ROM
Disusun oleh :
190070300111038
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN
LATIHAN ROM
A. Latar Belakang
Kekuatan otot mulai menurun sekitar usia 40 tahun, dengan suatu
kemunduran yang dipercepat setelah usia 60 tahun. Perubahan gaya
hidup dan penurunan pengunaan sistem neuromuskuler adalah penyebab
utama terjadinya kehilangan kekuatan otot dan perlambatan, pergerakan
yang kuang aktif di hubungkan dengan perpanjangan waktu kontraksi
otot, periode laten dan periode relaksasi dari unit motor dalam jaringan
otot, sendi-sendi seperti pinggul, lutut, siku, pergelangan tangan, leher
dan vetebra, menjadi sedikit fleksi pada usia lanjut.
Latihan rentang gerak yang aktif dan pasif memberikan
keuntungankeuntungan yang berbeda. Latihan aktif membantu
mempertahankan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot. Sebaliknya,
gerakan pasif hanya membantu mempertahankan fleksibilitas (Stanley
dan Beare, 2006). Menurut Kozier dkk (2010) Latihan ROM aktif
merupakan latihan isotonik yang mampu mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot serta dapat mencegah
perburukan kapsul sendi, ankilosis, dan kontraktur.
Range of motion (ROM) adalah latihan yang menggerakan
persendiaan seoptimal dan seluas mungkin sesuai kemampuan
seseorang yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang
digerakan. Adanya pergerakan pada persendiaan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan aliran darah ke dalam kapsula sendi, latihan ROM
juga bisa dilakukan sekitar 5-10 kali dan dilakukan sekurang-kurang 2 kali
sehari.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). Latihan
ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Selain berfungsi sebagai
pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk
meningkatkanmassa otot serta tonus otot.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan
maka penerima manfaat mampu mengetahui dan mengerti
tentang latihan ROM dan latihan kekuatan otot
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan
selama 1 x 30 menit penerima manfaat mampu:
a. Pengertian terapi latihan ROM
b. Tujuan terapi latihan ROM
c. Manfaat yang didapat dari terapi latihan ROM
d. Prinsip Latihan ROM
e. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif
anggota gerakan atas
f. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
g. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas
h. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah
i. Mendemosntrasikan latihan pergerakan otot dan sendi
C. Sasaran
Klien: Ny. C
D. Strategi Pelaksanaan
Hari dan tanggal : Rabu, 13 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Rumah Ny.C
E. Metode
Menggunaan metode belajar face to face dengan teknik: Ceramah dan
demonstrasi
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Seeting Tempat
H. Media
Leaflet
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Klien dapat mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Klien bersedia mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot
dengan baik dan benar sesuai dengan kontrak waktu yang
telah dibuat
b. Klien dapat mengulang apa yang sudah diajarkan
meskipun tidak sepenuhnya mengingat
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan latihan ROM dan latihan kekuatan otot berjalan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara penerima manfaat dengan
penyuluh dalam melaksanakan implementasi keperawatan
selanjutnya.
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk
menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan
sendi yang abnormal.
2. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk
3. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
8. Memperlancar sirkulasi darah
9. Memperbaiki tonus otot
4. Prinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
penerima manfaat
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
penerima manfaat, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah
baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi
atau perawatan rutin telah di lakukan.
5. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
1. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya
memengang lengan.
b. Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku
tetap lurus
2. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk
dan meluruskan siku
3. Gerakan memutar pergelangan tangan :
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menggenggam telapak tangan penerima manfaat
b. Putar pergelangan tangan penerima manfaat ke arah luar
(terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
4. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan penerima manfaat
b. Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
5. Gerakan memutar ibu jari:
Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan
6. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
f. Latihan VI
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.