Askep Gerontik - Kel.2 - Tk3a
Askep Gerontik - Kel.2 - Tk3a
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampuh Eki Pratidina .,S.Kp.,M.M
Disusun oleh :
Kelompok II/ TK 3A
Efi Nur Septiani 191FK01037
Putri Intan Pandini 191FK01089
Siska Meilani 191FK01120
Siti Hafshoh S 191FK01123
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 62 Tahun
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Nama : Ny.E
Umur : 22 tahun
2. RIWAYAT KESEHATAN
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini.
3. STATUS FISIOLOGIS
a. Postur tulang belakang : Postur tulang belakang klien saat berjalan sedikit bungkuk.
N : 87x/menit
S : 36,7 o C
RR : 20x/menit
BB : 55 kg
1) Kepala : Bentuk kepala normal, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
2) Mata : Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik,
pupil isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan
kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
3) Hidung : Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak
ada secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
4) Mulut dan Tenggorokan : Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak
kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi
tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan
tidak ada kesulitan saat menelan.
5) Telinga : Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada
peradangan, tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak
ada benjolan, pendengaran sedikit berkurang.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada
pembesaran vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat
(kaku kuduk).
7) Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
8) Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa.
10) Ekstremitas : Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
11) Integument : Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada
gangguan pada kulit.
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-
anaknya karena ke dua anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang
berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya. Komunikasi dengan tetangga sekitar
masih bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif
saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.
6. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
Katz index :
1. Mandi √
2. Berpakaian √
3. Ke Kamar Kecil √
4. Berpindah Tempat √
5. BAK/BAB √
6. Makan/Minum √
Keterangan : klien dapat beraktivitas dibantu sebagian dalam beberapa aktivitasnya dan
sebagian secara mandiri.
Pertanyaan :
JUMLAH Benar : 9
Salah : 1
Interpretasi :
Tahun : 2021 √
Musim : Hujan √
Tanggal : 12 √
Hari : Jum’at √
Bulan : November √
Negara : Indonesia √
Propinsi : Jawa √
Kabupaten/kota : Bandung √
Desa : Cileunyi √
Rumah : Klien √
1. Kursi
2. Meja
3. Kertas
Jawaban :
13 √
10
15
8√
12
Negara : Indonesia
Provinsi : Jawa
Kabupaten : Bandung
2. lipat dua
Total nilai 30 24
Interpretasi hasil :
Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan
bahwah Tn”A” mengalami gangguan kognitif sedang.
Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah
berkecil hati tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama suami dan
anaknya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena
berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang
sekarang, klien mengatakan cepat lelah apabila melakukn aktivitas yang berlebihan.
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun
pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah
dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur maupun obat
penenang serta klien mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh
suami dan anaknya.
Pola kebiasaan : Mengkonsumsi garam berlebih (Ikan asin), kurangnya aktivitas fisik dan
stress
a. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien senang
mengkonsumsi makanan asin/ tinggi garam, klien juga mengatakan makan makanan
yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan makanan, klien minum 7-8
gelas per hari.
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari
karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien sering merenung tentang
kebiasaan aktivitas selama bekerja sedangkan saat ini klien sudah pensiun dan hanya
diam di rumah,.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari
dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.
d. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien
berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya. Tetapi sebagian
aktivitas sibantu oleh anaknya.
e. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan
sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti
pakaian 2 hari sekali.
a. Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan suami dan 2 orang
anaknya, bentuk rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap
genteng berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai baik, ventilasi <15%
luas lantai dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan
ukuran rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal menata perabotan kurang
dimana sepeda gayung di letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-
barang yang lain, alat rumah tangga tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat
duduk tamu tidak ada.
b. Sanitasi
Sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Ny.S mengatakan air yang diminum
air biasa tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher
angsa dan dengan jarak < 10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah
lancar, bekas sampah biasanya dibuang tempat penampungan sampah.
c. Fasilitas
a. Analisa Data
Klien mengeluh
penglihatannya kabur TD
DO:
TTV
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg
DO:
TTV
N: 87 x/menit
S: 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 55 kg
RR: 20 x/menit
BB: 55 kg Retensi Na
Edema
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
3 3 Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji pola makan klien atau 1. Penurunan aliran
keperawatan selama 3x30 diet terhadap rendah ginjal
menit di harapkan tidak terjadi garam mengakibatkan
kelebihan volume cairan peningkatan
denan criteria hasil : antidiuritik
Tidak ada edema menyebabkan
BB normal retensi air dan Na.
TTV dalam batas normal 2. Dorong klien untuk 2. Peningkatan kadar
Bunyi napas dan jantung menurunkan masukan Na dalam darah
normal garam dapat menyebabkan
edema
3. Lakukan tindakan untuk 3. Kulit edema, dapat
melindungi tubuh dari mudah cedera, dan
cedera dan edema kulit kering lebih
rentan untuk rusak
dan cedera.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI
P:
Intervensi dihentikan
I:
Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
Anjurkn klien untuk diet rendah
garam
Anjukan klien untuk istirahat
cukup
2 S:
Klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
hipertensi
O:
Keadaan umum klien baik
Klien tampak mengerti,
menyebutkan penyebab yang
memperberat hipertensi
Klien tampak mau mengikuti
saran perawat
TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,7 C
RR : 20x/mnt
A:
Masalah keperawatan Defisit Nutrisi
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
I:
Kaji tingkat pengetahuan klien
Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
Evaluasi tingkat pengetahuan
setiap selesai memberi
penyuluhan.
3 S:
Klien mengatakan makan
makanan yang sama dengan
keluarganya
Klien mengatakan tidak bia
makan tampa garam
O:
Keadaan umum klien baik
Tidak ada tanda-tanda edema
A:
Masalah keperawatan
Hipervolemik teratasi
P:
Intervensi di hentikan
I:
Anjurkan klien untuk batasi
asupan cairan jika terjadi edema
Anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam
SKENARIO TERAPI AKTIVITAS :
Peran tindakan :
Ibu S berusia 62 tahun memiliki keluhan sering pusing karena mempunyai riwayat hipertensi
pusing dirasakan saat bangun tidur dan terasa nyeri di area balakang leher (kuduk). Mahasiswa
Universitas bhakti kencana akan memberikan tindakan terapi aktivitas yang meliputi senam otak
dan estafet pulpen. Ibu S bersedia untuk melakukan terapi aktivitas tersebut yang bertempat di
ruang tamu rumah Ibu S sendiri.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah meminta persetujuan dari keluarga terlebih
dahulu setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga langkah selanjutnya adalah
menjelaskan tujuan dilakukannya terapi aktivitas itu untuk apa, setelah menjelaskan tujuan
tindakan yang akan dilakukan, lalu selanjutnya melakukan kontrak waktu dengan client.
Langkah selanjutnya fasilitator menjelaskan alur dari kegiatan terapi aktivitas tersebut yaitu
senam otak dan estafet pulpen. Setelah pasien dan keluarga nya memahami langsung saja
dipraktekan dengan dipandu oleh leader dan fasilitator. Kemudian untuk langkah selanjutnya
leader dan fasilitator memandu kegiatan terapi aktivitas tersebut selama kurang lebih 20 menit
dengan diikuti oleh pasien dan keluarganya. Setelah melakukan aktivitas tersebut fasilitator
mengevaluasi tentang apa yang dirasakan oleh pasien dan keluarga nya setelah dilakukan terapi
tersebut. Leader meminta anggota keluarganya untuk memandu Ibu S untuk melakukan kegiatan
terapi ini secara rutin. Setelah itu leader dan fasilitator mengakhiri kegiatan terapi tersebut
dengan besar harapan Ny. S sehat kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Tim pokja DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat PPNI
1. https://youtu.be/bTsL2_09Sck
2. https://youtu.be/7pMbkcNK89Q