Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN MIKROORGANISME PATOGEN BENTUK BASIL

BIDANG FARMASI

DISUSUN OLEH :
1. Anggia Intan Shafira : PO.71.39.1.18.042
2. Dinda Mutiara Rizki : PO.71.39.1.18.047
3. Fira Doramia : PO.71.39.1.18.052
4. Kurniati Munzilah : PO.71.39.1.18.057
5. Nurul Rifanny Agustia Amin : PO.71.39.1.18.062
6. Ridho Putrama : PO.71.39.1.18.067
7. Sri Ismawati : PO.71.39.1.18.072
8. Widiyan Muchzadi Akbar : PO.71.39.1.18.077

DOSEN PEMBIMBING :

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “kajian
mikroorganisme patogen bentuk basil bidang famrasi ”. Penulis tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari bapak/ibu dosen untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.

Palembang,06 Mei 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran
sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan
untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat
mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi
dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme
yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi
dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi
pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat
untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian
enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk
persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan
bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah
ada.Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar,
mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya
relative cepat.
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme
memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan.Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari
tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran
dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang
menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas.
Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi
perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol.Mikrobilogi farmasi
modern berkembang setelah perang dunia ke 2 dengan
dimulainyaproduk antibiotik. Suplay produk farmasi dunia termasuk
antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, dan hormon manusia
diproduksi dalam jumlah beasr oleh mikroorganisme. Streptomyces
hydroscopius memilik strain yang berbeda untuk membuata hampir 200
antibiotik yang berbeda. Antibiotik pada dasarnya dibuata dalam skala
industri dengan cara menginokulasi spora dari kapang atau
streptomycetes dalam suatu media pertumbuhan dan menginkubasinya
dengan aerasi yang baik. Setelah mencapai konsentrasi yang cukup,
larut diekstraksi, dipresitipasi dan diperlukan dengan prosedur standar
industri lainnya.
Industri farmasi telah menggunakan bakteri untuk produksi vaksin
dan antibiotik. Banyak antibiotik yang dibuat oleh bakteri yang hidup di
tanah, seperti Tetracycline, erythromycin dan streptomycin. Vaksin yang
diproduksi untuk melawan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri,
dibuat dari bagian bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut. Dipteri,
tetanus dan pertusis telah hilang dari beberapa negara maju karena
penggunaan vaksin yang disebarluaskan untuk mencegah penyakit-
penyakit tersebut. Vaksin untuk demam thypoid dan kolera memiliki
dampak yang sangat besar terhadap kualitas hidup di negara
berkembang, karena mereka menghadirkan biaya yang relatif murah
untuk mencegah penyakit tersebut. Dengan mikrobiologi para ahli
farmasi dapat mengembangkan metode pembuatanobat baru dengan
memanfaatkan mikroorganisme dan juga untuk menciptakan obatbaru
yang lebih aman digunakan untuk memerangi mikroorganisme
penyebab penyakit.

B. Rumusan Masalah
1.

Anda mungkin juga menyukai