Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GERONTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampuh Eki Pratidina .,S.Kp.,M.M

Disusun oleh :
Kelompok II/ TK 3A
Efi Nur Septiani 191FK01037
Putri Intan Pandini 191FK01089
Siska Meilani 191FK01120
Siti Hafshoh S 191FK01123

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny”S” DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI
DI DESA CILEUNYI KEC. CILEUNYI BANDUNG

Hari/ tanggal               : Sabtu, 6 November 2021

Tempat                        : Desa Ciluenyi, Kecamatan Cileunyi ,Kab. Bandung

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS

Identitas Klien

Nama  : Ny.S

Umur   : 62 Tahun

Jenis kelamin  : Perempuan

Alamat  : Desa Ciluenyi, Kecamatan Cileunyi ,Kab. Bandung  

Status  : Kawin

Agama    : Islam

Suku : Sunda

Pendidikan    : SMA

Pekerjaan : Pensiunan

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.E

Umur : 22 tahun

Alamat : Desa Ciluenyi, Kecamatan Cileunyi ,Kab. Bandung 

Hubungan dengan klien : Anak

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama : Pusing dan kepala terasa berat

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posbindu lansia dengan keluhan
sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta
terasa kaku kuduk, sakitnya datang sewaktu-waktu, klien tampak memegang
kepalanya, sebelumnya klien pernah berobat ke tempat pengobatan tradisional tetapi
tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur,
klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh
klien adalah hipertensi.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini.

3. STATUS FISIOLOGIS

a. Postur tulang belakang : Postur tulang belakang klien saat berjalan sedikit bungkuk.

b. Tanda-tanda vital klien :

TD  : 170/100 mmHg

N     : 87x/menit

S     : 36,7 o C

RR  : 20x/menit

BB  : 55 kg

c. Pengkajian Head to Toe

1) Kepala : Bentuk kepala normal, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.

2) Mata : Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik,
pupil isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan
kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.

3) Hidung : Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak
ada secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.

4) Mulut dan Tenggorokan : Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak
kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi
tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan
tidak ada kesulitan saat menelan.
5) Telinga : Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada
peradangan, tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak
ada benjolan, pendengaran sedikit berkurang.

6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada
pembesaran vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat
(kaku kuduk).

7) Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.

8) Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa.

9) Genetalia : Tidak terkaji

10) Ekstremitas : Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4

11) Integument : Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada
gangguan pada kulit.

4. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA

a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan


Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk
baik kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama
kali. Setelah berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak
duduk secara perlahan, pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa
berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu klien tampak perlahan-lahan
dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat membungkukkan badan.
b. Komponen gaya berjalan dan gerakan
Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat,
melangkah secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-
anaknya karena ke dua anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang
berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya. Komunikasi dengan tetangga sekitar
masih bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif
saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.
6. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN

Katz index :

No Kegiatan Mandiri Bantuan Bantuan


. Sebagian Penuh

1. Mandi √

2. Berpakaian √

3. Ke Kamar Kecil √

4. Berpindah Tempat √

5. BAK/BAB √

6. Makan/Minum √

Keterangan : klien dapat beraktivitas dibantu sebagian dalam beberapa aktivitasnya dan
sebagian secara mandiri.

7. STATUS KOGNITIF / AFEKTIF\

a. Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )

Pertanyaan      :

Bena Salah Nomor Pertanyaan Jawaban


r

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 12

√ 2 Hari apa sekarang ? Jum’at

√ 3 Apa nama tempat ini ? Rumah Klien

√ 4 Dimana alamat anda ? Cileunyi

√ 5 Berapa umur anda ? 62 tahun

√ 6 Kapan anda lahir ? 04 April 1959

√ 7 Siapa presiden Indonesia ? Jokowi

√ 8 Siapa presiden Indonesia SBY


sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama kecil anda ? Cika

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap Tidak menjawab


pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara menurun

JUMLAH          Benar : 9
                           Salah : 1

Interpretasi :

Salah 0 – 3      : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5      : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8      : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10    : Fungsi intelektual kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan


hasil 7 benar dan 3 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Tn”A”
kerusakan ringan.

b. MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :

Tahun       : 2021 √

Musim      : Hujan √

Tanggal    : 12 √

Hari          : Jum’at √

Bulan        : November √

2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?

Negara : Indonesia √

Propinsi : Jawa √

Kabupaten/kota : Bandung √

Desa : Cileunyi √
Rumah : Klien √

3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi,


meja, kertas), kemudia ditanyakan
kepada klien, menjawab :

1. Kursi

2. Meja

3. Kertas

4 Perhatian 5 2 Meminta klien berhitung mulai dari


dan 20 kemudina kurangi 7 sampai 5
kalkulasi tingkat.

Jawaban :

13 √

10

15

8√

12

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga


obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai
1) 

Negara : Indonesia

Provinsi : Jawa

Kabupaten : Bandung

6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang


benda (Sambil menunjukan benda
tersebut).

Minta klien untuk mengulangi kata


berkut :

“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )

Klien menjawab :tidak ada, jika dan


tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah


berikut yang terdiri 3 langkah.

1. Ambil kertas ditangan anda

2. lipat dua

3. dan taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin.

“tutup mata anda”

Perintahkan kepada klien untuk


menulis kalimat dan menyalin
gambar.

Total nilai 30 24

Interpretasi hasil :

24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23 : gangguan kognitif sedang

0 -  17   : gangguan kognitif berat

Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan
bahwah Tn”A” mengalami gangguan kognitif sedang.

8. PENGKAJIAN STATUS Mental

Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah
berkecil hati tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama suami dan
anaknya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena
berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang
sekarang, klien mengatakan cepat lelah apabila melakukn aktivitas yang berlebihan.

9. PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun
pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah
dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur maupun obat
penenang serta klien mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh
suami dan anaknya.

10. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

Pola kebiasaan : Mengkonsumsi garam berlebih (Ikan asin), kurangnya aktivitas fisik dan
stress

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a. Nutrisi

Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien senang
mengkonsumsi makanan asin/ tinggi garam, klien juga mengatakan makan makanan
yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan makanan,  klien minum 7-8
gelas per hari.

b. Pola istirahat tidur

Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari
karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien sering merenung tentang
kebiasaan aktivitas selama bekerja sedangkan saat ini klien sudah pensiun dan hanya
diam di rumah,.

c. Eliminasi

Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari
dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.

d. Pola aktivitas

Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien
berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya. Tetapi sebagian
aktivitas sibantu oleh anaknya.

e. Personal hygiene

Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan
sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti
pakaian 2 hari sekali.

11. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan  suami dan 2 orang
anaknya, bentuk rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap
genteng berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai baik, ventilasi <15%
luas lantai dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan
ukuran rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal menata perabotan kurang
dimana sepeda gayung di letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-
barang yang lain, alat rumah tangga tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat
duduk tamu tidak ada.

b. Sanitasi

Sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Ny.S mengatakan air yang diminum
air biasa tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher
angsa dan dengan jarak < 10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah
lancar, bekas sampah biasanya dibuang tempat penampungan sampah.

c. Fasilitas

Klien tidak memelihara ternak , anak-anaknya kebanyakan bekerja sebagai karyawan


swasta, tidak terdapat sarana olah raga, taman dan ruang pertemuaan. Sarana hiburan
yang ada hanyalah televisi.

d. Keamanan Dan Transportasi

Klien mengatakan dilingkungannya banyak sarana transportasi. Sarana komunikasi


yang dimiliki yaitu handphone.
B. DIAGNOSA

a. Analisa Data

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Gangguan rasa


Arteri besar kehilangan
Nyaman
 Klien mengeluh sakit kelenterun dan menjadi kaku
kepala

 Sakit kepalanya berdenyut-


Pembuluh darah tidak dapat
denyut
mengembang
 Klien mengatakan terasa
kaku di kuduknya
Vasokonstruksi pembuluh darah
 Klien mengatakan sakit
kepaalanya datang
sewaktu-waktu

 Klien mengeluh
penglihatannya kabur TD

DO:

 Klien tampak sering


memegangi kepalanya Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
 Lien tampak lemah

 Skala nyeri 5 (0-10) sedang.

 TTV

TD: 160/90 mmHg

N: 87 x/menit

S    : 36,7 oC

RR: 20 x/menit

BB: 45 kg

2. DS: Hipertensi Defisit Pengetahuan


 Klien  mengatakan kurang
tahu tentang penyakit
hipertensi.
Kurang informasi
 Klien tidak tahu penyebab mengenai penyakit
hipertensi dan terapi

 Klien mengatakan makan


makanan yang sama
dengan keluarganya, tampa
adanya perbedaan

DO:

 Klien bertanya tentang


penyakitnya.

 TTV

TD: 170/100 mmHg

N: 87 x/menit

S: 36,7 oC

RR: 20 x/menit

BB: 55 kg

3. DS: Gaya hidup Hipervolemia

 Klien mengatakan sering


makan dengan makanan
yang asin-asin Hipertensi

 Klien mengatakan makan


makanan yang dengan yang
Vasokontriksi
di konsumsi keluarga
Pembuluh darah ginjal
DO:

 Kaki klien tampak bengkak


Penurunan aliran darah
 TTV:

TD: 170/100 mmHg


N: 87 x/menit

S    : 36,7 oC Peningkatan aldosteron

RR: 20 x/menit

BB: 55 kg Retensi Na

Edema
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No No.Dx Tujuan dan Kriteris Hasil Intervensi Keperawatan Rasional


1 1 Setelah dilakukan kunjungan 1. Kaji keadan umum klien. 1. Keadan umum
rumah selama 2x30 menit menunjukkan
diharapkan pasien dapat keadaan klien
mengontrol nyeri atau sakit secara utuh  dan
kepala hilang atau berkurang dengan mengetahui
dengan kriteria hasil : tanda-tanda vital
 Klien tidak terutama tekanan
mengungkapkan adanya darah.
nyeri atau sakit kepala. 2. Bantu pasien dalam 2. Untuk menghindari
 Klien tampak nyaman. ambulasi sesuai inssiden kecelakaan
 Tanda-tanda vital dalam kebutuhan. atau terjatuhnya
batas normal terutama karena klien
tekanan darah (TD : pusing.
normal 110-130 mmHg, 3. Berikan tindakan non 3. Mengurangi atau
diastole 70-80 mmHg) farmakologis menghilangkan
sakit kepala.

2 2 Setelah dilakukan kunjungan 1. Jelaskan tentang batas 1. Memberikan dasar


rumah selama 2x30 menit tekanan darah normal, untuk pemahaman
diharapkan pasien mengetahui tekanan darah tinggi dan tentang
informasi tentang hipertensi efeknya. peningkatan
dengan kriteria hasil : tekanan darah.
 Klien mengungkapkan Pemahaman bahwa
pengetahuan akan tekanan darah
hipertensi. tinggi dapat terjadi
 Melaporkan pemakaian tanpa gejala
obat-obatan sesuai sehingga
program.    memungkinkan
pasien untuk
melanjutkan
pengobatan
meskipun sudah
merasa sehat.
2. Jelaskan sifat penyakit dan 2. Agar klien tahu dan
tujuan dari pengobatan memungkinkan
dan prosedur. pasien untuk
melanjutkan
pengobatan.
3. Diskusikan tentang obat- 3. Mengurangi resiko
obatan : nama obat, dosis keracunan dan over
obat, waktu pemberian dosis obat dan
obat, dan tujuan supaya pengobatan
pemberian obat dan efek lancar karena
samping obat. pasien sudah paham
dan tahu mengenai
obat-obatan yang
diberikan.
4. Berikan pendidikan 4. Menambah
kesehatan tentang cara pengetahuan klien
mencegah dan mengatasi sehingga klien bisa
hipertensi. mencegah dan
mengatasi
hipertensi.
5. Evaluasi tingkat 5. Mengetahui sejauh
pengetahuan klien. mana klien
mengetahui dan
memahami tentang
penyakitnya

3 3 Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji pola makan klien atau 1. Penurunan aliran
keperawatan selama 3x30 diet terhadap rendah ginjal
menit di harapkan tidak terjadi garam mengakibatkan
kelebihan volume cairan peningkatan
denan criteria hasil : antidiuritik
 Tidak ada edema menyebabkan
 BB normal retensi air dan Na. 
 TTV dalam batas normal 2. Dorong klien untuk 2. Peningkatan kadar
 Bunyi napas dan jantung menurunkan masukan Na dalam darah
normal garam dapat menyebabkan
edema
3. Lakukan tindakan untuk 3. Kulit edema, dapat
melindungi tubuh dari mudah cedera, dan
cedera dan edema kulit  kering lebih
rentan untuk rusak
dan cedera.

D.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Jam NoDx Implementasi Respon hasil Paraf


Jum’at 1 1. Mengkaji keadaan 1. Hasil keadaan umum
12-11-2021 umum klien dan tanda- klien sedang. TTV :
08.00 tanda vital  (TD, S, N, (TD : 170/100 mmHg,
RR). S : 36,7 C, N :
87x/menit,
RR:20x/menit.
08.30 2 1. Menjelaskan pengertian 1. Klien tapak mendengar
hipertensi kepada pnjelasan perwat
pasien
2. Berdiskusi atau 2. Klien mengerti dengan
memberitahu klien penjelasan yang
tentang obat-obatan. diberikan oleh perawat
dank lien mengatakan
akan meminum obatnya
secara teratur.
3. Menjelaskan factor 3. Klien tampak
yang memperberat memperhatikan dan
hipertensi, seperti tampak mengangguk dan
Menganjurkan klien akan melakukan saran
untuk tidak yang diberikan perawat.
mengkonsumsi
makanan yang tinggi
garam dan jangan
meminum kopi, the,
merokok karena dapat
meningkatkan tekanan
darah.
09.00 3 1. Mengukur tanda-tanda 1. TD : 160/90 mmHg
vital TD, N, S, RR N : 87 x/mnt
S : 36,7oC
RR : 20x/mnt
2. Menimbang berat badan 2. BB: 55 Kg
klien
3. Menanyakan keluhan 3. Klien mengeluh sakit
klien kepala
4. Mengkaji penyebab 4. Tekanan darah 170/100
sakit kepala mmHg
5. Menganjurkan klien 5. Klien tampak tirah
untuk mempertahankan baring, tampak mengiuti
tirah baring anjuran perawat
6. Menganjurkan klien 6. Klien tampak mau
untuk diet rendah mendengar anjuran
garam perawat

Sabtu 1. 1. Mengobservasi Tanda- 1. TD : 140/90 mmHg N :


12-11-2021 tanda Vital klien. 84x/mnt S :36,7oCt RR:
08.30 20x/mnt
2. Memantau keadaan 2. Keadaan umum klien
umum klien baik, sudh tidak ada
3. Membantu dalam keluhan
Ambulasi sesuai 3. Klien terhindar dari
kebuthan insiden kecelakaan atau
cedera
4. Menganjurkan klien 4. Klien tampak mengikuti
untuk menghindari saran dari perawat.
makan makanan tinggi
garam

09.00 2. 1. Memberikan 1. Klien tampak


pendidikan kesehatan mendengarkan perawat
kepada klien
2. Memberikan 2. Klien tampak mengerti
penyuluhan tentang dan mengikuti serta
makanan yang harus di berpartisipasi dalam
konsumsi pada psien penyembuhannya
hipertensi
3. Menganjurkan klien 3. Klien tampak rileks dan
untuk istirahat yang segar tidur 6-7 jam
cukup untuk perhari
menghindari stress
09.30 3. 1. Mengkaji keadaan 1. Keadaan umum klien
umum klien dan sedang, TTV (TD :
mengkaji TTV (TD, N, 140/90 mmHg, N :
S, RR). 80x/menit, S : 36,8 C,
RR : 18x/menit
2. Menimbang berat badan 2. BB 50 kg
klien.
3. Menjelaskan pada 3. Klien dan keluarga
pasien dan keluarga mengerti
tentang pembatasan
masukan garam
4. Mengukur Tanda-tanda 4. TD 10/90 mmHg
vital

E.     EVALUASI

Hari/Tgl/jam No Dx Catatan Perkembangan Paraf


Sabtu 1 S:
13-11-2021  Klien mengatakan sudah tidak
09.30 pusing lagi
O:
 Keadaan umum klien baik
 Klien tampak rileks
 Tanda-tanda vital klien dalam
batas normal
 TTV : TD : 140/80 mmHg,
N : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A:
Masalah keperawatan gangguan rasa
nyaman teratasi

P:
Intervensi dihentikan

I:
 Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
 Anjurkn klien untuk diet rendah
garam
 Anjukan klien untuk istirahat
cukup
2 S:
Klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
hipertensi

O:
 Keadaan umum klien baik
 Klien tampak mengerti,
menyebutkan penyebab yang
memperberat hipertensi
 Klien tampak mau mengikuti
saran perawat
 TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,7 C
RR : 20x/mnt

A:
Masalah keperawatan Defisit Nutrisi
teratasi

P:
Intervensi dihentikan

I:
 Kaji tingkat pengetahuan klien
 Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
 Evaluasi tingkat pengetahuan
setiap selesai memberi
penyuluhan.

3 S:
 Klien mengatakan makan
makanan yang sama dengan
keluarganya
 Klien mengatakan tidak bia
makan tampa garam

O:
 Keadaan umum klien baik
 Tidak ada tanda-tanda edema

A:
 Masalah keperawatan
Hipervolemik teratasi

P:
Intervensi di hentikan

I:
 Anjurkan klien untuk batasi
asupan cairan jika terjadi edema
 Anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam
SKENARIO TERAPI AKTIVITAS :

Peran tindakan :

1. Efi Nur Septiani sebagai anak dari Ibu S


2. Putri Intan Pandini sebagai Fasilitator dan evaluator
3. Siti Hafshoh Syaepudin sebagai Leader
4. Siska Meilani sebagai pasien (Ny. S)

Ibu S berusia 62 tahun memiliki keluhan sering pusing karena mempunyai riwayat hipertensi
pusing dirasakan saat bangun tidur dan terasa nyeri di area balakang leher (kuduk). Mahasiswa
Universitas bhakti kencana akan memberikan tindakan terapi aktivitas yang meliputi senam otak
dan estafet pulpen. Ibu S bersedia untuk melakukan terapi aktivitas tersebut yang bertempat di
ruang tamu rumah Ibu S sendiri.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah meminta persetujuan dari keluarga terlebih
dahulu setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga langkah selanjutnya adalah
menjelaskan tujuan dilakukannya terapi aktivitas itu untuk apa, setelah menjelaskan tujuan
tindakan yang akan dilakukan, lalu selanjutnya melakukan kontrak waktu dengan client.
Langkah selanjutnya fasilitator menjelaskan alur dari kegiatan terapi aktivitas tersebut yaitu
senam otak dan estafet pulpen. Setelah pasien dan keluarga nya memahami langsung saja
dipraktekan dengan dipandu oleh leader dan fasilitator. Kemudian untuk langkah selanjutnya
leader dan fasilitator memandu kegiatan terapi aktivitas tersebut selama kurang lebih 20 menit
dengan diikuti oleh pasien dan keluarganya. Setelah melakukan aktivitas tersebut fasilitator
mengevaluasi tentang apa yang dirasakan oleh pasien dan keluarga nya setelah dilakukan terapi
tersebut. Leader meminta anggota keluarganya untuk memandu Ibu S untuk melakukan kegiatan
terapi ini secara rutin. Setelah itu leader dan fasilitator mengakhiri kegiatan terapi tersebut
dengan besar harapan Ny. S sehat kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Tim pokja DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat PPNI

Referensi video tindakan :

1. https://youtu.be/bTsL2_09Sck

2. https://youtu.be/7pMbkcNK89Q

Anda mungkin juga menyukai