Turnitin 40% Hermawati
Turnitin 40% Hermawati
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada akhirnya memiliki rangsangan terhadap reaksi tubuh & psikis serta
berdebar-debar & keringat dingin. Perlu diketahui Stres ini tidak melihat usia,
yang tergolong kedalam tiga bagian yakni , stres ringan, stres sedang dan
yang memicu komplikasi tidak ditangani maka akan memicu komplikasi yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawah oleh darah terhambat
hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
1
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa adanya kecenderungan
(situmorang, 2020).
Data yang diperoleh dari kemenkes pada tahun 2018 yaitu hipertensi
sebanyak 25,06%, di Kab. Bantaeng yakni 100% & Kab. Pinrang yakni
2020 Kasus Pederita hipertensi sebanyak 1255 orang, dan terdapat 416 ibu
2
antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi di wilaya kerja Pkm
Parompong.
stres di duga karena suaminya di PHK dari tempat kerjanya karena adanya
mengalami hipertensi karena penyebab lain seperti gaya hidup ibu rumah
Hal ini menjadi salah satu alasan penulis tertarik untuk meneliti
“Hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga
B. Rumusan Masalah
pada ibu rumah tangga pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Bua tahun
2021?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujun Umum
dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga pada masa pandemi
2. Tujuan Khusus
3
selama pandemi di wilayah puskesmas tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi keilmuan
hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga
2. Bagi institusi
ibu rumah tangga pada masa pandemi covid-19 di PKM Bua Tahun 2021
3. Bagi peneliti
Sebagai bahan ajar dan referensi yang baru dalam bidang kesehatan
terkait hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah
4. Bagi masyarakat
4
rumah tangga pada masa pandemi covid-19 di PKM Bua Tahun 2021.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian stres
dialami, stres juga dapat diartikan sebagai respon tubuh yang tidak
stresor.
a. Stres ringan
untuk menjaga masalah yang mungkin terjadi karna stres ringan ini
biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari, situasi seperti stres ringan ini
b. Stres sedang
berlangsung akan lama berbanding dengan stres ringan dan biasa terjadi
beberapa hari, stres ringan biasanya terasa tegang dan sulit tidur.
6
c. Stres berat
2. Ciri-ciri stres
a. Sifat stres
c. Jumlah stresor
diberikan oleh tubuh, apabila stres yang dihadapi berat makan hal
7
perubahan.
makan akan semakin mampu menghadapi stres yang ada saat ini.
e. Tipe kepribadian
marah, agresif dan kurang sabar akan lebih sulit beradaptasi terhadap
stresor.
f. Tingkat perkembangan
8
2) Tidak sabaran , sangat mudah m e n g a l a m i tegang, mudah
menantang
7) Nampak kaku pada waktu & tidak bisa tenang atau dalam kata
lain tergesa-gesa
9) Nampak kaku
ciri :
sewajarnya.
9
6) Lebih mendominankan bekerja secara tim ketimbang sendiri
7) Disiplin waktu
9) Tidak egois
5. Tahapan stres
a. Stress tahap I
b. Stress tahap II
yaitu:
bangun tidur.
10
3) Sering kali mengeluh dan tidak nyaman pada bagian lambung
meningkat
mulai terganggu.
d. Stress tahap IV
membosankan
11
memadai
mengganggu
e. Stres tahap V
f. Stress tahap VI
VI yakni:
2) Sulit bernafas
6. Pencegahan stres
12
b. Istirahat teratur
c. Olahraga teratur
1. Defenisi hipertensi
diastolic >90 mmHg yang artinya memiliki peningkatan. Yang tidak hanya
(Kusuma, 2015).
2. Klasifikasi
3. Etiologi
13
a. Hipertensi primer (esensial)
b. Hipertensi sekunder
a. Usia
b. Ras/suku
orang yang memiliki kulit hitam lebih cepat terkena hipertensi dari
pada orang yang memiliki kulit putih, karena adanya perbedaan status
14
c. Urbanisasi
karna banyak kesibukan sehingga pada saat itu banyak makanan yang
terjadinya hipertensi.
d. Geografis
e. Jenis kelamin
Wanita lebih besar terjadi hipertensi dari pada pria karena di usia> 50
5. Manifestasi klinis
yakni:
a. Muntah
c. Gelisa
d. Sesak nafas
e. Lemas, kelelahan
f. Mual
15
6. Patofisiologi
Jika tubuh terjadi kelebihan garam dan air, tekanan darah bisa
memproduksi renin, yaitu suatu enzim yang bekerja pada substrat protein
angiostensin III.
tekanan darah tinggi, kadar renin harus diturunkan dengan alasan dapat
7. Komplikasi
(Saputra, 2014) :
16
a. Penyakit arteri koronaria
c. Infark miokardium
d. Stroke
e. Perubahan penglihatan
f. Gagal ginjal
g. Gagal jantung
h. Krisis hipertensi
8. Pencegahan
antaranya:
secara teratur
17
Ibu rumah tangga adalah seorang wanita yang mengatur segala
urusan rumah tangga (tidak bekerja di kantor), ibu rumah tangga adalah
segala aktivitas fisik rumahan saja apalagi pada masa pandemik saat ini
hormon adrenalin, dan berbagai hal tersebut termasuk dalam faktor risiko
kejadian hipertensi ini dengan cara mengontrol tekanan darah seara rutin
18
mengajari ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya melalui pelatihan
a. Faktor internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri sendiri tidak
aspek-aspek lain.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar dan dipengaruhi
1. Defenisi covid-19
pernapasan seperti demam, batuk, sesak napas, pneumonia akut dan bisa
rawat inap dirumah sakit disertai riwayat baru dating dari cina dalam
19
14 hari terakhir.
E. Kerangka Konsep
Hipertensi
Tingkat Stres
: Variabel independent
: Variabel dependent
20
F. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
21
memiliki
skor 26-
42
Variabel dependen
Hipertens Hipertensi lembar Menggunaka 1. Ibu rumah Ordinal
i dalam observasi n lembar tangga
yang
penelitian observasi
memiliki
ini adalah riwayat
adanya hipertensi
2. Ibu rumah
peningkatan
tangga
tekanan yang
darah tidak
memiliki
sistolik >
riwayat
140 mmHg hipertensi.
dan tekanan
diastolic >
90 mmHg
G. Hipotesis Penelitian
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis peneIitian yang digunakan pada peneIitian ini adalah desain studi
1. Lokasi peneIitian
2021.
2. Waktu peneIitian
1. PopuIasi
2. Sampel
23
Pada peneIitian ini mengambiI responden sebagai sampeI dengan
n = N
1+N(d2
)
Keterangan :
n: JumIah SampeI
N : JumIah PopuIasi
n=N
1+N(d2)
n = 416
1+416(0.1)2
n = 416
1+416(0,01)
n = 416
24
1+4,16
n = 416
5,16
n = 80
Berdasarkan rumus di atas maka jumIah sampeI yang akan diambiI
D. Instrument Penelitian
0 =tidak pernah
1 = kadang-kadang
2 = sering
1. Data Primer
25
gejala dan identitas lain yang menjadi sasaran peneliti.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari
F. Pengelolahan Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
menandatngani lembar
b. Coding
kuisioner.
c. Tabulating
d. Processing
26
menggunakan aplikasi spss
e. Cleaning
Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengecek kembali data yang
2. Penyajian Data
diteliti.
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
bivariat.(Sulistyaningsih, 2011).
2. Analisis Bivariat
hubungan.yang.signifikan.
terima.artinya.tidak.ada hubungan.yang.signifikan.
27
H. Etika penelitian
Etika dalam penelitian ini lebih menunjukkan kepada norma yang harus
2016):
1. Atonomy (otonomi)
bagian, diantaranya:
a. Otonomi pemikiran
musyawarah
3. Non malefecience
28
4. Veracity (kejujuran)
5. Fidelity (kesetiaan)
6. Confedentiality (kerahasiaan)
7. Conclusion (kesimpulan)
29
mengerti
BAB IV
A. Hasil penelitian
pengolahan data dengan menggunakan analisis uji chi square yang akan
a. Keadaan geografis
1) Luas wilayah
2) Kondisi geografis
30
b. Keadaan demogratis
1. Analisis Univariat
responden.
TabeI 4.1
Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur
responden di Puskesmas Bua tahun 2021 (N=80)
Jenis kelamin Prekuensi (f) Persentasi (%)
Perempuan 80 100
Umur
24-34 4 5,0
35-45 48 60,0
46 > 28 35,0
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021
a. Tingkat stres
31
TabeI 4.2
Distribusi berdasarkan tingkat stres responden di puskesmas bua
tahun 2021.
Tingkat stress Frekuensi (f) Persentasi (%)
Ringan 21 26,3
Sedang 45 56,3
Berat 14 17,5
Total 80 100,0
Sumber: data primer,2021
b. Hipertensi
tahun 2021.
TabeI 4.3
Distribusi berdasarkan hipertensi responden di puskesmas bua tahun
2021
Hipertensi Frekuensi (f) Persentasi (%)
Hipertensi 53 66,3
Tidak hipertensi 27 33,8
Total 80 100,0
Sumber: data primer,2021
2. Analisis Bivariat
32
Pada tahap ini akan dilakukan analisis hubungan antara variabel
Tabel 4.4
memiliki tingkat stres ringan yang mengalami hipertensi terdapat 0 (0%) dan
33
dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 1 (7,1%) responden.
menunjukkan bahwa, nilai p = ,000, hal ini berarti nilai p < α = 0,05 maka H a
diterima berarti ada hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada
ibu rumah tangga pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas Bua tahun
2021.
B. Pembahasan
dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga selama masa pandemi
dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang memiliki riwayat
(17,5).
34
persentase (66,3%) dan 27 dengan persentase tidak hipertensi (33,8%).
akhirnya memiliki rangsangan terhadap reaksi tubuh & psikis serta memicu
berdebar-debar & keringat dingin. Perlu diketahui Stres ini tidak melihat usia,
(situmorang, 2020).
b. Hubungan tingkat stress dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga
35
puskesmas bua tahun 2021. Hal tersebut dapat dimaknai dengan jika
hipertensi tinggi.
merasa cemas dan gelisah karena covid-19 ini, dan akibat dari kecemasan
ataupun stres ini yang dapat memicu kejadian hipertensi pada responden.
wilayah bua sangat cemas karena adanya pandemi covid-19 ini, adapun
36
memikirkan banyak hal terutama adanya penularan covid-29 ini. Dan
hipertensi dan dia juga stres karena dia memikirkan dampak buruk yang
sebanyak 1 (7,1%) dari 1 responden ini dia mengalami stres berat tetapi
hal buruk yang akan terjadi pada keluarganya akibat adanya virus corona,
dan dia juga mudah emosi akibat memikirkan banyak hal terutama bahaya
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
atas terkait hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada IRT
pada masa pandemi Covid-19 di PKM Bua Tahun 2021, maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada ibu
rumah tangga pada masa pandemi Covid-19 di PKM Bua Tahun 2021.
B. Saran
1. Bagi puskesmas
dikendalikan.
2. Bagi keluarga
hipertensi.
38
hipertensi.
39