Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ROM

Disusun oleh :

NI PUTU NITA KARTIKA DEWI

190070300111038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN
LATIHAN ROM

Mata Ajar : Keperawatan Gerontik


Pokok Bahasan : ROM
Sub Pokok Bahasan : Latihan ROM aktif dan pasif pada Lansia
Hari/Tanggal : Rabu, 13 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB - selesai
Penyuluh : Ni Putu Nita Kartika Dewi
Tempat : Rumah klien

A. Latar Belakang
Kekuatan otot mulai menurun sekitar usia 40 tahun, dengan suatu
kemunduran yang dipercepat setelah usia 60 tahun. Perubahan gaya
hidup dan penurunan pengunaan sistem neuromuskuler adalah penyebab
utama terjadinya kehilangan kekuatan otot dan perlambatan, pergerakan
yang kuang aktif di hubungkan dengan perpanjangan waktu kontraksi
otot, periode laten dan periode relaksasi dari unit motor dalam jaringan
otot, sendi-sendi seperti pinggul, lutut, siku, pergelangan tangan, leher
dan vetebra, menjadi sedikit fleksi pada usia lanjut.
Latihan rentang gerak yang aktif dan pasif memberikan
keuntungankeuntungan yang berbeda. Latihan aktif membantu
mempertahankan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot. Sebaliknya,
gerakan pasif hanya membantu mempertahankan fleksibilitas (Stanley
dan Beare, 2006). Menurut Kozier dkk (2010) Latihan ROM aktif
merupakan latihan isotonik yang mampu mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot serta dapat mencegah
perburukan kapsul sendi, ankilosis, dan kontraktur.
Range of motion (ROM) adalah latihan yang menggerakan
persendiaan seoptimal dan seluas mungkin sesuai kemampuan
seseorang yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang
digerakan. Adanya pergerakan pada persendiaan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan aliran darah ke dalam kapsula sendi, latihan ROM
juga bisa dilakukan sekitar 5-10 kali dan dilakukan sekurang-kurang 2 kali
sehari.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). Latihan
ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Selain berfungsi sebagai
pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk
meningkatkanmassa otot serta tonus otot.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan
maka penerima manfaat mampu mengetahui dan mengerti
tentang latihan ROM dan latihan kekuatan otot
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan
selama 1 x 30 menit penerima manfaat mampu:
a. Pengertian terapi latihan ROM
b. Tujuan terapi latihan ROM
c. Manfaat yang didapat dari terapi latihan ROM
d. Prinsip Latihan ROM
e. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif
anggota gerakan atas
f. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
g. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas
h. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah
i.  Mendemosntrasikan latihan pergerakan otot dan sendi
C. Sasaran
Klien: Ny. C
D. Strategi Pelaksanaan
Hari dan tanggal : Rabu, 13 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Rumah Ny.C

E. Metode
Menggunaan metode belajar face to face dengan teknik: Ceramah dan
demonstrasi

F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Lansia Media Metode


Pembukaan 5  Mengucapkan  Menjawab salam - Tanya
menit salam “waalaikumsalam jawab
“assalamualaikum bu”
mbah”  Memperhatikan,
 Memperkenalkan mendengar dan
diri, menjelaskan menjawab
tujuan penyuluhan pertanyaan
 Kontrak waktu
 Mengkaji
pengetahuan klien
tentang alat bantu
jalan
Isi 20 Menjelaskan  Mendengarkan Alat Cerama
menit tentang: dan peraga h dan
 Pengertian terapi memperhatikan : demonst
latihan ROM setiap penjelasan Leaflet rasi
 Tujuan terapi penyuluhan dan
latihan ROM pelatihan
 Manfaat yang  Merespon setiap
didapat dari informasi yang
terapi latihan diberikan seperti
ROM bertanya
 Prinsip Latihan
ROM
 Mendemonstrasik
an cara
melakukan terapi
latihan ROM
1. Mendemonstr
asikan
dengan benar
latihan
gerakan pasif
anggota
gerakan atas
2. Mendemonstr
asikan
latihan pasif
anggota gerak
bawah
3. Mendemontra
sikan latihan
aktif anggota
gerak atas
4. Mendemontra
sikan latihan
aktif anggota
gerak bawah
5. Mendemonstr
asikan
latihan perger
akan otot dan
sendi
Penutup 5  Melakukan  Mendengarkan - Tanya
menit evaluasi  Menjawab jawab
demonstrasi pertanyaan dan
latihan gerak aktif memberi
dan pasif komentar
 Memberikan  Menjawab salam
pertanyaan dan
memberikan
pujian atas
jawaban yang
telah
diungkapkan
 Mengucapkan
salam dan
kontrak waktu
selanjutnya

G. Seeting Tempat

Penerima manfaat penyuluh

H. Media
Leaflet
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Klien dapat mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Klien bersedia mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot
dengan baik dan benar sesuai dengan kontrak waktu yang
telah dibuat
b. Klien dapat mengulang apa yang sudah diajarkan
meskipun tidak sepenuhnya mengingat
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan latihan ROM dan latihan kekuatan otot berjalan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara penerima manfaat dengan
penyuluh dalam melaksanakan implementasi keperawatan
selanjutnya.
MATERI PENYULUHAN

1. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk
menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan
sendi yang abnormal.
2. Tujuan ROM 
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk
3. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
8. Memperlancar sirkulasi darah
9. Memperbaiki tonus otot
4. Prinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
penerima manfaat
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
penerima manfaat, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah
baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi
atau perawatan rutin telah di lakukan.
5. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
1. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya
memengang lengan.
b. Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku
tetap lurus 
2. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk
dan meluruskan siku
3. Gerakan memutar pergelangan tangan :
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menggenggam telapak tangan penerima manfaat
b. Putar pergelangan tangan penerima manfaat ke arah luar
(terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
4. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan penerima manfaat
b. Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
5. Gerakan memutar ibu jari:
Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan
6. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan

6. Latihan pasif anggota gerak bawah


1. Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha
a. Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang tungkai
b. Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus
2. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan  I
 Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan
yang sehat ketas
 Letakan kedua tangan diatas kepala
 Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
 Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah
tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
 Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan
yang sehat ke atas
 Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
 Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang
sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ketas
 Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat
tidur.
e. Latihan V
 Pegang pergelangan tangan yang lumpuh
mengunakan tangan yang sehat angkat keatas
dada
 Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke
arah luar

f. Latihan VI

 Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang


sehat kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang
sehat
f. Latihan VII
 Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
 Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki
yang sehat dibawah pergelangan kaki yang lumpuh
 Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang
sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
g. Latihan VIII
 Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang
sehat ke atas sekitar 3 cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu
sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
h. Latihan IX
 Anjurkan penerima manfaat untuk menekuk
lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh
dengan tangan Satu
 Dengan tangan lainnya penolong memegang
pingang penerima manfaat
 Anjurkan penerima manfaat untuk memegang
bokongnya
 Kembali keposisi semula dan ulangi sekal
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental


Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan


Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai