Anda di halaman 1dari 17

HAK DAN

KEDUDUKAN
TERSANGKA ATAU TERDAKWA

Kelompok 4 IH A
Fitrianita, Nurgayah, Oktafia Putri,
Muhammad Ashari, Riki Ramadhan.
Pemeriksaan surat

Pengertian surat menurut


hukum acara pidana
Adalah alat bukti tertulis yang harus dibuat atas
sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah

Pada pasal 187 KUHAP dikenal


3 macam surat :

1. Akta Autentik
2. Akta Dibawah Tangan
3. Surat Biasa
Bentuk Surat Dakwaan

33%
1. Dakwaan Tunggal
2. Dakwaan Alternatif atau
Dakwaan Pilihan

22% 3. Dakwaan Subsiber atau


Dakwaan Pengganti
4. Dakwaan kumulasi

45%
5. Dakwaan Kombinasi
atau Dakwaan Gabungan
Cara pemeriksaan surat
1. Penunjukan hakum atau majelis hakim dilakukan oleh KPN setelah
Panitera mencatatnya di dalam buku register perkara seterusnya
diserahkan kepada ketua pegadilan negeri untuk menetapkan
hakim/majelis yang menyidankan perkara tersebut
2. Ketua pengadilan negeri dapat mendelegasikan pembagian perkara
kepada wakil ketua terutama pada pengadilan negeri yang jumlah
perkara banyak
3. Sebelum berkas diajukan ke muka persidangan, ketua majelis dan
anggotanya mempelajari terlebih dahulu berkas perkara
4. Sebelum perkara disidangkan, majelis terlebih dahulu mempelajari
berkas perkara, untuk mengetahui apakah surat dakwaan telah
memenuhi syarat formil dan materil
5. Terdapat syarat formil dan materil
Pembahasan

1. Istilah tersangka atau terdakwa


2. Kedudukan tersangka atau terdakwa
3. Landasan prinsip UU No. 14 tahun 1970
4. Penjabaran dalam KUHAP
5. Penerapan pasal 56 KUHAP
ISTILAH TERSANGKA
01. DAN TERDAKWA 03.
TERSANGKA MENURUT PASAL 1 TERDAKWA MENURUT PASAL 1
ANGKA 14 ANGKA 15
Tersangka adalah seorang yang karena Terdakwa adalah seorang tersangka
perbuatannya atau keadaannya berdasarkan yang dituntut, diperiksa dan diadili di
bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku sidang pengadilan
tindak pidana.

02. TERSANGKA MENURUT J.C.T


Simorangkir
04. TERDAKWA MENURUT DARWIN
PRINTS
tersangka adalah seseorang yang telah
Tersangka adalah seorang yang disangka
disangka melakukan suatu tindak pidana
sebagai pelaku suatu delik dalam hal ini
dan ini masih dalam tahap pemeriksaan tersangka belumlah dapat dikatakan
pendahuluan untuk dipertimbangkan sebagai bersalah atau tidak.
apakah tersangka ini mempunyai cukup
dasar untuk di persidangan.
KEDUDUKAN TERSANGKA DAN TERDAKWA

Untuk mengetahui kedudukan tersangka dan terdakwa tidak dapat


dilepaskandengan system pemeriksaan yang ada dalam hukum acara pidana yaitu
system “Inquisitoir” dan system “accusatoir”.
Didalam KUHAP sendiri telah meletakkan landasan prinsip "legalitas dan
pendekatan pemeriksaan dalam semua tingkat, dengan sistem "akuisatur".
Maksudnya ialah Menempatkan tersangka dan terdakwa dalam setiap tingkat
pemeriksaan sebagai manusia yang mempunyai hak asasi dan harkat martabat harga
diri. Sebagai perisai untuk membela dan mempertahankan hak asasi dan harkat
inartabat kemanusiaan tersangka atau terdakwa, KUHAP meletakkan landasan,
sebagaimana yang diatur dalam Bab VI. Isi Bab VI adalah penjabaran atau aturan
pelaksana dari ketentuan prinsip-prinsip yang diatur dalam Undang-Undang Pokok
Kekuasan Kehakiman UU No. 14/1970
LANDASAN PRINSIP UU NO. 14/ 1970

A B C D

Peradilan yang Seorang yang dihadapkan


fair trial (Pasal 4 Persamaan derajat ke muka pengadilan,
sederhana, cepat, ayat (3)). dan kedudukan di
harus berdasar
dan biaya ringan muka hukum undang-undang (Pasal 6
(Pasal 4 ayat (2)). (PASAL 5). ayat (1))

E F G H

Tiada seorang jua pun yang dapat Setiap penangkapan, Setiap terisangka yang Tersangka atau terdakwa
dijatuhi pidana kecuali apabila penahanan, penggeledahan, dihadapkan ke muka sidang
yang diadili tanpa alasan
pengadilan telah membuktikan dan penyitaan harus berdasar pengadilan dianggap tidak
yang berhak menuntut
seseorang bersalah atas atas perintah tertulis oleh
bersalah sebelum ada ganti kerugian dan
perbuatannya (Pasal 6 ayat (2)) kekuasaan yang sah (Pasal 7).
keputusan pengadilan rehabilitasi.
PENJABARAN DALAM KUHAP

A B C

Hak Tersangka atau Hak untuk Hak Tersangka atau


Terdakwa Segera Melakukan Terdakwa yang
Mendapat Pembelaan Berada dalam
Pemeriksaan Penahanan

D E F

Hak Terdakwa di Hak Terdakwa Berhak Menuntut


Muka Persidangan Memanfaatkan Ganti Rugi dan
Pengadilan Upaya Hukum Rehabilitasi
PENERAPAN PASAL 56 KUHAP

TINJAUAN DARI PENDEKATAN BERDASAR


PENDEKATAN STRESCT LAW KEPENTINGAN UMUM
TINJAUAN DARI PENDEKATAN
STRESCT LAW

Mengandung aspek nilai Pemenuhan hak ini dalam


Pasal 56 ayat (1) KUHAP sebagai
proses peradilan pada semua
HAM. ketentuan yang bernilai HAM
tingkat pemeriksaan, menjadi
telah diangkat menjadi salah
kewajiban dari pejabat yang
satu patokan Miranda rule atau
bersangkutan.
Miranda principle.
PENDEKATAN BERDASAR
KEPENTINGAN UMUM

penerapan hukum acara penerapan yang terlampau menerapkan hukum positif


yang terlampau teknis, strict law atau formalistic atau hukum konstitusi yang
bisa mengingkari legal thinking, sehingga sangat buruk, barangkali dapat
keadilan (justice denied menuntut segala sesuatu dikatakan rumusan Pasal 56
on a technicality). due process tanpa ayat (1) KUHAP tergolong jelek
descretion, sering dan merupakan paham dan
mendatangkan akibat yang kebijaksanaan hukum yang
tidak adil (unjust result). sakit (ill conceived).
BANTUAN
HUKUM
Kelompok 4 IH A
Fitrianita, Nurgayah, Oktafia Putri,
Muhammad Ashari, Riki Ramadhan.
Pembahasan
1. Pengertian bantuan Hukum
2. Bantuan hukum ditinjau dari segi kaidah
hukum positif
3. Bantuan hukum yang di atur dalam
KUHAP
Bantuan Hukum

1. Legal aid
2. Legal assistance

01 02 03

3. Legal Service
Golongan Memeberi Jasa Pada Bantuan Hukum

● Advokat atau Pengacara


● Pembela Insidentil
● Lembaga Bantuan Hukum atau LBH, terdiri LBH
swasta dan LBH yang bermaung pada perguruan
tinggi
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai