Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
(Permenkes, 2019). Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan
yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan
tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan
dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009).
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005).
Sejak diperkenalkannya Puskesmas pada tahun 1969, Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematiaan Bayi (AKB) sudah berhasil
diturunkan secara perlahan. AKI berhasil diturunkan dari 318 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup
tahun 2007. AKI tersebut masih tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Besarnya AKI tersebut menggambarkan masih rendahnya tingkat kesadaran
perilaku hidup bersih dan sehat, status gizi dan status kesehatan ibu, cakupan
dan kualitas pelayanan 2 untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas serta
kondisi kesehatan lingkungan (Sulaeman, 2011).
Dalam rangka menuju ke tujuan Indonesia sehat semua pemerintah
daerah kabupaten /kota dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu
merumuskan rencana strategi yang memaparkan tentang visi, misi,
kebijakan, strategi, tujuan program dan kegiatan pembangunan yang sesuai.
Untuk menunjang hal tersebut Pemda Kabupaten/Kota harus memiliki vital
registration dan based line data yang akurat tentang derajat kesehatan
masyarakat, kesehatan lingkungan, perilaku hidup masyarakat, serta akses
dan mutu pelayanan kesehatan di wilayah kerja masing-masing. Selain itu
untuk menjamin kualitas pelayanan, Puskesmas wajib membuat pencatatan
dan pelaporan data untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara tepat waktu
(Sulaeman, 2009).

1.1.1 Tujuan umum


Memahami gambaran situasi dan kinerja Puskesmas
Kecamatan Ciracas dalam upaya mewujudkan masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat, dan mampu melaksanakan pengelolaan
Program Kerja Gizi tingkat Puskesmas Kecamatan Ciracas.

1.1.2 Tujuan khusus


a. Menganalisis struktur organisasi, fungsi, tanggung jawab dan
tugas Puskesmas dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi
masyarakat.
b. Menganalisis masalah kesehatan dan gizi yang ditemukan di
Puskesmas serta sebab-sebab terjadinya masalah.
c. Menganalisis program penanggulangan masalah gizi yang
diselenggarakan di puskesmas
d. Menganalisis program Puskesmas
e. Mampu membuat program dari masalah yang ada di puskesmas.
f. Mampu membuat modifikasi resep PMT untuk membantu
program kerja gizi di puskesmas.
g. Mampu menyusun laporan PKL secara terstruktur dan
sistematis.
1.2 Manfaat
1.4.1. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa/i dalam melaksanakan program gizi dan kesehatan
di tingkat puskesmas

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkaya kepustakaan
Universitas MH Thamrin khususnya Program Studi Ilmu Gizi
mengenai puskesmas dan gizi masyarakat.

1.4.3. Bagi Puskesmas Kecamatan Ciracas


Sebagai bahan informasi dan kajian di wilyah kerja puskesmas
terutama tatalaksana gizi dan kesehatan di wilayah Ciracas.

1.4.4. Bagi Masyarakat


Memberikan informasi yang jelas tentang kegiatan yang ada di
puskesmas.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS

2.1 Sejarah
Puskesmas Kecamatan Ciracas berdiri sejak tahun 1991 sampai
dengan 2019 dan telah mengalami beberapa transformasi sebagai berikut:
1. Tahun 1991 Transformasi I
Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dipecah menjadi Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo, Puskesmas Kecamatan Cipayung, dan
Puskesmas Kecamatan Ciracas.

2. Tahun 2001 Transformasi II


a. Adanya otonomi dan desentralisasi daerah, Puskesmas Kecamatan
Ciracas berubah menjadi Unit Swadana Daerah pada puskesmas
Kecamatan Ciracas.
b. Pemerintah daerah termasuk harus mampu menyediakan pelayanan
publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Puskesmas Kecamatan Ciracas harus memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
d. Dikembangkan standard pelayanan minimal yang akan bermanfaat
bagi pemerintah daerah dan bagi masyarakat konsumen dari
pelayanan kesehatan, serta untuk menentukan jumlah anggaran yang
dibutuhkan dalam menyediakan pelayanan publik kesehatan.

3. Tahun 2005 Transformasi III


a. Puskesmas Kecamatan Ciracas mendapat sertifikasi ISO 9001: 2000.
b. Memahami tuntutan konsumen/pasien dengan tujuan untuk
mewujudkan kepuasaan konsumen.
c. Semua pelayanan kesehatan dan 2(dua) program kesehatan
masyarakat (TB dan Gizi) sudah terstandarisasi.
4. Tahun 2006 Transformasi IV
a. Puskesmas Kecamatan Ciracas menerapkan Pola Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) secara bertahap.
b. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
c. Puskesmas harus memenuhi persyaratan substantive, teknis dan
administrasi.
d. Penerapan pengelolaan keuangan sesuai Peraturan Pemerintah No.
23/2005
e. Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD mengusulkan RAB
(Rencana Bisnis Anggaran) yang disusun berdasarkan basis kerja
dan perhitungan akuntansi.

5. November Tahun 2009 Transformasi V


a. Resertifikasi ISO 9001 – 2008.

6. Transformasi VI
a. Pengembangan Ruang Lingkup dari sertifikasi ISO 9001: 2008
Tidak hanya di puskesmas Kecamatan Ciracas tapi sudah di jalankan
sampai tingkat Puskesmas Kelurahan (5 Puskesmas Kelurahan se-
Kecamatan Ciracas).
Des 2010 : sertifikasi ISO 9001: 2008 PKL : Kelapa Dua Wetan
Des 2011: sertifikasi ISO 9001: 2008 PKL Cibubur
24 – 25 Mei : Resertifikasi ISO 9001: 2008 ke 3 untuk PKM
Kecamatan Ciracas.
November – Desember 2012: Sertifikasi 3 Puskesmas Kelurahan
yaitu Kelurahan Rambutan, Susukan dan Ciracas

7. Tahun 2013
a. Pada bulan Juli Tahun 2013 Puskesmas Kecamatan Ciracas telah
membuka pelayanan Rawat Inap.
8. Tahun 2015
a. Pada bulan April 2016 Puskesmas Kecamatan Ciracas Pindah ke
Kelurahan Susukan.

2.2 Keadaan Geografis


Kecamatan Ciracas merupakan pecahan dari Kecamatan Pasar Rebo
berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta ib.3/I/1966 tanggal 12
Agustus 1966 tentang pembentukan Kota Administratif Kecamatan dan
Kelurahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (lembaran daerah Nomor 5
tahun 1966), dan dipertegas dengan peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 60 Tahun 1990 tentang pembentukan Wilayah Kota dan
Kecamatan dalam wilayah DKI Jakarta, yang diresmikan oleh Gubernur
DKI Jakarta pada tanggal 30 Januari 1991. Kecamatan Ciracas merupakan
salah satu dari 10 kecamatan dalam lingkungan Kota Administrasi Jakarta
Timur, dengan luas wilayah seluruhnya 1.608.97 Ha, yang terdiri dari 5
kelurahan , yaitu:
1. Kelurahan Cibubur
2. Kelurahan Ciracas
3. Kelurahan Susukan
4. Kelurahan Kelapa Dua Wetan
5. Kelurahan Rambutan

Wilayah Kecamatan Ciracas


Batas wilayah Puskesmas Kecamatan Ciracas yaitu:
Utara : Jl. Raya Pondok Gede, Jl. Outer Ring Road, Kecamatan
Kramat Jati.
Selatan : Jl. Pusdika Cibubur, Batas DKI- Jabar No. 165/168.Jl. Habibi,
Patok Batas DKI – Jabar 169/170, Kecamatan Cimanggis
Kotamdya Depok.
Barat : Kali Cipinang, Jl. PKP, Kali Baru Kecamatan Pasar Rebo.
Timur : Jl. Tol Jagorawi, Kecamatan Cipayung.
* Kepadatan penduduk Kecamatan Ciracas 1,553 Jiwa/km2, namun
penyebarannya belum merata.

Tabel 1
Data Luas Wilayah Kecamatan Ciracas Tahun 2018
No Kelurahan Luas (Ha)
1 Cibubur 450.90 Ha
2 Ciracas 393.36 Ha
3 Kelapa Dua Wetan 336.86 Ha
4 Rambutan 209.00 Ha
5 Susukan 318.85 Ha
Jumlah 1.608.91 Ha
Sumber data: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Ciracas Tahun 2018

Dan terdiri dari Rukun Warga (RW) 049, dan Rukun Tetangga (RT) 603
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2
Data Rt/Rw Di Kecamatan Ciracas Tahun 2018
Jumlah
No Kelurahan
RT RW
1 Cibubur 153 14
2 Ciracas 139 10
3 Kelapa Dua Wetan 135 12
4 Rambutan 87 6
5 Susukan 89 7
Jumlah 603 49
Sumber data: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Ciracas 2018
2.3 Demografi
Wilayah Kecamatan Ciracas dibagi menjadi lima kelurahan. Rincian
data wilayah dan penduduk ada pada tabel berikut ini:

Tabel 3
Data Penduduk Dan Kepala Keluarga Yang Tercatat
Di Kecamatan Ciracas 2018
Jenis Kelamin WNA Jumlah Jumlah
No Kelurahan
LK PR Total KK
1 Cibubur 33631 32742 6 66379 22426
2 Ciracas 34453 35290 0 69743 8733
3 Kelapa Dua Wetan 22313 21978 3 44294 15985
4 Rambutan 18141 18810 1 36952 12955
5 Susukan 20611 21820 2 42433 13336
JUMLAH 129.149 130.640 12 259.801 73.435
Sumber Data: Laporan Tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2018
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Ciracas, jumlah penduduk
Kecamatan Ciracas tahun 2018 adalah sebanyak 259.801 jiwa dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 129.149 jiwa dan perempuan sebanyak
130.640 jiwa.

2.4 Data Umum Program Gizi


Jumlah Posyandu Aktif : 115
Jumlah Posyandu Tidak Aktif :0
Jumlah Kader Aktif : 1037
Jumlah Kader Tidak Aktif : 33
Jumlah Kader Seluruhnya : 1070
Jumlah Balita (S) : 15869
Jumlah Balita Dengan KMS (K) rata-rata : 16063
Jumlah Balita Ditmbang (D) rata-rata : 12546
Jumlah Balita BB Naik (N) rata-rata : 8091
Jumlah Balita BGM rata-rata : 24
2.5 Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan
Tabel 4
Data Sarana Kesehatan
Di Kecamatan Ciracas 2018
Kelurahan
No Jenis
Rambutan Susukan Ciracas KDW Cibubur
1 Rumah Sakit 1 1 0 0 2
2 Puskesmas 1 1 1 1 1
3 Posyandu Balita 15 20 29 19 32
4 Posbindu 2 7 2 2 2
5 Rumah Bersalin 10 2 9 6 0
6 Dokter Praktek 10 10 8 4 3
7 Bidan Praktek 10 10 10 6 28
8 Apotik 6 2 3 4 3
9 Politeknik 2 3 8 5 0
10 Klinik Kesehatan 4 1 0 4 2
11 Pos Kesehatan 16 7 3 0 0
Jumlah 77 61 73 51 71
Sumber Data : Laporan Tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2018

Tabel 5
Data Sarana Pendidikan
Di Kecamatan Ciracas 2018
Jenis pendidikan
No. Kelurahan BKB/ SD/ SLTP/ SLTA/ SMK/ Perguruan
TK Akademi
PAUD MI MS MA Tinggi
1. Cibubur 7 6 10 20 6 2 1
2. Ciracas 7 0 12 1 1 0 1
3. Kelapa Dua Wetan 10 10 10 5 4 1 0
4. Rambutan 10 8 6 5 9 0 2
5. Susukan 9 11 13 6 7 2 1
Jumlah 43 35 51 37 27 5 5
Sumber Data : Laporan Tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2018

2.6 Sarana dan Prasarana Kecamatan Ciracas


2.6.1 Fasilitas Puskesmas Kecamatan Ciracas
Puskesmas Kecamatan Ciracas dibangun tahun 2017
memiliki fasilitas gedung:
a. Luas tanah 3.090 m2
b. Luas gedung 682,9 m2 x 3 lantai
c. Daya listrik147.000 VA
d. Air JET Pump
e. Telpon 30 buah
f. AC 59 Buah
g. Kendaraan Ambulance (Gawat Darurat) 2 unit
h. Kendaraan Operasional 2 unit
i. Kendaraan (motor) 21 buah
j. Bangunan Puskesmas terdiri dari:

2.6.2 Lantai 1
a. Ruang Informasi
b. Ruang Apotik/Farmasi
c. Ruang Layanan 24 Jam
d. Ruang Bersalin
e. Ruang Pasca Bersalin
f. Ruang Jaga Bidan
g. Ruang Linen Bersih
h. Ruang Linen Kotor
i. Ruang Sterilisasi
j. Ruang Dapur RB
k. Lift
l. Ruang Panel
m. Tangga
n. Toilet Disabilitas
o. Toilet Pria
p. Toilet Wanita
q. Ruang Janitor
r. Mushola
s. Toilet One Stop Sevice
t. Ruang VCT
u. Ruang TB
v. Ruang Kusta
w. Ruang IMS
x. Ruang Tunggu Pendaftaran
y. Loket Pendaftaran
z. Ruang Kartu Pasien

2.6.3 Lantai 2
a. Ruang BP Umum
b. Ruang Haji
c. Ruang Surveilans
d. Ruang Konsultasi Jiwa
e. Ruang PKRP
f. Ruang MTBS
g. Ruang Kesehatan Ibu
h. Ruang Imunisasi
i. Ruang KB
j. Ruang Pantry
k. Ruang Janitor
l. Toilet Wanita
m. Toilet Pria
n. Toilet Disabilitas
o. Tangga
p. Ruang Panel
q. Lift
r. Ruang Tunggu
s. Ruang Lansia
t. Nurse Station
u. Ruang Lansia
v. Ruang Coldchain
w. Ruang Gizi
x. Ruang Laktasi
2.6.4 Lantai 3
a. Ruang Kepala Puskesmas
b. Ruang Kepegawaian
c. Ruang Tunggu Manajemen
d. Gudang Obat
e. Gudang Induk
f. Gudang Alkes
g. Ruang Aula
h. Gudang Arsip
i. Mushola
j. Toilet Wanita
k. Tolet Pria
l. Ruang Pantry
m. Tangga
n. Ruang Panel
o. Lift
p. Ruang Barjas
q. Ruang UKM
r. Ruang Perencanaan

2.7 Ketenagaan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja dilingkungan Puskesmas
Kecamatan Ciracas dan Puskesmas di Kecamatan Ciracas terdiri dari tenaga:
Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negri Sipil sebanyak 87
orang, Tenaga Non PNS 140 Orang dan tenaga dari pihak ke 34 (tiga puluh
empat) : 17 orang Satuan Pengamatan dan 17 orang Cleaning Service.
Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab koordinator gizi di
Puskesmas Kecamatan Ciracas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan program gizi dan menerapkan
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
2. Mengkoordinasikan rencana pembiyaan dan pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
3. Meningkatkan kemampuan Puskesmas dan penanggulangan gizi
kurang., mewujudkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM), menggerakkan kader Sadar Lingkungan (Darling), Kader
Posyandu, Kader Kesehatan Remaja (KKR), Guru Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), dan Karang Taruna.
Tenaga gizi di Puskesmas Kecamatan Ciracas dibagi menjadi 2 sub
bagian yaitu Gizi:
Kesehatan Masyarakat (KESMAS) dan Gizi Klinik. Dimana
masing-masing sub bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berbeda-beda:
1. Gizi Kesmas
- Tugas dan Tanggung Jawab
a. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran
pelaksanaan program.
b. Membuat laporan bulanan F1 Gizi dan LB3 Gizi.
c. Membuat laporan distrbusi vitamin A dan Fe.
d. Menhitung dan menentukan kebutuhan dan perbaikan gizi.
e. Merencanakan, mengkorganisir, mengkoordinir, memantau
kegitan dan menilai kegiatan program gizi puskesmas.
f. Melatih kader gizi yang mendapat tugas membantu kegiatan gizi
tingkat kelurahan posyandu.
g. Melakukan penyuluhan ke masyarakat untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan gizi.
h. Koordinasi dengan sektro lain dalam rangka meningkatkan status
gizi masyarkat.
i. Melakukan survey gizi, pelacakan BGM, dan gizi buruk.
- Wewenang
a. Advokasi ke lima sektor dan lintas program terkait
2. Gizi Klinik
- Tugas dan Tanggung Jawab
a. Melayani pasien klinik gizi
b. Melaksanakan pengukuran antropometri
c. Membuat laporan bulanan
- Wewenang
a. Menjaga agar ruangan konsultasi tetap produktif
b. Melakukan assesmen pada pasien yang dirujuk.
2.8 Struktur dan Organisasi Puskesmas Kecamatan Ciracas

Kepala Puskesmas Kecamatan

Satuan Pengawas Internal

KA Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Satuan Pelaksana Kepala Satuan Pelaksana


Upaya Kesehatan Perorangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Urusan Urusan Urusan Urusan Pengelolaan Pengelolaan
Kepegawaian Keuangan Umum Perencanaan Data Pengadaan

Satuan Pelaksana UKM


Satuan Pelaksana UKP Kepala Satuan Kepala Satuan Kepala Satuan Kepala Satuan
a. Loket 1. Upaya Promosi Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
b. Poli Umum Kesehatan Kelurahan Ciracas Kelurahan Kelurahan Kelapa Kelurahan
c. Poli Gigi 2. Usaha Kesehatan Cibubur Dua Wetan Rambutan
d. Poli MTBS Sekolah
e. Poli TB/Kusta 3. Upaya Kesehatan Gigi
f. Poli Kesehatan Ibu Sekolah
g. Poli KB 4. Upaya Pemberdayaan
h. Poli Kesehatan Anak Peran Serta Masyarakat
i. Poli IMS/HIV 5. Upaya Kesehatan Sub Kelompok Jabatan Fungsional
j. Poli Harm Reduction Lingkungan 1. Dokter Umum 6. Apoteker
k. Poli PKPR 6. Upaya KI, KA dan KB 2. Dokter Gigi 7. Asisten Apoteker
l. Poli Haji 7. Gizi 3. Perawat Gigi 8. Sanitarian
m. Poli Gizi 8. Upaya P2P 4. Perawat Ahli 9. Analis Kesehatan
n. PoliPTM/Lansia 9. Upaya Kesehatan 5. Bidan 10. Nutritionist/ Ahli Gizi
o. Ruang Bersalin Lansia
p. Ruang Konseling 10. Upaya Kesehatan Jiwa
q. Laboratorium 11. Ketk Pintu Layani
r. Farmasi Dengan Hati
s. Layanan 24 jam
2.9 Tugas Pokok Dan Fungsi
Tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing organisasi
Puskesmas Kecamatan Ciracas dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 6
Tugas, Fungsi, Dan Tanggung Jawab Kepala Puskesmas
Kecamatan Ciracas
Tugas 1. Melaksanakan perencanaan, pengendalian dan penilaian program
kesehatan masyarakat yang meliputi Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyehatan Lingkungan
dan Kesehata Kerja, Kesehatan Jiwa Masyarakat, Psikotropika, Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) serta Gizi dan Pembinaan Peran serta
Masyarakat di Kecamatan.
Fungsi 1. Perencanaan program dan rencsana operasional.
2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pelayanan kesehatan
masyarakat, program dan rencana.
3. Pengendalian pelaksanaan operasional program pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular, gizi dan penyakit tidak menular,
penyehatan ligkungan dan kesehatan kerja, kesehatan jiwa masyarakat
dan narkoba serta pemberdayaan masyarakat di Kecamatan.
4. Penilaian efektivitas hasil pelaksanan program surveilans, pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular, gizi dan penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan kesehatan kerja, kesehatan jiwa masyarakat
dan narkoba serta pemberdayaan masyarakat di Kecamatan.
5. Pengendalian dan pengkoordinasian temu lintas batas kecamatan dalam
penanggulangan masalah kesehatan.
6. Pemberian penyuluhan perilaku hidup sehat.
7. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat.
8. Pengelola dukungan teknis dan administratif.

Tanggung 1. Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (Teknis Medis dan


JAWAB Administratif).
Tabel7
Tugas, Fungsi Dan Tanggung Jawab Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kecamatan
Ciracas
TUGAS 1. Melakukan pengelolaan adminstrasi surat menyurat, pengarsipan,
kerumah tanggaan, protokol, dan hubungan masyarakat bidang
kesehatan, pengelolaan perlengkapan serta kepegawaian.
2. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, pengendalian, dan penyajian
data termasuk pelaporan penyakit dari sarana pelayanan masyarakat.
3. Mempublikasikan profil pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan
Ciracas.
4. Menilai dan mengusulkan jabatan fungsional tenaga kesehatan dan
akreditasi pegawai.
TANGGUN 1. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif)

Tabel 8
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab sub bagian keuangan
Puskesmas Kecamatan Ciracas
TUGAS 1. Melaksanakan pengelolaan dan pengurusan administrasi keuangan
(penerimaan dan pegeluaran).
2. Menyusun program, rencana kegiatan dan mengalokasikan anggarannya.
3. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan program.
TANGGUN 1. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif).

Tabel 9
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab seksi masyarakat
Puskesmas ciracas
TUGAS 1. Koordinator Penyakit Menular:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengendalian penyakit
menular.
b. Melaksanakan tindakan cepat terhadap laporan khusus penyakit
menular.
c. Merencanakan kegiatan dan menyusun program terhaap penyakit
menular (termasuk pemberian imunisasi)
2. Koordinator Penyakit Tidak Menular:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular
b. Merencanakan kegiatan dan menyusun program pencegahan
terhadap penyakit tidak menular.
3. Koordinator Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program penyehatan lingkungan
dan kesehatan kerja
b. Merencanakan kegitan dan menyusun program penyehatan
lingkungan dan kesehatan kerja.
4. Koordinator Gizi dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat:
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan program gizi dan
menerapkan sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
b. Mengkoordinasikan rencana pembiayaan dan pelaksanaan kegitan
pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
c. Meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanggulanagn gizi
kurang, mewujudkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM), Menggerakkan kader Sadar Lingkungan (Darling),
Menggerakkan kader Posyandu, Kader Kesehatan Remaja (KKR),
guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Karang Taruna.
5. Koordinator Kesehatan Jiwa Masyarakat dan NAPZA:
a. Mengkoordinasi pengendalian pelaksanaan penyalahgunan NAPZA
dan Program kesehatan jiwa masyarakat.
b. Mengkoordinasikan sektor terkait untuk pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat dan akibat
penyalahgunaan NAPZA.
TANGGUN 1. Kepala Puskesmas Pembina Kec.amatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif).

Tabel 10
Tugas, fungsi dan tanggung jawab seksi pelayanan kesehatan Puskesmas Kecamatan
Ciracas
TUGAS 1. Koordinator Yankes Dasar:
a. Mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatn yang ada di
Puskesmas.
2. Koordinator Yankes Semi Spesialis:
a. Mengkoordinasikan seluruh program pelayanan semi spesialis yang
ada di Puskesmas.
3. Koordinator Yankes Tradisional:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes tradisional.
4. Koordinator Yankes Farmasi dan Alkes:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes farmasi dan alkes.
5. Koordinator Yankes Gadar Bencana dan Gakin:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes Gadar dan Gakin.

Tabel 11
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab seksi pelayanan
Kesehatan Puskesmas Kecamatan Ciracas

TUGAS 1. Koordinator Yankes Dasar :


a. Mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas.
2. Koordinator Yankes Semi Spesialis:
a. Mengkoordinasikan seluruh program pelayanan semi
spesialis yang ada di Puskesmas.
3. Koordinator Yankes Semi Spesialis :
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes
tradisional.
4. Koordinasi Yankes Farmasi dan Alkes :
a. Mengkoorinasikan seluruh program Yankes farmasi
dan alkes.
5. Koordinasikan Yankes Gadar Bencana dan Gakin
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes Gadar
dan Gakin.
TANGGUN 1. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis
G JAWAB Medis dan Administratif).

2.10 Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Ciracas


- Visi
“ Menuju kecamatan Ciracas sehat tahun 2022”
- Misi
1. Berkomitmen dengan lintas sektor dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Mendekatkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh
seluruh masyarakat secara adil.
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
6. Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKP dan UKM.

- Motto
“Melayani dengan hati”

- Tata Nilai
CIRACAS “BISA”
Bersahabat : Terbuka dan peduli kepada rekan kerja.
Inovatif : Keinginan untuk berkembang lebih baik.
Santun : Lembut dan baik dalam berbahasa maupun bersikap.
Amanah : Bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan.
- Tujuan
1. Sumber daya manusia yang terampil.
2. Tercapainya kepuasan pelanggan.
3. Memudahkan pelaksanaan program yang ada hubungannya dengan sektor terkait.
4. Kemitraan dengan pengusahaan / LSM yang ada diwilayah kerja.
5. Perusahaan swasta mengerti tentang kesehatan lingkungan kesehatan kerja.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam konsep sehat-sakit (PHBS).
7. Meningkatkan pelayanan kesehatan tepat guna.
8. Meningkatkan jenis pelayanan.
- Nilai-nilai yang dianut
1. Etika penerapan perilaku yang sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
2. Kualitas, upaya peningkatan kualiatas akan meningkatkan citra produksi di
masyarakat.
3. Inovasi, sesuatu yang mendorongkepada perubahan yang lebih baik.
4. Citra pada industri, menyediakan/memberi tindakan cepat, tepat sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
5. Citra pada masyarakat dengan meningkatkan citra pada industri, citra organisasi
Puskesmas di masyarakat yang akan lebih baik.
6. Sumber Daya Manusia, peningkatan kualitas SDM dengan jalan diklat karena
karyawan merupakan aset utama.
7. Profitabilitas, pemanfaatan sesuatu yang tepat guna sesuai kebutuhan.
8. Aliansi strategis, bekerja sama dengan lintas sektoral dan lintas program terkait.

- Tugas Pokok
Puskesmas Kecamatan merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan dengan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan dan
pengendalian. Puskesmas kelurahan mempunyai tugas pengembangan upaya
kesehatan, pendidikan, dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.

2.11 Kegiatan Produk Pelayanan


1. Jenis pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Ciracas
adalah: Poli Umum, Poli Gigi, Poli KB, Poli Kesehatan ibu, Poli Kesehatan Anak
(Imunisasi – SDIDTK), Poli MTBS, Poli TB, Poli Kusta, Poli Gizi, Poli IMS/VCT,
Poli HR, Poli Lansia, Poli PKPR, Poli Konseling, Unit Labolatorium, UNIT Farmasi,
Pelayanan 24 Jam, Pemeriksaan calon Jamaah Haji, Pemeriksaan (KEUR) Kesehatan
umum dan buta warna, Pelayanan Rujukan, Pelayanan BPJS, Rumah Bersalin (RB).
2. Kegiatan Kesehatan Masyarakat
a. Peningkatan kesehatan masyarakat;
b. Peningkatan kualitas kesehatan;
c. Penanganan gawat darurat;
d. Perbaikan kebijakan dan manajemen kesehatan;
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular;
f. Peningkatan gizi komunitas;
g. Peningkatan Surveilans dan Epidemiologi;
h. Peningkatan kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja;
i. Peningkatan pelayanan puskesmas;
j. Upaya peningkatan komunikasi pelayanan gawat darurat dan bencana;
k. Peningkatan promosi kesehatan.
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Pemantauan Balita di Posyandu


Penimbangan di posyandu dilakukan satu kali dalam sebulan. Rata-rata posyandu
buka 12 kali dalam setahun. Hasil kegiatan penimbangan di posyandu se Kecamatan
Ciracas dapat dilihat dalam tabel bawah ini :

Tabel 12
Analisa SKDN Data Balita Riel Per Bulan
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
BULAN S K D D` N K/S D/S N/S N/D D/K N/D`
JANUARI 16046 16029 12688 10653 8099 99,89 79,07 50,47 63,83 79,16 76,03
FEBRUARI 16505 16343 14050 10640 8683 99,02 85,13 52,61 61,80 85,97 81,61
MARET 16271 16117 13671 11063 8962 99,05 84,02 55,08 65,55 84,82 81,01
APRIL 15634 15632 12560 10089 7998 99,99 80,34 51,16 63,68 80,35 79,27
MEI 15651 15649 12471 10600 8600 99,99 79,68 54,95 6,96 79,69 81,13
JUNI 15348 15346 11306 9551 7980 99,99 73,66 51,99 70,58 73,67 83,55
JULI 15421 15419 12064 9529 7977 99,99 78,23 51,73 66,12 78,24 83,71
AGUSTUS 16820 16820 14689 11220 8369 100,00 87,33 49,76 56,97 87,33 74,59
SEPTEMBER 15904 15904 12062 10465 7674 100,00 75,84 48,25 63,62 75,84 73,33
OKTOBER 15866 15866 11767 9824 7562 100,00 74,16 47,66 64,26 74,16 76,97
NOVEMBER 15797 15797 11559 9762 7564 100,00 73,17 47,88 65,44 73,17 77,48
DESEMBER 15163 15090 11662 9771 7629 99,52 76,91 50,31 65,42 77,28 78,08
RATA-RATA 15869 15834 12546 10264 8091 99,8 79,06 50,99 64,49 79,23 78,83

Dari hasil penimbangan di posyandu ini dapat dilihat bahwa D/S (partisipasi
masyarakat) untuk datang ke posyandu di Kecamatan Ciracas sudah sesuai dengan yang di
harapkan (79,06%), dibandingkan dengantarget Dinas Kesehatan DKI yaitu 78%.
Grafik 1
Balok SKDN Perbulan
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
ri ri et ril ei ni li s r r r r
ua ua ar Ap M Ju Ju tu be be be be
n r us m to m m
J a
F eb M
A g te Ok ve s e
S ep No De

S K D N

Tabel 13
Analisa SKDN Balita Riel Per –Kelurahan
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
KELURA
S K D D` N K/S D/S N/S N/D D/K N/D`
HAN
CIRACAS 4759 4759 3367 2687 1908 100,00 70,75 40,09 56,67 70,75 71,01
SUSUKAN 2473 2473 1945 1590 1133 100,00 78,65 45,81 58,25 78,65 71,26
RAMBUT
1975 1972 1469 1138 822 99,85 7438 41,62 55,96 74,49 72,23
AN
CIBUBUR 4295 4280 3724 3121 2769 99,65 86,71 64,47 74,36 87,01 88,72
KELAPA
DUA 2367 2350 2041 1728 1459 99,28 86,23 61,64 71,48 86,85 84,43
WETAN
JUMLAH 15869 15834 12546 10264 8091 99,78 79,06 50,99 64,49 79,23 78,83
Grafik 2
Analisa SKDN Balita Riel Per-Kelurahan
Puskesmas Kecamatan Tahun 2018
5000

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Ciracas Susukan Rambutan Cibubur Kelapa Dua Wetan

S K D N

Data di atas menunjukan kelurahan yang memiliki jumlah balita (S) terbanyak
adalah Kelurahan Ciracas dan jumlah balita yang ditimbang (D) terbesar adalah Kelurahan
Cibubur, sedangkan untuk balita yang ditimbang (D) terkecil adalah Kelurahan Rambutan.
Untuk Presentase K/S, D/S dan N/D` perkelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14
Persentase K/S, D/S Dan N/D` Per-Kelurahan
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
KELURAHAN K/S D/S N/D
CIRACAS 100 70,75 71,01
SUSUKAN 100 78,65 71,26
RAMBUTAN 99,85 74,38 72,23
CIBUBUR 99,65 86,71 88,72
KDW 99,28 86,23 84,43
KECAMATAN 99,78 79,06 78,83
Grafik 3
Cakupan K/S, D/S Dan N/D Per-Kelurahan
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
120

100 100 99.85 99.65 99.28


100
88.72
86.71 86.23
84.43
78.65
80 74.38
71.01
70.75 71.26 72.23

60

40

20

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW

K/S D/S N/D

Dari grafik diatas diketahui rata-rata cakupan persen serta masyarakat (D/S) per
Kelurahan di Kecamatan Ciracas sudah sesuai dengan target provinsi (78%), untuk
cakupan tertinggi terdapat pada Kelurahan Cibubur yaitu 86,71%, sedangkan cakupan
terendah terdapat pada Kelurahan Ciracas yaitu 70,75%.

3.2 Pemberian Vitamin A dan Ibu Nifas


Kegiatan Akselarasi Vitamin A untuk balita dilaksanakan 2 kali dalam setahun
yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Untuk cakupan pemberian kapsul Vitamin A di
Kecamatan Ciracas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15
Cakupan Vitamin A Balita Bulan Februari
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
SASARAN CAKUPAN
NO PUSKESMAS 6-11 12-59 DISTRIBUSI DISTRIBUSI
% %
BULAN BULAN VIT A BIRU VIT A MERAH
CIRACAS 518 4168 517 99,8 4113 98,7
SUSUKAN 369 2065 368 99,7 2048 99,2
RAMBUTAN 329 1913 319 97,0 1907 99,7
CIBUBUR 571 3296 565 98,9 3288 99,8
KDW 275 1782 270 98,2 1731 971
JUMLAH 2062 13224 2039 98,9 13087 99,0

Grafik 4
Cakupan Vitamin A Balita Bulan Februari Puskesmas
Kecamatan Ciracas Tahun 2018

Chart Title
99.898.7 99.799.2 97 99.7 98.999.8 98.297.1 98.9 99
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KELAPA DUA KECAMATAN
WETAN

BIRU Column1
TABEL 16
Cakupan Vitamin A Balita Bulan Agustus
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
SASARAN CAKUPAN
No
PUSKESMAS 6-11 12-59 DISTRIBUSI DISTRIBUSI
% %
BULAN BULAN VIT A BIRU Vit A Merah
1. CIRACAS 492 4188 492 100,0 4188 100,0
2. SUSUKAN 400 2148 393 98,3 2108 98,1
3. RAMBUTAN 253 1564 249 98,4 1549 99,0
4. CIBUBUR 453 3846 445 98,2 3846 100,0
5. KDW 274 2005 274 100,0 1844 92,0
JUMLAH 1872 13751 1853 99,0 13558 98,6

Grafik 5
Cakupan Vitamin A Balita
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
100 100 98.3 98.1 98.4 99 98.2 100 100 99 98.6
100
92
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECMATAN

BIRU MERAH

Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita untuk bulan Februari dan Agustus
sudah mencapai target nasional (87%) yaitu 98,6 %. Selain pada bayi dan balita, vitamin A
juga diberikan pada ibu setelah melahirkan (masa nifas) untuk mempercepat proses
pemulihan dan juga untuk meningkatkan produksi ASI. Untuk lebih jelasnya data cakupan
Ibu Nifas yang mendapat Vitamin A dilihat pada tabel dibawah ini .
Tabel 17
Cakupan Vitamin A Ibu Nifas
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
VITAMIN A
NO KELURAHAN SASARAN
JUMLAH %
1 CIRACAS 1300 1300 100,00
2 SUSUKAN 726 726 100,00
3 RAMBUTAN 675 675 100,00
4 CIBUBUR 1148 1148 100,00
5 KDW 727 727 100,00
JUMLAH 4576 4576 100,00

Grafik 6
Cakupan Vitamin A Ibu Nifas
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
120

100 100 100 100 100 100


100

80

60

40

20

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECAMATAN

3.3 Pemberian Tablet Fe 3 pada Ibu Hamil


Tabel Fe 3 diberikan kepada ibu hamil di Kecamatan Ciracas. Data ini diambil dari
ibu hamil yang datang ke poli KI maupun yang datang ke posyandu. Cakupan pemberian
Fe 3 pada Ibu hamil di kecamatan Ciracas selama tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 18
Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
NO KELURAHAN SASARAN BUMIL BUMIL FE3 %
1 CIRACAS 1346 1346 100,0
2 SUSUKAN 764 764 100,0
3 RAMBUTAN 711 706 100,0
4 CIBUBUR 1212 1209 100,0
5 KDW 760 758 100,0
JUMLAH 4793 4783 100,0

Grafik 7
Cakupan Tablet Fe3 Ibu Hamil
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
120

100 100 100 100 100 100


100

80

60

40

20

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECAMATAN

3.4 Data ASI Eksklusif


Tabel 19
Cakupan ASI Ekslusif
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
JUMLAH BAYI JUMLAG ASI+
NO KELURAHAN %
DIBERI ASI TIDAK ASI
1. CIRACAS 179 217 82,49
SUSUKAN 129 168 76,79
RAMBUTAN 86 104 82,69
CIBUBUR 132 219 60,27
KDW 195 196 99,49
JUMLAH 721 104 79,76
Grafik 8
Cakupan ASI Eksklusif
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
99.49
100

90
82.49 82.69
79.76
80 76.79

70
60.27
60

50

40

30

20

10

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECAMATAN

3.5 Inisiasi Menyusu Dini ( IMD )


Tabel 20
Cakupan IMD Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
NO KELURAHAN SASARAN IMD %
1 CIRACAS 1346 1292 85,99
2 SUSUKAN 764 726 95,03
3 RAMBUTAN 711 675 94,94
4 CIBUBUR 1212 1156 95,38
5 KDW 760 727 95,66
JUMLAH 4793 4576 95,47
Grafik 9
Cakupan IMD
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018

95.03 94.94 95.38 95.66 95.47


100
85.99
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECAMATAN

Dari data tabel diatas di dapat cakupan IMD di Kecamatan Ciracas tahun 2018
adalah 95,476% sudah sesuai yang di harapkan target (SPM 47%)

3.6 Pemantauan Pertumbuhan Balita


Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan setiap bulan dengan
penimbangan rutin di posyandu. Jumlah balita bawah garis merah rata-rata setahun ada 24
anak. Berikut hasil rata-rata balita BGM per-kelurahan di Kecamatan Ciracas tahun 2018 :
Tabel 21
Cakupan BGM ( Bawah Garis Merah )
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
BALITA BGM
NO KELURAHAN
L P L+P
1 CIRACAS 44 48 92
2 SUSUKAN 25 4 29
3 RAMBUTAN 28 45 73
4 CIBUBUR 34 49 83
5 KDW 7 0 7
KECAMATAN 138 146 284
RATA-RATA 12 12 24
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah balita BGM terbanyak adalah Kelurahan
Ciracas dan BGM tererndah adalah Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Sedangkan presentase
balita BGM se- Kecamatan Ciracas Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 22
Cakupan BGM / D
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
RATA-RATA
NO KELURAHAN JUMLAH D %
BGM
1 CIRACAS 3367 8 0,24
2 SUSUKAN 1945 3 0,15
3 RAMBUTAN 1469 5 0,34
4 CIBUBUR 3724 7 0,19
5 KDW 2041 1 0,05
JUMLAH 12546 24 0,19

Grafik 10
Persentase BGM/D
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
0.4

0.35 0.34

0.3

0.25 0.24

0.2 0.19 0.19

0.15
0.15

0.1

0.05
0.05

0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KDW KECAMATAN

Bila dilihat dari persentase balita BGM/D yang tertinggi adalah Kelurahan
Rambutan sedangkan yang terendah adalah Kelurahan Kelapa Dua Wetan.
3.7 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Rematri di Sekolah
Tabel 23
Cakupan Pemberian TTD Rematri
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
SASARAN
No KELURAHAN DAPAT TTD %
REMATRI
1 CIRACAS 3302 766 23,20
2 SUSUKAN 1952 0 0,00
3 RAMBUTAN 1690 416 24,62
4 CIBUBUR 3129 534 17,07
5 KELAPA DUA WETAN 2298 80 3,48
JUMLAH 12371 1796 14,52

Grafik 11
Cakupan Pemberian TTD Rematri Puskesmas
Kecamatan Ciracas Tahun 2018
30

24.62
25 23.2

20
17.07

15 14.52

10

5 3.48

0
0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KELAPA DUA KECAMATAN
WETAN

Dari tabel diatas didapat cakupan remaja putri mendapatkan TTD di Kecamatan
Ciracas tahun 2018 adalah 14,52 belum sudah sesuai yang diharapkan target (SPM 25%).
3.8 Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Pada Balita BGM
Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) diberikan kepada
balita Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 40 anak (Anggaran BLUD) dan Distribusi
Kemenkes sebanyak 1560 anak kurus.

3.9 Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Pada Ibu Hamil KEK (Kurang
Energi Kronik)
Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) diberikan kepada Ibu
Hamil KEK (Kurang Energi Kronik) sebanyak 25 Ibu Hamil (anggaran BLUD) dan
distribusi Kemenkes 1320 Ibu hamil yang kurus.

3.10 Pelacakan Kasus Gizi Buruk


Pelacakan kasus gizi buruk sepanjang tahun 2018 didapat sebanyak 9 kasus. Kasus
gizi buruk diperoleh dari laporan masyarakat/Posyandu dan kunjungan balita ke
puskesmas. Balita gizi buruk mendapatkan perawatan di Rumah sakit, penyuluhan gizi
serta makanan tambahan dari puskesmas.

Tabel 24
Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kecamatan Ciracas Tahun 2018
NO KELURAHAN GIBUR DITANGANI %
1 CIRACAS 4 4 100,00
2 SUSUKAN 1 1 100,00
3 RAMBUTAN 3 3 100,00
4 CIBUBUR 1 1 100,00
5 KELAPA DUA WETAN 0 0 0,00
JUMLAH 9 9 100,00
3.11 Penimbangan Balita 1T
Tabel 25
Cakupan Penimbangan Balita 1T
Kecamatan Ciracas Tahun 2018
NO KELURAHAN BALITA D 1T %
1 CIRACAS 3367 772 22,93
2 SUSUKAN 1945 458 23,55
3 RAMBUTAN 1469 407 27,71
4 CIBUBUR 3724 351 9,43
5 KELAPA DUA WETAN 2041 275 13,47
JUMLAH 12546 2263 18,04

Grafik 12
Cakupan Penimbangan Balita 1T
Kecamatan Ciracas Tahun 2018

30 27.71

22.93
25 23.55

20 18.04

15 13.47
9.43
10

0
C I RACAS SUSUK AN R AMB U TAN C IBUBUR K EL AP A D UA K EC AMATAN
W ETAN

Dari data tabel diatas didapat cakupan penimbangan balita 1T di Kecamatan


Ciracas tahun 2018 adalah 18,04%, sudah sesuai yang diharapkan target (SPM4%).
3.12 Penimbangan balita 2T
Tabel 26
Cakupan Penimbangan Balita 2T Kecamatan Ciracas
Tahun 2018
NO KELURAHAN BALITA D 1T %
1 CIRACAS 3367 107 3,18
2 SUSUKAN 1945 80 4,11
3 RAMBUTAN 1469 36 2,45
4 CIBUBUR 3724 154 4,14
5 KELAPA DUA WETAN 2041 61 2,99
JUMLAH 12546 438 3,49

Grafik 13
Cakupan Penimbangan Balita 2K
Kecamatan Ciraccas Tahun 2018

4.5
4.11 4.14
4
3.49
3.5
3.18
2.99
3
2.45
2.5
2
1.5
1
0.5
0
CIRACAS SUSUKAN RAMBUTAN CIBUBUR KELAPA DUA KECAMATAN
WETAN

Dari data tabel diatas didapat cakupan penimbangan balita 2T di Kecamatan


Ciracas tahun 2018 adalah 3,49%, sudah sesuai yang diharapkan target (SPM 4%).
3.13 Klinik Gizi
Klinik Gizi di Puskesmas Kecamatan Ciracas dibuka setiap hari kerja. Pelayanan
konseling gizi adalah pasien yang dirujuk dari Poli Umum, Poli MTBS, Poli KIA, RB
danrujukan dari Posyandu. Jumlah kunjungan Klinik Gizi di Puskesmas Kecamatan
Ciracas selama tahun 2018 adalah sebanyak 1102 pasien, ini dapat dilihat di tabel dibawah
ini.
Tabel 27
Kunjungan Klinik Gizi Puskesmas
Kecamatan Ciracas Tahun 2018
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 KOLESTEROL 67
2 HIPERTENSI 106
3 DM 161
4 AU 62
5 DISPEPSIA 2
6 KEP BALITA 260
7 KEP ANAK 5
8 ANEMIA ANAK 14
9 ANEMIA DEWASA 106
10 OVERWEIGHT ANAK 73
11 OVERWEIGHT DEWASA 13
12 STUNTED (0-2THN) 20
13 STUNTED (2-5 THN) 18
14 LAIN-LAIN 195
TOTAL 1102
Grafik 14
Kunjungan Klinik Gizi
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018

67
195
106 KOLESTEROL
HIPERTENSI
DM
18 AU
20 DISPEPSIA
13 KEP BALITA
161
KEP ANAK
73 ANEMIA ANAK
ANEMIA DEWASA
OVERWEIGHT ANAK
OVERWEIGHT DEWASA
106 62
STUNTED (0-2THN)
STUNTED (2-5 THN)
2 LAIN-LAIN
14
5 260

Dari data tabel diatas didapat kunjungan pasien ke klinik gizi yang paling terbanyak
adalah pasien KEP Balita (260 orang).

Tabel 28
Data KP-Ibu (Kelompok Pendukung Ibu)
Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
KONDISI KP-
JML TENAGA TERLATIH IBU SAMPAI
JUMLAH
NO PUSKESMAS SAAT INI
KP-IBU
KONSELOR PEMBINA MOTIVATOR TDK
AKTIF
ASI MOTIVATOR KP-IBU AKTIF
1 CIRACAS 1 1 20 10 10 0
2 SUSUKAN 1 1 12 6 6 0
3 RAMBUTAN 1 1 12 6 6 0
4 CIBUBUR 1 1 26 13 13 0
KELAPA DUA
5 1 1 24 12 10 2
WETAN
JUMLAH 5 5 94 47 45 2
Dari data tabel diatas didapat kondisi KP-IBU yang aktif 45 pos sedangkan tidak
aktif 2 pos (Kelurahan Kelapa Dua Wetan).
Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Ciracas

Kepala Puskesmas Kecamatan

Satuan Pengawas Internal

KA Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Satuan Pelaksana Kepala Satuan Pelaksana


Upaya Kesehatan Perorangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Urusan Urusan Urusan Urusan Pengelolaan Pengelolaan
Kepegawaian Keuangan Umum Perencanaan Data Pengadaan

Satuan Pelaksana UKM


Satuan Pelaksana UKP Kepala Satuan Kepala Satuan Kepala Satuan Kepala Satuan
t. Loket 12. Upaya Promosi Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
u. Poli Umum Kesehatan Kelurahan Ciracas Kelurahan Kelurahan Kelapa Kelurahan
v. Poli Gigi 13. Usaha Kesehatan Cibubur Dua Wetan Rambutan
w. Poli MTBS Sekolah
x. Poli TB/Kusta 14. Upaya Kesehatan Gigi
y. Poli Kesehatan Ibu Sekolah
z. Poli KB 15. Upaya Pemberdayaan
aa. Poli Kesehatan Anak Peran Serta Masyarakat
bb. Poli IMS/HIV 16. Upaya Kesehatan Sub Kelompok Jabatan Fungsional
cc. Poli Harm Reduction Lingkungan 1. Dokter Umum 6. Apoteker
dd. Poli PKPR 17. Upaya KI, KA dan KB 2. Dokter Gigi 7. Asisten Apoteker
ee. Poli Haji 18. Gizi 3. Perawat Gigi 8. Sanitarian
ff. Poli Gizi 19. Upaya P2P 4. Perawat Ahli 9. Analis Kesehatan
gg. PoliPTM/Lansia 20. Upaya Kesehatan 5. Bidan 10. Nutritionist/ Ahli Gizi
hh. Ruang Bersalin Lansia
ii. Ruang Konseling 21. Upaya Kesehatan Jiwa
jj. Laboratorium 22. Ketk Pintu Layani
kk. Farmasi Dengan Hati
ll. Layanan 24 jam
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. A. Struktur Organisasi
Pola struktur organisasi Puskesmas yang dapat dijadikan acuan di Puskesmas kawasan
perkotaan menurut Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2019
adalah sebagai berikut:

1. Kepala Puskesmas

Kriteria Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan ini

2. Kepala Tata Usaha

Kriteria Kepala Tata Usaha yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah
Diploma 3 yang memahami administrasi keuangan dan sistem informasi kesehatan. Kepala
Tata Usaha membawahi beberapa kegiatan diantaranya Koordinator tim Manajemen
Puskesmas, Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.

3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang


membawahi:

a. pelayanan promosi kesehatan

b. pelayanan kesehatan lingkungan

c. pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM

d. pelayanan gizi yang bersifat UKM

e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

f. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

4. Penanggung jawab UKM Pengembangan, membawahi upaya pengembangan yang


dilakukan Puskesmas, antara lain:

a. pelayanan kesehatan gigi masyarakat

b. pelayanan kesehatan tradisional komplementer

c. pelayanan kesehatan olahraga

d. pelayanan kesehatan kerja


e. pelayanan kesehatan lainnya

5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi beberapa


kegiatan, seperti:

a. pelayanan pemeriksaan umum

b. pelayanan kesehatan gigi dan mulut

c. pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP

d. pelayanan gawat darurat

e. pelayanan gizi yang bersifat UKP

f. pelayanan persalinan

g. pelayanan kefarmasian

h. pelayanan laboratorium

6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas, yang


membawahi:

a. Puskesmas pembantu

b. Puskesmas keliling

c. Praktik bidan desa

d. Jejaring Puskesmas

7. Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan Puskesmas

8. Penanggung jawab mutu


HASIL ANALISIS :
Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2019 yang
menyatakan bahwa ”Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas Kepala Puskesmas,
Kepala Tata Usaha, dan penanggung jawab upaya/kegiatan Puskesmas. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, penanggung jawab didukung oleh pelaksana
upaya/kegiatan”. Berdasarkan peraturan diatas dan dilihat dari bagan Struktur Organisasi
Puskesmas Kecamatan Ciracas dapat disimpulkan bahwa Struktur Organisasi Di Puskesmas
Kecamatan Ciracas sudah memenuhi standar Peraturan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia No 43 tahun 2019.
B. Tugas Pokok Dan Fungsi
Tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing organisasi
Puskesmas Kecamatan Ciracas dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1
Tugas, Fungsi, Dan Tanggung Jawab Kepala Puskesmas
Kecamatan Ciracas
Tugas 2. Melaksanakan perencanaan, pengendalian dan penilaian program
kesehatan masyarakat yang meliputi Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyehatan Lingkungan
dan Kesehata Kerja, Kesehatan Jiwa Masyarakat, Psikotropika, Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) serta Gizi dan Pembinaan Peran serta
Masyarakat di Kecamatan.
Fungsi 9. Perencanaan program dan rencana operasional.
10. Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pelayanan
kesehatan masyarakat, program dan rencana.
11. Pengendalian pelaksanaan operasional program pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular, gizi dan penyakit tidak menular,
penyehatan ligkungan dan kesehatan kerja, kesehatan jiwa masyarakat
dan narkoba serta pemberdayaan masyarakat di Kecamatan.
12. Penilaian efektivitas hasil pelaksanan program surveilans,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, gizi dan penyakit
tidak menular, penyehatan lingkungan dan kesehatan kerja, kesehatan
jiwa masyarakat dan narkoba serta pemberdayaan masyarakat di
Kecamatan.
13. Pengendalian dan pengkoordinasian temu lintas batas kecamatan
dalam penanggulangan masalah kesehatan.
14. Pemberian penyuluhan perilaku hidup sehat.
15. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat.
16. Pengelola dukungan teknis dan administratif.

Tanggung 2. Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (Teknis Medis dan


JAWAB Administratif).
Tabel 2
Tugas, Fungsi Dan Tanggung Jawab Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kecamatan
Ciracas
TUGAS 5. Melakukan pengelolaan adminstrasi surat menyurat, pengarsipan,
kerumah tanggaan, protokol, dan hubungan masyarakat bidang
kesehatan, pengelolaan perlengkapan serta kepegawaian.
6. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, pengendalian, dan
penyajian data termasuk pelaporan penyakit dari sarana pelayanan
masyarakat.
7. Mempublikasikan profil pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan
Ciracas.
8. Menilai dan mengusulkan jabatan fungsional tenaga kesehatan dan
akreditasi pegawai.
TANGGUN 2. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif)

Tabel 3
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab sub bagian keuangan
Puskesmas Kecamatan Ciracas
TUGAS 4. Melaksanakan pengelolaan dan pengurusan administrasi keuangan
(penerimaan dan pegeluaran).
5. Menyusun program, rencana kegiatan dan mengalokasikan
anggarannya.
6. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan program.
TANGGUN 2. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif).

Tabel 4
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab seksi masyarakat
Puskesmas ciracas
TUGAS 6. Koordinator Penyakit Menular:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengendalian penyakit
menular.
b. Melaksanakan tindakan cepat terhadap laporan khusus penyakit
menular.
c. Merencanakan kegiatan dan menyusun program terhaap penyakit
menular (termasuk pemberian imunisasi)
7. Koordinator Penyakit Tidak Menular:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular
b. Merencanakan kegiatan dan menyusun program pencegahan
terhadap penyakit tidak menular.
8. Koordinator Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan program penyehatan lingkungan
dan kesehatan kerja
b. Merencanakan kegitan dan menyusun program penyehatan
lingkungan dan kesehatan kerja.
9. Koordinator Gizi dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat:
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan program gizi dan
menerapkan sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
b. Mengkoordinasikan rencana pembiayaan dan pelaksanaan kegitan
pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
c. Meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanggulanagn gizi
kurang, mewujudkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM), Menggerakkan kader Sadar Lingkungan (Darling),
Menggerakkan kader Posyandu, Kader Kesehatan Remaja (KKR),
guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Karang Taruna.
10. Koordinator Kesehatan Jiwa Masyarakat dan NAPZA:
a. Mengkoordinasi pengendalian pelaksanaan penyalahgunan
NAPZA dan Program kesehatan jiwa masyarakat.
b. Mengkoordinasikan sektor terkait untuk pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat dan akibat
penyalahgunaan NAPZA.
TANGGUN 2. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis Medis dan
G JAWAB Administratif).

Tabel 5
Tugas, fungsi dan tanggung jawab seksi pelayanan kesehatan Puskesmas Kecamatan
Ciracas
TUGAS 6. Koordinator Yankes Dasar:
a. Mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatn yang ada di
Puskesmas.
7. Koordinator Yankes Semi Spesialis:
a. Mengkoordinasikan seluruh program pelayanan semi spesialis yang
ada di Puskesmas.
8. Koordinator Yankes Tradisional:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes tradisional.
9. Koordinator Yankes Farmasi dan Alkes:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes farmasi dan alkes.
10. Koordinator Yankes Gadar Bencana dan Gakin:
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes Gadar dan Gakin.

Tabel 6
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab seksi pelayanan
Kesehatan Puskesmas Kecamatan Ciracas

TUGAS 6. Koordinator Yankes Dasar :


a. Mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas.
7. Koordinator Yankes Semi Spesialis:
a. Mengkoordinasikan seluruh program pelayanan semi
spesialis yang ada di Puskesmas.
8. Koordinator Yankes Semi Spesialis :
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes
tradisional.
9. Koordinasi Yankes Farmasi dan Alkes :
a. Mengkoorinasikan seluruh program Yankes farmasi
dan alkes.
10. Koordinasikan Yankes Gadar Bencana dan Gakin
a. Mengkoordinasikan seluruh program Yankes Gadar
dan Gakin.
TANGGUN 2. Kepala Puskesmas Pembina Kecamatan Ciracas (Teknis
G JAWAB Medis dan Administratif).

HASIL ANALISIS :
Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2019 yang
menyatakan bahwa ”Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi
dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Serta Puskesmas
menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya”. Berdasarkan peraturan diatas dan dilihat dari tabel fungsi tugas dan tanggung
jawab setiap divisi di Puskesmas Kecamatan Ciracas dapat disimpulkan bahwa fungsi tugas
dan tanggung jawab Di Puskesmas Kecamatan Ciracas sudah memenuhi standar Peraturan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2019.

4.2 Membandingkan Masalah Yang Ada Di Puskesmas Dengan Standar Dinkes Jakarta
Timur Atau Kemenkes

Masalah utama yang terjadi di Puskesmas kecamatan ciracas adalah pemberian tablet
tambah darah pada remaja putri. Hal ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Cakupan Pemberian TTD Rematri


Puskesmas Kecamatan Ciracas Tahun 2018
SASARAN
No KELURAHAN DAPAT TTD %
REMATRI
1 CIRACAS 3302 766 23,20
2 SUSUKAN 1952 0 0,00
3 RAMBUTAN 1690 416 24,62
4 CIBUBUR 3129 534 17,07
5 KELAPA DUA WETAN 2298 80 3,48
JUMLAH 12371 1796 14,52

Dari tabel diatas didapat cakupan remaja putri mendapatkan TTD di Kecamatan
Ciracas tahun 2018 adalah 14,52 belum sudah sesuai yang diharapkan target (SPM 25%).
Hasil Analisis :
Bedasarkan hasil tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa pemberian tablet
tambah darah (TTD) pada remaja putri belum tercapai dengan persentase sebesar 14,52%.
Hal ini belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Sebanyak 25%. Tidak tercapainya
target pemberian TTD pada remaja putri dikarenakan kurangnya kesadaran remaja putri
mengenai pentingnya konsumsi tablet tambah darah, kurangnya informasi mengenai
pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah, kurangnya kesadaran orang tua mengenai
pentingnya pemberian tablet tambah darah, serta kurangnya media yang mendukung
informasi mengenai pentingnya TTD. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 14 Tahun
2019 Tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi, Pemberian TTD pada rematri usia 12-18
tahun sebagai upaya pencegahan anemia sejak dini. Pemberian TTD rematri yang diikuti
dengan KIE gizi dan kesehatan diharapkan akan memperbaiki masalah-masalah pada
periode berikutnya. Perlu dilakukan monitoring pemberian TTD, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan TTD pada remaja putri. Dalam kegiatan ini, diasumsikan seluruh
remaja putri wajib sekolah.
4.3 Menganalisis Program Penanggulangan Masalah Gizi Yang Diselenggarakan
Oleh Puskesmas Dan Bandingkan Dengan Standar Dinkes Jakarta Timur atau
Kemenkes

Pada perencanaan tahap pertama dalam siklus manajemen Puskesmas yaitu


melakukan identifikasi masalah gizi yang meliputi program-program serta gizi seperti
:

1. Pendampingan Balita Gizi Sangat Kurus (BB/TB= SK),

2. Balita Yang Ditimbang Berat Badanya (D/S)

3. Balita Timbang Naik Berat Badannya (N/D')

4. Tangga Mengkonsumsi Garam Yodium

5. Balita Dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A

6. Ibu Hamil Mendapat TTD Minimal 90 Hari Selama Masa Kehamilan

7. Ibu Hamil KEK Mendapat Makanan Tambahan (PMT-P Bumil)

8. Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan (MPASI Balita)

9. Remaja Putri Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)

10. Balita Yang Berada Di Bawah Garis Merah (BGM)

11. Balita Kurang Dari 6 Bulan Mendapat ASI

12. Balita TB/U (Stunting)

13. Data KP-Ibu

Dari program-program tersebut bisa dilihat program mana yang belum tercapai
atau sesuai dengan target selain itu kita juga dapat melihat nilai kesenjangannya
antara pencapaian dengan target. Dari data yang dapat dilihat bahwa program gizi
yang belum tercapai di Pusekesmas Ciracas pada tahun 2018 yaitu, pembeberian TTD
untuk remaja putri sasaran Puskesmas Ciracas merupakan Remaja putri yang duduk
di bangku SMP. Dan pencapaian pemberian TTD yaitu sebesar 14,52% dikarenakan
jumlah sekolah dikelurahan susukan hanya 1 SMP terlebih pihak sekolah kurang
mendukung adanya program TTD untuk remaja putri selain itu di kelurahan–
kelurahan lainnya juga pemberian TTDnya belum mencapai target yaitu sebanyak
25% sehingga cakupan remaja putri mendapatkan TTD di Kecamatan Ciracas tahun
2018 yang belum mendapatkan Tablet Tambah Darah adalah hanya 14,52% hal ini
belum sesuai yang ditargetkan. Untuk program lainnya Puskesmas Ciracas telah
mencapai target yang telah ditentukan.

Hasil Analisis :
Program Penanggulangan Masalah Gizi Yang Diselenggarakan Sesuai
Peraturan Kementrian Kesehatan No. 43 Tahun 2019
1. Asuhan gizi balita dengan berat badan kurang, gizi kurang dan balita gizi buruk,
balita pendek dan sangat pendek, dan balita gizi lebih dan obesitas
2. Asuhan gizi kegemukan dan obesitas pada anak sekolah dan remaja
3. Asuhan gizi remaja puteri Anemia
4. Asuhan gizi pada gizi kurang orang dewasa
5. Asuhan gizi pada gizi lebih orang dewasa
6. Asuhan gizi ibu hamil kurang energi kronik
7. Asuhan gizi ibu hamil anemia
8. Asuhan gizi pada lansia
9. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan IMD
10. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif
11. Asuhan gizi untuk meningkatkan pemberian MP-ASI mulai usia 6 bulan
12. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI hingga usia 2 tahun
13. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian Vitamin A
14. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian TTD pada Rematri, Ibu
hamil dan WUS
15. Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian PMT Pemulihan pada
Balita, Ibu hamil dan anak sekolah
Berdasarkan hasil laporan praktek kerja lapangan program manajemen gizi
kecamatan makasar jakarta timur tahun 2019 mengenai masalah yang ada di
puskesmas makasar yang dibandingkan dengan pertaturan menteri kesehatan
republik indonesia no 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat, bahwa
beberapa program penanggulangan masalah gizi yang diselenggarakan oleh
puskesmas sudah sesuai dengan peraturan menteri kesehatan No. 43 tahun 2019, di
antaranya:
1. Melakukan pemantauan Penimbangan Balita yang bertujuan meningkatkan
cakupan D/S untuk Asuhan gizi balita dengan berat badan kurang, gizi kurang
dan balita gizi buruk, balita pendek dan sangat pendek, dan balita gizi lebih dan
obesitas.
2. Pelaksanaan KP-IBU yang bertujuan meningkatkan cangkupan ASI Esklusif
untuk Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif
3. Pemantauan Kesehatan Balita (Sweeping Vitamin A) yang bertujuan
meningkatkan cakupan pemberian vitamin A pada balita, Monitoring pemberian
Vitamin A tingkat kecamatan yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan
pemberian Vitamin A, serta Pemberian Vitamin A pada ibu nifas untuk Asuhan
gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian Vitamin A.
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil untuk mencegah anemia dan
mencegah stunting dan Pemberian Tablet Tambah Darah remaja putri untuk
mencegah anemia pada remaja putri untuk Asuhan gizi untuk meningkatkan
cakupan pemberian TTD pada Rematri, Ibu hamil.
5. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita yang gizi kurang dan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil KEK untuk Asuhan gizi
untuk meningkatkan cakupan pemberian PMT Pemulihan pada Balita, Ibu hamil.
Namun, untuk pemberian TTD pada remaja puteri belum maksimal dan belum
mencapai target. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti :
1. ketidaktahuan remaja puteri tentang pentingnya konsumsi tablet tambah darah
2. kurangnya pengetahuan dan penyuluhan mengenai tablet tambah darah
3. ketidakpedulian pihak sekolah dalam menjembatani pihak puskesmas untuk
memberikan tablet tambah darah pada remaja puteri
4. kurangnya kesadaran orang tua dalam memberikan edukasi mengenai tablet
tambah darah
Untuk mencapai target yang di tentukan dalam pemberian TTD pada remaja putri
harus adanya kerjasama antara pihak puskesmas, pihak sekolah, dan orang tua

4.4 Analisa Program Puskesmas Bandingkan Dengan Standar Dinkes Atau


Permenkes
4.5 Membuat Program Dari Masalah Yang Ada Di Puskesmas Dan Membuat
Leaflet Dari Masalah Utama

TOPIK : Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada


Remaja Putri
BESARNYA MASALAH : Sebagian besar remaja putri belum mendapatkan TTD
MASALAH : Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
mengkonsumsi TTD

A. Diagnosa Masalah
1. Faktor Penyebab
a. Kurangnya pemberitahuan kepada orang tua mengenai TTD pada remaja
putri.
b. Tidak tersedianya media penyuluhan mengenai TTD pada remaja putri.
2. Perilaku yang mengurangi masalah
a. Memberikan informasi dan edukasi mengenai TTD.
b. Membuat media penyuluhan mengenai TTD.
3. Hambatan-hambatan yang ada untuk mengadakan perubahan perilaku
a. Kurangnya daya terima akan informasi.
b. Kurangnya kesadaran pentingnya TTD.
4. Hal-hal yang menunjang untuk mengadakan perubahan perilaku
a. Pemberian edukasi dan media.
5. Hal-hal negatif yang mungkin timbul akibat perubahan perilaku
a. Kurangnya daya terima yang baik tentang informasi dan edukasi.
b. Salah mengartikan tentang pemberian TTD.
B. Diagnosa Situasi
1. Sarana Tempat : SMP di Kecamatan Ciracas
2. Tenaga : Mahasiswa
3. Sasaran : Remaja Putri
4. Cara/Metode : Ceramah, tanya jawab, dan pemberian TTD
5. Media : Leaflet

C. Tujuan Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri.

D. Isi Penyuluhan

E. Rencana Evaluasi
1. Perubahan pengetahuan mengenai TTD
2. Para remaja putri dapat memahami dengan baik mengenai pentingnya TTD
3. Memberikan TTD untuk remaja putri

F. Rencana Pelaksanaan
1. Tempat : Ruang serbaguna SMP di Kecamatan Ciracas
2. Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2020
3. Waktu : Penyuluhan 09.00 – 09.30
Tanya Jawab 09.30 – 09.45
Pemberian TTD 09.45 - Selesai
4.6 Analisis SKDN Dan Modifikasi Resep PMT
a. Analisis SKDN
Tabel SKDN Data Balita yang mengalami peningkatan dan penurunan Riel Per
Bulan
Tabel S (Peningkatan)
Bulan S
Januari 16046
Februari 16505

Bulan S
April 15634
Mei 15651

Bulan S
Juni 15348
Juli 15421

Bulan S
Juli 15421
Agustus 16820

Hasil Analisis :
Dari Tabel S diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah balita yang ada
di wilayah posyandu. Ada beberapa hal terjadinya peningkatan jumlah balita yaitu,
tingkat kehamilan di wilayah bertambah, adanya keluarga balita pendatang baru di
wilayah tersebut, dan pada tiap bulan Agustus merupakan bulan Vitamin A sehingga
jumlah balita yang datang di posyandu meningkat.

Tabel S (Penurunan)
Bulan S
Februari 16505
Maret 16271
Bulan S
Maret 16271
April 15634

Bulan S
Mei 15651
Juni 15348

Bulan S
Agustus 16820
September 15904

Bulan S
September 15904
Oktober 15866

Bulan S
Oktober 15866
November 15797

Bulan S
November 15797
Desember 15163

Hasil Analisis :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa balita yang ada di wilayah mengalami
penurunan disebabkan oleh beberapa hal yaitu, adanya balita yang pindah wilayah
posyandu, adanya kematian balita, dan jarak antara posyandu di wilayah dengan
tempat tinggal jauh/kendala di perjalanan.

Tabel K (Peningkatan)
Bulan K
Januari 16029
Februari 16343

Bulan K
April 15632
Mei 15649

Bulan K
Juni 15346
Juli 15419

Bulan K
Juli 15419
Agustus 16820

Hasil Analisis :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah balita yang terdaftar dan yang
memiliki KMS mengalami peningkatan dan sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel K (Penurunan)
Bulan K
Februari 16343
Maret 16117

Bulan K
Mei 15649
Juni 15346

Bulan K
Agustus 16820
September 15904

Bulan K
September 15904
Oktober 15866

Bulan K
Oktober 15866
November 15797

Bulan K
November 15797
Desember 15090

Hasil Analisis :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah balita yang terdaftar dan yang
memiliki KMS mengalami penurunan dikarenakan beberapa hal, yaitu keluarga
balita pindah posyandu yang lebih dekat, dan terjadi kematian pada balita.
Tabel D (Peningkatan)
Bulan D
Januari 12688
Februari 14050

Bulan D
Juni 11306
Juli 12064

Bulan D
Juli 12064
Agustus 14689

Bulan D
November 11559
Desember 11662

Hasil Analisis :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah balita yang datang
ditimbang di posyandu tersebut karena ibu balita tahu bahwa di Posyandu tersebut
akan dilakukan penimbangan untuk mengetahui petumbuhan anaknya dan ibu balita
mengetahui bahwa penimbangan anak di posyandu itu penting untuk memantau
pertumbuhan anaknya.
Tabel D (Penurunan)
Bulan D
Februari 14050
Maret 13671

Bulan D
Maret 13671
April 12560

Bulan D
April 12560
Mei 12471

Bulan D
Mei 12471
Juni 11306

Bulan D
Agustus 14689
September 12062

Bulan D
September 12062
Oktober 11767

Bulan D
Oktober 11767
November 11559

Hasil Analisis :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah balita yang datang
untuk ditimbang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan keluarga/ibu balita
tentang pentingnya penimbangan anak untuk dapat memantau pertumbuhan anak,
dan jarak tempat tinggal yang jauh dari lokasi posyandu dan tidak ada kendaraan
untuk ke lokasi sehingga ibu balita tersebut tidak bisa ke posyandu.

Tabel N (Peningkatan)
Bulan N
Januari 8099
Februari 8683

Bulan N
Februari 8683
Maret 8962

Bulan N
April 7998
Mei 8600

Bulan N
Juli 7977
Agustus 8369

Bulan N
Oktober 7562
November 7564

Bulan N
November 7564
Desember 7629

Hasil Analisis :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah balita yang naik
berat badannya dikarenakan keluarga/ibu balita rutin ke posyandu untuk memantau
pertumbuhan berat badan anaknya dan keluarga/ibu balita yang memiliki
pengetahuan tentang gizi yang baik untuk balita sehingga adanya peningkatan berat
badan balita

Tabel N (Penurunan)
Bulan N
Maret 8962
April 7998

Bulan N
Mei 8600
Juni 7980

Bulan N
Juni 7980
Juli 7977

Bulan N
Agustus 8369
September 7674

Bulan N
September 7674
Oktober 7562

Hasil Analisis :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadinya penurunan jumlah balita yang naik
berat badannya disebabkan kurang pengetahuan keluarga/ibu balita tentang gizi
yang baik untuk balita dan kurang memantau pertumbuhan berat badan balita
tersebut.
b. Modifikasi Resep PMT

Anda mungkin juga menyukai