FILSAFAT ILMU
DI SUSUN OLEH :
NUPTK : 5563769670120003
SARAN NARASUMBER :
Dalam menentukan sisi ontology dalam setiap KD perlu adanya banyak referensi yang harus di gunakan
jangan terpaku pada buku ajar yang telah di berikan namun juga harus mencari referensi lain sebagai
bahan acuan dan untuk lebih menambah wawasan mengenai materi-materi yang terdapat dalam KD
tersebut,sama halnya dengan sisi epistimologinya di mana pembelajaran yang akan di terapkan harus
bersifat kondisional artinya dalam pembelajaran juga sangat penting untuk memperhatikan karakteristik
dari peserta didik dan juga waktu pembelajaran itu berlangsung.
Karakteristik dari siswa ini juga menjadi hal yang balik utama untuk di bangun dan di kembangkan di
mana karakter dari peserta didik itu sangat-sangat di pertimbangkan terutama dalam pembelajaran
ppkn ini.
kemudian untuk waktu pembelajaran berlangsung ini juga merupakan hal atau poin penting yang harus
di ingat dalam mengajar,sebagai contoh:dalam pembelajaran kita sebagai guru terpaku bada jadwal
pembelajaran yang telah di sediakan oleh sekolah,kadang kita mendapatkan jam pagi dan jam siang
pada hari yang sama kita akan menerapkan pola ajar yang berbeda.
Kenapa? karna semangat siswa yang belajar di waktu pagi dan siang itu berbeda di mana saat pagi siswa
cenderung lebih semangat untuk belajar lain halnya dengan siang hari di sana semangat siswa untuk
belajar itu menurun karna ada yang lapar,ngantuk dan sebagainya.
Intinya sebagai seorang tenaga pengajar kita harus kreatif dalam setiap pembelajaran yang kita
bawakan.
KI KD
1 1.1MENSYUKURI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENGABDIAN KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA
PROBLEM BASED
SAINTIFIK PROBLEM SOLVING SAINTIFIK
LEARNING
AKSIOLOGI
mampu menentukan dan menyelesaikan masalah-masalah terkait
nilai-nilai pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan
negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada tuhan yang
maha esa
SMA 1 PRINGGARATA KELAS 10
2.METODE LATIHAN
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan melatih keterampilan
kepada siswa dengan merangsang, memanfaatkan atau membuat sesuatu. Biasanya setelah
Penjelasan Murid akan diuji Oleh beberapa pertanyaan.
a) Guru memberikan pertanyan kepada peserta didik mengenai topic yang di bahas
b) Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan
1) Kementerian Agama;
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
4) Kementerian Kesehatan;
5) Kementerian Sosial;
6) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
7) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
8) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Epitimologi dalam KI 1 KD 2.1 ini mengunakan pendekatan problem solving atau dalam
bahasa Indonesia di sebut dengan Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian
dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua
fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat
tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin
atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak
mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang
dituju.dalam pendekatan ini metode yang kita gunakan seperti berikut:
Metode ceramah plus ini biasanya disertai metode lainnya saat menyampaikan materi
seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. atau feedback antara pengajar dan
murid.Metode ceramah plus ini sama dengan metode ceramah yang biasanya di
gunakan,dalam metode ini pola ajar yang akan di terapkan sebagai berikut:
2.METODE DISKUSI
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang melibatkan
para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi biasanya
dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah.
1) Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut
agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama
sesuai hukum yang berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
5) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama,toleransi antar
umat dan dalam beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
b. Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan karena
manusia mempunyai sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat
universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang
dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu
pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan,
karena keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
1) Nasionalisme.
2) Cinta bangsa dan tanah air.
3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan,perbedaan warna kulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah
itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan
putusan bersama secara bulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat bahwa
keputusan bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran
bersama.
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu
terletak pada permusyawaratan rakyat.
1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
2) berkelanjutan.
3) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama
menurut potensi masing-masing.
4) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya
EPISTIMOLOGI
KI 3 KD 3.1 KI 4 KD 4.1 ini mengunakan pendekatan problem based learning dan pendekatan
saintifik di mana dalam KI 3 KD 3.1 ini mengunakan pendekatan problem based learning di
mana pendekatan ini merupakan pendekatan menyuguhkan berbagai situasi bermasalah
yang autentik dan bermakna kepada siswa yang berfungsi sebagai landasan bagi investigasi
dan penyelidikan siswa.PBL membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk
belajar secara mandiri, keterampilan penyelidikan dan keterampilan mengatasi masalah
serta perilaku dan keterampilan sosial sesuai peran orang dewasa.
1.METODE DISKUSI
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang melibatkan
para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi biasanya
dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah.
1.METODE DISKUSI
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang melibatkan
para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi biasanya
dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah.
2.METODE DEBAT
Metode ini mengajak siswa untuk saling beradu argumentasi secara perorangan atau
kelompok. Tetapi debat tersebut dilakukan secara formal dan memiliki aturan tertentu
untuk membahas dan mencari penyelesaian masalah.
a) Guru meminta siswa untuk menyajikan hasil analisis dengan cara presentasi
kelompok
b) Guru meminta siswa untuk saling meradu argument
c) Guru meminta siswa untuk menyatakan pendapat terkait topic yang di bahas
d) Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan
AKSIOLOGI
Dari ke 4 KD yang telah di pilih dan di jabarkan ontology maupun epistimologinya ini berada dalam
satu ranah(nilai-nilai pancasila dalam praktik penyelengaraan pemerintah negara)yang di mana artinya
ke 4 KD ini memiliki aksiologi yang sama yang di harapkan melalui kegiatan pembelajaran peserta didik
mampu menentukan dan menyelesaikan masalah-masalah terkait nilai-nilai pancasila dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada tuhan yang maha
esa dengan benar,memiliki karakter(relihiositas,gontong royong dan kemandirian)dan memiliki
kemampuan literasi(baca tulis,numerasi,sains,digital,financial,budaya dan kewargaan)untuk
membiasakan siswa dalam berfikir kritis,kreativitas,komunikasi dan kalaborasi.Tujuan dari KD tentunya
akan di pengaruhi oleh epistimologi dari KD tersebut.
DOKUMENTASI