Laporan Praktikum Kimia Organi1
Laporan Praktikum Kimia Organi1
DISUSUN OLEH :
1. Puput Oktarina : PO.71.39.1.18.064
2. Sri Ismawati : PO.71.39.1.18.072
DOSEN PEMBIMBING :
Dra . Hj Kusriati
Ferawati Suzalin S.farm.Apt.Msc
Yuniarti Eka Putri, Amf
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “identifikasi gugus alkohol
polivalen”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari bapak/ibu dosen untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Praktikan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Teori
Turunan yang terpenting dari asam salisilat ini adalah asam asetil
salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin.Berbeda dengan
asam salisilat, asam asetil salisilat memiliki efek analgesik antipiretik dan
anti inflamasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan asam salisilat.
Penggunaan obat ini sangat luas di masyarakat dan digolongkan ke dalam
obat bebas. Selain sebagai prototip, obat ini juga digunakan sebagai standar
dalam menilai efek obat sejenis.
Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh asam salisilat adalah sebagai berikut:
1. Panas jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit.
2. Iritasi pada mata
3. Iritasi pada sauran pernafasan
4. Iritasi pada kulit
Asam salisilat bebas hanya memiliki efek antipiretik dan analgetik yang
rendah. Karena timbulnya ransangan pada mukosa lambung akibat
diperlukannya dosis tinggi, maka asam salisilat hanya dipergunakan dalam
bentuk garamnya. Turunannya yang terpenting adalah asam asetil salisilat
yang aktivitas analgetik, antipiretik tetapi juga antiflogistiknya besar.
Asam salisilat dapat diperoleh menurut cara Kolbe-Schmitt dengan hasil
hampir kuantitatif melalui reaksi natrium fenolat dan karbondioksida pada
1250C dan 4-7 bar dan kemudian dihidrlolisis. Asam asetilsalisilat diperoleh
dengan cara asetilasi asam salisilat dengan katalisis proton. Salisilat
termasuk dalam golongan obat anti inflamasi nonsteroid (AINS).Mekanisme
kerja adalahmenghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambat
kerjaenzim siklooksigenase padapusat termoregulator dihipothalamus dan
perifer.Salisilat sudah digunakan lebihdari 100 tahun.Salisilat digunakan
sebagai analgetik,antipiretik, anti inflamasi, antifungi.
Bahan :
a. Sampel b. Pereaksi
1. Natrium salisilat 1. Fecl3
2. Acetosal 2. Ethanol
3. Asam salisilat 3. Methanol
4. Metil salisilat 4. H2so4
2.5. Pembahasan
A. Uji Fecl3
Uji Fecl3 ini digunakan untuk menguji kandungan gugus salisislat
dalam suatu sampel percobaan. Jika sampel berubah menjadi ungu ketika
ditetesi pereaksi Fecl3 maka berarti sampel positif mengandung gugus
salisilat, karena salisilat memiliki gugus fenol didalamnya.
Semua sampel berubah warna menjadi ungu ketika ditetesi Fecl 3, hal
ini membuktikan bahwa sampel positif mengandung gugus salisilat.
B. Uji esterifikasi
Proses pembuatan metil salisilat dalam praktikum ini menggunakan
prinsip esterifikasi menggunakan asamsalisilat dengan methanol .Secara
umum reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asamkarboksilat dengan alkohol
yang menghasilkan senyawa ester.Senyawa ester yang di maksud dalam
percobaan ini adalah metil salisilat.Dilakukan penambahan larutan asam
sulfat pekat untuk mempercepat reaksi atau sebagai katalis.Proses reaksi
akan berlangsung lambat tanpa adanya katalis berupa asam kuat, tetapi
reaksi akan mencapai kesetimbangan dalam waktu yang singkat ketika asam
karboksilat dan alkohol direfluks dengan asam sulfat pekat dalam jumlah
sedikit, maka dalam praktikum ini sampel ditetesi asam pekat H 2so4 setelah di
tetesi dengan methanol, pada proses ini sampel akan menggumpal dan
berwarna putih .Kemudian larutan dipanaskan diatas lampu spiritus ,hingga
bau methanol hilang.Hal ini dilakukan untuk menghilangkan alcohol dari
larutan. Pada proses ini gumpalan tersebut akan melarut menjadi larutan
bening.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam
yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal.
Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang
terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari
asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.
Percobaan ini digunakan untuk mengidentifikasi kandungan
gugus salisilat dalam sampel. Setelah dilakukan pengujian semua
sampel positif mengandung gugus salisilat atau asam karboksilat.
3.2. Saran
1. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk
masa yang akan datang.
2. Diharapkan agar pembaca lebih memperhatikan cara
penggunaan yang tepat untuk obat luar yang mengandung gugus
salisilat didalamnya.
.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12006710/Analisis_Gugus_Fungsi Salisilat
https://www.academia.edu/7566739/ANALISIS_SENYAWA_ASAMSALI
SILAT
https://www.academia.edu/9125353/Analisis_Golongan_AsamSalisilat