Artikel Fitri
Artikel Fitri
p-ISSN:2460-1497
e-ISSN: 2477-3840
ABSTRACT
The study was a research and development aimed at developing learning package based on
scientific approach, which was valid, practical, and effective for Junior High School’s
students. The development procedure used in the study was based on Thiagarajan’s model
or 4-D model consisted of four phases, namely defining, designing, developing, and
dissemination. The development learning package based on scientific approach had been
validated by the experts and practitioners and had been revised; thus, it obtained feasible
result to be used. The results revealed that the learning package based on scientific
approach was valid, practical, and effective. The learning package that were RPP,
student’s book, and student’s worksheet was valid due to the extremely valid category,
practical because it was in completely conducted and effective as well because it had met
the criteria of effective.
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang
bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik
pada konsep ekosistem yang valid, praktis dan efektif bagi siswa Sekolah Menegah
Pertama. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model
Thiagarajan atau Model 4-D yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap
penyebaran (disseminate). Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang
dikembangkan telah divalidasi oleh pakar dan praktisi serta telah mengalami revisi
sehingga didapatkan hasil yang layak digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik bersifat valid, praktis, dan efektif.
Dikatakan efektif karena perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi RPP, Buku
Siswa dan LKS seluruhnya memenuhi kriteria kevalidan dengan kategori "Sangat Valid",
dikatakan praktis karena perangkat pembelajaran ini memiliki derajat keterlaksanaan
dengan kategori terlaksana seluruhnya dan nilai reliabilitasnya kategori “reliabel” dan
dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria keefektifan.
diperolehnya, sehingga lulusan hanya mampu pada siswa antara lain mengamati, menanya,
menghapal tanpa memahami. menalar, mencoba (melakukan eksperimen) dan
Guru atau pendidik memiliki tugas membentuk jejaring (berkomunikasi). Berda-
pokok untuk merencanakan, melaksanakan dan sarkan hasil penelitian, pembelajaran berbasis
melakuan evaluasi terhadap proses pembelajaran. pendekatan ilmiah mempunyai hasil yang lebih
Penjabarannya seorang guru merencanakan efektif bila dibandingkan pembelajaran dengan
pembelajaran dalam bentuk membuat dan pendekatan tradisional, penelitian tersebut
mempersiapkan perangkat pembelajaran kemu- menunjukkan bahwa pada pembelajaran tradi-
dian perangkat pembelajaran digunakan untuk sional retensi informasi dari guru sebesar 10%
melaksanakan proses pembelajaran dan setelah 15 menit dan perolehan pemahaman
selanjutnya melakukan evaluasi untuk melihat konstektual sebesar 25%. Pada pembelajaran
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan berbasis pendekatan ilmiah retensi informasi dari
pembelajaran, seperti tercantum dalam guru sebesar 90% setelah 2 hari dan perolehan
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang pemahaman konstektual sebesar 50-70%.
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013)
dan Menengah menyatakan Standar proses dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
meliputi perencanaan proses pembelajaran, 2013 (2013).
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian Berdasarkan latar belakang masalah
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
pembelajaran untuk terlaksananya proses masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaima-
pembelajaran yang efektif dan efisien. Akan nakah proses pengembangan perangkat
tetapi, kenyataan yang terjadi di dunia pembelajaran berbasis pendekatan saintifik pada
pendidikan kita adalah lemahnya proses konsep ekosistem yang valid, praktis dan efektif
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa ?. Penelitian ini bertujuan untuk mengem-
kurang didorong untuk melakukan proses bangkan perangkat pembelajaran berbasis
berfikir, siswa cenderung pasif dan hanya pendekatan saintifik pada konsep ekosistem yang
menerima informasi dari guru akibatnya siswa valid, praktis, dan efektif.
kaya akan teori dan miskin aplikasi. Ardiana
(2011). Kemudian, sebagai bentuk implementasi METODE PENELITIAN
kurikulum 2013 yang menekankan pada
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, maka Pengembangan perangkat pembelajaran
sangat dibutuhkan perangkat pembelajaran yang yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada model 4-D Thigarajan, Semmel & Semmel.
(RPP), Buku Siswa (BS), dan Lembar Kegiatan Model 4-D dipilih berdasarkan pertimbangan
Siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik. bahwa model ini lebih jelas, lengkap, terarah,
Hasil penelitian menyebutkan bahwa terstruktur, sistematis dan menuntun pengem-
pada jenjang pendidikan dasar tingkat pema- bang dari awal hingga proses akhir produk yang
haman siswa pada beberapa mata pelajaran dihasilkan. Model ini terdiri dari empat tahap
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan hal yaitu; tahap pembatasan (define), tahap
ini disebabkan karena pada proses pembelajaran rancangan (design), tahap pengembangan
cenderung terpaku pada buku teks dan kurang (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).
terkait dengan apa yang dialami oleh siswa Tahap pembatasan/pendefenisian (define)
dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran Tahap ini bertujuan untuk menetapkan
konsep cenderung abstrak, sehingga kurang dan menentukan syarat-syarat pembelajaran yang
bermakna bagi siswa dan motivasi belajar siswa meliputi tujuan pembelajaran dan pembatasan
sangat sulit ditumbuhkan. (Direktorat PLP materi pembelajaran. Adapun langkah-
(2002) dalam Amri 2013). langkahnya sebagai berikut:
Kurikulum 2013 menekankan pembe- a. Analisis kurikulum
lajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific Telaah Kurikulum 2013 yang digunakan
approach) karena pembelajaran ini sangat sesuai pada tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP).
dengan teori pembelajaran konstruksivisme dan Dalam proses pembelajaran mengacu pada
melalui scientific approach ini dapat mening- Permen nomor 65 tahun 2013, tentang standar
katkan keterampilan-keterampilan proses sains proses pendidikan dasar dan menengah yang
saran dari pakar validator digunakan sebagai pembelajaran (RPP, BS, dan LKS) sebelum
bahan pertimbangan dan landasan untuk digunakan dalam PBM.
melakukan revisi. Setelah perangkat draft 1 b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru
dilakukan perbaikan (revisi 1) maka diperoleh selama pembelajaran
perangkat pembelajaran draft 2. Data aktivitas siswa dan guru selama
b. Ujicoba kegiatan pembelajaran diperoleh melalui obser-
Ujicoba yang dilakukan bersifat terbatas vasi di kelas. Alat yang digunakan adalah
yaitu dilakukan hanya satu kali terbatas pada satu Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan guru
kelas yakni siswa kelas VII-3 Semester Genap selama kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru
tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 meliputi mengajukan permasalahan yang harus
Pangsid Kabupaten Sidenreng Rappang. Tujuan diselesaikan bersama, meminta siswa
ujicoba ini adalah untuk mendapatkan saran dari mengerjakan LKS sebagai tugas kelompok,
siswa dan guru di lapangan dalam rangka untuk memberi arahan agar siswa selalu berada dalam
merevisi perangkat pembelajaran draft 2. tugas kelompok, mengamati kegiatan siswa,
Kegiatan pembelajaran pada langkah ujicoba ini memberikan petunjuk/membimbing kegiatan,
dilakukan oleh guru kelas. Rangkaian kegiatan dan mengajukan pertanyaan yang merangsang
ujicoba ada dua tahap, yaitu tahap pelaksanaan berfikir siswa. Aktivitas siswa meliputi mem-
proses pembelajaran dan tes akhir setelah ujicoba perhatikan informasi, membaca LKS dan BS,
selesai. Selanjutnya dilakukan revisi 2 aktif dalam diskusi dan latihan, mengajukan
berdasarkan data hasil ujicoba dan dihasilkan pertanyaan dan kegiatan lainnya di luar tugas dan
perangkat pembelajaran untuk draft akhir. yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajar
mengajar.
Tahap penyebaran (disseminate) c. Angket respon siswa terhadap proses
Tahap ini merupakan tahapan pembelajaran
penggunaan perangkat yang telah di kembangkan Angket ini dibuat untuk mengetahui
dan telah diujicoba pada skala yang lebih luas. bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran
Tujuan tahap ini untuk menguji efektifitas dengan pendekatan saintifik yang meliputi
perangkat dalam kegiatan pembelajaran. Tahap aspek-aspek penggunaan bahasa, sistematika,
penyebaran dilakukan dalam skala terbatas. kesesuaian waktu, kesesuaian materi, serta
Penyebaran pada skala terbatas ini dilakukan manfaat terhadap siswa.
dalam bentuk sosialisasi dan penerapan pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pangsid. Teknik analisis data
Untuk menganalisis data uji coba pada
Pengembangan Instrumen Perangkat Pembe- pengembangan perangkat pembelajaran ini
lajaran digunakan teknik analisis statistik deskriptif.
Data yang dianalisis adalah; data hasil validasi
Teknik pengumpulan data perangkat pembelajaran (RPP, buku siswa, LKS
Untuk memperoleh informasi tentang sedangkan tes hasil belajar sebagai perangkat
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan dalam hal ini kuis tidak divalidasi), data
pembelajaran, respon siswa dan respon guru keterlaksanaan perangkat pembelajaran, data
terhadap pembelajaran berbasis pendekatan kemampuan guru dalam mengelola
saintifik serta pengelolaan kelas oleh guru dalam pembelajaran, data aktivitas siswa selama
menerapkan pendekatan berbasis saintifik di pembelajaran, data tes hasil belajar (THB)
kelas maka perlu mengembangkan instrumen. sebagai instrumen, dan data respon siswa.
Instrumen-instrumen itu adalah sebagai berikut: Analisis data yang diperoleh dikelompokkan
a. Lembar validasi perangkat pembelajaran menjadi tiga yaitu; (1) analisis data kevalidan
Lembar validasi perangkat terdiri dari (data hasil validasi perangkat pembelajaran;
lembar validasi RPP, lembar validasi BS dan RPP, buku siswa, LKS, THB/kuis tidak
lembar validasi LKS. Lembar validasi tersebut divalidasi), (2) analisis data kepraktisan (data
diberikan kepada para ahli (validator) bersama hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat
dengan yang divalidasi untuk memperoleh pembelajaran), dan (3) analisis data keefektifan
masukan data tentang penilaian para ahli yang (data hasil pengamatan terhadap; kemampuan
melakukan validasi terhadap perangkat
guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes
respon siswa dan hasil belajar siswa). formatif.
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang
peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai = 2.66 dari hasil tes
Hasil formatif.
3. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan
Berdasarkan tujuan penelitian dengan seorang peserta didik dilakukan dengan
mengacu pada metodologi, maka telah dilakukan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2
penelitian pengembangan perangkat pembe- untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil
lajaran berbasis pendekatan saintifik beserta sikap peserta didik secara umum berada pada
insrumen-insrumen yang relevan dengan kategori baik (B) menurut standar yang
perangkat pembelajaran tersebut. Penelitian ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
pengembangan ini merujuk pada tiga syarat
kualitas yaitu valid, praktis dan efektif serta b. Analisis siswa
disusun dan dikembangkan berdasarkan model Analisis ini dilakukan untuk menelaah
pengembangan Four D (4-D) oleh Thiagarajan, karakteristik siswa yang meliputi latar belakang
Semmel dan Semmel (Trianto, 2007). Penelitian pengetahuan (kemampuan akademik) dan
pengembangan ini terdiri dari empat tahapan perkembangan kognitif. Siswa kelas VII yang
yaitu; tahap pendefinisian (define), tahap diterima di sekolah SMP Negeri 1 Pangsid
perancangan (design), tahap pengembangan adalah siswa yang telah dinyatakan lulus pada
(develop) dan tahap penyebaran (dessiminate). seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun
Berikut ini dideskripsikan hasil dari kegiatan pelajaran 2014-2015, dalam seleksi PSB calon
yang dilakukan dari masing-masing tahapan siswa mengikuti tes akademik yang terdiri dari
pengembangan perangkat pembelajaran berbasis mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa
pendekatan saintifik yang telah dikembangkan Indonesia, dan Pengetahuan umum.
beserta hasil analisis data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil analisis tes mata
pelajaran IPA peneliti menemukan bahwa
Tahap pembatasan (Define) kemampuan akademik siswa berada pada
a. Analisis kurikulum kategori rendah dengan nilai rata-rata hasil tes
Kurikulum 2013 mengembangkan 4 seleksi PSB untuk mata pelajaran IPA adalah
kompetensi inti berdasarkan struktur kurikulum 42,89.
yaitu; (1) Kompetensi Inti (KI.I) kompetensi Perkembangan kognitif siswa kelas VII
sikap, (2) Kompetensi Inti (KI.II) kompetensi SMP yang berumur rata-rata 11-12 tahun
sosial, (3) Kompetensi Inti (KI.III) kompetensi menurut teori perkembangan yang dikemukakan
pengetahuan, (4) Kompetensi Inti (KI.IV) oleh Jean Piaget, bahwa anak pada usia 11-12
kompetensi keterampilan. Oleh karena itu, tahun ke atas berada pada tahap perkembangan
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan kognitif operasional formal yang berarti telah
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mampu untuk berpikir dan memahami konsep-
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. konsep yang abstrak, serta berpikir untuk
Karakteristik pembelajaran disesuaikan dengan pemecahan masalah, tetapi siswa kelas VII SMP
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), untuk Negeri 1 Pangsid masih mengandalkan cara
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) belajar dengan menghafal konsep, hal ini
disesuaikan dengan karakteristik kemampuan disebabkan oleh cara mereka belajar di sekolah
dan tingkat perkembangan siswa. Penilaian pada dasar dan penyajian materi oleh guru yang
kurikulum 2013 mencakup penilaian sikap kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan melakukan proses berpikir. Oleh karena itu, agar
keterampilan. siswa dapat melakukan proses berpikir dalam
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai memahami konsep-konsep yang dipelajarinya
berikut; sesuai dengan tingkat perkembangan
1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang kognitifnya, maka dalam penelitian ini
peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
“valid” (2,5 ≤ x < 3,5). Nilai rata-rata kevalidan kriteria kevalidan, nilai ini termasuk dalam
untuk aspek metode/kegiatan pembelajaran kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata-
adalah x = 3,8. Berdasarkan kriteria kevalidan rata kevalidan untuk aspek bahasa adalah x = 3,3.
nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai ini termasuk
(3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata-rata kevalidan untuk dalam kategori “valid” (2,5 ≤ x < 3,5). Nilai rata-
aspek penilaian adalah x = 3,7, nilai ini termasuk rata total/keseluruhan aspek adalah x = 3,5.
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai ini termasuk
Nilai rata-rata total/keseluruhan aspek adalah x = dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0),
3,5. Berdasarkan kriteria kevalidan nilai ini karena keseluruhan aspek telah memenuhi
termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x kriteria kevalidan, maka LKS ini dinyatakan
≤ 4,0), karena keseluruhan aspek telah memenuhi layak untuk digunakan dalam penelitian.
kriteria kevalidan, maka RPP ini dinyatakan Berdasarkan hasil validasi dan
layak untuk digunakan dalam penelitian. saran/masukan dari ahli dilakukan
Walaupun secara keseluruhan aspek perbaikan/revisi pada perangkat pembelajaran
sudah memenuhi kriteria kevalidan, namun ada (draft I), sehingga dihasilkan perangkat
beberapa saran ahli yang perlu diperhatikan pembelajaran hasil revisi (draft II). Selanjutnya,
untuk kesempurnaan RPP. perangkat pembelajaran hasil revisi (darft II)
2. Buku siswa diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran di
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam kelas.
validasi buku siswa secara garis besar adalah
format buku siswa, isi/materi buku, dan bahasa. b. Analisis data hasil ujicoba
Setiap aspek terdiri dari beberapa kriteria yang
dinilai. Ujicoba perangkat pembelajaran
Hasil analisis terhadap buku siswa dilakukan secara terbatas pada siswa kelas VII.3
adalah,nilai rata-rata kevalidan untuk aspek SMP Negeri 1 Pangsid. Angket respon siswa
format buku siswa adalah x = 3,6. Berdasarkan diisi oleh siswa setelah kegiatan pembelajaran
kriteria kevalidan, nilai ini termasuk dalam selesai untuk setiap kali pertemuan. Siswa
kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata- mengerjakan soal tes hasil belajar setelah tiga
rata kevalidan untuk aspek isi/materi adalah x = kali pertemuan/tatap muka di kelas. Keseluruhan
3,6. Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai ini hasil ujicoba dianalisis dan hasilnya menjadi
termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x dasar perbaikan perangkat pembelajaran untuk
≤ 4,0). Nilai rata-rata kevalidan untuk aspek draft akhir.
bahasa adalah x = 3,4. Berdasarkan kriteria 1. Analisis data kepraktisan perangkat
kevalidan, nilai ini termasuk dalam kategori pembelajaran
“valid” (2,5 ≤ x < 3,5). Nilai rata-rata Tujuan utama analisis data
total/keseluruhan aspek adalah x = 3,5. keterlaksanaan perangkat hasil ujicoba adalah
Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai ini termasuk untuk melihat tingkat kepraktisan perangkat.
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0), Hasil analisis keterlaksanaan perangkat
karena keseluruhan aspek telah memenuhi pembelajaran untuk setiap aspek pengamatan
kriteria kevalidan, maka buku siswa ini adalah, Nilai rata-rata validitas (M) untuk aspek
dinyatakan layak untuk digunakan dalam sintaks pembelajaran berbasis masalah adalah M
penelitian. = 2,0. Berdasarkan kriteria keterlaksanaan
3. Lembar kegiatan siswa perangkat, nilai ini termasuk dalam kategori
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam “terlaksana seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤ 2,0), Nilai
validasi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara reliabilitas untuk aspek ini adalah R = 1,00.
garis besar adalah format LKS, isi, dan bahasa. Nilai ini termasuk dalam kategoori “Reliabel” (R
Setiap aspek terdiri dari beberapa kriteria yang = ≥ 0,75). Nilai rata-rata validitas (M) untuk
dinilai. Hasil analisis terhadap LKS adalah, nilai aspek interaksi sosial adalah M = 2,0.
rata-rata kevalidan untuk aspek format LKS Berdasarkan kriteria keterlaksanaan perangkat,
adalah x = 3,7. Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai ini termasuk dalam kategori “terlaksana
nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤ 2,0). Nilai reliabilitas
(3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata-rata kevalidan untuk untuk aspek ini adalah R = 1,00. Nilai ini
aspek isi/materi adalah x = 3,5. Berdasarkan termasuk dalam kategoori “Reliabel” (R = ≥
0,75). Nilai rata-rata validitas (M) untuk aspek tidak digunakan sebagai acuan dalam
prinsip reaksi adalah M = 2,0. Berdasarkan menentukan keefektifan perangkat pembelajaran,
kriteria keterlaksanaan perangkat, nilai termasuk namun peneliti tetap melaksanakan penilaian
dalam kategori “terlaksana seluruhnya” (1,5 ≤ M untuk kompetensi tersebut terhadap siswa.
≤ 2,0). Nilai reliabilitas untuk aspek ini adalah b. Aktivitas siswa. Data aktivitas siswa diperoleh
R = 1,00. Nilai ini termasuk dalam kategoori dari hasil pengamatan dua observer dengan
“Reliabel” (R = ≥ 0,75). Nilai rata-rata menggunakan instrumen lembar pengamatan
total/keseluruhan aspek pengamatan adalah M = aktivitas siswa. Observer pertama mengamati
2,0. Berdasarkan kriteria keterlaksanaan aktivitas siswa pada kelompok 1, sedangkan
perangkat, nilai ini termasuk dalam kategori observer kedua mengamati aktivitas siswa pada
“terlaksana seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤ 2,0). Jadi, kolompok 3. Aktivitas siswa yang diamati saat
perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria proses pembelajaran berlangsung yaitu; (1)
keterlaksanaan. Nilai rata-rata total reliabilitas mendengarkan/memperhatikan
untuk perangkat pembelajaran ini adalah R = penjelasan/petunjuk guru, (2) aktif dalam
1,00. Nilai ini termasuk dalam kategoori melakukan kegiatan/percobaan sesuai panduan
“Reliabel” (R = ≥ 0,75) yaitu telah memenuhi LKS, (3) aktif dalam melakukan pengamatan
syarat kepraktisan. untuk mengumpulkan data/informasi, (4) aktif
bertanya baik antara sesama siswa maupun
2. Analisis data keefektifan perangkat antara siswa dengan guru, (5) aktif berdiskusi
pembelajaran dalam mengerjakan/menjawab pertanyaan dalam
Indikator-indikator yang digunakan LKS, (6) Tampil mempresentasikan hasil kerja
untuk menentukan keefektifan perangkat kelompok, (7) prilaku yang tidak relevan dengan
pembelajaran yaitu; (1) hasil dari tes hasil PBM. Aktivitas siswa dikategorikan efektif
belajar, (2) aktivitas siswa, (3) respon siswa, (4) karena waktu yang digunakan dalam melibatkan
pengelolaan pembelajaran. Hasil analisis data diri untuk setiap aktivitas pembelajaran sesuai
keefektifan perangkat pembelajaran setelah dengan toleransi waktu ideal yang telah
ujicoba dilaksanakan adalah: ditetapkan.
a. Tes hasil belajar. Data hasil belajar c. Respon siswa. Data respon siswa diperoleh
diperoleh setelah ujicoba dengan menggunakan melalui angket respon siswa terhadap perangkat
instrumen tes hasil belajar. Tes hasil belajar pembelajaran berbasis pendekatan saintifik.
diberikan setelah tiga kali pertemuan yang Angket respon siswa diisi oleh siswa setelah
bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kegiatan pembelajaran selesai untuk setiap
siswa terhadap materi setelah dilaksanakan pertemuan. Angket ini berisi pernyataan-
proses pembelajaran dengan pendekatan pernyataan yang terkait dengan buku siswa,
saintifik. Berdasarkan hasil analisis tes hasil lembar kegiatan siswa, dan kegiatan
belajar bahwa dari 33 jumlah siswa, ada 29 siswa pembelajaran berbasis pendekatan saintifik.
yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, Respon siswa terhadap kegiatan
sehingga persentase ketuntasan sebesar 87,88%. pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata total
Selanjutnya ada 4 siswa yang mendapatkan nilai untuk 3 kali pertemuan adalah 3,7. Nilai ini
kategori tidak tuntas, sehingga persentase jumlah termasuk dalam kategori respon “sangat positif”
siswa yang mendapat nilai tidak tuntas sebesar (3,5 ≤ RS). Selanjutnya, rata-rata total persentase
12,12%. Syarat ketuntasan belajar individual respon positif adalah 98,99% dan rata-rata total
untuk mata pelajaran IPA jika siswa memperoleh persentase respon negatif adalah 1,01% dengan
nilai minimal 75 (KTSP SMP Negeri 1 Pangsid nilai reliabilitas 0,99 (Reliabel). Jadi, kegiatan
menetapkan nilai KKM = 75). Pembelajaran pembelajaran direspon positif oleh siswa karena
dikatakan berhasil secara klasikal jika minimal telah memenuhi kriteria positif.
85% (T tot ≥ 85 %) siswa mencapai nilai Respon siswa terhadap buku siswa
minimal 75. Jadi, dengan persentase ketuntasan menunjukkan nilai rata-rata total untuk 3 kali
87,88%, maka pembelajaran dinyatakan berhasil pertemuan adalah 3,6. Nilai ini termasuk dalam
secara klasikal. kategori respon “sangat positif” (3,5 ≤ RS).
Penilaian untuk kompetensi sikap Selanjutnya, rata-rata total persentase respon
spiritual (KI.I), kompetensi sikap sosial (KI.II), positif adalah 100% dan rata-rata total persentase
dan kompetensi keterampilan (KI.IV) walaupun respon negatif adalah 0% dengan nilai reliabilitas
instrumen dan perangkat pembelajaran yang saintifik, siswa terlibat aktif dalam melakukan
dikambangkan menjadi lebih baik, seperti alat percobaan dan pengamatan guna mengumpulkan
dan bahan yang digunakan pada LKS-1 yang data/informasi serta mendiskusikan hasil
semula menggunakan gelas piala 250 ml dalam pengamatannya untuk menarik kesimpulan,
percobaan akan tetapi, berdasarkan saran dari sehingga dalam pembelajaran terjadi proses
validator diganti dengan menggunakan botol konstruksi pengetahuan pada diri siswa.
aqua ukuran 330 ml untuk memanfaatkan
limbah. b. Pengelolaan pembelajaran
Kemampuan guru (KG) dalam
2. Kepraktisan perangkat pembelajaran mengelola pembelajaran merupakan faktor
pendukung utama dalam keterlaksanaan proses
Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran. Kemampuan guru dalam
perangkat, nilai ini termasuk dalam kategori mengelola pembelajaran dikatakan memadai
“terlaksana seluruhnya”, yang berarti bahwa jika nilai KG minimal berada pada kategori
keseluruhan aspek yang diamati dalam tinggi (Nurdin, 2007).
pembelajaran terlaksana seluruhnya dan siswa
terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Selain c. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
itu, tampak bahwa perangkat yang Pembelajaran dengan menggunakan
dikembangkan mampu mengarahkan siswa untuk perangkat berbasis pendekatan saintifik pada
terlibat aktif dan berinteraksi dengan temannya, konsep ekosistem dapat membuat siswa aktif
serta berinteraksi dengan guru untuk dalam proses belajar mengajar, hal ini terlihat
menyampaikan permasalahan/pertanyaan yang dari hasil analisis aktivitas siswa yang
terdapat dalam LKS dan buku siswa melalui menunjukkan bahwa aktivitas siswa
diskusi untuk menggali pengetahuan dan dikategorikan efektif karena waktu yang
mengkonstruksi pemahamannya. Jadi, perangkat digunakan dalam melibatkan diri untuk setiap
pembelajaran yang dikembangkan telah aktivitas pembelajaran sesuai dengan toleransi
memenuhi syarat kepraktisan. Oleh karena itu, waktu ideal yang telah ditetapkan, hal ini terjadi
perangkat pembelajaran yang telah karena pembelajaran berbasis pendekatan
dikembangkan praktis untuk digunakan dalam saintifik melibatkan siswa secara langsung dalam
pembelajaran. proses pembelajaran.
Sejalan dengan prinsip pembelajaran
3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik bahwa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Perangkat pembelajaran bersifat efektif merupakan pembelajaran yang berpusat pada
jika minimal 3 dari 4 kriteria keefektifan telah siswa (students center) dimana siswa yang aktif
dipenuhi, kriteria tersebut adalah; (1) kriteria mencari informasi dari berbagai sumber untuk
hasil belajar, (2) kriteria pengelolaan mengkonstruksi pemahamannya melalui
pembelajaran, (3) kriteria aktivitas siswa, (4) tahapan-tahapan; mengamati, menanya, menalar,
kriteria respon siswa, tetapi dengan syarat mencoba dan berkomunikasi. Oleh karena itu,
kriteria 1 (kriteria hasil belajar) harus dipenuhi. pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar
(Borich 1994. dalam Nurdin 2007). siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
a. Hasil belajar (untuk mengidentifikasi atau menemukan
Berdasarkan hasil analisis nilai tes hasil masalah), merumuskan masalah, mengajukan
belajar dari 33 siswa, sebanyak 29 siswa atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
mencapai nilai tuntas, sehingga persentase dengan berbagai teknik, menganalisis data,
ketuntasan 87,88% yang berarti bahwa menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
pembelajaran dinyatakan tuntas secara klasikal. konsep, hukum atau prinsip. Depdikbud (2013).
Jadi, pembelajaran dengan menggunakan Hal serupa diungkapkan Jafar (2014) dalam hasil
perangkat pembelajaran berbasis pendekatan penelitiannya bahwa model pembelajaran inquiri
saintifik pada konsep ekosistem yang telah meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan
dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
kognitif siswa. Hal ini terjadi karena dalam Proses pembelajaran menjadi salah satu
proses pembelajaran dengan pendekatan berbasis indikator pembelajaran yang berkualitas, seperti
yang dikemukakan oleh Mulyana (2002) dalam Pembelajaran (RPP), Buku Siswa (BS), dan
Nur (2013) menyatakan bahwa pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa (LKS) masing-
dikatakan berkualitas apabila siswa berpartisipasi masing memiliki nilai validitas = 3,5 dengan
aktif dalam proses belajar mengajar serta kategori sangat valid, derajat keterlaksanaan
menguasai kompetensi yang akan dijadikan dengan kategori terlaksana seluruhnya (nilai
sebagai standar penilaian hasil belajar.
rata-rata = 2,0) dan nilai reliabilitasnya
d. Respons siswa kategori reliabel (1,00), sehingga perangkat
ini telah memenuhi kriteria kepraktisan.
Respon siswa terhadap kegiatan Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan
pembelajaran, buku siswa, dan lembar kegiatan saintifik pada konsep ekosistem memenuhi
siswa menunjukkan kategori respon sangat kriteria keefektifan, hal ini berdasarkan:
positif. Berdasarkan pernyataan-pernyataan pada Pertama, pencapaian ketuntasan belajar
angket respon siswa terhadap kegiatan secara klasikal dengan persentase ketuntasan
pembelajaran berbasis pendekatan scientific,
87,88%. Kedua, aktivitas siswa
maka dapat diartikan bahwa siswa berminat
dalam mengikuti pelajaran, siswa senang dengan dikategorikan efektif karena siswa aktif
suasana pembelajaran, siswa aktif dalam mencari melibatkan diri untuk setiap aktivitas dalam
informasi, dan membangkitkan rasa pembelajaran sesuai toleransi waktu ideal
keingintahuan siswa. yang ditetapkan. Ketiga, respon siswa
Respon positif siswa terhadap kegiatan terhadap kegiatan pembelajaran, buku siswa
pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dan lembar kegiatan siswa nilai rata-rata
disebabkan karena siswa dilibatkan secara respon = 3,62 sehingga dinyatakan dalam
langsung dalam proses pembelajaran melalui kategori respon positif. Keempat,
kegiatan mengamati, menanya, menalar, kemampuan guru dalam mengelola
mencoba, dan mengkomunikasikan, sedangkan pembelajaran untuk setiap aspeknya nilai
selama ini dalam proses pembelajaran siswa
rata-rata = 3,9 sehingga dinyatakan dalam
kurang didorong untuk melakukan proses
berpikir, siswa cenderung pasif dan hanya kategori sangat tinggi.
menerima informasi dari guru akibatnya siswa Disarankan kepada peneliti selanjutnay
kaya akan teori tetapi miskin aplikasi (Ardiana, untuk melakukan ujicoba dalam skala luas agar
2011). dihasilkan perangkat pembelajaran yang lebih
Respon positif siswa terhadap buku baik. Disarankan kepada peneliti lain untuk dapat
siswa dan lembar kegiatan siswa disebabkan mengambangkan perangkat pembelajaran
karena siswa dapat memamahi/mengerti maksud berbasis pendekatan scientific pada konsep yang
soal/masalah yang terdapat dalam buku siswa
lain.
dan lembar kegiatan siswa, siswa memahami
langkah kerja yang terdapat dalam lembar
kegiatan siswa, dan pada buku siswa terdapat
DAFTAR RUJUKAN
gambar/ilustrasi yang dapat diamati untuk
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Alimin, R. 2014. Pengembangan Perangkat
Hal ini selaras dengan hasil penelitian Alimin Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
(2014) tentang pengembangan perangkat Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan
pembelajaran berbasis masalah dengan Geometri untuk Peserta Didik SMA
pendekatan saintifik menunjukkan bahwa Kelas X. Tesis. Tidak diterbitkan.
pencapaian hasil belajar siswa secara klasikal, Makassar: Program Pascasarjana
aktivitas siswa berada pada kategori tinggi, dan
Universitas Negeri Makassar.
siswa rata-rata memberi respon positip.
Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model
SIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.
Perangkat pembelajaran berbasis Ardiana. 2011. Pengembangan Perangkat
pendekatan saintifik pada konsep ekosistem Pembelajaran Berbasis Konstektual
yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Melalui Model Kooperatif pada Materi