemiskinan. Pengelolaan sumber daya alam sangat tergantung
pada produktifitas manusia.

Jika banyak orang yang miskin dan berpendidikan rendah maka akan mengakibatkan
langkanya keterampilan teknik, pengetahuan, dan aktivitas kewiraushaan yang secara
otomatis akan mempengaruhi sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam ini
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, sumber daya alam merupakan sumber
utama kebutuhan hidup manusia sehingga jika terjadi kekurangan sumber daya alam
akan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan sumber daya alam merupakan penyebab
dari kemiskinan manusia (Jhingan, 2016:34). Penyebab lain dari kemiskinan adalah
kekurangan sumber daya manusia.

Tanpa adanya keterampilan manusia tidak akan memiliki penghasilan yang mengurangi
daya belinya sehingga masuk ke dalam lingkar kemiskinan. Ini akan mempengaruhi
wilayah pertumuhan ekonomi negara. Sumber daya manusia akan mempengaruhi IPM
dan dapat mempengaruhi tingkat pengangguran. Dari penjelasan di atas, tingkat
kemiskinan dan faktor-faktor yang memengaruhinya serta korelasinya dengan lingkar
kemiskinan dapat dideskripsikan sebagai berikut. Komposisi IPM didasarkan pada tiga
indikator yaitu kesehatan, pendidikan, dan standar hidup (daya beli) atau pendapatan.
Peningkatan pendidikan orang sering dikaitkan dengan peningkatan pendapatan dan
upah seseorang.

Jika upah mencerminkan produktivitas, maka semakin banyak orang yang


berpendidikan tinggi maupun pengalaman pelatihan, semakin tinggi pula
produktivitasnya dan dapat meningkatkan ekonomi nasional. Selain pendidikan,
kesehatan juga memiliki peran dalam peningkatan pendapatan. Dampak kesehatan
terhadap pendapatan diantaranya dengan perbaikan kesehatan penduduk akan
meningkatkan partisipasi angkatan kerja. Perbaikan kesehatan dapat pula membawa
perbaikan dalam tingkat pendidikan dan pengembangan potensi diri yang kemudian
menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya pendapatan
(Lumbantoruan dan Hidaya, 2014).

Pembahasan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IPM mempengaruhi tingkat


kemiskinan diantaranya: penelitian Sofilda dkk (2013) menunjukkan bahwa IPM
memaikan peran yang sangat penting dalam memerangi kemiskinan di Indonesia.
(Sofilda, 2016). Begitu juga dengan penelitian Silswanto bahwa IPM sangat berperan
dalam menanggulangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Ada pula beberapa penelitian
yang menyatakan bahwa IPM tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan dan
tidak ada hubungan kausalitas antara IPM dan kemiskinan di Indonesia pada periode
tahun 1990-2013 _(Susilowati dan Wahyudi, 2015).

Korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinannya Pertumbuhan ekonomi dapat


didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan ekonomi yang mengarah pada produksi
barang dan jasa (Sukirno, 2006:9). Dengan berkembangnya pertumbuhan ekonomi ,
secara otomatis tercipta lapangan kerja, lapangan kerja, dan pembangunan,
perekonomian, yang dikenal dengan teori trickle down effect _(Sholeh, 2015:198).
Pertumbuhan Ekonomi dapat melihat nilai Produk Domestik Bruto (PDB) , dan untuk
periode waktu tertentu wilayah/wilayah, keduanya melihat data Produk Domestik Bruto
(PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya


alamnya \(Firmansyah, 2016;2). Besarnya PDRB yang dihasilkan di masing-masing
wilayah sangat bergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor produksi wilayah
tersebut. Dengan adanya batasan pada penyediaan unsur-unsur tersebut, tingkat PDRB
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Pengangguran akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan bergantung pada orang-orang produktif untuk hidup,
menghasilkan tingkat dukungan yang lebih tinggi dan pendapatan per kapita yang lebih
rendah.
Faktor penting dalam menentukan bahwa tingkat kesejahteraan sosial adalah tingkat
pendapatan. Pendapatan masyarakat akan mencapai maksimum ketika konsumsi tenaga
kerja dapat ditentukan sepenuhnya menjadi . Energi sumber daya dari terbuang
percuma karena menganggur. Dengan menganggur, sumber daya menjadi terbuang
sia-sia. Tidak hanya produktivitas yang akan turun, pendapatan seseorang juga akan
turun sehingga dapat menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan Menurut BPS
pengangguran adalah seseorang yang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan
usaha, tidak mencari pekerjaan karena mempersiapkan usahanya (BPS, 2015). BPS
mengelompokkan orang dewasa ke dalam beberapa kategori : a.

Bekerja yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang selama


sekurang-kurangnya satu jam (terus-menerus) minggu lalu untuk menghasilkan atau
menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Kegiatan tersebut meliputi pola pekerja
tidak dibayar yang mendukung kegiatan usaha/ekonomi. b. seseorang yang berhenti
untuk sementara waktu atau mencari pekerjaan. c. Bukan angkatan kerja adalah
Penduduk bukan usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau
melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

Setelah mengelompokkan semua orang ke dalam tiga kategori, BPS menghitung


berbagai statistik untuk merangkum penduduk yang bekerja dan tingkat pengangguran
dan jumlah karyawan yang bekerja dan tidak aktif (Mankiw, 2008:111): Angkatan kerja =
jumlah orang yang bekerja + jumlah yang tidak bekerjaTingkat pengangguran =
??????????h ?????????? ???????? ?????????? ?????????????? × 100% ????????????????
?????????? Terezia V. Pattimahu (2016) menyatakan bahwa pengangguran terbuka di
Maluku berdampak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di provinsi Maluku
(Pattimahu, Sedangkan penelitian Ni ketut (2016) menyatakan pengangguran di Provinsi
Bali tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan(Endrayani dan Dewi,
2016).

Dalam penelitian yang akan diambil sebuah hipoteisis yaitu: Tingkat Pengangguran
berpengaruh positif terhadap tingkat H3: kemiskinan Dalam penelitian ini, selain sebagai
variabel independen, juga merupakan variabel intervening. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa IPM berdampak pada Jumlah Penduduk Miskin di Kota Manado
melalui tingkat pengangguran terbuka dan bersifat negative (Latifah, et.al, 2017),
dengan demikian dapat dirumuskan bahwa: H4: Tingkat Pengangguran memediasi
antara IPM dan Kemiskinan Selanjutnya, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
penelitian Qamariah menunjukkan berpengaruh negatif antara pertumbuhan ekonomi
dengan pengangguran begitu juga penelitian Hamidah Muhd Irpan dkk, bahwa di
Malaysia berlaku hukum o’kun dimana Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif
dengan pengangguran (Irpan et.al, 2017).

Penelitian selamat siregar menunjukkan bahwa pengangguran memediasi antara


pertumbuhan ekonomi dengan pengguran (Siregar, 2017), dengan demikian dapat
dirumuskan bahwa: H5: Tingkat Pengangguran memediasi antara Pertumbuhan
Ekonomi dan Kemiskinan Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian terdahulu yang
dikemukakan, dan hipotesis. Diperoleh secara ringkas kerangka pikir penelitian ini
sebagai berikut. b. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan
Berdasarkan output pada gambar 3 dan tabel 2, bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap dalam menurunkan tingkat kemiskinan
dikarenakan nilai probabilitas 0.23 yang melebihi tingkat probabilitas 5%. Jika
pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka tidak akan berdampak secara
signifikan dalam pengurangan jumlah penduduk miskin selama periode tersebut.

Apabila pertumbuhan ekonomi terjadi, pendapatan masyarakat miskin tidak mengalami


perubahan yang dapat mengubah pendapatannya di atas garis kemiskinan. Ini
dikarenakan tidak tersebarnya dalam pendistribusian hasil pembangunan secara adil
kepada seluruh wilayah di Indonesia sehingga perekonomian yang tinggi hanya
dinikmati oleh segelintir orang atau wilayah tertentu saja. Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi kurang memberikan manfaat kepada orang-orang miskin, dan pertumbuhan
tersebut juga tidak di hasilkan oleh orang banyak.

Negara harus menjamin adanya aliran kekayaan dari kelompok kaya kepada kelompok
miskin melalui berbagai instrumen kebijakan seperti zakat, pajak, dan lain-lain
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pertumbuhan ekonomi, TPT, dan IPM memiliki
hubungan yang negatif terhadap kemiskinan. Diantara ketiga variabel tersebut hanya
variabel Ipm yang berpengaruh terhadap kemiskinan. Sementara pertumbuhan ekonomi
tidak berpengaruh terhadap kemiskinan, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang
ada kurang berkualitas sehingga tidak mempengaruhi kemiskinan.

Begitu juga dengan pengangguran bahwa tingkat TPT juga tidak berpengaruh terhadap
kemiskinan, hal ini menandakan bahwa mereka yang menganggur belum tentu memiliki
pendapatan yang rendah. Untuk mengurangi tingkat kemiskinan , maka kualitas
masyarakat perlu di tingkatkan. Adanya peran dari pemerintah maupun swasta, serta
dari semua pihak untuk saling membantu dalam menekan angka kemiskinan. Variabel
tingkat pengangguran (X2) hipotesis menyatakan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada
pengaruh yang signifikan antara pengangguran terhadap kemiskinan tahun 2001-2018.

Pemerintah berhasil menekan angka pengangguran dikarenakan keberhasilan dalam


membuat kebijakan yang terkait dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Saran
ditunjukan dengan adanya grafik jumlah penduduk di Jawa Tengah yang setiap tahun
selalu mengalami peningkatan. 1. Secara simultan pertumbuhan ekonomi (X1),
pengangguran (X2), dan jumlah penduduk (X3) terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah secara bersama-sama. Hal ini berarti
terdapat pengaruh yang kuat dari tiga variabel tersebut.

Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar tiga variabel mengendalikan perlu
pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana agar kemiskinan dapat
dikurangi. 2. Untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah, maka kualitas
masyarakat perlu di tingkatkan. Adanya peran dari pemerintah maupun swasta, serta
dari semua pihak untuk saling membantu dalam menekan angka kemiskinan di Jawa
Tengah.yaitu pertumbuhan ekonomi,pengangguran dan jumlah penduduk. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut : 1.

Perlu mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah agar dapat


meningkatkan kualitas di wilayah Jawa Tengah untuk perubahan kehidupan masyarakat
agar lebih baik. 2. Pemerintah dapat menyiapkan pelatihan untuk menciptakan lapangan
kerja untuk mendorong masyarakat agar berwirausaha sehingga nantinya dapat
menciptakan lapangan kerja 3. Untuk menekan angka kemiskinan maka pemerintah
Daftar Referensi Vincent, Brian. 2009. The Concept “Poverty” towards Understanding in
the Context of Developing Countries “Poverty qua Poverty. Journal of Sustainable
Development, 2(2) Malik, Shahnawaz, Mahmood-ul-hassan and Shahzad Hussain. 2006.

Fiscal Decentralization and Economic Growth in Pakistan. Department of Economics,


Bahauddin Zakariya University, Multan, Pakistan Dollar, David and Aart Kraay. 2002.
Growth is Good for the Poor. Journal of Economic Growth ha 1-14. Afzal, Muhammad,
Muhammad Ehsan Malik, Ishrat Begum, Kafeel Sarwar, dan Hina Fatima. 2012.
Relationship Among Education, Poverty, and Economic Growthin Pakistan : An
Econometric Analysis. Journal of Elementary Education,22(1), pp :23-45 Akhtar, Rizwan,
Hongman Liu and Amjad Ali. 2017. Influencing Factor of Poverty in Pakistan : Time Series
Analysis. International Journal of Economics and Financial Issues 2017, 7 (2), 215-222
Depnakertrans.

2004. Penganggulangan Pengangguran di Indonesia. Majalah Nakertrans Edisi-03 TH.


XXIV-Juni. Berzinskiene, Daiva and Liongina Juozaitiene. 2011. Impact of Labour Market
Measures on Unemployment. Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics, 22(2),
pp:186-195. Cremin, P. & Nakabugo, M.G., 2012. Education, development and poverty
reduction: A literature critique. International Journal of Educational Development, 32(4),
pp.499–506. Available at: Yakunina RP & Bychkov GA, 2015.ScienceDirect Correlation
Analysis Of The Components Of The Human Development Index Across Countries.
Procedia Economics and Finance, 24(July), pp.766–771. Yacoub, Y., 2012.

Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kota di


Provinsi Kalimantan Barat. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Tanjungpura Pontianak , 8(3), pp.176–185 Abdillah, Mujiono. Agama Ramah Lingkungan:
Perspektif Alquran. Jakarta: Paramadina, 2001 Suliswanto, Muhammad Sri Wahyudi.
“Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Terhadap Angka Kemiskinan di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8.2 (2011) _
Soleh, Ahmad. “Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia”. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 2.2 (2014) : 197-209.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
15% - https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/3663/pdf
1% - https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jeb/article/download/3505/pdf
<1% -
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/download/8562/pdf
<1% - https://untarnugroho.blogspot.com/2015/
<1% -
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1206105038-2-Bab%20I%20Pendahuluan.pdf
<1% -
https://123dok.com/document/4zp47evz-linkage-growth-unemployment-income-inequ
ality-poverty-central-province.html
<1% -
http://eprints.undip.ac.id/29404/1/Jurnal_-_Analisis_Penyerapan_Tenaga_Kerja_di_Kota_S
alatiga.pdf
<1% -
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1174/5/34140037%20-%20gracia%20-%20bab%202.pdf
<1% -
https://ceritapenamaya.blogspot.com/2016/12/analisis-penyerapan-tenaga-kerja-di_11.
html
<1% -
https://www.academia.edu/50917338/Tingkat_Pendidikan_Upah_Inflasi_Dan_Pertumbuh
an_Ekonomi_Terhadap_Pengangguran_DI_Indonesia
1% -
https://zonailmuekonomi.blogspot.com/2016/05/soal-ekonomi-pembangunan.html
1% -
https://123dok.com/document/q26112ez-analisis-faktor-faktor-mempengaruhi-kemiski
nan-indonesia-selama-terakhir.html
<1% - http://scholar.unand.ac.id/22439/2/7.%20BAB%201.pdf
5% - https://core.ac.uk/download/pdf/234039285.pdf
<1% - https://konsultasiskripsi.com/category/ilmu-ekonomi/page/5/
<1% -
https://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/kaitan-kemiskinan-industrialisasi-dan.html
<1% -
https://adoc.pub/tempat-tinggal-merupakan-salah-satu-kebutuhan-dasar-manusia-.htm
l
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/wye180z7-pengaruh-perubahan-iklim-terhadap-
produksi-padi-sawah-di-kabupaten-deli-serdang.html
6% -
https://www.researchgate.net/publication/334055990_ANALISIS_PENGARUH_INDEKS_PE
MBANGUNAN_MANUSIA_IPM_PERTUMBUHAN_EKONOMI_DAN_PENGANGGURAN_TER
HADAP_KEMISKINAN_DI_INDONESIA
<1% -
https://adoc.pub/analisis-transformasi-struktural-pertumbuhan-ekonomi-dan-ket.html
<1% - https://shintiyaningsih.wordpress.com/2015/04/12/cara-menghitung-pdb/
<1% - https://eprints.umm.ac.id/71955/3/BAB%20II.pdf
<1% -
https://www.bonarsitumorang.com/2016/03/analisis-teori-pembangunan-di-indonesia.h
tml
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/q5ox57jz-pengaruh-pendapatan-perkapita-dan-h
arga-kebutuhan-pokok-terhadap-tingkat-konsumsi-masyarakat-di-tulungagung-tahun-
20142015-institutional-repository-of-iain-tulungagung-5.html
<1% - https://kartikagustina.blogspot.com/2012/06/
<1% -
https://lovekonomi.blogspot.com/2017/11/materi-pertemuan-ke-1-ketenagakerjaan-a.h
tml
1% - https://banyumaskab.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html
<1% -
https://www.tipsbelajarmatematika.com/2016/10/sistematika-proposal-ptk-kerangka.ht
ml
<1% - https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008_MAK3.pdf
1% - http://eprints.ums.ac.id/78647/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20WIDYA.pdf
<1% -
https://laelyrakhmawati.wordpress.com/2014/04/21/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kemiskinan/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/335887019_Pengaruh_Optimisme_dan_Kesad
aran_Diri_Terhadap_Adversity_Quotient_Mahasiswa_Skripsi_Sambil_Bekerja
<1% - http://jom.untidar.ac.id/index.php/dinamic/article/download/1432/695
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/dzxd07oy-analisis-pengaruh-upah-minimal-peng
angguran-dan-pendidikan-terhadap-kemiskinan-di-provinsi-jawa-tengah-tahun-2100-2
014.html
<1% - https://www.academia.edu/15918201/Ketahanan_Pangan
<1% -
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-1-1-60201-912414002-bab5-27072018092157.pd
f
<1% - http://eprints.ums.ac.id/49883/3/BAB%20I.pdf
<1% -
https://baixardoc.com/documents/complete-book-preposition-and-postposition-englis
h-language-5d1527a7c2a94
1% - http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/640232
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/325226749_Influencing_factors_of_Poverty_in_
Pakistan_A_time_series_analysis
1% - https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/3663
<1% - http://jom.untidar.ac.id/index.php/dinamic/article/view/1446

Anda mungkin juga menyukai