Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA, KEHIDUPAN, DAN PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen pengampu :
Yena Sumaryana , M.Pd.

Disusun oleh :

Restiani safira 0501201162


Asri Nuraeni 0501201041
Deden Irfan Maulana 0501201052
Icep Ega Hijri S 0501201072

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan ilmu dan


rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
‘Inovasi pembelajaran’ di Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.
Penulis berharap, dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini juga dapat menambah wawasan kita mengenai ‘ Manusia,
Kehidupan dan Pendidikan’ , khususnya bagi penulis.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan
demi perbaikan dan kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
memberi support dalam penulisan makalah ini sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Tasikmalaya, 15 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG..................................................................................iii
B. TUJUAN........................................................................................................iii
C. RUMUSAN MASALAH..............................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................1
A. PENDIDIKAN DAN MANUSIA...............................................................1
B. DINAMIKA KEHIDUPAN MANUSIA....................................................3
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mempelajari Pengantar Ilmu Pendidikan berisi tentang Manusia ,
Kehidupan dan Pendidikan . diharapkan dapat menjelaskan materi tersebut yang
berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara
kritis dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin
yang mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

B. TUJUAN
Setelah mempelajari materi Konsep Pendidikan IPS, diharapkan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian Pendidikan dan Manusia
2. Hubungan antara Pendidikan dan manusia
3. Dinamika kehidupan manusia
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari Pendidikan dan Manusia ?
2. Bagaimana hubungan antara Pendidikan dan manusia ?
3. Apa itu dinamika kehidupan manusia ?

iii
BAB II PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN DAN MANUSIA


Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Jadi dalam hal ini
pendidikan adalah proses atau perbuatan mendidik. Pendapat lain
mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain. Jadi karena manusia diciptakan oleh Tuhan dengan
berbekal akal dan pikiran maka manusia membutuhkan pendidikan
untuk mengembangkan kehidupannya demi memuaskan rasa
keingintahuannya.

Tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau


manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan normanorma yang
dianut. Contoh manusia ideal yang menjadi tujuan pendidikan
tersebut antara lain: manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, dst. Sebab itu,
pendidikan bersifat normatif dan mesti dapat
dipertanggungjawabkan. Mengingat hal di atas, pendidikan tidak
boleh dilaksanakan secara sembarang, melainkan harus dilaksanakan
secara bijaksana. Maksudnya, pendidikan harus dilaksanakan secara
disadari dengan mengacu kepada suatu landasan yang kokoh,
sehingga jelas tujuannya, tepat isi kurikulumnya, serta efisien dan
efektif cara-cara pelaksanaannya

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan


akal dan pikiran. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara citaannya yang
lain. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal,

1
pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas
hidupnya di dunia.

Manusia disebut “Homo Sapiens”. Artinya, makhluk yang


mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah satu
insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui segala
sesuatu disekelilingnya yang belum diketahuinya. Dari rasa ingin
tahu maka timbul ilmu pengetahuan. Dalam hidupnya manusia
digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan
sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam masyarakat.
Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan, tetapi
juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan juga tidak hanya
mempunyai sifat-sifat yang baik, namun juga mempunyai sifat-sifat
yang kurang baik. Tampaklah bahwa manusia itu sangat
membutuhkan pendidikan. Karena melalui Pendidikan manusia
dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan
mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan
pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada
yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku
manusia dapat didekati dan dianalisis secara murni.

Dengan pendidikan manusia dapat berkembang kemanusiaanya,


dimana pendidikan sebagai fungsi strategis yaitu untuk
mengaktualisasikan sekaligus mengembangkan semua potensi
kemanusiaanya , baik dalam kehidupan kodrat maupun sifat
kodratnya. Manusia dikatakan manusia pendidikan karena manusia
akan selalu belajar terus menerus dengan sesuatu yang baru. Oleh
karena itu pendidikan dan prosesnya merupakan suatu proses
kemanusiaan dan pemanusiaan.

Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk


mengetahui segala sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya,
manusia tidak hanya bertanya tentang berbagai hal yang ada di luar
dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam rentang

2
ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui
dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai
pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis, religi) dan melalui
berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi,
psikologi, politik). Dalam kehidupannya yang riil manusia
menunjukkan keragaman dalam berbagai hal, baik tampilan
fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya, bahkan sebagaimana
dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusia pun bersifat
ragam sesuai pendekatan dan sudut pandang dalam melakukan
studinya. Alasannya bukankah karena mereka semua adalah manusia
maka harus diakui kesamaannya sebagai manusia? (M.I. Soelaiman,
1988). Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristik esensial setiap
manusia ini disebut pula sebagai hakikat manusia, sebab dengan
karakteristik esensialnya itulah manusia mempunyai martabat
khusus sebagai manusia yang berbeda dari yang lainnya. Contoh:
manusia adalah animal rasional, animal symbolicum, homo feber,
homo sapiens, homo sicius, dan sebagainya. pengertian hakikat
manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar
tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian
hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe
de’etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia
adalah seperangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia
memiliki karakteristik khas yang memiliki sesuatu martabat khusus”
(Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain
berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk
Tuhan), struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan
badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di
dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai
makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk
susila, dan sebagai makhluk beragama).

B. DINAMIKA KEHIDUPAN MANUSIA


1. Pengertian Dinamika Kehidupan Manusia

3
Pada dasarnya manusia itu tidak mungkin dapat hidup sendiri.
Manusia membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik pada segi-segi fisiologi,
psikologi, maupun sosiologi. Dengan demikian, disebabkan adanya
kebutuhan untuk bergaul dengan manusia lain itulah, terjadilah
dinamika sosial. Gilirannya, tercipta kelompok-kelompok sosial
yang masing-masing di antaranya memiliki kepentingan dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Yaitu tumbuh persaingan, lahir
kompetisi, saling adu strategi, bahkan pada akhirnya muncul pula
sikap-sikap saling mendominasi atau saling menguasai di antara
kelompok-kelompok masyarakat itu sendiri. Dinamika merupakan
perubahan, jadi dinamika manusia dapat kita artikan perubahan
yang dialami oleh manusia sejak manusia itu masih dalam
kandungan sampai dilahirkan hingga akhir hayatnya selalu bersifat
dinamis.1 Dinamis berarti berubah, berkembang atau tidak tetap.
Jadi dinamika kehidupan manusia adalah proses perubahan
kehidupan dari satu kondisi kepada kondisi lain, yang
menghasilkan efek positif dan negatif. Sebenarnya mencermati
sistem kemasyarakatan yang ada di sekitar kita, bak menonton film
mafia yang menonjolkan potret perilaku jahat manusia, atau
membaca novel tentang sikap hitam putih manusia, atau pun
mendengarkan kisah-kisah drama yang menceritakan soal
keindahan cinta, kesucian jiwa seorang rohaniwan, dan lain
sebagainya. Dan memang, disadari atau tidak kita sadari, kisah-
kisah tersebut pada dasarnya adalah refleksi dari perilaku-perilaku
manusia sebagai keniscayaan yang terjadi apa adanya.
Dari kisah-kisah tersebut seharusnya dapat menjadi cermin
sekaligus menyadarkan diri kita, betapa sangat kompleksnya
perilaku manusia itu, sehingga seolah membenarkan pendapat
kalangan filosof bahwasanya semakin dalam kita membahas
dimensi manusia, semakin banyak pertanyaan yang timbul. Bila
direnungkan, kompleksitas masalah manusia tersebut sebenarnya

4
adalah sebuah rahmat. Hal itu merupakan ladang persemaian untuk
dijadikan peluang meraih sukses bagi manusia yang cerdik.
Bagi kalangan pakar psikologi, pakar manajemen, pakar
komunikasi, situasi itu seolah medan berlomba untuk berebut
kebenaran melalui metode-metode pendekatan terhadap
permasalahan manusia yang mereka tawarkan. Maka, dinamika
kehidupan manusia pun menjadi hidup dan bergairah. Para analis
maupun kalangan konsultan, semakin dibanjiri klien yang
membutuhkan diagnosis dan terapi. Dalam keadaan yang demikian
itu, takaran-takaran atau ukuran-ukuran tentang apa yang disebut
dengan kesuksesan memang menjadi kian bias, jika tidak disebut
semakin kabur. Sebab tidak ada standar penilaian yang baku.
Semuanya dikembalikan kepada ukuran penilaian masing-masing
pribadi manusia sesuai keyakinan dan kepentingannya.
Kini, sebagai pemilik kehidupan manusia memiliki agenda tentang
bagaimana mengelola dirinya sendiri agar dapat meraih sukses.
Terlepas mengenai makna seperti apa yang dimaksudkan dengan
hidup sukses. Sebab orang dapat saja menafsirkan, dan pendapat ini
paling banyak peminatnya, adalah sebuah kesuksesan ketika
manusia itu sudah memiliki kekayaan, popularitas, serta jabatan
yang tinggi. Atau, ada pula orang yang meyakini bahwasanya
kesuksesan hidup itu dapat diraih bilamana manusia itu telah
memasuki alam kehidupan yang tenang, dinamis, dan tidak
direcoki dengan persoalan hidup macam- macam, meski secara
faktual tidak dapat disebut sebagai orang kaya, orang top, dan
seterusnya.
2. Penyebab Manusia Bermasalah menurut Islam
Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Pengingkaran manusia terhadap agama agaknya
dikarenakan faktor-faktor tertentu baik disebabkan oleh
kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Ajaran Islam
adalah ajaran yang bersumber dari Allah SWT. Oleh karena itu, al-

5
qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam memiliki kebenaran
mutlak. Kebanyakan manusia hanya mengakui sebatas kebenaran
itu, namun mereka tidak ingin atau belum memiliki kebenaran
untuk mengaplikasikan al-qur’an itu dalam seluruh aspek ilmu
pengetahuan dan kehidupan. Seolah-olah antara agama, sains dan
kehidupan terpisah adanya. Hal inilah yang menjadi sebab utama
manusia mengalami kegagalan dalam mengulangi dan mencari
berbagai solusi terhadap ujian dan persoalan dala kehidupan.
Adapun penyebab manusia bermasalah menurut Islam adalah:
a. Kurangnya iman dan ketakwaan
Manusia yang kurang iman dan ketakwaannya kepada Allah, akan memiliki
masalah dalam hidupnya. Kehidupan manusia di dunia ini akan selalu
mengalami perubahan, baik yang berbentuk positif dan juga yang negatif.
Apabila manusia tidak mampu menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi dalam hidupnya, maka hal ini akan menjadi masalah pada dirinya.
Contohnya saja manusia yang tiba-tiba mengalami krisis keuangan atau
mengalami kebangkrutan, maka ia akan bisa menjadi stres, mengeluh atau
mengupat kepada Allah, dan gila yang disebabkan karena kurangnya
keimanan dalam dirinya sehingga ia tidak mampu enerima keadaannya
tersebut
b. Selalu mengikuti hawa nafsu
Manusia yang selalu mengikuti hawa nafsu juga menyebabkan dirinya
bermasalah, karena memperturutkan hawa nafsu ini adalah perbutan yang
tidak baik.orang yang selalu mengikuti hawa nafsu ini akan mengalahkan
akal dan hatinya, sehingga ia akan melakukan apa saja tanpa memikirkan
terlebih dahulu baikburuknya perbuatan tu.

6
c. Tidak memanfaatkan ilmu pengetahuan
Manusiayang tidak memanfaatkan ilmu pengetahuan ini juga bisa menjadi
permaslahan dalam hidupnya. Orang yang memanfaatkan ilmu akan
berbeda kehidupannya dengan orang yang tidak memanfaatkan
ilmu.misalnya saja dalam mengelola rumah tangga yang baik, apabila
seseorang tidak memanfaatkan atau tidak memiliki ilmu tentang itu, maka
rumah tangganya bisa berantakan atau tidak terkelola dengan baik, dan hal
tersebut akan menjadi sebuah masalah dalam hidup seseorang.
d. Pengaruh lingkungan
Pengaruh lingkungan juga dapat menyebabkan manusia bermasalah pada dirinya.
Misalnya masyarakat dalam sebuah lingkungan hanya membiarkan anak-
anaknya bergaul sesuka mereka, maka seorang anak akan merasa bebas
melakukan apa saja yang diinginkannya, yang cenderung berbuat ke arah
negatif, maka hal tersebut akan menjadi sebuah permaslahan dalam hidup
seseorang.
e. Jarang beramal shaleh
Orang yang jarang beramal shaleh atau melakukan perbuatan yang baik akan
menyebabkan dirinya bermasalah. Orang yang jarang beramal shaleh atau
berbuat baik ini akan memiliki hati yang tidak tenang dan tentram
3. Solusi Menghadapi Dinamika Kehidupan
Adapun solusi yang dapat diberikan untukmenghadapi dinamika kehidupan
yaitu:
a. Memperbaharui iman
Iman adalah makrifat dengan hati, pengakuan dengan lidah, dan tindakan
dengan anggota-anggota badan (dengan kata lain; diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan perbuatan). Apabila
iman dalam diri sudah kokoh, maka segala ujian yang diberikan Allah
akan bisa kita terima dengan lapang dada. Untuk memperbaharui iman
dapat dilakukan dengan mempelajari ayat-ayat al-qur’an atau hadits atau
seorang konselor memberikan dalil-dalil yang sesuai dengan
permasalahan kliennya.
Fungsi dan tujuan membaca ayat-ayat al-qur’an itu adalah dalam rangka

7
sebagai berikut:
1. Pemberian nasehat

2. Tindakan pencegahan dan perlindungan


Pembacaan ayat-ayat al-qur’an juga berfungsi sebagai pencegahan dan
perlindungan, yakni sebagai permohonan (do’a) agar senantiasa
dapat terhindar dan terlindung dari suatu akibat hadirnya musibah,
bencana, atau ujian yang berat.

3. Tindakan pengobatan atau penyembuhan

Fungsi dan tujuan yang lain dari pembacaan ayat al-qur’an adalah
memberikan penyembuhan atau pengobatan terhadap penyakit
kejiwaan (mental) bahkan dapat juga untuk penyakit spritual dan
fisik. Tindakan penyembuhan atau pengobatan terhadap gangguan
psikologis dengan menggunakan ayat al- qur’an.4
b. Menjadikan hati nurani sebagai panglima dalam hidup
c. Selalu memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
d. Selektif terhadap pengaruh lingkungan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran
dan pelatihan. Jadi dalam hal ini pendidikan adalah proses atau perbuatan
mendidik.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat
paling tinggi di antara citaannya yang lain. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya di dunia.

Dinamika kehidupan manusia adalah proses perubahan kehidupan dari satu


kondisi kepada kondisi lain, yang menghasilkan efek positif dan negatif.
Kemudian penyebab manusia bermasalah menurut Islam yaitu karena
kurangnya iman dan ketakwaan, selalu mengikuti hawa nafsu, tidak
memanfaatkan ilmu pengetahuan, pengaruh lingkungan, dan jarangnya
melakukan amalan yang shaleh. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan
memperbaharui iman dan meningkatkan ketakwan, menjadikan hati nurani
sebagai panglima dalam hidup, selalu memanfaatkan ilmu penetahuan, dan
selektif terhadap pengaruh lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai