FLIP-FLOP
Ananda Paska Nainggolan (119130016)
Asisten : Alif Fauzan (118130068)
Tanggal Percobaan : 5/12/2020
EL2104_A-1_Praktikum_Sistem_Digital
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak — Praktikum kali ini bertujuan Mengenal, diantara selang waktu yang ditentukan itu, keluaran daripada
mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian itu tidak akan berubah. Berbeda dari rangkaian
rangkaian Flip-Flop Mengenal berbagai macam IC yang serempak, keluaran dari pada rangkaian tak-serempak
Flip-Flop. Alat dan bahan yang digunakan untuk berubah menurut perubahan masukannya dan keluaran itu
mensimulasikan praktikum kali ini adalah software dapat berubah setiap saat masukan berubah. Umumnya
ISIS Proteus. Dan kesimpulan yang didapat dari rangkaian tak-serempak ini memakai unsur tundaan waktu
praktikum ini adalah Rangkaian FF merupakan suatu pada lintasan umpan baliknya. Tundaan waktu ini biasanya
rangkaian gerbang logika yang mempunyai dua diperoleh dari gerbang-gerbang pada lintasan itu. Unsur
keadaan stabil pada keluaran yaitu keadaan 1 dan 0. pengingat (memory) yang paling umum dipakai pada
FF terbagi menjadi beberapa jenis ( SR, Clocked SR, rangkaian berurut serempak adalah flip-flop. Setiap flip-flop
JK,D)FF. Rangkaian FF SR dengan gerbang NOR dapat menyimpan satu bit (binary digit).
jika S=1 dan R=1 maka nilai keluarannya adalah Q =
Q́ = 0 hal ini bertentangan pada prinsip bahwa nilai percobaan modul 4 ini ialah :
Q harus berlawanan dengan nilai Q́ sehingga kondisi
1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar
ini disebut sebagai kondisi terlarang atau forbidden.
rangkaian Flip-Flop
Sifat dari D flip-flop adalah bila input D (Data) dan
2. Mengenal berbagai macam IC Flip-Flop
pulsa clock berlogik 1, maka output Q akan berlogik 1
dan bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop
akan berada pada keadaan reset atau output Q II. LANDASAN TEORI
berlogik 0.
Pemahaman terhadap rangkaian flip-flop (FF) ini sangat
Kata Kunci — Flip-Flop, FF SR, FF D, FF JK penting karena flip-flop dapat menyimpan data, mengingat
informasi (memori) dan menghitung. Keadaan keluaran
flip-flop bias berada dalam kedaan tinggi (1) atau keadaan
I. PENDAHULUAN rendah (0), untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya
untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu pemicu.
Semua rangkaian logika yang telah diuraikan di praktikum Flip flop adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua
sebelumnya adalah rangkaian logika kombinasi yang buah keadaan stabil, yang mana keadaan stabil ini akan
keadaan keluarannya setiap saat hanya ditentukan oleh berubah jika inputnya diberi pulsa trigger. Secara umum Flip
kombinasi masukan yang diberikan pada saat itu. Setiap flop adalah elemen logik yang mempunyai dua buah output
sistem digital akan mempunyai bagian yang merupakan dengan logika yang berlawanan keadaannya.
rangkaian kombinasi. Disamping itu, dalam sistem digital
juga, pada umumnya, dipergunakan bagian rangkaian yang
dapat mengingat keadaan keluarannya sebelumnya dan A. Flip-Flop SR
keluarannya untuk suatu kombinasi masukan tertentu juga
tergantung atas keadaan keluarannya sebelum masukan itu RS Flip-flop (RS FF) merupakan rangkaian dasar flip-flop
dikenakan. Bagian rangkaian demikian disebut sebagai yang memiliki dua buah input, yaitu input SET (S) dan
rangkaian berurut (sequential). Rangkaian logika berurut juga RESET (R) serta dua buah output yaitu output Q dan Q
pada umumnya memakai rangkaian logika kombinasi, setidak-
[ CITATION And18 \l 14345 ]
tidaknya pada rangkaian masukannya. Rangkaian logika
berurut dibedakan atas dua jenis, yaitu serempak (synchro
nous) dan tak-serempak (asynchronous). Dalam rangkaian
serempak, perubahan keadaan keluaran hanya terjadi pada
saat-saat yang ditentukan saja. Walaupun masukan berubah
S R Qn+1
0 1 0
1 0 1
0 0 Qn
1 1 Don’t care
Gambar 4. FF D
Keterangan:
1 = Q sama dengan D
2 = memori
Gambar 1. Gerbang NOR SR FF Tambahan fasilitas masukan set-reset pada piranti D-FF
memungkinkan keluaran D-FF dioperasikanpada mode
operasi serempak (dipengaruhi pewaktu) maupun tak
serempak (tidak dipengaruhi pewaktu). Dari tabel kebenaran
S R Qn+1
D-FF maupun fungsi keluaran Q(t+l) = D(t), tampak jelas
0 1 1
bahwa dalam kondisi normal (terdapat masukan SR), DFF
1 0 0
akan berfungsi sebagai memori mengikuti masukan S. Sifat
1 1 Qn ini akan lebih jelas, melihat secara grafik hubungan attara
0 0 Don’t care masukan SR dengan keluaran Q dan responnya terhadap
Gambar 2. Gerbang NAND SR FF pewaktu C (atggap sensitil' terhadap lereng naik).
B. Flip-Flop D
D-FF merupakan operasikhusus dari SR-FF dimana masukan
SRselalu diberi nilai berlawanan, bila S=1 maka R =0 dan
sebaliknya. Dengan demikian kondisi terlarang yang
dijumpaipada tabel kebenaran SRFF tidak akan dijumpai pada
tabel kebenaran D-FF karena tidak memungkinkan adanya
masukan S=R= 1. Tabel operasi dan tabel kebenaran untuk D-
FF dapat secara langsung diturunkan dari SR-FF.[ CITATION
Was17 \l 14345 ] Gambar 5. FF JK
III. METODOLOGI
1. Software ISIS-Proteus
B. Langkah Kerja
1. Flip-Flop SR
2. Flip-Flop D
IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Pengujian Flip-Flop SR
A B D1 D2
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 0
B. Pengujian Flip-Flop D
A B F1 F2
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 0
II. SIMPULAN
V. REFERENSI
I. Identitas Kelompok
Kelompok-Shift : A-1
Anggota : 1. Ananda Paska Nainggolan 119130016
2. Joji Marlindo 119130068
3. Nico San Pratama Manurung 119130030
III. Tugas
A. Percobaan 1 – Flip Flop SR
B. Percobaan 2 –Flip-Flop D