Anda di halaman 1dari 46

Salam Bpk/Ibu, salam sehat,

apa kabar?? Saya:


 Setiawan Aswad
(Drs., M.Dev.Plg., Ph.D)
 Widyaiswara BPSDM
Prov. Sulsel
 Hp. 082144340901
 WA. 081341908115

“Cogito ergo sum…


…Verba Volant, scripta manent”
GERAKAN
PENDIDIKAN KARAKTER
KONTEKSTUAL
di Era R.4
…Sebelum di mulai mohon
diperhatikan sesuai urutan
yach…:
1. Geser kursi anda sekitar 1 meter kebelakang
menjauhi meja,
2. Jauhkan benda apa saja dari sebelah kanan
dan kiri kursi anda
3. Atur posisi kamera laptop/computer agar
wajah anda bisa tetap terlihat
4. Silahkan tetap duduk di kursi masing-masing
yang telah berjarak 1 meter dari meja
5. Tetap santai, tidak perlu tegang dan tangan
tidak memegang sesuatu/kosong
6. Jika anda kurang sehat (pusing/hamil dst)
mhn disesuaikan gerakannya dan jangan
dipaksakan jika memang merasa benar-benar
tidak fit.

Are you ready to dance??????


Disfungsi Ekosistem Pendidikan:
Pelajaran Masa Pandemik Covid-19
• Sekolah: • Keluarga: • Masyarakat:
• Tatap muka kls tdk ada
 Infrastrktur IT terbatas (jaringan, Keterlibatan TV cable
• pembelajaran Daring dan luring kuota)
(visitasi satu x seminggu) Tim Macca: Komite sekolah
• Home visit  Model belajar yang menyenangkan
• Ketrampilan IT/literasi It guru  Guru sapa orangtua
• Pembelajaran via TV  Kerepotan orang tua sebagai guru
peduli/pendidikan (TV cable)
• Guru sapa siswa  Bencana alam terjadi
• Protokol kesehatan bagi pelaksanaan  Peserta didik rindu tatap muka
tatap muka
 Literasi IT orang tua
• Pembatasan & shift guru mengajar
• Tim macca (studio pembelajaran)
Era kekinian yang sedang berbulan madu
Apakah Kita Udah Berada Dalam Radar Disrupsi ?
Strategi menghadapi era kekinian : Manusia Pembelajar
Visi Indonesia

Pidato Presiden Joko Widodo, Sentul, 14 Juli 2019

Kesehatan Ibu dan balita Cegah Kematian Ibu

1 Menjamin kesehatan ibu hamil, bayi,


balita, dan anak usia sekolah
Mencegah kematian ibu dan bayi
4
PAUD yang unggul Pendidikan Vokasi

2 Menjaga umur emas (anak usia dini)


untuk mencetak manusia Indonesia
yang unggul
Meningkatkan kualitas pendidikan
vokasi 5
Stunting Manajemen Talenta Indonesia

3 Mencegah stunting (tengkes) Membangun lembaga Manajemen


Talenta Indonesia untuk memberikan
dukungan pengembangan diri bagi
6
diaspora dan talenta Indonesia.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
13
Arahan Presiden untuk Menciptakan SDM Unggul

Rapat Mendikbud dengan DPR

Meningkatkan Investasi dan Inovasi


Keijakan Pemerintah harus kondusif untuk
menggerakkan sektor swasta agar
meningkatkan investasi di sektor
Pendidikan

Pendidikan Karakter
Prioritaskan Pendidikan karakter Penciptaan Lapangan Kerja
Semua kegiatan Pemerintah
dan pengamalan Pancasila
berorientasi pada penciptaan
lapangan kerja. Utamakan
pendekatan pendidikan dan
pelatihan vokasi yang baru dan
inovatif.
Pemberdayaan Teknologi
Deregulasi & Debirokratisasi Memperkuat teknologi sebagai alat
Potong semua regulasi yang
menghambat terobosan dan pemerataan. Baik daerah terpencil
peningkatan investasi maupun kota besar mendapatkan
kesempatan dan dukungan yang sama
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
untuk pembelajaran
14
Membangun Generasi Emas 2045

Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap peserta didik

1 2 3

Literasi Dasar Kompetensi Kualitas Karakter


Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan Bagaimana siswa beradaptasi
masalah kompleks pada lingkungan yang dinamis.
keterampilan dasar sehari-hari.
• Literasi bahasa • Berpikir kritis • Moral
• Literasi numerasi • Kreativitas • Kinerja
• Literasi sains • Komunikasi
• Literasi digital • Kolaborasi
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan kewarganegaraan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


16
15
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

Jumlah Penduduk (000)

350 000 100.0

90.0
300 000
80.0
250 000 70.0

60.0

Dependency ratio
200 000
50.0
150 000
40.0

100 000 30.0

20.0
50 000
10.0

0 0
1980

2015
1950

1955

1960

1965

1970

1975

1985

1990

1995

2000

2005

2010

2020

2025

2030

2035
Penduduk Dependency Ratio
Catatan: Dependency ratio: Jumlah penduduk usia 65 thn ke atas + usia 0-14 thn / Jumlah penduduk usia 15-64 tahun

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013), dan United Nations (2013)
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
16
Stunting
berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktivitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.

Sel Otak pada Anak


Normal Stunted Pengalaman dan bukti Internasional
menunjukkan bahwa stunting…

Hilangnya 11% GDP Mengurangi percepatan


pekerja dewasa hingga 20%

2 Singapura
Tingkat
17 Vietnam ‘Kecerdasan’ Anak
Indonesia di urutan Memperburuk kesenjangan/inequality
50 Thailand
64 terendah dari 65 Mengurangi 10% dari total Kemiskinan
pendapatan seumur hidup antargenerasi
52 Malaysia negara
64 Indonesia

Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation Economic Co-
operation and Development – Programme for International Student Assessment), suatu
organisasi global bergengsi terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
negara (termasuk Indonesia) dalam bidang membaca, matematika, dan science. Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in Early Years brief, 2016
18
Hasil Penelitian

Kolaborasi yang kuat


Penelitian Llamas dan antara orangtua dengan
Tuazon (2016) otoritas sekolah akan Penelitian terbaru Garcia
menjelaskan bahwa menciptakan peningkatan and Thornton (2014)
Keterlibatan orangtua
orangtua menjadi lebih capaian kinerja akademis menunjukkan bahwa
pada proses pendidikan
nyaman ketika sistem dan fisik sekolah menjadi keterlibatan orangtua
anak merupakan suatu
pendidikan melibatkan lebih baik. Para tenaga dalam Pendidikan anak
hal yang baik karena akan
mereka dalam setiap pendidik dan tenaga membantu meningkatkan
meningkatkan
aktifitas di sekolah. kependidikan harus kemampuan akademis
kemampuan akademis
Kolaborasi yang kuat mendorong orangtua siswa, mengurangi tingkat
anaknya. Anak juga akan
antara orangtua dengan terlibat secara aktif dan ketidakhadiran siswa dan
lebih fokus pada pelajaran
otoritas sekolah akan memberikan kontribusinya meningkatkan
sekolahnya. (Kwatubana
menciptakan peningkatan dalam mendukung kepercayaan diri siswa
& Makhalemele, 2015).
capaian kinerja akademis mencapai visi dan misi dalam proses pendidikan.
dan fisik sekolah menjadi sekolah (Sapungan &
lebih baik. Sapungan, 2014)
Basis Penguatan Pendidikan Karakter

kelas
Budaya Sekolah
PPK Masyarakat
Pendekatan Strategi Impementasi c) PPK Berbasis Masyarakat

Penguatan Pendidikan Karakter 1. Memperkuat peranan komite


sekolah dan orang tua sebagai
pemangku kepentingan utama
b) PPK Berbasis Budaya Sekolah pendidikan
1. Menekankan pada pembiasaan nilai- 2. Melibatkan dan memberdayakan
nilai utama dalam keseharian potensi lingkungan sebagai
a) PPK Berbasis Kelas sekolah sumber pembelajaran, seperti
1. Mengintegrasikan pembelajaran di 2. Menonjolkan keteladanan orang keberadaan dan dukungan pegiat
dalam kelas melalui isi kurikulum dewasa di lingkungan pendidikan seni dan budaya, tokoh
dalam mata pelajaran, baik itu 3. Melibatkan seluruh ekosistem masyarakat, dunia usaha, dan
secara tematik maupun pendidikan di sekolah dunia industri
terintegrasi dalam mata pelajaran 4. Mengembangkan dan memberikan 3. Menyinergikan implementasi PPK
2. Memperkuat manajemen kelas, ruang yang luas bagi seluruh potensi dengan berbagai program yang
pilihan metodologi, dan evaluasi siswa melalui kegiatan kokurikuler ada dalam lingkup akademisi,
pengajaran dan ekstrakurikuler pegiat pendidikan, dan LSM
3. Mengembangkan muatan lokal 5. Memberdayakan manajemen dan 4. Menyinkronkan program dan
sesuai dengan kebutuhan daerah tata kelola sekolah kegiatan melalui kerja sama
6. Mempertimbangkan norma, antara pemerintah daerah,
peraturan, dan tradisi sekolah kementerian dan lembaga
pemerintahan, dan masyarakat
pada umumnya
a. penanggung jawab utama dalam setiap program dan kegiatan PPK di lingkungan sekolah
adalah kepala sekolah;

b. kolaborasi bertujuan untuk memperkuat PPK bagi seluruh anggota komunitas


sekolah;
Prinsip
pengembangan
c. fokus kolaborasi PPK dengan komunitas terutama diperuntukkan bagi peserta
didik;
program PPK
melalui kerja
d. rasional atau alasan mengapa sekolah melakukan kolaborasi dengan komunitas
tertentu perlu didiskusikan dan dikomunikasikan kepada seluruh komunitas sekolah; sama/kolabora
si dengan
e. satuan pendidikan wajib membuat dokumentasi kegiatan mulai dari pembuatan
proposal, pelaksanaan, pengevaluasian, dan pelaporan; komunitas
f. prinsip kolaborasi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip umum PPK, tidak melanggar
nilai-nilai moral, dan tidak menjadikan sekolah sebagai objek pemasaran produk tertentu.
# Prinsip Keluarga
Berbasis Sekolah
#KE
LU
AR
GA
Integrasi Tri Sentra Pendidikan:
Dikuatkan dan saling menguatkan
(caring system)
Permendikbud No 30 Tahun 2017 Tentang Pelibatan Keluarga
pada Penyelenggaraan Pendidikan

Kolaborasi Karakter
Meningkatkan kepedulian
dan tanggung jawab bersama Mendorong Penguatan
antara Satuan Pendidikan, Pendidikan Karakter
Keluarga, dan Masyarakat Anak
terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
Kepedulian
Meningkatkan
kepedulian Keluarga
terhadap pendidikan
Anak.
Sinergitas Lingkungan kondusif
Membangun sinergitas Mewujudkan
antara Satuan lingkungan Satuan
Pendidikan, Keluarga, Pendidikan yang aman,
dan Masyarakat nyaman, dan
menyenangkan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


31
PORTOPOLIO
KELUARGA
# Mengenali Karakteristik Setiap Sentra Pendidikan:
Analisis SWOT
KELUARGA
• Pekerjaan Orang tua
• Pendidikan Orang tua
• Keluarga inti (ayah, ibu, anak, single parent)
• Keluarga besar (extended family)
• Suku, agama
• Hobi
PORTOFOLIO
• Makanan kegemaran, dst KELUARGA
# Mengenali Karakteristik Setiap Sentra Pendidikan:
Analisis SWOT
MASYARAKAT
• Lembaga pemerintah
• Lembaga/tokoh masyarakat/lembaga adat
• Lembaga pendidikan formal/kursus
• Dunia usaha/dunia industry/koperasi
• Sanggar seni, budaya
• Kelompok/komunitas keagamaan/pendidikan
PORTOFOLIO
• Lembaga pendidikan formal MASYARAKAT
# Mengenali Karakteristik Setiap Sentra Pendidikan:
Analisis SWOT
SEKOLAH
• Pendidik dan tenaga kependidikan
• Sarana dan prasarana
• finansial
• Sistem informasi
• Sanggar seni, budaya
• Kelompok/komunitas siswa
PORTOFOLIO
• Portofolio tematik: Budaya Mutu, Olahraga dst SEKOLAH
Strategi Model Gerakan Pendidikan Karakter Kontekstual
 Gerakan struktural
• Lintas sektor  Gerakan kultural
 Gerakan subtantif
• Lintas stakeholders
 Ownership
• Lintas wilayah  Kepedulian
• Lintas suku - budaya  Mobilisasi sumber daya
• Lintas Agama  Kemanfaatan
• Lintas bahasa  Kontekstualisasi/kebutuhan
 Karakter sekolah dan
• Lintas Gender
masyarakat/daerah
 Karakter program pemerintah
daerah
Pendekatan Gerakan: Manusia & Sekolah Pembelajar
Kondisi Kesenjangan Kondisi Yang
Sekarang Diharapkan

Aksi/tindakan Refleksi
Kerangka Gerakan PPK kontekstual
Prioritas Keutamaan/Nilai
Fokus Deskripsi Relevansi

Tujuan
Pendek Menengah/panjang
Dimodifikasi
Tindakan/Aksi dari Doni
Kusuma A
Milistone/capaian Tahanpan/Langkah Waktu Sumber daya
(2018)

Evaluasi Program dan Individu

Refleksi
Contoh: Pembentukan Nilai Kebersihan & Kesehatan
Prioritas Keutamaan/Nilai
Fokus Deskripsi Relevansi

Fokus Nilai Kebersihan dan Kesehatan


Hidup bersih dan sehat merupakan sebuah keadaan, situasi dan lingkungan yang membantu
Deskripsi bertumbuhnya individu secra fisik tanpa terhalang penyakit. Hidup bersih dan sehat juga
merupakan pola sikap dan cara hidup yang menghargai tubuh manusia
Sekolah membutuhkan lingkungan yang bersih dan sehat. Lingkungan ini bisa terjadi apabila
setiap individu menghayati hidup bersih dan sehat. Ini dapat dilihat dari kebiasaan
mengomsumsi makanan dan ketersediaan sarana-sarana pendukung seperti kantin sehat.
Untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan dan kesehatan, dibutuhkan pengetahuan dan
Relevansi
keterampilan dalam memilih dan menentukan makanan yang dikomsumsi, selektif dalam
memilih menu sehat serta bijaksana dalam membeli makanan yang dikomsumsi, Ini menjadi
semakin penting ketika kita melihat fakta bahwa sekolah kita belum memiliki kantin sehat
serta pola hidup sehat di kalangan peserta didik.
Contoh: Pembentukan Nilai Kebersihan & Kesehatan
Tujuan
Pendek Menengah/panjang

Tujuan
1. Peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang hidup sehat di
lingkungan sekolah dan rumah melalui pemilihan dan komsumsi makanan
Pendek 2. Sekolah dapat mengelola kantin sehat ( 5 jenis makanan)
3. Komunitas sekolah, terutama peserta didik dapat memanfaatkan kantin sehat
di sekolah
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketarampilan hidup sehat di lingkungan
sekolah dan rumah
Menengah/panjang
2. Sekolah dapat mengelola kantin lebih luas (20 jenis makanan)
3. Komunitas sekolah berpartisipasi dalam peningkatan pengelolaan kantin sehat
Tindakan/Aksi
Milistone/Tahapan Uraian Langkah Waktu Sumber daya

Tujuan Milstone/Tahapan Uraian Langkah Waktu Sumber Daya


1.
Persiapan narasumber, tempat, komsumsi, ATK, pelaku Tanggal 8 – 15 Dosen UNM, Kepala
Peserta didik kegiatan lainnya Oktober 2020 Puskesmas, Balai
memiliki 2. Pelaksanaan seminar: pembukaan, penyajian materi, Obat Makanan dst
pengetahuan Seminar tentang pola penutupan Tanggal 16 Oktober (lihat fortopolio
dan hidup bersih dan 3. Evaluasi pelakssanaan seminar 2020 keluarga, masyarakat
keterampilan sehat dilingkungan 4. Penyusunan rencana tindak lanjut hasil seminar dan sekolah)
tentang hidup sekolah Tanggal 20 Oktober
sehat di 2020
lingkungan Tanggal 21-25
sekolah dan Oktober 2020
rumah
melalui 1. Identifikasi kegiatan pembiasaan di sekolah dan di rumah (lihat fortopolio
pemilihan Pembiasaan prilaku 2. Menyusun rencana aksi kegiatan pembiasaan disekolah dan keluarga, masyarakat
dan hidup bersih dan d rumah dan sekolah)
komsumsi sehat di lingkungan 3. Mengimplementasikan kegiatan pembiasaan di sekolah dan
makanan sekolah dan rumah di rumah
4. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pembiasaan
Tindakan/Aksi
Milistone/Tahapan Uraian Langkah Waktu Sumber daya

Tujuan Milstone/Tahapan Uraian Langkah Waktu Sumber


Daya
Penyediaan kantin sehat 1. Pembentukan Panitia Pembangunan lihat
2. Penyusunan RAB fortopolio
Sekolah dapat 3. Mobilisasi sumber daya keluarga,
mengelola dan 4. Pembangunan Kantin masyarakat
memanfaatkan 5. Pembentukan pengelola kantin termasuk kebersihan dan kesehatan dan sekolah)
kantin sehat ( 6. Pelatihan pengelolaan kantin bersih dan sehat
5 jenis Pemanfaatan kantin sehat 1. Peresmian kantin sehat lihat
makanan) 2. Sosialisasi pemanfaatan kantin sehat ke komunitas sekolah fortopolio
3. Pelaksanaan keterlibatan kantin sehat dalam kegiatan sosial di keluarga,
sekitar sekolah/rumah tangga peserta didik. masyarakat
4. Pemeriksaan kualitas kebersihan dan kesehatan kantin dan makanan dan sekolah)
5. Pelaksanaan kursus penyediaan makanan bersih dan sehat
Komunitas Pemanfaatan kantin sehat 1. Pembuatan brosur/profil kantin sehat
sekolah sekolah oleh keluarga dan 2. Keterlibatan kantin sekolah pada kegiatan komunitas (rumah tangga
memanfaatkan masyarakat dan masyarakat)
kantin sehat
Evaluasi Program dan Individu

Untuk mengetahui sejauhmana kemajuan pelaksanaan


kegiatan dan pencapaian tujuan yang diharapkan

Apakah tahapan pelaksanaan Mengevaluasi para individu yang terlibat khususnya


kegiatan telah berjalan sesuai para peserta didik untuk mengetahui pemahaman
dengan perencanaan yang telah mereka tentang pola hidup bersih dan sehat serta
ditetapkan pemanfaatan kantin sehat

Mengevaluasi dan memperoleh masukan apakah kantin sehat sudah tersedia dan
dikelola secara baik serta sudah mampu melibatkan komunitas sekolah
Refleksi

Bertujuan untuk mengajak peserta didik dan pelaku pendidikan untuk


memahami pentingnya pengalaman bersama sebagai pengalaman pribadi

Internalisasi nilai: Emosi dan perasaan:


Apakah nilai-nilai Bagaiamana suasana
kebersihan dan kesehatan psikologis dan ekspresi
yang ingin dibentuk telah (penghayatan) peserta
diketahui dan tertanam didik dalam menerapkan
dalam alam bawah sadar nilai-nilai kesehatan dan
para peserta didik kebersihan melalui kantin
sehat
• “Jika kita punya keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh
alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya” -Soekarno-

Anda mungkin juga menyukai